Anda di halaman 1dari 22

PENYAKIT

JANTUNG
KORONER
Pembimbing : dr. Reddy Ramundito,
Sp..JP

OLEH
Fitri Dwi Prabandhari
201610401011028
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan
pada arteria koronaria
98 % Proses atherosklerosis
ETIOLOGI

Ketidakseimbangan demand dan


supply

Demand Supply

Kekuatan Tegangan
Atherosklero
HR kontraksi ventrikel Vasospasme
sis

FAKTOR RISIKO

Faktor Risiko Mayor Faktor Risiko Minor

Hiperkolesterolemia Laki laki


Hipertensi Obesitas
Merokok Stres
Diabetes mellitus Kurang olahraga
Genetik / Riwayat Keluarga Menopause
SPEKTRUM MANIFESTASI PJK
1. Asimptomatik
2. Angina Pektoris :
1. Stable Angina
2. Unstable Angina
3. Angina Variant
3. Infark Miokard
1. NSTEMI
2. STEMI
4. Dekompensasi kordis
5. Aritmia
6. Syncope
ANGINA PEKTORIS
STABLE ANGINA

Istirahat

Aktivitas berat / Butuh o2>>


Olahraga

iskemia Nyeri dada

Aterosklerosis
Coronary artery
ANGINA PEKTORIS STABLE
DEFINISI
ANGINA
suatu angina pektoris yang khas yang dicetuskan oleh aktivitas fisik tertentu
atau stress yang dapat hilang dengan istirahat dan mempunyai pola,
intensitas, dan lama yang menetap minimal 30 hari terakhir.
DIAGNOSIS
Anamnesis : nyeri dada yang khas < 20 menit + faktor risiko PJK
Pemeriksaan Fisik : Tidak ada yang spesifik
Pemeriksaan Penunjang :
EKG istirahat Normal atau depresi segmen ST dan inversi gel.T yang spesifik
Laboraturium DL, GD, Serum kreatinin, Profil lipid
Foto thorax
Uji latih beban
Ekokardiografi
TERAPI
Aspirin 1x75-160 mg Bila KI : Ticlopidin 2x250 mg atau
clopidogrel 1x75 mg
Nitrat
Nitrogliserin : sublingual 0,3-0,6 mg (max 1,5 mg); P.O 2,5-9 mg (2-3x
sehari)
ISDN : sublingual 2,5-10mg; P.O 5-30mg (2-3x sehari)
Isosorbid mononitrat 2x 20 mg; P.O 1x60-240 mg untuk sediaan lepas
lambat
Beta Bloker
Propanolol 3x10-40 mg p.o
Atenolol 1x50-100 mg p.o
Bisoprolol 1x5-10 mg p.o
CCB (KI beta bloker)
Diltiazem 3x30-60 mg
Verapamil 3x40-80 mg
Amlodipine 1x5 mg
ANGINA PEKTORIS UNSTABLE
ANGINA
DEFINISI :
Suatu sindroma klinis dengan
nyeri khas yang mempunyai
paling sedikit satu dari ciri-ciri :
Nyeri timbul pada saat istirahat,
biasanya > 20 menit
Nyeri yang sangat, dan terjadi
pertama kali dalam 30 hari terakhir
Nyeri yang mungkin meningkat
frekuensi, durasi, dan intensitasnya
atau dicetuskan oleh aktivitas fisik
yang lebih ringan
DIAGNOSIS :
Anamnesis : nyeri dada khas dengan ciri yang telah
disebutkan + faktor
resiko
Pemeriksaan fisik :
Lebih ditujukan untuk mencari faktor pencetus atau faktor
komorbiditas.
Kadang didapatkan aritmia, gallop, tanda-tanda edema paru dan
gangguan perfusi perifer
Pemeriksaan Penunjang :
EKG : depresi segmen ST dan inversi gel T, kadang bisa juga normal
Foto thoraks
Lab : DL, GDA, SK, Profil lipid, enzim jantung
Ekokardiografi
INFARK MIOKARD - NSTEMI
Secara klinis NSTEMI sangat mirip
dengan unstable angina, yang
membedakan
CARDIAC MARKER (+)
TERAPI UA DAN NSTEMI
Tirah baring pasang monitor EKG
Beri O2 2-4lpm (bila sianosis atau distres nafas)
Pasang pulse O2 untuk memastikan saturasi O2 arterial
>90%
Infus D5% atau NaCl0,9%
Aspirin 162-325 mg sebaiknya dikunyah kemudian
ditelan dilanjutkan dengan 1x75-160 mg
Nitrat sublingual, jika tidak bisa, dapat menggunakan iv
nitrogliserin 5-200 ug/menit atau ISDN 1mg/jam
Beta bloker /CCB
Heparin
Diberikan jika resiko sedang tinggi
Heparin konvensional bolus 60-70U/kg iv
kemudian diikuti 12-15u/kg drip iv (max 1000u/jam)
Heparin dihentikan setelah 5 hari monitor apTT
mencapai 1,5-2x normal
LMWH enoxaparin 1mg/kg SC tiap 12 jam ;
dialteparin 120IU/kg SC tiap 12 jam
Antagonis GpIIb/IIIa diberikan pada pasien dengan
resiko tinggi atau yang akan dilakukan intervensi
koroner
Abciximab 0,25mg/kg bolus dilanjutkan 0,125
ug/kg/menit (max 10ug/menit) untuk 12 14 jam
Eptifibatide 180ug/kg bolus dilanjutkan 2
ug/kg/menit selama 72-96 jam
Tirofiban 0,4 ug/kg/menit selama 30 menit dilanj
Utkan 0,1ug/kg/menit selama 48-96 jam
Statin
INFARK MIOKARD -
STEMI
DEFINISI : Oklusi akut pada arteri
koronaria dengan akibat iskemi
miokard yang berkepanjangan yang
menyebabkan kerusakan sel-sel otot
DIAGNOSIS :
Anamnesis :
Nyeri dada tipikal > 20 menit
Tidak hilang dengan istirahat ataupun
dengan pemberian nitrat sublingual.
Bisa didapatkan keluhan mual,
muntah, sesak napas.
PEMERIKSAAN FISIK :
Nampak kesakitan dan gelisah
Keringat dingin, perfusi perifer yg menurun
Mual, muntah, bradikardi, atau tanda gagal jantung,
Edema paru, syok kardiogenik, dan aritmia

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
EKG : ST elevasi , Q wave
Foto thorax
Laboraturium : DL, GD, SGOT, Serum kreatinin, Kalium dan
magnesium serum, profil lipid, cardiac marker
Ekokadiografi
TERAPI
1. MRS ICCU min 72 jam
2. Tirah baring total & dipasang monitor EKG, tensi, pulse
oxymetri
3. Pasang iv line
4. Oksigen 2-4Lpm Distres nspas atau SO2 )
5. Antiplatelet : aspirin / ticlopidin / clopidogrel
6. Nitrat
7. Morfin 1-2,5 mg iv dapat diulang setelah 3-30 menit
8. Beta bloker
9. ACEi paling bermanfaat bila infark luas, infark dengan
edema paru akut, dan infark dg hipertensi
10. Trombolitik diberikan pada semua penderita IMA dengan ST elevasi >0,1 mV
setidaknya

pada 2 lead yang berhubungan atau ada blok cabang berkas baru, dalam
waktu kurang dari

12 jam sejak serangan pertama

- Streptokinasi 1,5 juta U dalam 30-60 menit

- Anistreplase 30 mg dalam 5 menit

- Altepase 100 mg dalam 90 menit

- Reteplase 2x10U dalam 30 menit


11. Heparin unfractionated
Bolus 60 U/kgBB lanjutkan drip 12U/kg/jam
Max bolus 4000 unit dan drip 1000U/jam untuk penderita
dengan BB > 70kg (dosis diatur sampai apTT 1,5-2x normal)
12. Warfarin
Diberikan sebagai lanjutan dari heparin pada penderita
dengan risiko tinggi untuk terjadi emboli sistemik
13. Magnesium
Bila kadar magnesium < normal
Terjadi aritmia yang sulit diatasi atau terjadi torsade de
pointes
Bolus i.v 1-2 g dengan konsentrasi 20%
14. Statin
PENATALAKSANAAN SECARA
INVASIF
Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA)
Alternatif terapi trombolitik
Dapat dilakukan pada semua penderita infark yg
tindakan PTCA nya dapat dilakukan dalam waktu <12
jam sejak awal infark
Pada penderita yang hemodinamiknya tidak stabil dalam
waktu 36 jam sejak terjadinya elevasi ST dan PTCA nya
dapat dilakukan dalam waktu 18 jam sejak mulai syok
Pada penderita yang KI terhadap terapi trombolitik
Pada penderita yang gagal trombolitik
M O N A CO

Clopidogre
Morfin Oksigen Nitrat Aspirin
l

Oksigenasi
Nitrat
Nitroglesrin 1 tab (0,3-0,4 mg) SL, dapat diulang 3x tiap 5 min
KI : Hemodinamik tidak stabil (TD <90mmHg atau 30mmHg), bradikardia
<50x/min atau takikardi >100x/min tanpa adanya gagal jantung, dan adanya
inf.vent.kanan
Morfin
Diberikan jika pemberian nitrat tidak memberikan respon
Aspirin 160-325 mg dikunyah
Clopidogrel
Dosis pertama : loading dose 300 mg , dilanjutkan dosis pemeliharaan 75 mg
DAFTAR PUSTAKA

Adipranoto, Jeffrey D, I Gde Rurus. Penyakit Jantung Koroner.


2010. Pedoman Diagnosa dan Terapi, Bag/SMF Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah. Surabaya: RSU Dokter
Soetomo
Boestan, Iwan N, Rurus Suryawan. 2003. Penyakit Jantung
Koroner. Ilmu Penyakit Jantung. Surabaya : Airlangga
University Press
Buku Panduan ACLS Edisi 2015

Anda mungkin juga menyukai