Anda di halaman 1dari 22

Referat Bartholin 201 3

Mangku Di Jaya (0761050060)

BAB I PENDAHULUAN

Kista Bartholin dan abses Bartholin merupakan masalah umum pada wanita usia reproduksi. Kelenjar Bartholin terletak bilateral di posterior introitus dan bermuara dalam vestibulum pada posisi arah jam 4 dan 8. Kelenjar ini biasanya berukuran sebesar kacang dan tidak teraba kecuali pada keadaan penyakit atau infeksi. Pada masa pubertas, kelenjar ini mulai berfungsi, memberikan kelembaban bagi vestibulum. i !merika "erikat, incidensnya adalah sekitar #$ dari wanita usia reproduksi akan mengalami pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar Bartholin. Penyakit yang menyerang kelenjar Bartholin biasanya terjadi pada wanita antara usia #% dan &% tahun. Pembesaran kelenjar Bartholin pada pasien yang berusia lebih dari 4% tahun jarang ditemukan, dan perlu dikonsultasikan pada gynecologist untuk dilakukan biopsi. Penyebab dari kelainan kelenjar Bartholin adalah tersumbatnya bagian distal dari duktus kelenjar yang menyebabkan retensi dari sekresi, sehingga terjadi pelebaran duktus dan pembentukan kista. Kista tersebut dapat menjadi terinfeksi, dan selanjutnya berkembang menjadi abses. !bses Bartholin selain merupakan akibat dari kista terinfeksi, dapat pula disebabkan karena infeksi langsung pada kelenjar Bartholin. Kista bartholin bila berukuran kecil sering tidak menimbulkan gejala. an bila bertambah besar maka dapat menimbulkan dispareunia. Pasien dengan abses Bartholin umumnya mengeluhkan nyeri vulva yang akut dan bertambah secara cepat dan progresif. alam penanganan kista dan abses bartholin, ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan. dan eksisi. apat berupa intervensi bedah, dan medikamentosa. 'ntervensi bedah yang dapat dilakukan antara lain berupa incisi dan drainase, pemasangan (ord catheter, marsupialisasi,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. ANATOMI Kelenjar Bartholin )greater vestibular glands* merupakan homolog dari kelenjar +owper )kelenjar bulbourethral pada laki,laki*-. Pada masa pubertas, kelenjar ini mulai berfungsi, memberikan kelembaban bagi vestibulum. Kelenjar Bartholin berkembang dari tunas dalam epitel daerah posterior dari vestibulum. Kelenjar ini terletak bilateral di dasar labia minora dan mengalirkan hasil sekresinya melalui duktus sepanjang # . #./ cm, yang bermuara ke dalam vestibulum pada arah jam 4 dan jam 8.#,& )0ambar -*. Kelenjar ini biasanya berukuran sebesar kacang dan ukurannya jarang melebihi - cm. Kelenjar ini tidak teraba kecuali pada keadaan penyakit atau infeksi.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

0ambar -. !natomi kelenjar Bartholin. B. EPIDEMIOLOGI

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

Kista Bartholin merupakan pertumbuhan kistik yang paling sering ditemukan pada vulva.4,/ "ekitar dua persen wanita pernah terinfeksi kista Bartholin dan abses selama hidupnya.1 !bses hampir tiga kali lebih sering ditemukan daripada kista. "ebuah case control study membuktikan bahwa wanita berkulit hitam dan putih lebih mudah mengalami kista atau abses Bartholin dibandingkan dengan wanita ras 2ispanik3 dan studi ini juga mengemukakan bahwa wanita dengan angka paritas yang tinggi berada pada risiko terendah.# 'nvolusi bertahap dari kelenjar Bartholin dapat terjadi pada saat seorang wanita mencapai usia &% tahun.8 2al ini mungkin menjelaskan sering terjadinya Kista Bartholin dan abses kelenjar selama usia reproduksi, khususnya antara #% hingga #4 tahun. Karena massa vulva pada wanita pascamenopause dapat berupa kanker, biopsi e5cisional mungkin diperlukan. Beberapa peneliti mengusulkan bahwa eksisi pembedahan tidak diperlukan karena risiko kanker kelenjar Bartholin sangat rendah )%,--4 kasus per -%%.%%% woman,years*. 6amun, jika diagnosis kanker tertunda, prognosis dapat menjadi buruk.

0ambar #. Pembesaran unilateral pada !bses Bartholin C. ETIOPATOLOGI

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

7ersumbatnya bagian distal dari duktus Bartholin dapat menyebabkan retensi dari sekresi, dengan akibat berupa pelebaran duktus dan pembentukan kista. Kista tersebut dapat menjadi terinfeksi, dan abses bisa berkembang dalam kelenjar. Kelenjar Bartholin sangat sering terinfeksi dan dapat membentuk kista atau abses pada wanita usia reproduksi. Kista dan abses bartholin seringkali dibedakan secara klinis. Kista Bartholin terbentuk ketika ostium dari duktus tersumbat, sehingga menyebabkan distensi dari kelenjar dan tuba yang berisi cairan. "umbatan ini biasanya merupakan akibat sekunder dari peradangan nonspesifik atau trauma. Kista bartholin dengan diameter -,& cm seringkali asimptomatik. "edangkan kista yang berukuran lebih besar, kadang menyebabkan nyeri dan dispareunia. !bses Bartholin merupakan akibat dari infeksi primer dari kelenjar, atau kista yang terinfeksi. Pasien dengan abses Bartholin umumnya mengeluhkan nyeri vulva yang akut dan bertambah secara cepat dan progresif. !bses kelenjar Bartholin disebakan oleh polymicrobial )7abel -*. 4,--,-#

D.

MANIFESTASI KLINIS Pasien dengan kista dapat memberi gejala berupa pembengkakan labial tanpa disetai nyeri. Pasien dengan abses dapat memberikan gejala sebagai berikut8

6yeri yang akut disertai pembengkakan labial unilateral. ispareunia

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

6yeri pada waktu berjalan dan duduk 6yeri yang mendadak mereda, diikuti dengan timbulnya discharge ) sangat mungkin menandakan adanya ruptur spontan dari abses* 2asil pemeriksaan fisik yang dapat diperoleh dari pemeriksaan terhadap Kista

Bartholin adalah sebagai berikut8

Pasien mengeluhkan adanya massa yang tidak disertai rasa sakit, unilateral, dan tidak disertai dengan tanda . tanda selulitis di sekitarnya. 9ika berukuran besar, kista dapat tender. ischarge dari kista yang pecah bersifat nonpurulent "edangkan hasil pemeriksaan fisik yang diperoleh dari pemeriksaan terhadap

abses Bartholin sebagai berikut8

Pada perabaan teraba massa yang tender, fluktuasi dengan daerah sekitar yang eritema dan edema. alam beberapa kasus, didapatkan daerah selulitis di sekitar abses. emam, meskipun tidak khas pada pasien sehat, dapat terjadi. 9ika abses telah pecah secara spontan, dapat terdapat discharge yang purulen.

0ambar &. !bses Bartholin

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

Kista Bartholin harus dibedakan dari abses dan dari massa vulva lainnya. Karakteristik dari lesi kistik dan solid dari vulva dapat dilihat pada 7abel #. Karena kelenjar Bartholin mengecil saat usia menopause, suatu pertumbuhan massa pada wanita postmenopause perlu dievaluasi terhadap tanda . tanda keganasan, terutama bila massanya bersifat irreguler, nodular, dan keras.-%

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

Karsinoma kelenjar Bartholin memiliki persentase sekitar -$ dari kanker vulva, dan walaupun kasusnya jarang, merupakan tempat tersering timbulnya adenocarcinoma. "ekitar /%$ dari tumor kelenjar Bartholin adalah karsinoma sel skuamosa. 9enis lain dari tumor yang timbul di kelenjar Bartholin adalah
)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

adenokarsinoma, kistik adenoid )suatu adenokarsinoma dengan histologis spesifik dan karakteristik klinis*, adenos:uamousa, dan transitional cell carcinoma. Karena mungkin sulit untuk membedakan tumor Bartholin dari kista Bartholin yang jinak hanya dengan pemeriksaan fisik, setiap wanita berusia lebih dari 4% tahun perlu menjalani tindakan biopsi untuk menyingkirkan kecurigaan neoplasma, dimana penyakit inflamasi jarang ditemui pada usia tersebut. Karena lokasinya yang jauh di dalam, tumor dapat mempengaruhi rektum dan langsung menyebar melalui fossa ischiorectalis. !kibatnya, tumor ini dapat masuk ke dalam saluran limfatik yang langsung menuju ke kelenjar getah bening inguinal profunda serta superficialis. Kesalahan dalam mendiagosis keganasan Bartholin akan memberikan prognosa yang buruk, sehingga ketepatan dan kecepatan dalam mendiagnosa sangat diperlukan. Beberapa kondisi berikut ini dapat merupakan sugestif keganasan kelenjar Bartholin, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut hingga biopsi8

;sia yang lebih tua dari 4% tahun <assa yang tidak nyeri, kronis, dan bertambah besar secara progresif <assa yang solid, tidak fluktuasi, dan tidak nyeri 7erdapat riwayat keganasan labial sebelumnya.

E.

PEMERIKSAAN PENUNJANG !pabila pasien dalam kondisi sehat, afebris3 tes laboratorium darah tidak diperlukan untuk mengevaluasi abses tanpa komplikasi atau kista. Kultur bakteri dapat bermanfaat dalam menentukan kuman dan pengobatan yang tepat bagi abses Bartholin.

F.

DIAGNOSIS BANDING Beberapa jenis lesi vulva dan vagina dapat menyerupai kista Bartholin. Beberapa diantaranya adalah8 -. Kista sebaceous pada vulva sangat sering ditemukan. Kista sebaseous ini merupakan suatu kista epidermal inklusi dan seringkali asimptomatik. Pada keadaan terinfeksi, diperlukan incisi dan drainase sederhana.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

#.

ysontogenetic cysts merupakan kista jinak yang berisi mukus dan berlokasi pada introitus atau labia minora. 7erdiri dari jaringan yang menyerupai mukosa rektum, dan seringkali asimptomatik.

&. 4.

2ematoma pada vulva. berolahraga, kekerasan.

apat dibedakan dengan adanya trauma akibat

=ibroma merupakan tumor solid jinak vulva yang sering ditemukan. 'ndikasi untuk eksisi berupa timbulnya rasa nyeri, pertumbuhan yang progresif, dan kosmetik.

/.

2idradenoma merupakan tumor jinak yang dapat muncul pada labia majora dan labia minora. Perlu dipertimbangkan untuk dilakukan biopsi apabila timbul perdarahan dan diangkat bila timbul gejala.

G.

TERAPI Pengobatan kista Bartholin bergantung pada gejala pasien. "uatu kista tanpa gejala mungkin tidak memerlukan pengobatan, kista yang menimbulkan gejala dan abses kelenjar memerlukan drainase.# Tindakan Operati Beberapa prosedur yang dapat digunakan8
10

In!i"i dan Draina"e <eskipun insisi dan drainase merupakan prosedur yang cepat dan mudah dilakukan serta memberikan pengobatan langsung pada pasien, namun prosedur ini harus diperhatikan karena ada kecenderungan kekambuhan kista atau abses.-,/,-1 !da studi yang melaporkan, bahwa terdapat -&$ kegagalan pada prosedur ini.->

#.

$%rd Cat&eter (ord catheter ditemukan pertama kali pada tahun -41%,an. <erupakan sebuah kateter kecil dengan balon yang dapat digembungkan dengan saline pada

10

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

ujung distalnya. biasanya digunakan untuk mengobati kista dan abses Bartholin.-# Panjang dari kateter karet ini adalah sekitar - inch dengan diameter 6o.-% =rench =oley kateter. Balon kecil di ujung (ord catheter dapat menampung sekitar &,4 m? larutan saline )0ambar 4*.

0ambar 4. (ord +atheter !dapun alat . alat yang diperlukan dalam pemasangan (ord catheter tercantum pada tabel &. "etelah persiapan steril dan pemberian anestesi lokal, dinding kista atau abses dijepit dengan forceps kecil dan blade no.-- digunakan untuk membuat incisi sepanjang /mm pada permukaan kista atau abses. #,-1 Penting untuk menjepit dinding kista sebelum dilakukan incisi, atau bila tidak kista dapat collapse dan dapat terjadi incisi pada tempat yang salah.-1 'ncisi harus dibuat dalam introitus e5ternal hingga ke cincin hymenal pada area sekitar orifice dari duktus.-%,-1 !pabila incisi dibuat terlalu besar, (ord catheter dapat lepas.

11

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

"etelah insisi dibuat, (ord catheter dimasukkan, dan ujung balon dikembangkan dengan #ml hingga & ml larutan saline. Balon yang mengembang ini membuat kateter tetap berada di dalam rongga kista atau abses )0ambar /*. ;jung bebas dari kateter dapat dimasukkan ke dalam vagina.-1 !gar terjadi epitelisasi pada daerah bekas pembedahan, (ord catheter dibiarkan di tempat selama empat sampai enam minggu,-,-%,-1 meskipun epithelialisasi mungkin terjadi lebih cepat, sekitar tiga sampai empat minggu.-8 9ika Kista Bartholin atau abses terlalu dalam, pemasangan (ord catheter tidak praktis, dan pilihan lain harus dipertimbangkan.-% !bses biasanya dikelilingi oleh selulitis yang signifikan, dan pada kasus, kasus tersebut, antibiotik diperlukan. !ntibiotik yang digunakan harus merupakan antibiotik spektrum luas untuk mengobati infeksi polymicrobial dengan aerob dan anaerob. apat dilakukan kultur untuk mencari kuman penyebab. "elama menunggu hasil kultur, diberikan terapi antibiotik empiris. Pasien dianjurkan untuk merendam di bak mandi hangat dua kali sehari )"it@ bath*. Koitus harus dihindari untuk kenyamanan pasien dan untuk mencegah lepasnya (ord catheter.

1+

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

0ambar /. Pemasangan (ord +atheter "it@ bath )disebut juga hip bath, merupakan suatu jenis mandi, dimana hanya bagian pinggul dan bokong yang direndam di dalam air atau saline3 berasal dari Bahasa 9erman yaitu sit@en yang berarti duduk.* dianjurkan dua sampai tiga kali sehari dapat membantu kenyamanan dan penyembuhan pasien selama periode pasca operasi.

0ambar 1. !lat yang digunakan untuk "it@ Bath

1,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

'.

Mar"(pia)i"a"i !lternatif pengobatan selain penempatan (ord catheter adalah marsupialisasi dari kista Bartholin )0ambar >*. Prosedur ini tidak boleh dilakukan ketika terdapat tanda . tanda abses akut.-%

0ambar >. <arsupialisasi Kista Bartholin3 )Kiri* "uatu incisi vertikal dibuat pada bagian tengah kista, lalu pisahkan mukosa sekitar3 )Kanan* inding kista dieversi dan ditempelkan pada tepi mukosa vestibular dengan jahitan interrupted. "etelah dilakukan persiapan yang steril dan pemberian anestesi lokal, dinding kista dijepit dengan dua hemostat kecil. ?alu dibuat incisi vertikal pada vestibular melewati bagian tengah kista dan bagian luar dari hymenal ring. 'ncisi dapat dibuat sepanjang -./ hingga & cm, bergantung pada besarnya kista. Berikut adalah peralatan yang diperlukan dalam melakukan tindakan marsupialisasi.

1.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

"etelah kista diincisi, isi rongga akan keluar. Aongga ini dapat diirigasi dengan larutan saline, dan lokulasi dapat dirusak dengan hemostat. inding kista ini lalu dieversikan dan ditempelkan pada dindung vestibular mukosa dengan jahitan interrupted menggunakan benang absorbable #,%.-8 "it@ bath dianjurkan pada hari pertama setelah prosedur dilakukan. Kekambuhan kista Bartholin setelah prosedur marsupialisasi adalah sekitar /,-%$. Komplikasi yang timbul berkaitan dengan dyspareunia, hematoma, dan infeksi.*. Ek"i"i +Bart&%)ine!t%,-. Bksisi dari kelenjar Bartholin dapat dipertimbangkan pada pasien yang tidak berespon terhadap drainase, namun prosedur ini harus dilakukan saat tidak ada infeksi aktif. Bksisi kista bartholin karena memiliki risiko perdarahan, maka sebaiknya dilakukan di ruang operasi dengan menggunakan anestesi umum. Pasien ditempatkan dalam posisi dorsal lithotomy. ?alu dibuat insisi kulit berbentuk linear yang memanjang sesuai ukuran kista pada vestibulum dekat ujung medial
15

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

labia minora dan sekitar - cm lateral dan parallel dari hymenal ring. 2ati . hati saat melakukan incisi kulit agar tidak mengenai dinding kista. "truktur vaskuler terbesar yang memberi supply pada kista terletak pada bagian posterosuperior kista. Karena alasan ini, diseksi harus dimulai dari bagian bawah kista dan mengarah ke superior. Bagian inferomedial kista dipisahkan secara tumpul dan tajam dari jaringan sekitar )0ambar 8*. !lur diseksi harus dibuat dekat dengan dinding kista untuk menghindari perdarahan ple5us vena dan vestibular bulb dan untuk menghindari trauma pada rectum.

0ambar 8. iseksi Kista

"etelah diseksi pada bagian superior selesai dilakukan, vaskulariasi utama dari kista dicari dan diklem dengan menggunakan hemostat. ?alu dipotong dan diligasi dengan benang chromic atau benang delayed absorbable &,% )0ambar 4*.

16

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

0ambar 4. ?igasi Pembuluh arah +ool packs pada saat #4 jam setelah prosedur dapat mengurangi nyeri, pembengkakan, dan pembentukan hematoma. "etelah itu, dapat dianjurkan sit@ bath hangat -,# kali sehari untuk mengurangi nyeri post operasi dan kebersihan luka. Pen/%0atan Medika,ent%"a !ntibiotik sebagai terapi empirik untuk pengobatan penyakit menular seksual biasanya digunakan untuk mengobati infeksi gonococcal dan chlamydia. 'dealnya, antibiotik harus segera diberikan sebelum dilakukan insisi dan drainase. Beberapa antibiotik yang digunakan dalam pengobatan abses bartholin8
10

Ce tria1%ne "ebuah monoterapi efektif untuk N gonorrhoeae. +eftria5one adalah sefalosporin generasi ketiga dengan efisiensi broad spectrum terhadap bakteri

17

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

gram,negatif, efficacy yang lebih rendah terhadap bakteri gram,positif, dan efficacy yang lebih tinggi terhadap bakteri resisten. bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri. osis yang dianjurkan8 -#/ mg '< sebagai single dose #. Cipr% )%1a!in "ebuah monoterapi alternatif untuk ceftria5one. <erupakan antibiotik tipe bakterisida yang menghambat sintesis bakteri. osis yang dianjurkan8 #/% mg PC - kali sehari '. D%1-!-!)ine <enghambat sintesis protein dan replikasi bakteri dengan cara berikatan dengan &%" dan /%" subunit ribosom dari bakteri. trachomatis. osis yang dianjurkan8 -%% mg PC # kali sehari selama > hari *. A2itr%,i"in igunakan untuk mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh beberapa strain organisme. !lternatif monoterapi untuk C trachomatis. osis yang dianjurkan8 - g PC -5 iindikasikan untuk C 6! bakteri dan, oleh sebab itu akan 6!,gyrase pada menghambat pertumbuhan bakteri dengan menginhibisi engan mengikat pada satu atau lebih penicillin,binding protein, akan menghambat sintesis dari dinding sel

H.

KOMPLIKASI

1)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

Komplikasi yang paling umum dari abses Bartholin adalah kekambuhan. Pada beberapa kasus dilaporkan necroti@ing fasciitis setelah dilakukan drainase abses. Perdarahan, terutama pada pasien dengan koagulopati. 7imbul jaringan parut.

I.

PROGNOSIS 9ika abses dengan didrainase dengan baik dan kekambuhan dicegah, prognosisnya baik. 7ingkat kekambuhan umumnya dilaporkan kurang dari #%$.

1/

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

BAB III KESIMPULAN


Kista Bartholin dan abses Bartholin merupakan masalah umum pada wanita usia reproduksi. 'ncidensnya adalah sekitar #$ dari wanita usia reproduksi. ;sia yang paling sering terserang penyakit kelenjar Bartholin adalah wanita antara usia #% dan &% tahun. Pembesaran kelenjar Bartholin pada pasien yang berusia lebih dari 4% tahun jarang ditemukan, dan perlu dikonsultasikan pada gynecologist untuk dilakukan biopsi. Penyakit ini seringkali recurrence, sehingga diperlukan suatu penanganan yang adekuat. Penyebab dari kelainan kelenjar Bartholin adalah tersumbatnya bagian distal dari duktus kelenjar yang menyebabkan retensi dari sekresi, sehingga terjadi pelebaran duktus dan pembentukan kista. Kista tersebut dapat menjadi terinfeksi, dan selanjutnya berkembang menjadi abses. !bses Bartholin selain merupakan akibat dari kista terinfeksi, dapat pula disebabkan karena infeksi langsung pada kelenjar Bartholin. Kista bartholin bila berukuran kecil sering tidak menimbulkan gejala. an bila bertambah besar maka dapat menimbulkan dispareunia. Pasien dengan abses Bartholin umumnya mengeluhkan nyeri vulva yang akut dan bertambah secara cepat dan progresif. alam penanganan kista dan abses bartholin, ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan. apat berupa intervensi bedah, dan medikamentosa. 'ntervensi bedah yang dapat dilakukan antara lain berupa incisi dan drainase, pemasangan (ord catheter, marsupialisasi, dan eksisi. Pemilihan terapi ini disesuaikan dengan ukuran dan keadaan kista. 9ika Kista Bartholin atau abses terlalu dalam, pemasangan (ord catheter tidak praktis, dan pilihan lain harus dipertimbangkan. Prosedur seperti marsupialisasi tidak boleh dilakukan ketika terdapat tanda . tanda abses akut. Cleh sebab itu, abses perlu diobati dengan pemberian antibiotik broad spectrum. Bksisi dari kelenjar Bartholin dapat dipertimbangkan pada pasien yang tidak berespon terhadap drainase, namun prosedur ini harus dilakukan saat tidak ada infeksi aktif.

+0

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

DAFTAR PUSTAKA
"tenchever <!. +omprehensive gynecology. 4th ed. "t. ?ouis8 <osby, #%%-848#. 1,14/.1.
#.

-.

"chorge 9C, "chaffer 9', 2alvorson ?<, 2offman B?, Bradshaw K , +unningham =0, D+hapter 4. Benign isorders of the ?ower Aeproductive 7ractD )+hapter*. "chorge 9C, "chaffer 9', 2alvorson ?<, 2offman B?, Bradshaw K , +unningham =08 (illiams 0ynecology. ;"!8 <c0raw,2ill

&.

2ill

!, ?ense 99. Cffice management of Bartholin gland cysts and abscesses. 9 Am

Fam Physician. -4483/>8-1--.1.-1-4.#%.


4.

0ovan ! , 2odge +, +allander A. 0ynaecology illustrated. &d ed 6ew Eork8 +hurchill ?ivingstone, -48/8-4,-4/.1 Kaufman A2. Benign diseases of the vulva and vagina. 4th ed. "t ?ouis8 <osby, -4448-18.#48. "tillman =2, <uto <0. 7he vulva. 'n8 Ayan K9, Berkowit@ A", Barbieri A?, eds. KistnerFs 0ynecology8 principles and practice. 1th ed. "t. ?ouis8 <osby, -44/811.8. Gisco !0, el Priore 0. Postmenopausal Bartholin gland enlargement8 a hospital,

/. 1. >. 8. 4. -%. --. -#.

based cancer risk assessment. Obstet Gynecol. -44138>8#81.4%. (ilkinson B9, "tone 'K. !tlas of vulvar disease. /th ed. Baltimore8 (illiams H (ilkins, -44/8--./. +heetham A. BartholinFs cyst8 marsupiali@ation or aspirationI. Am J Obstet Gynecol. -48/3-/#8/14.>%. (ord B. Cffice treatment of cyst and abscess of BartholinFs gland duct. South Med J. -41831-8/-4.8. Brook '. !erobic and anaerobic microbiology of BartholinFs abscess. Surg Gynecol Obstet. -4843-148&#.4. ?anday <elanie, "atmary (endy !, <emar@adeh "ana@, "mith avid ?, D+hapter 44. Premalignant H <alignant onna <, Barclay isorders of the Gulva H GaginaD

+1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Referat Bartholin 201 3


Mangku Di Jaya (0761050060)

)+hapter*. -&. -4.

e+herney !2, 6athan ?8 +;AAB67

iagnosis H 7reatment Cbstetrics H

0ynecology, -%e. ;"!8 <c0raw,2ill "aul 2<, 0rossman <B. 7he role ofChlamydia trachomatis in BartholinFs gland abscess. Am J Obstet Gynecol. -4883-/8)& pt -*8>1.>. <acKay 2. 7rent, D+hapter -8. 0ynecologic ;"!8 <c0raw,2ill -/. -1. ->. Peters (!. Bartholinitis after vulvovaginal surgery. Am J Obstet Gynecol. -4483->88--4&.4. !pgar B". BartholinFs cystJabscess8 (ord catheter insertion. 'n8 Pfenninger 9?, =owler 0+, eds. Procedures for primary care physicians. "t. ?ouis8 <osby, -4448/41.1%%. 2orowit@ 'A, Buscema 9, (oodruff 9 . "urgical conditions of the vulva. 'n8 Aock 9!, 7hompson 9 , eds. 7e ?indeFs Cperative gynecology. 8th ed. Philadelphia8 ?ipincott, Aaven, -44>884%.&. -8. "chorge 9C, "chaffer 9', 2alvorson ?<, 2offman B?, Bradshaw K , +unningham =0, D+hapter 4-. "urgeries for Benign 0ynecologic +onditionsD )+hapter*. "chorge 9C, "chaffer 9', 2alvorson ?<, 2offman B?, Bradshaw K , +unningham =08 (illiams 0ynecology. ;"!8 <c0raw,2ill isordersD )+hapter*. <cPhee "9, iagnosis H 7reatment #%-%. Papadakis <!, 7ierney ?<, 9r.8 +;AAB67 <edical

++

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit an Kelamin Rumah !akit "mum Daerah #i$inong %akulta& Ke okteran "ni'er&ita& Kri&ten In one&ia (erio e 1) *o'em$er +01, - 1. De&em$er +01,

Anda mungkin juga menyukai