Kamar jenazah merupakan sumber infeksi nosokomial yang potensial Personel yang bertugas menangani jenazah baik secara langsung maupun tidak langsung berisiko terjangkit infeksi pengetahuan mengenai program biosafety otopsi merupakan hal yang perlu diberikan dan dikuasai bagi setiap petugas pemulasaran
Rumusan Masalah
Apa itu infeksi nosokomial pada proses pemulasaran jenazah? Apa peran dan fungsi petugas pemulasaran jenazah? Bagaimana prosedur pencegahan infeksi pada proses pemulasraan jenazah? Bagaimana pengetahuan dan sikap petugas pemulasaran jenazah terhadap prosedur penceghan infeksi nosokomial pada proses pemulasraan jenazah?
Infeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial sering disebut juga Infeksi yang di dapat di rumah sakit infeksi nosokomial juga dapat terjadi pada saat proses penanganan jenazah .
AGEN
PEJAMU
Tempat hidup agen
TEMPAT MASUK
Agen meninggalkan pejamu
TEMPAT KELUAR
Agen memasuki pejamu
CARA PENGELUARAN
Bagaimana agen berpindah dari tempat lain
Risiko :
Fisik Infeksi Kimia
Tangani perlengkapan dan peralatan yang terkontaminasi dengan benar Bersihkan tumpahan dari material yang berpotensi menyebarkan infeksi Praktikkan higinie individu yang baik Gunakan bahan-bahan kimia dengan aman Pemindahan jenazah dari ruang isolasi Perawatan jenazah Supervisor harus
Metode Survey
Sampel : 6 orang petugas pemulasaran jenazah RSDK Instrumen : Checklist & kuesioner Survey dilakukan pada tanggal 8-11 Mei 2013 Hanya sebuah prosedur pemulasaran yang berhasil disruvey
Hasil Survey
Hanya 3 dari 12 checklist yang dilakukan dengan benar oleh petugas Kelengkapan alat pelindung diri :
semua petugas telah menggunakan handscoon Tidak ada petugas yang menggunakan masker, kacamata, dan pelindung kepala Petugas yang menggunakan apron berjumlah 2 orang Petugas yang menggunakan sepatu boot berjumlah 2 orang
Semua petugas sudah tahu tentang prosedur pencegahan infeksi (14 dari 15 pertanyaan benar) Sebanyak 2 dari 6 petugas yang disurvey tidak tahu bahwa perlu untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum memakai sarung tangan.
Semua petugas tahu bahwa proses pemulasaran jenazah berpotensi menyebarkan penyakit menular Sebanyak 4 dari 6 petugas tidak mengetahui penyakit apa saja yang dapat menular melalui proses pemulasaran jenazah. Petugas yang mengetahui menjawab sebagai berikut : Petugas 1:Flu burung Petugas 2:Flu burung, AIDS, Hepatitis, gangren, TBC
Sebanyak 5 dari 6 petugas tidak mengetahui akibat dari penyakit yang dapat menular melalui proses pemulasaran jenazah. Petugas yang mengetahui menjawab bahwa flu burung dan TBC menyebabkan batuk dan gangguan pernapasan, dan gangren dapat menyebabkan luka dikulit yang membusuk.
Semua petugas tidak tahu bagaimana cara penyebaran infeksi tersebut. Semua petugas mengetahui cara untuk mencegah infeksi nosokomial, yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Semua petugas tidak pernah mendapat vaksinasi selama bekerja sebagai petugas pemulasaran jenazah
PEMBAHASAN
petugas pemulasaran jenazah masih belum melakukan sebagian besar langkah-langkah yang ditujukan untuk mencegah penularan infeksi nosokomial di kamar jenazah pengetahuan petugas mengenai pencegahan infeksi menular pada proses pemulasaran jenazah sudah baik pengetahuan petugas mengenai infeksi nosokomial di kamar jenazah masih kurang Semua petugas belum divaksinasi
kesimpulan
Instalasai pemulasaran jenazah merupakan salah satu sumber infeksi nosokomial Petugas pemulasaran jenazah masih belum melakukan sebagian besar langkah-langkah yang ditujukan untuk mencegah penularan infeksi nosokomial di kamar jenazah walaupun sudah mengetahui langkah-langkahnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengetahuan petugas mengenai infeksi nosokomial di kamar jenazah masih kurang
Saran
Edukasi mengenai infeksi nosokomial di kamar jenazah, cara cara penularan dan pencegahanya. Peningkatan pengawasan terhadap kepathuan petugas terhadap langkah-langkah pencegahan infeksi nosokomial Pemberian vaksinasi untuk mencegah penyakit menular Penelitian lebih lanjut untuk dengan sampel yang lebih luas dan durasi yang lebih lama agar hasil lebih merepresntasikan keadaan yang sesungguhnya.