Hari / Tanggal pengambilan data Hari/Tanggal Intervensi Masalah kesehatan Tempat pengambilan data
: Jumat/22/ Februari 2013 : Rabu/06/ Maret 2013 : Dermatitis : RT 02/ RW 05 Kelurahan Munjul Kecamatan Cipayung
Nama NIM
Tanda tangan
ILMU KESEHATAN
I.PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Adapun masalah kesehatan yang dipandang amat penting ialah yang menyangkut penyakit. Berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan penyakit, jika tidak demikian maka penanggulangannya tidak terlalu diprioritaskan. Salah satu masalah kesehatan di dunia saat ini salah satunya adalah masalah dermatitis . Penyakit ini dapat menyebabkan hilangnya produktifitas dan menyebabkan kesakitan serta menurunnya tingkat ekonomi. Penyakit ini cukup banyak ditemui di Negara yang mempunyai beberapa musim. Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang menyerang 2% hingga 5% dari penduduk. Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam biasanya emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan.
ILMU KESEHATAN
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan. Penyakit Dermatitis ini juga merupakan salah satu penyakit tersering pada anak-anak dan dewasa di negara-negara yang sedang berkembang. Berdasarkan penelitian kasus dermatitis ini semakin meningkat dari tahun ke tahunnya. dermatitis dibagi dalam type : a) Dermatits kontak Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat
ILMU KESEHATAN
Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer lemah
b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zatzat yang bersifat alergen.
c)
Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa muncul pemakaian salep kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.
d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung terjadi varises dan edema.
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.
Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu
STATUS UJIAN DERMATITIS 4 MASYARAKAT ILMU KESEHATAN
antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan kulit atau dermatitis.
Menurut Hendrick L Blum, terjadinya dermatitis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Faktor penduduk : Herediter
ILMU KESEHATAN
1. Lingkungan Lingkungan sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit. Interaksi antara penjamu, agen dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi penyakit seseorang. Akan tetapi, hampir semua penyakit pada manusia berada di antara kedua ujung spektrum ini dan kedua faktor baik intrinsik maupun ekstrinsik saling mempengaruhi secara bermakna. Faktor luar yang menjadi pemicu utama berjangkitnya penyakit kulit seperti dermatitis ini adalah alam tropis Indonesia yang sangat panas dan lembab. Kelembapan di Indonesia ini menurunkan komposisi air pada lapisan kulit ( stratum korneum) yang membuat kulit lebih permeable terhadap bahan kimia, gesekan atau lecet, juga dapat meningkatkan permeabilitas kulit terhadap bahan kimia akibat kerusakan lapisan kulit manusia. Ini menyuburkan semua penyakit kulit, karena badan kita lebih sering mengeluarkan keringat. Faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah dermatitis, misalnya : 1) 2) 3) 4) Bahan seperti wol atau pelapis car seat Detergen, sabun, bubble baths, antiseptic Kontak dengan bulu hewan Menggunakan krim pelembab (moisturizer)(Nurul Itqiyah, 2007)
ILMU KESEHATAN
contohnya Alergen penyebab serangan asma atau pilek pada penderita atopi, antara 70-80% adalah debu yang terdapat di dalam rumah. Sebetulnya penyebabnya adalah tungau yang berukuran 0,3 x 1,2 mm yang hidup dan berkembang biak di dalam debu rumah. Kutu atau tungau ini disebut Dermatophagoides pteronyssinus dan banyak dijumpai kasur, bantal, guling berisi kapuk, selimut karpet, mainan anak yang berisi kapuk, atau berbulu, perabotan rumah tangga dan lain-lain. Pada sekitar 12% orang yang mempunyai tendensi alergi, paparan debu akan menimbulkan rasa gatal yang amat sangat pada hidung dan tenggorokan, mata membengkak merah dan gatal, hidung mengeluarkan cairan dan pilek, seringkali kesulitan bernafas atau asma. Di samping debu rumah penyebabnya dapat pula serpihan kulit manusia. Kulit manusia, terutama kulit kepala, setiap hari melepaskan serpihan kulit, umpamanya saat menggaruk atau menggosok kulit. Jika jatuh ke sarung bantal untuk orang yang peka menimbulkan asma, atau pilek atau bersin. Begitu pula dengan serpihan kulit binatang (anjing, kucing, kuda, lembu, dan ternak bersayap) juga spora bermacam-macam jamur (jamur tempe, oncom, jamur pada Air Conditioner), tepung sari tumbuh-tumbuhan. (Eliss, 2008) Jika dermatitis terjadi setelah tersensitasi bahan tertentu, kemudian terjadi reaksi hipersensivitas immun maka keadaanya disebut dermatitis kontak. Bahan penyebab ini meliputi bahan kosmetika, asesoris, pakaian, sepatu, obat topikal, semen, sabun pestisida, cat dan lainlain. Macam-macam bahan iritan yaitu : 1) 2) Air : Melarutkan bahan pengikat air dalam lapisan permukaan kulit
sehinggamengakibatkan kekeringan (Ca, Mg, Fe, Khlor, Brom) Pembersih kulit : Sabun detergen meningkatkan PH melarutkan lemak, pewangi, pembersih iritan 3) 4) 5) 6) Alkalis : Soda, Amonia, semen, Kapur Asam : asam asetat, oksalat, nitrat Tumbuh-tumbuhan : Kulit jeruk, bawang putih, rempah, padi, dll Iklim : panas, dingin, lembab. (Sapto Harnowo, 2001)
ILMU KESEHATAN
Bahan yang dapat mencetuskan terjadinya dermatitis adalah bahan yang tergolong sebagai iritan. Bahan wol yang kontak langsung dengan kulit merupakan iritan utama. Bahan nilon yang mengkilat dan beberapa akrilik mungkin dapat mengiritasi kulit, tetapi campuran katun dan poliester biasanya tidak. Sabun dan busa yang berlebihan akan membuat kulit kering dan banyak produk yang berparfum atau mengandung obat yang dipakai di kulit dapat menyebabkan iritasi. Beberapa preparat ekstrak tanaman yang digunakan oleh pengobat alternatif bisa menjadi iritan atau alergen dan karenanya riwayat penggunaan zat ini harus dicari pada saat anamnesis. (Barnetson, 2002)
2. Perilaku Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan. . misalnya kebiasaan pinjam meminjam baju/ handuk, mandi di sungai yang airnya tidak bersih. Selain itu masyarakat cenderung kurang memperhatikan kesehatan kulkit dibandingkan dengan angota badan yang lain. Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat. Perilaku manusia sebagian besar dengan menggunakan tangan sehingga tangan yang dapat menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan ini salah satunya penyakit kulit. Perilaku yang tidak sehat lainnya pada orang-orang yang tidur berdesak-desakan dalam satu tempat tidur yang terlalu padat penghuni adalah kebiasaan tidak dalam rumah karena penyakit dapat mudah terlalu dengan cepat. Perilaku manusia yang sering saling bergantian
ILMU KESEHATAN
memakai pakaian. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat. Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.
3. Pelayanan Kesehatan Bangsa Indonesia tertantang untuk menciptakan Indonesia Sehat di tahun 2010 dengan tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk hidup dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia (Profil Puskesmas Indonesia, 2006). Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Dengan demikian diharapkan dapat memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri serta lingkungannya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dimulai dari diri kita sendiri untuk memelihara dan menjaga kesehatan dengan mencegah terjadinya resiko penyakit dan melindungi diri dari berbagai ancaman penyakit, salah satunya adalah penyakit dermatitis. Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai porsi yang besar dalam penanggulangan penyakit dermatitis. Data gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Rumah Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
STATUS UJIAN DERMATITIS 9 MASYARAKAT ILMU KESEHATAN
tahun 2004, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar 419.724 kasus atau dengan pevalensi sebesar 2,9%, 501,280 kasus pada tahun 2005 dengan prevalensi 3.16%, dan pada tahun 2006 ditemukan sebanyak 403.270 kasus dengan prevalensi 3,91% (Profil Kesehatan Indonesia 2004-2006). 4. Herediter
Faktor keturunan atau genetik ini kebanyakan menjadi faktor pertama dalam penyebab suatu penyakit, karena itu latar belakang keluarga yang mempunyai riwayat penyakit tertentu termasuk dermatitis. Dermatitis adalah bentuk eksim yang dapat memiliki kedua faktor serta akar genetik. Jenis dermatitis tampaknya memiliki komponen genetik dan dapat saling terkait ketika melakukan penelitian silsilah. Gejala-gejala termasuk kekeringan, bercak merah, pembengkakan dan benjolan. Tempat-tempat umum adalah siku bagian dalam, di sekitar pergelangan tangan dan daerah berkeringat di belakang lutut. Anak-anak dan balita juga dapat menderita ruam ini pada wajah. Pencegahan adalah hal utama yang harus kita lakukan sebelum kita benar-benar mengalaminya.
A. Geografis
Keadaan Wilayah Kelurahan Munjul adalah merupakan salah satu dari 8 kelurahan di wilayah kecamatan cipayung. Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Laporan Tahunan Kelurahan Munjul 2012, dinyatakan luas wilayah Kelurahan Munjul adalah 2,845.78 Ha yang terbagi habis dalam 8 rukun warga (RW) dan 75 Rukun Tetangga (RT) . Status tanah Tanah Negara = 35.65 Ha
ILMU KESEHATAN
= = =
Keadaan Tanah Tanah Darat Tanah Sawah Tanah Rawa Setu Tanah Lain-lain = = = = 208.98 Ha 0.75 Ha 0 Ha 0 Ha
Peruntukan Tanah Perumahan Perkantoran Sawah Fasilitas Umum Sarana Ibadah Pemakaman Lain lain = = = = = = = 164.98 Ha 0.44 Ha 0.005 Ha 4.05 Ha 12.5 Ha 4.05 Ha 16.05 Ha
ILMU KESEHATAN
Laki Laki 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 01 02 03 04 05 06 07 08 TOTAL 879 1051 771 1719 1930 768 979 998 9095
Perempuan 843 1047 762 1699 1917 724 912 992 8896
Total 1722 2098 1533 3418 3847 1492 1891 1990 17.991
2. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan RW 1 2 3 4 5 6 7 8 TOTAL Tidak tamat SD 32 46 5 73 60 27 32 45 320 SD SAMPAI SLTP 82 147 71 216 209 177 250 115 1267 SLTA 274 305 277 567 548 160 145 255 2531 AK/PT 99 77 69 111 290 48 82 114 890
ILMU KESEHATAN
3. Jumlah Kepala Keluarga tiap Rukun Warga (RW) TAHUN 2012 Perempu an 55 46 72 99 98 39 40 54 503
RW 1 2 3 4 5 6 7 8 Jml
Laki Laki 432 529 350 868 1009 373 469 476 4505
Jumlah 487 575 422 967 1107 412 509 530 5008
ILMU KESEHATAN
5. Mata Pencaharian Penduduk No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jenis Mata Pencaharian Pegawai Negeri Sipil TNI POLRI Swasta/Pengus aha Pensiunan Tani Buruh Pedagang Lain-lain Pengangguran Jumlah Jumla h 1103 201 305 1269 895 0 4211 3652 5684 546 17.86 6
C. DATA 10 PENYAKIT TERTINGGI, KELURAHAN MUNJUL Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Kelurahan Munjul selama bulan Januari Desember 2012 10 jenis penyakit terbanyak yang terdapat di Puskesmas Kelurahan Munjul N o 1 2 3 4 JENIS PENYAKIT KODE 1302 88 22 2003 1032 2002 0102 2001 1403 0802 JUMLAH 2.460 1436 1102 865 841 683 675 670 668 624
Infeksi akut pada sal.pernafasan bag.atas Gastritis dan duodenitis Penyakit lainnya Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat 5 Hipertensi 6 Penyakit kulit alergi 7 Diare 8 Penyakit Kulit Infeksi 9 Asma 10 Gangguan Neurotik
Sumber : Puskesmas kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2012-2013
ILMU KESEHATAN
ILMU KESEHATAN
II PENGUMPULAN DATA PRIMER Masalah Kesehatan Wilayah Sasaran Jumlah penduduk Jumlah KK Target Sasaran Jml Sasaran Yang Dicapai 1. HASIL WAWANCARA A. Tabel 1 . Jumlah Orang yang menjawab Benar Tentang Pengetahuan Sebelum Intervensi N 1 1 2 0 2 0 3 2 2 % 33,3 33,3 66,6 0 66,6 0 100 66,6 66,6
ILMU KESEHATAN
: DERMATITIS : RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung. : Warga RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung. : 132 : 75 KK : 10 KK : 3 KK di RT 02 / RW 05
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengetahuan Yang mengetahui penyebab penyakit kulit Yang mengetahui penyebab penyakit panu Yang mengetahui gejala utama infeksi jamur Yang mengetahui penyebab terjadinya alergi Yang mengetahui tindakan yang harus dilakukan bila terjadi alergi Yang mengetahui kondisi kulit normal Yang mengetahui berapa kali minimal seseorang harus mandi dalam 1 hari Yang mengetahui penyebab penyakit kurap Yang mengetahui faktor resiko infeksi
kulit,kecuali 10 Yang mengetahui tindakan yang tidak boleh dilakukan bila kulit terasa gatal 1 33,3
Keterangan :
mengetahui penyebab
2. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui penyebab penyakit panu 3. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden ( 66,6%) mengetahui gejala utama penyakit infeksi jamur 4. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui penyebab terjadinya alergi 5. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui tindakan yangharus dilakukan bila terjadi alergi 6. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui kondisi kulit normal 7. Berdasarkan hasil wawancara, 3 orang dari 3 responden (100%) mengetahui berapa kali minimal orang harus mandi dalam sehari 8. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui penyakit kurap 9. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui yang bukan faktor resiko infeksi kulit
ILMU KESEHATAN
10. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui tindakan yang tidak boleh dilakukan bila kulit terasa gatal
Keterangan Tingkat Pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata responden Nilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden Jumlah Responden = 0 (2) +1 (3) +2 (4) + 3 (1) 3 = 14 : 3 = 4,7
Tabel Nilai
No.
Nilai
1. 2. 3.
50 60 60
ILMU KESEHATAN
Keterangan Tingkat Pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata responden Nilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden Jumlah Responden = 170 3
= 56,6
Tabel Kriteria Penilaian No . 1. 2. <65 65-80 Kurang Sedang ILMU KESEHATAN Nilai Kategori
3.
>80
Baik
OBSERVASI
ya
1/3 2/3 1/3 2/3 3/3
%
33,3 66,6 33,3 66,6 100 100 66,6 100 0 66,6 100 66,6 33,3 66,6 66,6
tidak %
2/3 1/3 2/3 1/3 0 0 1/3 0 3/3 1/3 0 1/3 2/3 1/3 0 66,6 33,3 66,6 33,3 0 0 33,3 0 100 33,3 0 33,3 66,6 33,3 0
Banyak yang sakit kulit di sekitar tempat 3/3 tinggal Mencuci tangan menggunakan sabun Mandi 2x sehari Mengganti pakaian jika berkeringat 2/3 3/3 0
Ketersediaan air bersih untuk mandi dan 2/3 mencuci pakaian Tersedia tempat sampah Ada ventilasi udara yang cukup Pencahayaan cukup Lantai berkarpet Lantai rumah diubin/dikeramik 3/3 2/3 1/3 2/3 3/3
ILMU KESEHATAN
Dari hasil wawancara dan Observasi yang dilakukan pada warga RT 02 / RW 05 Kelurahan Munjul Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur didapatkan tingkat pengetahuan warga setempat masih kurang tentang penyakit dermatitis.
ILMU KESEHATAN
1. Rencana Intervensi : Memberikan penyuluhan mengenai penyakit Dermatitis kepada masyarakat di RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. 2. Tujuan a. Umum : Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT Jakarta 02 /RW 05 , Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Timur terhadap Penyakit Dermatitis b. Khusus : pengetahuan pengetahuan pengetahuan pengetahuan masyarakat masyarakat masyarakat mengenai mengenai mengenai cara
Pengertian Dermatitis. gejala dermatitis. penyebab dermatitis masyarakat menanggulangi dan mencegak terjadinya dermatitis . 1. Kegiatan 2. Sasaran Munjul Kecamatan Cipayung : Penyuluhan mengenai dermatitis : Warga Masyarakat RT 02/ RW 05 Kelurahan
ILMU KESEHATAN
4. Pelaksanaan a. Hari/ Tanggal b. Pukul c. Tempat 5. Sumber daya Dokter muda Petugas kesehatan Puskesmas : 1 orang. : 2 orang kader : 2 orang dokter puskesmas : Rabu, 6 Maret 2013 : 09.00 10.00WIB : Pesantren Ulul Ilmi , Munjul.
No . 1. 2. 3. 4.
Jumlah
Rp. 2000,Rp.500,Fotokopi pretest dan post-test 4 x 20 Rp. 10.000,lembar @ Rp.125,Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,Konsumsi @5000 x 60 Rp. 37.500,Rp. 300.000,Rp. 349.500,-
Total
V PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH 1. Pelaksanaan Intervensi (kegiatan intervensi) Hari/ Tanggal Pukul Tempat : Rabu, 06 Maret 2013 : 09.00 12.00WIB :RT 02/RW 05 Kelurahan Munjul ,
ILMU KESEHATAN
3. Dilakukan penyuluhan mengenai dermatitis, yang diinformasikan : 3. Pengertian Dermatitis Jenis jenis Dermatitis Faktor Penyebab Dermatitis Tanda dan gejala Dermatitis Pengobatan Dermatitis Pencegahan Dermatitis Biaya operasional
No . 1. 2. 3. 4. Keterangan Print pretest dan post test 4 lembar @ Jumlah
Rp. 2000,Rp.500,Fotokopi pretest dan post-test 4 x 20 Rp. 10.000,lembar @ Rp.125,Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,Konsumsi @5000 x 60 Rp. 37.500,Rp. 300.000,Rp. 349.500,-
Total
ILMU KESEHATAN
VI EVALUASI DAN PEMBAHASAN Input SDM untuk Program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Piolitta Cyrenia Windyastari, S.Ked sebagai presentan dan narasumber dengan di bantu 2 dokter puskesmas dan 2 orang Ibu Kader sebagai pengawas sesuai dengan perencanaan. Biaya Perencanaan sesuai Perencanaan, sumber dana berasal dari dokter muda sendiri. Materi penyuluhan Mengenai Dermatitis. Penyuluhan diberikan dengan menggunakan LCD, Proyektor dan Laptop .
Proses Penyuluhan di lakukan di Pesantren Ulul Ilmi Kelurahan Munjul RT02, RW 05, Kecamatan cipayung. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Jumlah peserta kurang dari target yang direncanakan. Hal ini dikarenakan beberapa peserta harus mengikuti acara lain yang tidak bisa ditinggalkan.
Dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diakhiri dengan Post test. Pembagian test diikoordinasikan oleh satu dokter muda dibantu juga oleh tenaga kader.
Pengawasan dilakukan oleh 2 Ibu Kader dan 2 dokter dari puskesmas
ILMU KESEHATAN
ILMU KESEHATAN
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
50 60 60 50 70 30 80 70 60 50 30 70 50 60 70 80 70 70 40 70 60 70 60 50 50 80 60
80 90 80 80 70 70 80 90 80 90 70 70 80 80 90 80 70 70 80 70 80 70 70 80 80 80 70 70 80 ILMU KESEHATAN 80 70 80
70 60
Tabel Kriteria Penilaian No . 1. 2. 3. <65 65-80 >80 Kurang Sedang Baik Nilai Kategori
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis hasil pretest rata - rata dari 32 responden adalah 60. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 32 responden adalah 77,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden warga RT 02/RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. {(Post testPretest ) / pretest } x 100% = {(77,5 60,0)/60,0}x100% = 29,16%
ILMU KESEHATAN
N o
Pengetahuan
Pretest N
Kenaika n N 14 7 7 10 20 13 5
% 43,7
%
34,6
1.
Yang
mengetahui
penyebab
18
21,9
21,9
31,2
terjadinya alergi 5. Yang mengetahui tindakan yang harus dilakukan bila terjadi alergi 6. Yang normal 7. Yang mengetahui berapa kali 27 84,4 mengetahui kondisi kulit 19 36,5 12 23,1
62,5
40,6
15,6
minimal seseorang harus mandi dalam 1 hari 8. Yang mengetahui penyebab 18 34,6
27 32 27
9 0 9
28,1
61, 5 34, 6
infeksi kulit, kecuali 10 . Yang mengetahui tindakan yang tidak boleh dilakukan bila kulit terasa gatal 18
28,1
VII
STATUS UJIAN DERMATITIS 29 MASYARAKAT ILMU KESEHATAN
Kesimpulan
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis di Rt 02, Rw 05 kelurahan munjul, kecamatan cipayung hasil pretest rata - rata dari responden penyuluhan, hasil post test rata - rata dari menjadi kategori sedang. Hal ini responden adalah telah terjadi adalah 60,0 dan masuk dalam kategori kurang . Sedangkan setelah diberikan 77,5 dan peningkatan berarti,
pengetahuan responden sebesar 62,5% . Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
Saran Kepada Masyarakat di Rt 02/ Rw 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung Masyarakat harus lebih peduli terhadap kesehatan mereka yaitu dengan rutin memeriksakan kesehatannya. Selain memeriksakan kesehatan, masyarakat juga di anjurkan untuk lebih peduli terhadap kebersihan diri, kebersihan lingkungan dan kesehatan sekitarnya. Masyarakat penyakit ikut aktif dalam kegiatan kesehatan ataupun
Kepada Petugas Kesehatan Setempat Para petugas dapat memberikan bimbingan atau penyuluhan kepada warga setempat mengenai penyakit penyakit yang sering timbul di daerah tersebut.
STATUS UJIAN DERMATITIS 30 MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
Para petugas juga memotivasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhidar dari berbagai penyakit.termasuk penyakit dermatitis.
LAMPIRAN
KUISIONER DERMATITIS
No Kuisioner
Data Responden Nama Responden Alamat Lengkap Umur Pendidikan terakhir Pekerjaan Pengetahuan 1. Apakah yang menyebabkan penyakit kulit ? a. Alergi , Infeksi dan Tungau / Kutu b. Kutukan dari Tuhan c. Terlalu banyak main air d. Tidak mau mandi e. Tidak tahu 2. Menurut Anda penyakit panu disebabkan oleh ?
STATUS UJIAN DERMATITIS 31 MASYARAKAT
: : : : :
ILMU KESEHATAN
a. Bakteri b. Virus c. Jamur d. Keringat e. Tidak Tahu 3. Apa tanda atau gejala utama infeksi jamur ? a. Gatal, bercak putih atau hitam, dan kulit bersisik b. Bercak merah dan gatal c. Bercak putih dan tidak gatal d. Bentol bentol dan gatal e. Tidak tahu 4. Apa penyebab terjadinya alergi ? a. Makanan, debu dan obat obatan b. Binatang c. Parasit d. Cacing e. Tidak Tahu 5. Apa yang anda lakukan saat terjadinya alergi ? a. membalurkan minyak tanah b. menaburkan garam c. minum jamu d. menaburkan bedak e. pergi konsultasi ke dokter 6. Bagaimana sebaiknya kondisi kulit normal ? a. Kering
STATUS UJIAN DERMATITIS 32 MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
b. Licin c. Lembap d. Berminyak e. Tidak tahu 7. Berapa Kali minimal seseorang harus mandi dalam 1 hari ? a. satu kali b. dua kali c. tiga kali d. empat kali e. Tidak tahu
8. Apa yang menyebabkan anda terkena penyakit Kurap ? a. Jamur b. Bakteri c. Virus d. Protozoa e. Tidak tahu 9. Di bawah ini adalah faktor resiko infeksi kulit, kecuali ? a. Pinjam meminjam pakaian atau handuk b. Jarang mandi c. Tidak suka makan sayuran d. Sering berkeringat e. kondisi udara lembap 10. Apa yang tidak boleh anda lakukan jika kulit anda terasa gatal ? a. Menggaruk Kulit
STATUS UJIAN DERMATITIS 33 MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
b. Menaburkan bedak c. Memberi salep kulit d. Mengoleskan minyak kayu putih e. Mengoleskan krim anti gatal
-TERIMA KASIH-
FOTO KEGIATAN
ILMU KESEHATAN
ILMU KESEHATAN
ILMU KESEHATAN