Disusun Oleh :
NPM 211119049
Kelas : 2-B
2021-2022
A. Konsep Dasar
a. Pengertian
NSTEMI adalah adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai
oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan
menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan
menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan. (Sylvia,2008).
NSTEMI merupakan kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari
aliran darah ke bagian otot jantung terhambat.
b. Etiologi
NSTEMI disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan peningkatan kebutuhan oksigen miokar
ST, namun menyebabkan pelepasan penanda nekrosis.
Penyebabpalingumumadalahpenurunanperfusimiokardyang dihasilkandaripenyempitanarterikor
1) Faktor Resiko
1. Yang tidak dapat diubah
• Umur: Sekitar 55% korban serangan jantung berusia 65 tahun atau
1ebih dan yang meningga1 empat dari 1ima orang berusia di atas 65
tahun. Mayoritas berada da1am resiko pada masa kini merupakan
reb1eksi dari peme1iharaan kesehatan yang buruk di masa 1a1u
Jenis kelamin: Insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat
•
setelah menopause
•
Riwayat penyakit jantung coroner pada anggota keluaga
• Ras: Orang Amerika ku1it hitam memi1iki resiko 1ebih tinggi
dibandinkan dengan ku1it putih, ha1 ini dikaitkan dengan penemuan
bahwa 33% orang Amerika ku1it hitam menderita hipertensi
dibandingkan dengan ku1it putih
c. Patofisiologi
NSTEMI dapat disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksi
akut pada arteri koroner diawali dengan adanya ruptur plak yang tak stabil.
(Corwin, E1izabeth 2009).
Plak yang tidak stabil ini biasanya mempunyai inti lipid yang besar, densitas otot polos yang rend
d. Manifestasi Klinis
1) Nyeri Dada
Nyeri yang lama yaitu minimal 30 menit, sedangkan pada angina kurang dari itu. Disamping itu
penderita DM berkaitan dengan neuropati
2) Sesak Nafas
Sesak nafas bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir diastolik ventrik
hipervenntilasi
3) Gejala Gastrointestinal
Peningkatan aktivitas vagal menyebabkan mual dan muntah, dan biasanya lebih sering pada
Gejala Lain
Termasuk palpitasi, rasa pusing, atau sinkop dari aritmia ventrikel, gelisah
e. Pemeriksaan Penunjang
1) EKG
Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi dan Q. patologis
2) Enzim Jantung
Pemeriksaan enzim jantung :
1.CPK-MB/CPK Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat
antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36- 48 jam
3) Elektrolit
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, missal
hipokalemi, hiperkalemi
4) Sel darah putih Leukosit (10.000 — 20.000) biasanya tampak pada hari ke-2
setelah IMA berhubungan dengan proses inflamasi
f. Penatalaksanaan Klinik
1) Tindakan umum
Pasien perlu perawatan di rumah sakit, sebaiknya di unit intensif koroner, pasien perlu diistiraha
dada walaupun sudah mendapat nitrogliserin
Terapi medikamentosa
Obat anti iskemia
Seperti nitrat, data bloker dan antagonis kalsium
CABG
Coronary Arthery Bypass Grafting (CABG) adalah prosedur
pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung. Prosedur in
terdapat di dalam darah.
PCI
Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah prosedur intervensi
non benda dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh
disebabkan oleh proses aterosklerosis atau trombosis.
Prosedur PCI
Seperti tindakan kateterisasi, prosedur PCI juga hanya menggunakan pembiusan atau
selongsong (sheath) di pembuluh darah kaki atau tangan, maka kateter
akan dimasukkan sampai pada pembuluh darah koroner jantung. Kateter yang digu
yaitu 0, 014 inci.
Ada dua jenis stent yang ada di pasaran, yaitu stent tanpa salut obat (bare metal stent)
koroner tersebut.
g. Komplikasi
1) Infark miokardium (IM) adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan o
dan sel tidak memenuhi kebutuhan energinya
2) Aritmia: Karena insiden PJK dan hipertensi tinggi, aritmia lebih sering tidak dapat dan dapat
juga menyebabkan angina dan gagal jantung
6) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pada pemeriksaan keadaan umum, kesadaran klien IMA
biasanya baik atau compos mentis (CM) dan akan berubah
sesuai tingkat gangguan yang melibatkan perusi sistem saraf
pusat
2. B1 (Breathing)
Klien terlihat sesak, frekuensi napas melebihi normal dan
mengeluh sesak napas seperti tercekik. Sesak napas terjadi
akibat pengerahan tenaga dan disebabkan oleh kenaikan
tekanan akhir diastolic ventrikel kiri yang meningkatkan
tekanan vena pulmonalis. Hal ini terjadi karena terdapat
kegagalan peningkatan curah darah oleh ventrikel kiri pada
saat melakukan kegiatan fisik. Dispnea kardiak pada infark
miokardium yang kronis dapat timbul pada saat istirahat
3. B2 (Blood)
• Inspeks: Adanya jaringan parut pada dada klien.
Keluhan lokasi nyeri biasanya di daerah substernal atau
nyeri atas
pericardium. Penyebaran nyeri dapat meluas di dada.
Dapat terjadi nyeri dan ketidakmampuan menggerakkan
bahu dan tangan
4. B3 (Brain)
Kesadaran umum klien biasanya CM. Pengkajian objektif klien, yaitu
wajah meringis, menangis, merintis, merenggang, dan menggeliat yang
merupakan respons dari adanya nyeri dada akibat infark pada
miokardium. Tanda klinis lain yang ditemukan adalah takikardia, dispnea
pada saat istirahat maupun saat beraktivitas
5. B4 (Bladder)
Pengukuran volume output urine dengan intake cairan klien. Oleh karena
itu, perawat perlu memonitor adanya oliguria pada klien dengan IMA
karena merupakan tanda awal syok kardiogenik
6. B5 (Bowel)
Klien biasanya mengalami mual dan muntah. Pada palpasi abdomen
ditemukan nyeri tekan pada keempat kuadran, penurunan peristaltic usus
yang merupakan tanda utama IMA
7. B6 (Bone)
Aktivitas klien biasanya mengalami perubahan. Klien sering merasa
kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, pola hidup menetap, dan jadwal
olahraga teratur. perubahan postur tubuh
b. Analisa Data
DO:
1.Tampak meringis
2. Gelisah
Gangguan aliran darah Gangguan Pertukaran
DS:
Dispnea ke alveoli Gas
1.
DO:
2. PO2 menurun
3. Napas cuping
hidung
DS:
Ketidakseimbangan Intoleransi Aktivitas
1. Dispnea saat/setelah
antara suplai oksigen
aktivitas
miocard dan
2. Merasa lemah
kebutuhan
DO:
1. Gambaran EKG
menunjukkan
iskemia
c. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan adanya sumbatan arteri ditandai dengan
mengeluh nyeri, tampak meringis dan gelisah
3. Gelisah tingkat
menurun keparahan
nyeri
4. Monitor 4. Melihat apa
tanda-tanda ada perubahan
vital sebelum tanda-tanda
dan sesudah vital sebelum
pemberian dan sesudah
analgesic diberikan
analgesic
5. Monitor 5. Melihat
efektifitas efektifitas
analgesic analgesik
Terapeutik: Terapeutik:
1. Tetapkan 1. Mengoptimalk
target an respons
efektifitas pasien
analgesik
untuk
mengoptimal
kan respons
pasien
2. Dokumentasi 2. Melihat
kan respons respond an
Edukasi: Edukasi:
1. Jelaskan 1. Agar pasien
terapi dan memahami
efek samping terapi dan efek
obat samping obat
Kolaborasi: Kolaborasi:
1.Kolaborasi pemberian 1.Memberi
dosis dan jenis
obatanalgesik,
yang sesuai
sesuai
indikasi
2. Gangguan Setelah Terapi Oksigen (I. Terapi Oksigen (I.
Pertukaran dilakukan 01026) 01026)
Gas intervensi Observasi: Observasi:
selama 3x24 1. Monitor 1. Menyesuaikan
jam maka kecepatan kecepatan
pertukaran gas aliran aliran oksigen
meningkat oksigen
dengan kriteria 2. Monitor 2. Melihat posisi
hasil: posisi alat alat
1. Dispnea terapi
menurun oksigen
2. Napas 3. Monitor 3. Melihat apa
cuping tanda-tanda ada tanda
hidung hipoventilasi hipoventilasi
menurun 4. Monitor 4. Melihat ada
3. PCO2 integritas integritas
membai mukosa mukosa akibat
k hidung akibat pemasangan
4. PO2 pemasangan oksigen
membai oksigen
k
Terapeutik: Terapeutik:
1. Pertahankan 1. Mempertahank
kepatenan an kepatenan
jalan napas jalan napas
2. Siapkan dan 2. Mempersiapka
atur alat n alat
pemberian
oksigen
3.Memusahkan
3.Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat dengan menyesuaikan keada
mobilitas pasien
Edukasi: Edukasi:
1.Ajarkan 1.Agar mengetahui
pasien dan keluarga caracara
menggunakk menggunakkan
an oksigen di oksigen
rumah
Kolaborasi:
1. Kolaborasi Kolaborasi:
penentuan 1. Pemberian
dosis oksigen dosis sesuai
3. Intoleransi Setelah Manajemen Energi Manajemen Energi (I.
Aktivitas dilakukan (I. 05178) 05178)
intervensi Observasi: Observasi:
selama 3x24 1. Identifikasi 1. Mengetahui
jam maka gangguan hal yang
toleransi fungsi tubuh mengakibatkan
aktivitas yang kelelahan
meningkat mengakibatk
dengan kriteria an kelelahan
hasil: 2. Monitor 2. Mengetahui
1. Dispnea kelelahan kelelahan fisik
saat/sete fisik dan dan emosional
lah emosional
aktivitas
menurun Terapeutik: Teraputik:
Edukasi: Edukasi:
1.Anjurkan tirah baring 1.Merilekskan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
2021)
(Diakses Selasa, 3 Agustus