Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AGAMA

“PANDANGAN AGAMA TENTANG KODE ETIK KEPERAWATAN”

DOSEN PENGAMPU Dr. AYIP ROSIDI,MA

DISUSUN OLEH:

NAMA: TRIE MULIA HANUMSARI

NIM: P07120120037

PRODI: D-III KEPERAWATAN

TINGKAT/KELAS: 1/A

POLTEKKES KEMEMKES MATARAM

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “PANDANGAN AGAMA TENTANG KODE ETIK
KEPERAWATAN”. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam di poltekkes mataram.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

MATARAM,26 OKTOBER 2020

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2

BAB I........................................................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 3

1.2 Perumusan Masalah........................................................................................4

1.3 Tujuan..........................................................................................................4

BAB II....................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Kode etik keperawatan.................................................................. 5

2.2 fungsi kode etik keperawatn............................................................................9

2.3 isi kode etik keperawatan................................................................................9

2.4 pandangan agama tentang kode etik……………………………………………..11

BAB III..................................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan professional diberikan


berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan
dilandasi kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan
antara perawat dan pasien, perawat terhadap petugas, perawat terhadap
sesame anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat
terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi
kepada kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya bersifat humanistic, menggunakan
pendekatan secara holistic, dilaksankan berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam
melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan. Dengan memahami
konsep etik, setiap perawat akan memperoleh arahan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan yang merupakan tanggung jawab moralnya dan tidak
akan membuat keputusan secara sembarangan.
Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan
konflik yang mungkin mereka alami sebagai akibat dari hubungan mereka
dalam praktik profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien,
perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian
terhadap etik. Standard perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang
disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera
bagian atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam
pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi,
perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab
untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien.
Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan
dan lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum
yang berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai
akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka
lakukan.
Secara umum terdapat dua alasan terhadap pentingnya para perawat
tahu tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan pertama untuk
memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang
dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip hukum. Kedua, untuk melindungi
perawat dari liabilitas.
Untuk itu dalam makalah ini akan di bahas tentang kode etik
keperawatan dan berbagai hal yang terkait dengan kode etik tersebut.

II. RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi fokus permasalahan dalam makalah ini,dapat


dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa pengertian kode etik keperawatan


2. Apa fungsi kode etik keperawatan
3. Apa isi kode etik keperawatan
4. Bagaimana pandangan agama tentang kode etik keperawatan

III. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian kode etik keperawatan


2. Mengetahui fungsi dari kode etik keperawatan
3. Untuk mengetahui isi dari kode etik keperawatan
4. Untuk mengetahui kode etik menurut agama
BAB II

ISI

I. Pengertian kode etik keperawatan

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai


perilaku perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat
keputusan.Aturan yang tepat untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas / fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode
etik sehingga kejadian yang dapat dihindarkan.Kode etik keperawatan
merupakan bagian dari etika kesehatan. Inti dari hal tersebut, yaitu
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan masyarakat.

Ada banyak pengertian kode etik diantaranya:

1. Kode Etik Keperawatan Menurut ICN


ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square,
London dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai
berikut :
- Tanggung jawab utama perawat :
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
1) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah
sama.
2) Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
3) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan
kelompok dan instansi terkait.

- Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat


Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu ,
dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan
lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya.
Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya
dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.

- Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan


Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai
kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.
Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara
aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai
anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai
dengan standar profesi keperawatan.

- Perawat dan lingkungan masyarakat


Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai
inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan
masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
- Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja,
baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan.
Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa
perawatannya merasa terancam.

- Perawat dan profesi keperawatan


Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan
standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat
diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam
menopang pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai
anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan
ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.
2. Kode Etik Keperawatan Menurut ANA
Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association
(ANA), terdapat 11 butir, diantaranya :
1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh
pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak
masalah kesehatannya.
2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh
informasi yang bersifat rahasia.
3) Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan
keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang tidak
berkompoten, tidak etis atau illegal.
4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan
perawatan yang dijalankan masing-masing individu
5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan
menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria
dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan
melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7) Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan
pengetahuan profesi.
8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan
dan meningkatkan standar keperawatan.
9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
10)Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi
publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta
mempertahankan integritas perawat.
11)Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat
dan nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan public.
3. Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan
sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat
keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap
kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode
etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI
di Jakarta pada tangal 29 November 1989. Kode etik keperawatan
Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal yaitu:
- Bab 1: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap individu,keluarga, dan masyarakat.
- Bab 2: terdiri dari lima pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap tugasnya.
- Bab 3: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain.
- Bab 4: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap profesi keperawatan.
-Bab 5: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap pemerintah,bangsa,dan tanah air

II. fungsi kode etik keperawatan

Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai


landasan bagi status profesional dengan cara sebagai berikut:
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung
jawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan
menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan
praktek etika.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang
harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai
teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang
kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan
kesehatan.
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
Selain itu fungsi kode etik adalah sebagai pedoman perilaku bagi para
pengemban profesi, dalamhal ini perawat, sebagai tenaga kesehatan dalam
upaya pelayanan kesehatan. Kode etik merupakan norma etik yang
mencerminkan nilai dan pandangan hidup yang dianut oleh kalangan profesi
yang bersangkutan. Kode etik merupakan norma etik yang dapat berfungsi
sebagai sarana kontrol sosial, sebagai pencegah campur tangan pihak lain,
sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik. Kode etik memuat hak dan
kewajiban profesional anggotanya sehingga setiap anggota profesi dapat
mengawasi apakah kewajiban profesi telah dipenuhi. Tentang bagaimana
anggota profesi melaksanakankewajiban profesioanalnya, kode etik telah
menentukan standarnya sehinggamasayarakat dan pemerintah tidak perlu
campur tangan dalam hal ini. Kode etiksekaligus mencegah kesalahpahaman
dan konflik karena merupakan kristalisasiperilaku yang dianggap benar
menurut pendapat umum dan berdasarkan pertimbangankepentingan profesi

III. Isi kode etik keperawatan

Kode etik bersisi prinsip-prinsip etik yang dianut oleh profesi tertentu.
Prinsip-prinsip etik yang terpenting dalam upaya pelayanan kesehatan adalah
prinsip otonomi yang berkaitan dengan prinsip veracity, nonmaleficence,
beneficence, convidentiality, dan justice (Sumaryono, 1995 ). Otonomi
merupakan bentuk kebebasan seseorang untuk bertindak berdasarkan
rencana yang telah ditentukannya sendiri. Di dalam prinsip ini setidaknya
terkandung tiga elemen yaitu kebebasan untuk memutuskan, kebebasan
untuk bertindak, kebebasan untuk mengakui dan menghargai martabat dan
otonomi pihak lain. Prinsip veracity mewajibkan kedua belah pihak, perawat
dan pasien, untuk menyatakan yang sebenarnya tentang kondisi pasien dan
pengobatannya yang dilakukan. Prinsip nonmaleficence berarti bahwa
perawat dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan senantiasa dengan
niat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya. Berdasarkan
prinsip beneficence, perawat memberikan upaya pelayanan kesehatan
dengan menghargai otonomi pasien. Hal ini dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya. Prinsip confidentiality berarti bahwa perawat
wajib merahasiakan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien
kepadanya, yaitu berupa informasi mengenai penyakitnya dan tindakan yang
telah, sedang, dan akan dilakukan, kecuali jika pasien mengijinkan atas
perintah undang-undang untuk kepentingan pembuktian dalam persidangan.
Prinsip justice berarti bahwa setiap orang berhak atas perlakukan yang sama
dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa mempertimbangkan suku, agama,
ras, golongan, dan kedudukan sosial ekonomi. Idealnya perbedaan yang
mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi bukan dalam hal pengobatan dan atau
perawatan.
Kode Etik Keperawatan Indonesia terdiri dari mukadimah dan
batang tubuh. Mukadimah berisi :
1) Pedoman kehidupan profesi keperawatan, bahwa masyarakat
Indonesia membutuhkan pelayanan keperawatan;
2) Sifat dan dasar pelayanan keperawatan;
3) Ruang lingkup pelayanan keperawatan;
4) Kesiapan perawat untuk melaksanakan pelayanan keperawatan
secara profesional;
5) Perawat berjiwa Pancasila dan UUD 1945, dalam melaksanakan
pekerjaan berpedoman kepada ketentuan kode etik.
Sedangkan batang tubuh berisi sebagai berikut :
1) Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat;
2) Tanggung jawab perawat terhadap tugas;
3) Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lain;
4) Tanggung jawa perawat terhadap profesi keperawatan;
5) Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air.
Bentuk Kode Etik Keperawatan Indonesia adalah Keputusan
Musyawarah Nasional IV Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada
tahun 1989. Kode etik ini disusun oleh Komisi C PPNI pada tahun 1989,
yang kemudian dalam keputusan MUNAS IV PPNI NO: 09/MUNAS
IV/PPNI/1989 tentang pemberlakukan Kode Etik Keperawatan, kode etik
ini menjadi materi/isi keputusan musyawarah tersebut yang tertuang
dalam bagian lampiran. Kode etik ini hanya berlaku bagi perawat, jadi
sifatnya intern. Kode etik harus mampu menjadi tolok ukur nilai dan moral
perawat dalam melaksanakan pekerjaannya.
1) Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembahNya sesuai dengan perintah-Nya.
2) Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi
dan kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir
kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
3) Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a
merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan
keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan
akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu
4) Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu
keadaan.
5) Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa

IV. kode etik menurut pandangan agama


Secara khusus, agama adalah tanggapan manusia
terhadap penyataan TUHAN Allah. Dalam keterbatasannya, manusia tidak
mampu mengenal TUHAN Allah, maka Ia menyatakan Diri-Nya dengan
berbagai cara agar mereka mengenal dan menyembah-Nya. Jadi,
agama datang dari manusia, bukan TUHAN Allah
Dari dasar pengertian inilah selanjutnya terjadi pengertian yang semakin
berkembang, seperti apa yang kita kenal sampai sekarang. agama ialah
suatu kepercayaan yang berisi norma-norma atau peraturan-peraturan yang
menata bagaimana cara berhubungan antara manusia dengan Sang
Hyang/Yang Maha Kuasa, norma atau peraturan-peraturan mana dianggap
kekal sifatnya.

Jadi, antara etika dengan agama terdapat titik persamaan dan perbedaan:

Persamaannya sebagai berikut:

a. Pada sasarannya : baik etika maupun agama sama-sama bertujuan


meletakkan dasar ajaran moral, supaya manusia dapat membedakan mana
perbuatan yang baik dan mana yang tercela

b. Pada sifatnya : etika dan agama sama bersifat memberi peringatan, jadi
tidak memaksa

Perbedaanya sebagai berikut:

a. Pada segi prinsip : agama merupakan suatu kepercayaan pengabdian


(dengan segala syarat dan caranya) kepada Tuhan Yang Maha Esa. Etika
bukanlah kepercayaan yang mengandung pengabdian.

b. Pada bidang ajarannya : Agama membawa/mengajarkan manusia pada


dua jenis dunia (alam fana dan alam baqa/akhirat). Etika hanya
mempersoalkan kehidupan moral manusia di alam fana ini.

c. Agama (islam) itu sumbernya dari Allah SWT. Tetapi etika dengan macam
jenis-jenisnya itu, sumbernya adalah dari pemikiran manusia (sesuai dengan
aliran masing-masing).

d. ajaran dan pandangan etika, dapat diterima oleh agama.

Bila semua keterangan tersebut di atas kita transfer kepada manusia, itu
berarti bahwa semua manusia yang beragama (Islam), itu dengan sendirinya
soal-soal etika/moral, tetapi mereka hanya mempelajari etika (sebagai suatu
ilmu/filsafat), belum tentu beragam.

Etika dalam islam adalah sebagai perangkat nilai yang tidak terhingga dan
agung yang bukan saja beriskan sikap, prilaku secara normative, yaitu dalam
bentuk hubungan manusia dengan tuhan (iman), melainkan wujud dari
hubungan manusia terhadap Tuhan, Manusia dan alam semesta dari sudut
pangan historisitas. Etika sebagai fitrah akan sangat tergantung pada
pemahaman dan pengalaman keberagamaan seseorang. Maka Islam
menganjurkan kepada manusia untuk menjungjung etika sebagai fitrah
dengan menghadirkan kedamaian, kejujuran, dan keadilan. Etika dalam islam
akan melahirkan konsep ihsan, yaitu cara pandang dan perilaku manusia
dalam hubungan social hanya dan untuk mengabdi pada Tuhan, buka ada
pamrih di dalamnya. Di sinilah pean orang tua dalam memberikan muatan
moral kepada anak agar mampu memahami hidup dan menyikapinya dengan
bijak dan damai sbagaimana Islam lahir ke bumi membawa kedamaian untuk
semesta (rahmatan lilalamain)
BAB III

KESIMPULAN

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggunggugat


atas pelayanan / asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian
pelayanan / asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika
keperawatan. Standar asuhan keperawatan di Indonesia sangat di perlukan untuk
melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh
organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan di
lapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan
lengkap dalam bentuk petunjuk teknisnya.
- Kode etik menurut ICN, ANA,PPNI yaitu :
1. kode etik menurut ICN :
Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa
keperawatan bersifat universal. Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan,
martabat dan hak asasi manusia. Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan
kebangsaan, ras, warna kulit, usia, jenis kelamin, aliran politik, agama, dan
status sosial.
Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
a)      Tanggung jawab utama perawat
b)      Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
c)      Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
d)     Perawat dan lingkungan masyarakat
e)      Perawat dan sejawat
f)       Perawat dan profesi keperawatan
2. Kode etik menurut ANA
a. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan
status sosial atau ekonomi.
b. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh
informasi yang bersifat rahasia.
c. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya
terancam oleh praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau
illegal.
d. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan
perawatan yang dijalankan masing-masing individu.
e. Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
f. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan
kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan
konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan
keperawatan kepada orang lain.
g. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan
meningfkatkan standar keperawatan.
h. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
i. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
j. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik
terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan
integritas perawat.
k. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan public.
3. Kode etik menurut PPNI
a. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
b. Tanggungjawab terhadap tugas.
c. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya.
d. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan.
e. Tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa dan Negara.

Persamaan kode etik menurut ICN, ANA, PPNI yaitu :


Ketiga kode etik tersebut membahas tentang standar yang mengukur dan
mengevaluasi perilaku moral keperawatan, dan sama-sama bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat, kepercayaan
diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada profesi
keperawatan.
Fungsi kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode
etik profesi, pelakasana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia
lakukan dan yang tidak boleh dia lakukan.
Isi dari kode etik memiliki prinsip-prinsip etik yang dianut oleh profesi
tertentu. Prinsip-prinsip etik yang terpenting dalam upaya pelayanan kesehatan
adalah prinsip otonomi yang berkaitan dengan prinsip veracity, nonmaleficence,
beneficence, convidentiality, dan justice (Sumaryono, 1995).
DAFTAR PUSTAKA

https://alwi-muhammad.blogspot.com/

https://rarasyahfitri.blogspot.com/2014/11/makalah-kode-etik-keperawatan-
dalam.html

https://www.academia.edu/32348620/
MAKALAH_KODE_ETIK_KEPERAWATAN_PROGRAM_STUDI_ILMU_KEPE
RAWATAN

https://www.nerslicious.com/kode-etik-perawat/

Ismani, Nila.2001. Etika Keperawatan.Jakarta:Widya Medika

Sudrajat, D. A. (2014). Aspek Hukum Praktik Keperawatan. Jurnal Kesehatan Kartika


Stikes A. Yani

Suhaemi, Emi,Mimin.2004.ETIKA KEPERAWATAN.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai