DISUSUN OLEH:
NIM: P07120120037
TINGKAT/KELAS: 1/A
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “PANDANGAN AGAMA TENTANG KODE ETIK
KEPERAWATAN”. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam di poltekkes mataram.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I........................................................................................................................ 3
1.3 Tujuan..........................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................... 5
BAB III..................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
ISI
Kode etik bersisi prinsip-prinsip etik yang dianut oleh profesi tertentu.
Prinsip-prinsip etik yang terpenting dalam upaya pelayanan kesehatan adalah
prinsip otonomi yang berkaitan dengan prinsip veracity, nonmaleficence,
beneficence, convidentiality, dan justice (Sumaryono, 1995 ). Otonomi
merupakan bentuk kebebasan seseorang untuk bertindak berdasarkan
rencana yang telah ditentukannya sendiri. Di dalam prinsip ini setidaknya
terkandung tiga elemen yaitu kebebasan untuk memutuskan, kebebasan
untuk bertindak, kebebasan untuk mengakui dan menghargai martabat dan
otonomi pihak lain. Prinsip veracity mewajibkan kedua belah pihak, perawat
dan pasien, untuk menyatakan yang sebenarnya tentang kondisi pasien dan
pengobatannya yang dilakukan. Prinsip nonmaleficence berarti bahwa
perawat dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan senantiasa dengan
niat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya. Berdasarkan
prinsip beneficence, perawat memberikan upaya pelayanan kesehatan
dengan menghargai otonomi pasien. Hal ini dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya. Prinsip confidentiality berarti bahwa perawat
wajib merahasiakan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien
kepadanya, yaitu berupa informasi mengenai penyakitnya dan tindakan yang
telah, sedang, dan akan dilakukan, kecuali jika pasien mengijinkan atas
perintah undang-undang untuk kepentingan pembuktian dalam persidangan.
Prinsip justice berarti bahwa setiap orang berhak atas perlakukan yang sama
dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa mempertimbangkan suku, agama,
ras, golongan, dan kedudukan sosial ekonomi. Idealnya perbedaan yang
mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi bukan dalam hal pengobatan dan atau
perawatan.
Kode Etik Keperawatan Indonesia terdiri dari mukadimah dan
batang tubuh. Mukadimah berisi :
1) Pedoman kehidupan profesi keperawatan, bahwa masyarakat
Indonesia membutuhkan pelayanan keperawatan;
2) Sifat dan dasar pelayanan keperawatan;
3) Ruang lingkup pelayanan keperawatan;
4) Kesiapan perawat untuk melaksanakan pelayanan keperawatan
secara profesional;
5) Perawat berjiwa Pancasila dan UUD 1945, dalam melaksanakan
pekerjaan berpedoman kepada ketentuan kode etik.
Sedangkan batang tubuh berisi sebagai berikut :
1) Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat;
2) Tanggung jawab perawat terhadap tugas;
3) Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lain;
4) Tanggung jawa perawat terhadap profesi keperawatan;
5) Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air.
Bentuk Kode Etik Keperawatan Indonesia adalah Keputusan
Musyawarah Nasional IV Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada
tahun 1989. Kode etik ini disusun oleh Komisi C PPNI pada tahun 1989,
yang kemudian dalam keputusan MUNAS IV PPNI NO: 09/MUNAS
IV/PPNI/1989 tentang pemberlakukan Kode Etik Keperawatan, kode etik
ini menjadi materi/isi keputusan musyawarah tersebut yang tertuang
dalam bagian lampiran. Kode etik ini hanya berlaku bagi perawat, jadi
sifatnya intern. Kode etik harus mampu menjadi tolok ukur nilai dan moral
perawat dalam melaksanakan pekerjaannya.
1) Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembahNya sesuai dengan perintah-Nya.
2) Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi
dan kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir
kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
3) Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a
merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan
keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan
akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu
4) Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu
keadaan.
5) Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa
Jadi, antara etika dengan agama terdapat titik persamaan dan perbedaan:
b. Pada sifatnya : etika dan agama sama bersifat memberi peringatan, jadi
tidak memaksa
c. Agama (islam) itu sumbernya dari Allah SWT. Tetapi etika dengan macam
jenis-jenisnya itu, sumbernya adalah dari pemikiran manusia (sesuai dengan
aliran masing-masing).
Bila semua keterangan tersebut di atas kita transfer kepada manusia, itu
berarti bahwa semua manusia yang beragama (Islam), itu dengan sendirinya
soal-soal etika/moral, tetapi mereka hanya mempelajari etika (sebagai suatu
ilmu/filsafat), belum tentu beragam.
Etika dalam islam adalah sebagai perangkat nilai yang tidak terhingga dan
agung yang bukan saja beriskan sikap, prilaku secara normative, yaitu dalam
bentuk hubungan manusia dengan tuhan (iman), melainkan wujud dari
hubungan manusia terhadap Tuhan, Manusia dan alam semesta dari sudut
pangan historisitas. Etika sebagai fitrah akan sangat tergantung pada
pemahaman dan pengalaman keberagamaan seseorang. Maka Islam
menganjurkan kepada manusia untuk menjungjung etika sebagai fitrah
dengan menghadirkan kedamaian, kejujuran, dan keadilan. Etika dalam islam
akan melahirkan konsep ihsan, yaitu cara pandang dan perilaku manusia
dalam hubungan social hanya dan untuk mengabdi pada Tuhan, buka ada
pamrih di dalamnya. Di sinilah pean orang tua dalam memberikan muatan
moral kepada anak agar mampu memahami hidup dan menyikapinya dengan
bijak dan damai sbagaimana Islam lahir ke bumi membawa kedamaian untuk
semesta (rahmatan lilalamain)
BAB III
KESIMPULAN
https://alwi-muhammad.blogspot.com/
https://rarasyahfitri.blogspot.com/2014/11/makalah-kode-etik-keperawatan-
dalam.html
https://www.academia.edu/32348620/
MAKALAH_KODE_ETIK_KEPERAWATAN_PROGRAM_STUDI_ILMU_KEPE
RAWATAN
https://www.nerslicious.com/kode-etik-perawat/