Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

TENTANG

MEMASANG WARMER BLANKET

DOSEN PENGAMPU : NI PUTU SUMARTINI, M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV

1. ADE SULASTRI NIM.P07120120001


2. LUTFI HAMDANI NIM.P07120120016
3. SYARIFA RAJUA Y.C NIM.P07120120035
4. WIJIA CORINA SINTA NIM.P07120120039
5. YULIANA NIM.P07120120043

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D-III KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang
berjudul Pemasangan Warmer Blanket, penulis berharap dengan hadirnya Makalah ini dapat
memberikan manfaat dan informasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Program Studi
Keperawatan.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
II. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan Makalah ini
dan jauh dari kata sempurna, dan karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan Makalah ini.

Dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau
penguraian Makalah ini dengan harapan dapat di terima oleh Ibu dan dapat di jadikan sebagai
acuan dalam proses pembelajaran mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Mataram, 24 Februari 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 5

A. Pengertian warmer blanket .................................................................................... 5


B. Manfaat warmer blanket ....................................................................................... 5
C. Prosedur Klinis Praktek : ( Active self - warming blanket ) ................................... 5
D. Prosedur Active self-warming blanket .................................................................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 7

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipotermia merupakan gangguan medis yang terjadi di dalam tubuh sehingga
mengakibatkan penurunan suhu tubuh karena tubuh tidak mampu memproduksi panas
untuk menggantikan panas tubuh yang hilang dengan cepat (Lestari,2010).
Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di seluruh tubuh
(Edema Generalisata), menghilangkan reflex tubuh, koma, hingga menghilangnya
reaksi pupil mata. Disebut hipotermia apabila suhu tubuh 40 derajat celcius disertai
kulit panas dan kering serta abnormalitas sistem saraf pusat seperti delirium, kejang,
atau koma yang disebabkan oleh pajanan panas lingkungan (sengatan panas klasik) atau
kegiatan fisik yang berat (Lestari,2010).
Untuk mengatasi hal tersebut perawat dapat melakukan tindakan pemasangan
selimut hipotermia/hipertermia sesuai dengan kebutuhan klien. Penggunaan selimut
hipotermia/hipertermia dapat didelegasikan kepada personel asisten bila tidak ada
resiko komplikasi. Namun, tindakan ini tetap menjadi tanggung jawab perawat untuk
menindak lanjuti bahwa perawat yang tepat dan dokumentasi yang lengkap dilakukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan warmer blanket?
2. Apa manfaat dari penggunaan warmer blanket?
3. Bagaiman Prosedur Klinis Praktek penggunaan warmer blanket?
4. Apa saja Prosedur active self-warning blanket?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan warmer blanket
2. Untuk mengetahui Apa manfaat dari penggunaan warmer blanket
3. Untuk mengetahui Bagaiman Prosedur Klinis Praktek penggunaan warmer
blanket
4. Untuk mengetahui Apa saja Prosedur Active self-warning blanket

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Warmer Blanket adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghangatkan
pasien yang mengalami hipotermia. Warmer Blanket adalah sistem sekaligus tahan
lama terjangkau dirancang untuk memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi
mereka yang sakit, memulihkan, atau terluka. Hal ini sering digunakan oleh para
profesional dalam perawatan jangka panjang, EMS , Kebakaran dan penyelamatan,
dokter hewan, radiologi, rumah sakit, dan oleh militer. Hal ini portabel, kompak, tahan
lama, dipasang ke stop kontak 110 volt, tidak menimbulkan bahaya listrik atau
tersandung seperti selimut listrik tradisional, dan dapat digunakan dengan hampir
semua selimut tanpa hiasan.

B. Manfaat
Ketika pasien tidak dapat menghasilkan cukup panas metabolik untuk
menghangatkan diri maka selimut mungkin hanya apa yang mereka butuhkan. Pasien
dingin akan lebih hangat dengan selimut bahkan meskipun efek termal sebenarnya
warmer blanket berlangsung tidak lebih dari 10 menit. Jelas, selimut tidak mengalihkan
signifikan-panas kepada pasien. Manusia sensitif untuk perpindahan panas melalui kulit,
serta suhu, yang dapat menjelaskan com- forting efek selimut hangat. Dan selimut
hangat menghindari ketidak nyamanan kehilangan panas yang disebabkan ketika
seorang pasien dibungkus dengan selimut dingin dari kulit mereka.
Warmer blanket juga bermanfaat dalam mengelola trauma klien, Northern
Territory konteks remet Kesehatan umumnya tidak menunjukkan bahwa kehangatan
tambahan akan menjadi pertimbangan penting dalam manajemen klinis.

C. Prosedur Klinis Praktek : ( Active self - warming blanket )


Efektif, pemanasan pasien terus menerus mengurangi risiko yang terkait dengan
hipotermia. Komplikasi hipotermia meliputi; koagulopati, tertundanya pemulihan luka,
penurunan pengiriman oksigen dan penurunan metabolisme. Penelitian telah
menunjukkan bahwa hipotermia terjadi di 50-60% dari semua pasien trauma.

5
Warmer Blanket adalah selimut pemanas diri yang aktif yang sekali dibuka dan dilipat,
akan panas sampai 44 °C dalam waktu 30 menit dan memelihara suhu konstan hingga
10 jam.
1. Indikasi :
Hipotermia berhubungan dengan :
a. Trauma
b. Paparan lingkungan
2. Kontraindikasi :
a. Pasien < 18 tahun
b. Digunakan dalam operasi aeromedical (evakuasi di udara dalam dunia
penerbangan).
3. Komplikasi
a. Selimut bisa memakan waktu hingga 30 menit untuk pemanasan. Petugas
harus memastikan selimut dibuka dan siap sesegera mungkin.
b. Selimut tidak harus diposisikan di bawah pasien.
c. Selimut langsung kontak dengan kulit di daerah dengan memar,
pembengkakan dan radang dingin harus dihindari.
d. Pada pasien dengan gangguan sensibilitas, reaktivitas atau komunikasi,
respon kulit harus secara teratur dimonitor selama tanda-tanda over
exposure.
e. Selimut tidak harus dilipat itu sendiri.
f. Petugas harus menghindari menutupi bantalan dengan sabuk atau tali fiksasi.

D. Prosedur Active self-warming blanket


1. Buka kemasan dengan merobek pre-cut yang terletak di pojok kiri atas Kemasan.
2. Pindahkan selimut dari kemasan yang lama dan yang tidak tahan air.
3. Buka dan lengkapi kembali selimut yang sudah terbuka atau yang sudah terbuka
segelnya.
4. Pakaikan selimut pada pasien dengan alasnya.
5. Yang harus di pertimbangkan adalah buka penghalang selimut yang berbahan katun
yang tertulis “ penghangat ringan “ untuk tambahan.
6. Kontrol tanda-tanda merah pada pasien sampai pembukaan

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Blanket warmer adalah sistem sekaligus tahan lama terjangkau dirancang untuk
memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi mereka yang sakit, memulihkan, atau
terluka. Hal ini sering digunakan oleh para profesional dalam perawatan jangka panjang,
EMS , Kebakaran dan penyelamatan, dokter hewan, radiologi, rumah sakit, dan oleh
militer. Hal ini portabel, kompak, tahan lama, dipasang ke stop kontak 110 volt, tidak
menimbulkan bahaya listrik atau tersandung seperti selimut listrik tradisional, dan
dapat digunakan dengan hampir semua selimut tanpa hiasan.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan dan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa
keperawatan khususnya tentang penggunaan selimut hipotermia. Kritikan yang
membangun sangat dibutuhkan penulis untuk menyempurnakan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://kandafy.blogspot.com/2017/01/makalah-pemasangan-selimuthipotermi.html
https://www.scribd.com/document/386819393/SOP-PEMASANGAN-WARMER-
BLANKET-docx

8
SOP PEMASANGAN WARMER BLANKET

1. Definisi
Blanket warmer atau selimut penghangat adalah suatu alat yang digunakan
untuk menghangatkan tubuh pasien Ketika mengalami hipotermia.
2. Tujuan
a. Membantu mempertahankan suhu tubuh.
b. Mengurangi rasa sakit atau nyeri.
c. Mencegah terjadinya hipotermi.
3. Indikasi
Hipotemia berhubungan dengan :
a. Trauma
b. Paparan lingkungan
4. Kontraindikasi
a. Pasien < 18 tahun
b. Digunakan dalam operasi aeromedical (evakuasi di udara dalam dunia
penerbangan).
5. Prosedur

NO Tindakan Nilai
Ya Tidak Ket
1. Persiapan alat dan bahan
1. Warmer Blanket
2. Warming Unit
2. Persiapan klien
1. Cuci tangan (sesuai dengan SOP cuci
tangan)
2. Sampaikan salam (sesuai SOP
komunikasi terapeutik)
3. Jelaskan prosedur kepada klien untuk
mengurangi kecemasan dan
mengharapkan kerja sama dari klien dan
kontrak waktu

9
3. Persiapan Lingkungan
1. Mengatur lingkungan klien, mengatur
sampiran
4. Kerja
1. Mencuci tangan
2. Pasang warmer blanket diatas tempat
tidur pasien
3. Rapikan sebelah kanan dan kiri
warmer blanket
4. Tidurkan pasien diatas warmer
blanket
5. Hubungkan slang warmer unit
dengan warmer blanket
6. Nyalakan mesin warmer unit dan
atur suhunya
7. Evaluasi
a. Mencatat tindakan pemasangan warmer blanket
b. Mengobservasi respon klien selama Tindakan

10

Anda mungkin juga menyukai