1. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan beban berat
badan
A. Definisi : keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri
B. Penyebab :
1. Kerusakan integritas struktur tulang
2. Perubahan metabolism
3. Ketidakbugaran kendali otot
4. Penurunan kendali otot
5. Penurunan masa otot
6. Penurunan kekuatan otot
7. Keterlambatan perkembangan
8. Kelakuan sendi
9. Kontraktur
10. Malnutrisi
11. Gangguan musculoskeletal
12. Gangguan neuromuscular
13. Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
14. Efek agen farmakologis
15. Program pembatasan gerak
16. Nyeri
17. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
18. Kecemasan
19. Gangguan kognitif
20. Keenganan melakukan pergerakan
21. Gangguan sensoripersepsi
INTERVENSI
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis.pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk di tempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
DIAGNOSA KEPERAWATAN 2
2. kerusasakan integritas kulit b.d penurunan sirkulasi udara kepermukaan kulit (tirah baring
lama), tonjolan tulang
B. Penyebab :
1. Perubahan sirkulasi
2. Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
3. Kekurangan/kelebihan volume cairan
4. Penurunan mobilitas
5. Bahan kimia iritatif
6. Suhu lingkungan yang ekstrem
7. Faktor mekanis (mis. Penekanan pada tonjolang tulang, gesekan) atau faktor
elektris (elektrodiametri, energy listrik bertegangan tinggi)
8. Efek samping terapi radiasi
9. Kelembaban
10. Proses penuaan
11. Neuropati perifer
12. Perubahan pigmentasi
13. Perubahan hormonal
14. Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi
integritas jaringan.
a. Subjektif
(Tidak tersedia)
b. Objektif
a. Subjektif
(tidak tersedia)
b. Objektif
1. Nyeri
2. Perdarahan
3. Kemerahan
4. Hematoma
INTERVENSI
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotion, serum)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
II. Perawatan luka
1. Definisi : mengidentifikasi dan meningkatkan penyembuhan luka serta
mencegah terjadinya komplikasi luka
2. Tindakan
Observasi
- Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, warna, ukuran, bau)
- Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik
- Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
- Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu
- Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai
kebutuhan
- Bersihkan jaringan nekrotik
- Berikan salpe yang sesuai kulit/lesi, jika perlu
- Pasang balutan sesuai jenis luka
- Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
- Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5
g/kgBB/hari
- Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vitamin A, Vitamin C,
Zinc, asam amino) sesuai indikasi
- Berikan terapi TENS (stimulus saraf transkutaneous), jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
- Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur debridement (mis. Enzimatik, biologis, mekanis,
autolitik), jika perlu
- Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu