Sumber : Dipiro, JT., 2009, Pharmacotherapy Handbook Ed 9, Mc. Graw Hill, Newyork
Tjay dan Rahardja, 2010, Obat-obat penting Edisi 6, Jakarta: PT Gramedia
Aritmia (Gangguan irama jantung)
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung, penderita aritmia bisa merasakan irama
jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Sebenarnya aritmia normal terjadi pada
kondisi jantung yang sehat. Namun bila terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa
menandakan adanya masalah pada organ jantung. Normalnya jantung berdenyut pada rentang 70-
80 x/menit. Jika takikardi (takiaritmia) ditandai denyut terlalu tinggi (>100 denyut/menit) dan
bardikardi (bradiaitmia) dimana jantung berdenyut terlalu lambat (<60 x/menit).
Penyebab aritmia : ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit seperti
kalium, natrium, kalsium, dan magnesium dapat mengganggu impuls listrik jantung, sehingga
mengakibatkan aritmia.
1. Pasien dewasa mengkonsumsi obat aritmia pada. Pasien merasa wajah terbakar. Apt
berpikir itu reaksi fotosensitivitas dari obat aritmia yg digunakan. Obat apakah itu?
a. Amiodaron
b. Propanolol
c. Lidokain
d. Verapamil
e. Diltiazem
PEMBAHASAN :
Amiodaron dapat menyebabkan fotosensitivitas di kulit, deposit mikro di kornea,
toksisitas paru, hepatotoksisitas, neuropati perifer, tirotoksikosis dan hipotiroidisme.
Seorang pasien mendapatkan obat digoksin untuk penyakit jantungnya. Faktor fisiologis
apa yang dapat mempengaruhi farmakokinetik digoksin?
a. Penurunan alfa glukosidase
b. Penurunan fungsi ginjal
c. Peningkatan pH lambung
d. Penurunan Ph
e. Penurunan fungsi hati
Pembahasan :
Pasien dengan penurunan fungsi ginjal akan menghambat klirens digoksin Sumber:
https://www.drugs.com/disease-interactions/digoxin.html
Seorang pasien Tn. MN (40 Tahun) mengalami keluhan takikardi, retensi urin, demam,
kulit kemerahan dan dilatasi pupil. Pasien meminum suatu jenis obat tertentu. Golongan
obat manakah di bawah ini yang paling tepat dapat mengakibatkan keluhan sebagaimana
kasus di atas?
a. Carbamate
b. Anticholinesterase
c. Donepezil
d. Antidepressant
e. Organophosphorus
Pembhasan :
Gambaran klinis seperti takikardi, retensi urin, demam, kulit kemerahan dan dilatasi pupil
merupakan gejala keracunan golongan obat antimuskarinik, bisa discounter dengan meningkatkan
kadar asetilkolin salah satunya dalah dengan choline esterase inhibitor. Gejala lainnya yang dapat
muncul adalah kulit kering, penurunan pergerakan usus, bingung, aritmia jantung, dan kejang.
Sumber: Haydock, S. 2019. Chapter 10 Poisoning, overdose, antidotes. In: Brown MJ, et al.
Clinical Pharmacology. 12th Edition. p. 126
JANTUNG KORONER------Angina & infark miochard
1. STEMI (ST ELEVASI MIOKARD INFARK)
2. NSTEMI (NON ST ELEVASI MIOKARD
INFARK)
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri
koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang
mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Bila lemak makin menumpuk pada arteri
koroner, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung
seperti angina dan sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan
Faktor risiko tersebut ada yang dikenal dengan faktor risiko mayor dan minor.
1. Faktor risiko mayor meliputi hipertensi, hiperlipidemia, merokok, dan obesitas sedangkan
2. Faktor risiko minor meliputi DM, stress, kurang olaraga, riwayat keluarga, usia dan seks.
Menurut D.Wang (2005) faktor risiko PJK pada wanita meliputi : a. Obesitas b. Riwayat
Keluarga c. Penggunaan kontrasepsi oral yang disertai dengan riwayat merokok d. Diabetes
Salah satu obat yang wajib dikonsumsi bagi pasien dengan penyakit jantung koroner
adalah obat golongan :
1. Anti platelet (terapi medikamentosa) Aspirin, Clopidogrel dan Ticagrelor. Pada
penelitian The Antiplatelet Trialists Collaboration (ATC trial) menunjukkan bahwa
penggunaan anti platelet jangka panjang dapat menurunkan secara bermakna angka
kejadian infark miokard akut
Anti platelet menjadi salah satu obat penting untuk pencegahan sekunder pada pasien-
pasien yang menderita penyempitan pembuluh darah koroner atau penyakit jantung
koroner (PJK)
Tidak hanya bagi pasien PJK, Penderita PJK seperti ini harus diberikan edukasi
Aspirin juga dinyatakan perihal kendali faktor risiko seperti kendali
hipertensi (tekanan darah sistolik harus kurang
memberikan manfaat bagi pasien dari 130 mmHg), kendali gula darah (gula darah
dengan risiko tinggi PJK seperti puasa kurang dari 110 mg/dl), kendali kolesterol
(kadar LDL < 70 mg/dl), dan penderita harus
pada pasien diabetes mellitus. berhenti merokok.
Terapi medikamentosa diberikan untuk mencegah penderita dari risiko kejadian infark
miokard akut atau stroke dalam kurun waktu 5 tahun. Obat-obatan yang harus dikonsumsi
golongan antiplatelet seperti Aspirin 80 mg. atau Clopidogrel 75 mg (pilih salah satu)
diberikan dalam dosis tunggal dan dikonsumsi jangka panjang dengan pantauan klinik tiap
3-6 bulan.
menghambat enzim HMG CoA reduktase (Syarif dkk, 2007). Simvastatin memiliki ciri khas
sendiri yaitu diminum satu kali dalam sehari dan waktu minum hanya pada malam hari. Hal ini
karena siklus krebs hanya terjadi pada malam hari sehingga simvastatin akan bekerja dengan baik.
Dosis awal simvastatin yaitu 10 mg dalam sehari, bila perlu dosis dinaikkan dengan interval 4
minggu sampai dosis maksimal 40 mg per hari (Tjay, 2007). Simvastatin adalah agen
(Hapsari, 2016).
pasien asma)
jantung sehingga memiliki afinitas yang besar pada kanal kalsium di jantung
sehingga memiliki efek kronotropik dan inotropic negative yang mirip beta
bloker.
Sebuah sel dapat kontraksi apabila terjadi peningkatan kalsium intrasel. Jika
tidak ada kalsium maka sel kontraktif seperti miokard dan sel otot polos
Perhatikan
berbahaya bila diberikan pada psien dengan gagal jantung kongestif, karena
memiliki efek bradiaritmia shg tdk boleh diberikan pada pasien bradikardi.
kombinasi
3. Golongan Nitrat
Nitrat adalah salah satu obat yang digunakan secara efektif untuk pengobatan gangguan
jantung iskemik (Munzel, 2005). Nitrat bertindak sebagai vasodilator dan sebagai agen
antiiskemik yang poten (Goodman, 2012). Obat ini secara luas telah digunakan untuk
menghilangkan segera nyeri dada pada pasien dengan sindrom koroner akut dan gagal
1. Nitrat digunakan pada pasien angina, gagal jantung kongestif, infark miokardia dan
hipertensi.
2. Selain untuk serangan akut, digunakan untuk tujuan profilaksis angina, sehingga
angina dan untuk mengurangi resiko timbulnya penyakit kardiovaskular lain yang
lebih berbahaya akibat iskemia, seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner
3. Isosorbid mononitrat
ACEI bukan merupakan obat PJK, angina, namun beberapa studi literratur membuktikan
obat ini bisa menurunkan kejadian serebrovaskular dan kardiovaskular seperti angina
pectoris tidak stabil dan infark miokard. Hal ini disebabkan karena ACI meningkatkan
fungsi vasomotor endotel pada pasien PJK, memiliki antiinflamasi dan menghambat
jumlah bradikinin.
insulin).
Batuk Kering akibat dari penghambatan mediator inflamsi bradikinin. Hal ini
kedalam ASI dan berakibat buruk pada ginjal bayi), pasien hiperkalemia.
e. IO :
hyperkalemia
Pemberiaan bersama OAINS akan mengurangi efek anti hipertensi ACE I dan
absorbsinya.
g. Parameter yang perlu di pantau : Serum elektrolit (Kalium) dan Fungsi ginjal
h. Penghambat ACE pemberian awal penghambat ACE perlu dilakukan dengan hati-
hati. Dosis pertama dapat menyebabkan hipotensi terutama pada pasien yang
sedang menggunakan diuretika dosis tinggi, diet rendah garam, dialisis, dehidrasi
4. Seorang pasien mengalami sakit pada bagian dada. Pasien didiagnosa mengalami CAD.
Dokter meresepkan obat untuk mencegah terjadinya terjadinya iskemik. Obat apa yang
diberikan?
a. Aspirin (dosis rendah)
b. Captopril
c. Doksazosin
d. Nifedipin
e. Bisoprolol
ANGINA (Angin Duduk)
Angina pectoris adalah nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Angin duduk atau angina
pectoris terjadi saat otot jantung tidak mendapatkan suplai darah yang cukup karena pembuluh
darah arteri pada jantung menyempit atau tersumbat. Angina pectoris ini bisa terjadi kapan
saja dan pada siapa saja. Nyeri akibat angina pectoris ini sering disalahartikan sebagai
gejala dari kondisi lain, seperti naiknya asam lambung dan peradangan pada paru-paru.
Stable angina
Stable angina atau angina stabil sering muncul ketika penderitanya melakukan aktivitas yang
berat atau saat mengalami tekanan emosional. Stable angina ini memiliki pola yang teratur,
dengan durasi yang singkat, biasanya tidak lebih dari 5 menit. Istirahat dan obat-obatan
Unstable angina
Unstable angina merupakan jenis angina yang lebih berbahaya. Angina jenis ini biasanya
muncul tiba-tiba, tidak bergantung pada aktivitas yang dilakukan, dan bisa berlanjut
meskipun penderitanya sudah beristirahat. Rentang waktu terjadinya unstable angina lebih
panjang dengan intensitas nyeri yang lebih parah daripada stable angina. Gejala yang
ditimbulkan angina jenis ini juga tidak hilang walau penderita sudah beristirahat atau minum
Unstable angina merupakan jenis angina yang lebih berbahaya. Angina jenis ini biasanya
Diagnosis
1. Angina pektoris kelas 1-2 dapat dilakukan ischemic stress test – membuat jantung
kekurangan oksigen dengan meningkatkan beban kerja jantung, seperti treadmill
test (EKG pada pasien yang sedang melakukan treadmill), echocardiography stress
test (USG jantung pada pasien dengan memberikan beban aktivitas), atau MRI.
2. Angina pektoris kelas 3-4 atau ada riwayat infark miokard lama maka diperlukan
pemeriksaan angiogafi koroner.
Pemeriksaan laboratorium juga dapat dilakukan yaitu pemeriksaan troponin T atau I dan CK-
MB.
pertama setelah terapi untuk menghindari risiko perdarahan. (Kadang keluar di soal)
STEMI (ST elevation myocardial infarction) merupakan salah satu jenis serangan jantung
berupa penyumbatan pembuluh darah arteri koroner secara total sehingga otot-otot
jantung tidak mendapat suplai oksigen. Berdasarkan tingkat
keparahannya, STEMI memberikan kerusakan jantung yang lebih parah jika
dibandingkan NSTEMI. Maka itu, nama lain dari NSTEMI adalah serangan jantung
ringan
TATALAKSANA DI RS
STEMI
1. Lini Pertama : Fibrinolitik + antiplatelet &/antikoagulan
a. Fibrinolitik : Alteplase, max 30 menit setelah masuk RS (kembalikan aliran darah)
b. Antiplatelet : Aspirin, CPG
c. Antikoagulan : Warfarin, Heparin
2. Alternatif : CABG
NSTEMI
1. Lini Pertama : Antiplatelet & antikoagulan
2. Alternatif : CABG
SETELAH KELUAR DARI RUMAH SAKIT
Aspirin + BB + Statin + Nitrogliserin + ACEI bila TD tdk capai target 130/80 mmHg
Stroke adalah kondisi dimana berkurany atau berhentinya aliran darah di otak sebagai
akibat dari tersumbatnya pembuluh darah (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di
otak (hemoragik). Sel otak yang kehilangan pasokam oksigen akan mati dalam hitungan
menit, sehingga akan menimbulkan komplikasi oragn lainnya. Terdapat 2 jenis stroke
stroke iskemik dan stroke hemoragikyang keduanya bertentangan dalam hal terapi, Stroke
Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat oleh bekuan darah.
Stroke hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah yang lemah pecah dan berdarah ke
dalam otak.
Stroke iskemik berdasarkan letak terbentuknya bekuan darah, dibagi menjadi 2 yaitu
1. Stroke Emboli, yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau
2. Stroke Trombotik, yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam pembuluh
Stroke iskemik dapat terjadi ketika zat berlemak yang disebut plak terkumpul di arteri dan
darah. Saat darah mengumpul, arteri menjadi tersumbat. Selain kondisi aterosklerosis,
beberapa hal lain dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke iskemik, yaitu:
dalam jaringan yang menyebabkan sel-sel otak mati dan berdampak pada kerja otak
permukaan otak dan darah bocor di antara otak dan tulang tengkorak. Penyebabnya
FFP merupakan produk darah yang diproses dari darah utuh. FFP mengandung
komponen plasma darah yang berisi faktor pembekuan darah, albumin, imunoglobulin,
dan faktor VIII (salah satu faktor pembekuan darah yang terdapat dalam plasma).
SOAL UKAI SEPTEMBER 2021
Pasien stroke diberikan aspirin, BB, manitol. dokter bilang masih perlu diberikan pengencer
darah lain apa yang diberikan ?
a. Heparin
b. Warfarin
c. Enoxaparin
d. Clopidogrel (ANTIPLATELET)
e. Fondaparinux
PEMBAHASAN :
American Heart Association (AHA) tahun 2018, mengeluarkan rekomendasi baru
penggunaan aspirin dan clopidogrel (terapi antiplatelet ganda) untuk stroke iskemik minor
akut yang dimulai pada 24 jam pertama pasca kejadian hingga 21 hari dan dilanjutkan dengan
clopidogrel saja hingga hari ke-90. Terapi ini dapat memberikan keuntungan untuk
menghindari kejadian stroke iskemik dalam 90 hari pasca kejadian pertama.
Aspirin dan clopidogrel merupakan obat golongan antiplatelet. Aspirin memiliki efek
antitrombotik melalui mekanismenya dalam inhibisi PGH-synthase/COX dengan secara
ireversibel membuat asetilasi pada kelompok serin yang spesifik (serin yang terdapat pada
COX-1 dan COX-2). Hal ini akan menurunkan produksi dari prostaglandin dan
TXA2 (thromboxane A2) yang dapat menurunkan agregrasi platelet. Metabolit aktif dari
clopidogrel mengikat secara ireversibel pada reseptor P2Y12 pada platelet, sehingga
menurunkan fungsi platelet dan disebut sebagai inhibitor platelet.