Anda di halaman 1dari 4

Agen inotropik positif

Gagal jantung adalah penyakit yang umum dan khususnya mematikan pada
orang tua. Takut kondisi ini adalah salah satu alasan mengapa dokter memberi
perhatian yang berlebihan dalam kelompok usia ini. Efek racun dari digoxin
sangat berbahaya dalam populasi geriatri, karena orang tua lebih rentan
terhadap aritmia. efek dari digoxin biasanya menurun dikelompok usia yang
lebih tua, dan meskipun volume distribusi sering menurun juga, waktu paruh
obat ini mungkin meningkat sebesar 50% atau lebih. Karena obat ini disaring
sebagian besar oleh ginjal, fungsi ginjal harus dipertimbangkan dalam
merancang rejimen dosis. Tidak ada bukti bahwa ada peningkatan sensitivitas
farmakodinamik ke efek terapi dari glikosida jantung; pada kenyataannya, studi
hewan menunjukkan kemungkinan penurunan sensitivitas terapi.Di sisi lain,
mungkin ada peningkatan kepekaan terhadap tindakan aritmogenik beracun.
hipokalemia, hypomagnesemia, hipoksemia (dari penyakit paru), dan
aterosklerosis koroner semua berkontribusi terhadap tingginya insiden aritmia
digitalis yang diinduksi pada pasien geriatri. Toksisitas kurang umum dari
digitalis seperti delirium, perubahan visual, dan kelainan endokrin juga terjadi
lebih sering pada lebih tua dari pada pasien yang lebih muda.
Agen antiaritmia
Pengobatan aritmia pada orang tua sangat berbahaya karena kurangnya
cadangan hemodinamik baik, frekuensi gangguan elektrolit, dan tingginya
prevalensi penyakit koroner yang signifikan. Kelonggaran dari quinidine dan
procainamide penurunan setengah-hidup mereka meningkat dengan usia.
Disopiramid mungkin harus dihindari dalam populasi geriatri karena tindakan
utama toksisitas antimuskarinik, menyebabkan masalah berkemih pada pria;
dan negatif efek jantung inotropik, yang mengarah ke gagal jantung-sangat
tidak diinginkan pada pasien ini. Clearance lidocaine tampaknya sedikit
berubah, tetapi waktu paruh meningkat pada orang tua. Meskipun
pengamatan ini menyiratkan peningkatan volume distribusi, telah
direkomendasikan bahwa pemuatan dosis obat ini dikurangi pada pasien
geriatri karena sensitivitas mereka lebih besar untuk efek racunnya.Bukti
terbaru menunjukkan bahwa banyak pasien dengan atrial fibrilasi.aritmia yang
sangat umum pada orang tua sebagai baik dengan kontrol sederhana dari
tingkat ventrikel seperti dengan konversi ke irama sinus normal. Langkah-
langkah (seperti antikoagulan obat) harus diambil untuk mengurangi risiko
tromboemboli di atrial fibrilasi kronis.
Obat kardiovaskuler dan diuretik
Obat kardiovaskuler, 9 sub kelas :
1.Obat inotropik positif
2.Obat anti-aritmia
3.Obat antihipertensi
4.Obat anti-angina
5.Diuretik
6.Obat sistem koagulasi darah
7.Obat hipolipidemik
8.Obat untuk syok dan hipotensi
9.Obat untuk gangguan sirkulasi darah.
1. Obat inotropik positif (anti gagal jantung )
 Obat inotropik positif bekerja dengan meningkatkan kontraksi otot jantung(miokardium).
 Indikasi : gagal jantung, keadaan jantung gagal untuk memompa darah dalam volume yang
dibutuhkan tubuh. Keadaan tersebut terjadi karena jantung bekerja terlalu berat (kebocoran
katup jantung, kekakuan katub, atau kelainan sejak lahir di mana sekat jantung tidak terbentuk
dengan sempurna ) atau karena suatu hal otot jantung menjadi lemah.
Ada 2 jenis obat inotropik positif, yaitu :
 Glikosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari tanaman Digitalis purpurea yang
kemudian diketahui berisi digoksin dan digitoksin.
 Penghambat fosfodiesterase merupakan penghambat enzim fosfodiesterase yang selektif
bekerja pada jantung. Hambatan enzim ini menyebabkan peningkatan kadar siklik AMP
(cAMP) dalam sel miokard yang akan meningkatkan kadar kalsium intrasel.
 Contoh : Milrinon , Aminiron

2. Obat-obat antiaritmia
Obat-obat antiaritmia dapat dibagi berdasar penggunaan klinisnya untuk :
 aritmia supraventrikel misal : adenosin, verapamil, digoxin
 aritmia supraventrikel dan aritmia ventrikel misal : disopiramid, beta bloker
 aritmia ventrikel misal : lidokain, meksiletin
3. Obat antihipertensi
 Sering digunakan obat yang melebarkan pembuluh darah (vasodilator), yang bisa melebarkan
arteri, vena atau keduanya.
 Pelebar arteri akan melebarkan arteri dan menurunkan tekanan darahsehingga mengurangi
beban kerja jantung.
 Pelebar vena akan melebarkan vena dan menyediakan ruang yang lebih untuk darah yang telah
terkumpul dan tidak mampu memasuki bagian kanan jantung sehingga mengurangi
penyumbatan dan mengurangi beban jantung
Contoh vasodilator :
Paling banyak digunakan adalah ACE-inhibitor (Angiotensin Converting Enzyme
inhibitor). Efek pada pembuluh darah :
 ACE-inhibitor : melebarkan arteri & vena
 Nitroglycerin : hanya melebarkan vena
 Hydralazine : hanya melebarkan arteri
4. Obat-obat antiangina
 Sebagian besar pasien angina pektoris ( nyeri dada ) diobati dengan beta-bloker atau antagonis
kalsium.
 Meskipun demikian, senyawa nitrat kerja singkat, masih berperan penting untuk tindakan
profilaksis sebelum kerja fisik dan untuk nyeri dada yang terjadi sewaktu istirahat.

a. Golongan nitrat
 merelaksasi otot polos pembuluh vena, menyebabkan alir balik vena berkurang sehingga
mengurangi beban hulu jantung.
 merupakan vasodilator koroner yang poten
 contoh : ISDN ( Isosorbid dinitrat )

b. Golongan antagonis kalsium


 Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat influks ion kalsium transmembran, yaitu
mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium lambat ke dalam sel otot polos, otot
jantung dan saraf.
 Berkurangnya kadar kalsium bebas di dalam sel-sel tersebut menyebabkan berkurangnya
kontraksi otot polos pembuluh darah (vasodilatasi), kontraksi otot jantung (inotropik negatif),
serta pembentukan dan konduksi impuls dalam jantung (kronotropik dan dromotropik negatif).
 Contoh : Diltiazem , Nifedipin
c. Golongan beta-bloker
 Menghambat adrenoseptor beta (beta-bloker) di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus,
pankreas & hati.
 Beta-bloker dapat mencetuskan asma dan efek ini berbahaya. Karena itu, harus dihindarkan
pada pasien dengan riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
 Contoh : Propranolol
5. Diuretik
 Sering sebagai kombinasi obat jantung
 Fungsi : mengurangi penimbunan cairan, menambah pembentukan air kemih, membuang
natrium dan air dari tubuh melalui ginjal.
Contoh : Hidroclortiazide (HCT) & Furosemide

 Mengurangi cairan akan menurunkan jumlah darah yang masuk ke jantung


sehingga mengurangi beban kerja jantung.
 Pemberian diuretik sering disertai dengan pemberian tambahan Kalium, karena diuretik
tertentu menyebabkan hilangnya Kalium
6. Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah
Pembentukan trombus berlangsung melalui 3 tahap, yaitu :
1. pemaparan darah pada suatu permukaan trombogenik vaskuler yang rusak.
2. suatu rangkaian peristiwa terkait dengan trombosit.
3. pengaktifan mekanisme pembekuan melalui peran penting trombin dalam pembentukan fibrin.
Trombin sendiri merupakan suatu perangsang agregasi dan adhesi platelet yang sangat kuat.
Macam obat sistem koagulasi darah
a. Antikoagulan,
dibagi menjadi 2 yaitu : antikoagulan parenteral, contoh : Heparin dan antikoagulan oral,
contoh : Warfarin
 Antikoagulan oral mengantagonisasi efek vitamin K
 Efek samping utama semua antikoagulan oral adalah pendarahan
b.Antiplatelet (antitrombosit)
bekerja dengan cara mengurangi agregasi (perlekatan ) platelet, sehingga dapat menghambat
pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, di mana trombi terbentuk melalui agregasi platelet
dan antikoagulan menunjukkan efek yang kecil.
Contoh : Asetosal, Dipiridamol
c. Fibrinolitik
bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk membentuk
plasmin, yang lebih lanjut mendegradasi fibrin dan dengan demikian memecah trombus.
Contoh : streptokinase, urokinase, alteplase. Anti agregasi platelet
d. Hemostatik dan antifibrinolitik
 Defisiensi faktor pembekuan darah dapat menyebabkan pendarahan.
 Pendarahan spontan timbul apabila aktivitas faktor pembekuan kurang dari 5%
normal. Contoh obat : Asam traneksamat

Anda mungkin juga menyukai