Anda di halaman 1dari 10

BLANGKO SOAL

PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)


TAHUH PELAJARAN 2022/2023

NAMA GURU : SUTJAHJO


MATA PELAJARAN : FARMAKOLOGI
KELAS : XI

PILIHAN GANDA (30 SOAL)

1 Penyakit jantung dan pembuluh (PJP) atau penyakit kardiovaskuler seperti angina pectoris, infark,
dekompensasi, hipertensi dan lain-lain merupakan penyebab kematian terbesar hampir di semua
negara terutama negara industri. Hal ini terutama disebabkan oleh factor makanan yang kaya
kalori, protein dan lemak jenuh tetapi sangat miskin serat-serat nabati. Salah satu penyakit
jantung ini timbul akibat hipoksia otot jantung karena kelelahan fisik maupun emosional dan
dapat pula disebabkan oleh penciutan arteri. Gejalanya adalah rasa nyeri hebat di bawah tulang
dada yang menjalar ke pundak kiri dan lengan bagian atas terutama bila berjalan ataupun
sesudahnya dan nyeri tersebut akan hilang jika berhenti dan istirahat. . Gangguan jantung tersebut
dikenal dengan istilah

A Aritmia
B Dekompensasi jantung
C Gagal jantung
D Angina pectoris
E Infark
:::

2 Kardiotonik adalah merupakan salah satu obat jantung berupa glikosida jantung yang berkhasiat
mempertinggi kontraktilitas jantung hingga curah jantung meningkat sedangkan denyutnya
dikurangi. Selain itu glikosida jantung juga merintangi system penyaluran impuls atrioventrikuler
yakni dari serambi ke bilik hingga penyaluran impuls tersebut diperlambat. Kegunaan utamanya
adalah pada kelemahan otot jantung (miokardia) yang terjadi pada dekompensasi dan fibrilasi
serambi. Obat yang termasuk ke dalam golongan kardiotonik yang diperoleh dari biji tumbuhan
Strophanthus gratus adalah
A Digitalis
B Quabain
C Digoksin
D Digitoksin
E Proskilaridin
:::

3 Tekanan darah tinggi bukanlah penyakit tetapi hanya kelainan atau gejala yang disebabkan oleh
penyakit ginjal, penciutan aorta, atau tumor pada ginjal (yang menyebabkan produksi hormone
berlebihan) yang menyebabkan gangguan pada system regulasi tekanan darah. Hipertensi
mengakibatkan risiko besar seperti kerusakan jantung, kerusakan pembuluh darah, kerusakan
ginjal, selaput mata dan komplikasi lain. Salah satu obat yang dapat menurunkan tekanan darah
tinggi adalah penyekat beta dengan mekanisme kerja menurunkan daya dan frekuensi denyut
jantung. Obat di bawah ini yang termasuk ke dalam golongan penyekat beta adalah
A Propranolol
B Reserpin
C Hidroklortiazid
D Nifedipin
E Kaptopril
:::

4 Tekanan darah ditentukan oleh volume jantung per menit dan daya tahan dinding arteiola, yang
dapat dirumuskan : TD = VM x DTP, dimana:
TD = Tekanan darah, VM= Volume menit jantung, DTP= Daya tahan perifer
Dari rumus di atas, tekanan darah dapat diturunkan dengan mengurangi VM atau DTP. Obat
hipertensi bekerja atas dasar prinsip tersebut.
Penurunan VM dapat dilakukan dengan blokade reseptor beta jantung dan dengan mengecilkan
volume darah. Antihipertensi dengan mekanisme kerja pengecilan volume darah adalah

A Klortalidon
B Losartan
C Hidralazin
D Nifedipin
E Kaptropil
:::

5 Penyekat beta (beta blocker) dapat digunakan untuk mengobati angina pectoris, takiaritmia,
hipertensi dan infark jantung. Perangsangan terhadap reseptor beta-1 di jantung berefek inotrope
negative dan kronotrop positif, yaitu mengurangi daya dan frekuensi denyut kontraksi jantung
serta memperlambat penyaluran impuls pada nodus atrioventrikuler. Pada reseptor beta-2 di
bronkus juga dinding pembuluh dan usus) obat ini memberikan efek vasokontriksi. Efek samping
yang muncul akibat penggunaan obat golongan ini adalah
A Dekompensasi jantung akibat takikardia
B Hiperglikemia
C Peningkatan HDL
D Bronkodilatasi dengan gejala sesak napas
E Depresi dan halusinasi
:::

6 Tekanan darah tubuh diatur oleh sistem renin – angiotensin – aldosteron (RAAS). Hormon renin
dihasilkan oleh ginjal. Bila aliran darah dalam glomerulus berkurang maka ginjal akan
melepaskan renin. Dalam plasma renin bergabung dengan protein membentuk angiotensin 1 yang
oleh enzim ACE ( Angiotensin Corverting Enzim ) diubah menjadi angiotensin 2 yang aktif dan
bersifat vakokontriksi dan menstimulasi hormon aldosteron yang mempunyai efek retensi air dan
garam sehingga volume darah bertambah sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat.
Seseorang dikatakan hipertensi bila terjadi kenaikan darah sistolik dan diastolik yang kronis
melebihi normal. Berdasarkan etiologi maka hipertensi terbagi menjadi dua yaitu, hipertensi
primer dan sekunder. Adapun penyebab dari hipertensi sekunder adalah
A Usia
B Jenis kelamin
C Hormon kontrasepsi
D Kolesterol
E Berat badan
:::

7 Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah pada dinding
arteri terlalu tinggi. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan kondisi darurat yang
disebut hipertensi emergensi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis sesegera mungkin. Jika
tidak ditangani, hipertensi emergensi dapat memicu kerusakan organ tubuh. Pada hipertensi
emegensi tekanan darah meningkat sangat tinggi. Jika pasien mengalami perburukan fungsi organ
yang akut maka tekanan perlu diturunkan secara agresif. Adapun menurut WHO seseorang
memiliki tekanan darah normal jika memiliki tekanan darah sistolik maupun diastolik sebagai
berikut
A 200/100 mm Hg
B 150/95 mm Hg
C 120/85 mm Hg
D 140/95 mm Hg
E 100/70 mmHg
:::

8 Kalsium merupakan elemen essensial bagi fungsi miokardia dan otot polos dinding arteriola.
Pada kadar kalsium internal tertentu, sel mulai berkontraksi sehingga otot jantung dan arteriola
menciut (vasokonstrksi). Antagonis kalsium (Ca antagonis) berperan dalam menghambat
pemasukan ion kalsium ke dalam sel miokardiadan otot polos dinding arteriola sehingga dapat
mencegah kontraksi dan vasokonstriksi. Obat yang termasuk ke dalam golongan antagonis
kalsium adalah
A Klortalidon
B Losartan
C Hidralazin
D Nifedipin
E Kaptropil
:::

9 Antiaritmia merupakan obat yang dapat menormalisasi frekuensi dan ritme denyut jantung.
Selain menurunkan frekuensi denyut jantung (efek kronotrop negative), umumnya obat ini juga
mengurangi daya kontraksi jantung (efek inotrope positif). Zat dengan daya anestesi lokal
disebut juga efek kinidin atau efek stabilisasi membrane. Zat ini mengurangi kepekaan
membrane sel jantung terhadap rangsangan dengan jalan menghambat pemasukan ion natrium di
membrane dan memperlambat depolarisasinya. Hal ini mengakibatkan ritme dan frekuensi
denyut jantungmenjadi normal kembali. Obat yang termasuk golongan anestesi lokal adalah
A Dipiridamol
B Propranolol
C Amiodaro
D Nifedipin
E Kinidin
:::

10 Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan
plak di dinding pembuluh darah. Arteri adalah pembuluh darah pembawa oksigen serta nutrisi
dari dan ke jantung, juga ke seluruh organ lain. Tersumbatnya arteri akibat penumpukan plak
kolesterol akan mengakibatkan terhambatnya aliran darah ke organ-organ. Pada awalnya
aterosklerosis tidak menimbulkan gejala apapun. Gejala baru akan muncul ketika aliran darah ke
organ atau jaringan tubuh terhambat. Proses penumpukan plak sampai munculnya gejala
aterosklerosis bisa memakan waktu sampai bertahun-tahun. Penyempitan ini akan menimbulkan
iskemia yaitu keadaan kekurangan darah dalam jaringan dan bisa terjadi pada jantung, maka
akan terjadi penyakit yang disebut
A Aritmia
B Angina pectoris
C Gagal jantung
D Dekompensasi jantung
E Infark
:::

11 Aterosklerosis juga bisa terjadi pada otak dan akan menyebabkan kemunduran intelegensia atau
demensia. Gejala ini menyertai proses menua dan meningkat antara usia 65-80 tahun. Selain itu
ditemukan insufisiensi serebral dengan gejala lemah ingatan jangka pendek, vertigo, kuping
berdengung, jari-jari dingin dan depresi. Gejala ini mirip dengan gejala penyakit alzeimer yaitu
apatis, hilang inisiatif, konsentrasi leamah, kelambatan berpikir dan bergerak yang tidak dapat
disembuhkan, kaku otot, terhalangnya sirkulasi darah dan hipoksia otot kaki berakibat
penyempitan arteri setempat dengan salah satu gejalanya yaitu: jalan pincang secara berkala
disertai nyeri, kejang otot pada pangkal paha, betis atau kaki dan umumnya terjadi pada lansia.
Penyakit tersebut disebut
A Claudicatio intermitens
B Penyakit Burger
C Sindrom Raynaud
D Myastenia grafis
E Belpalsy
:::

12 Vasodilator adalah obat yang berfungsi melebarkan pembuluh darah. Obat ini biasa digunakan
untuk mengatasimasalah kardiovaskuler. Semua vasodilator dapat menimbulkan beberapa efek
samping diantaranya hipotensi, takikardia reflektoris dan juga gangguan lambung usus. Untuk
mengurangi efek yang tidak diinginkan ini, vasodilator sebaiknya diminum setelah makan. Belum
tersedia data yang cukup mengenai keamanan pemakaian vasodilator perifer bagi janin. Jadi
sebaiknya jangan digunakan pada wanita hamil. Vasodilator derivate antagonis kalsium dan
derivate nikotinat dapat mencapai air susu. Vasodilator dengan mekanisme kerja penyekat
reseptor alfa-1 adalah

A Iloprost
B Nikotinil alcohol
C Nifedipin
D Isoksuprin
E Prazosin
:::

13 Vasodilator ternyata berperan penting dalam memperbaiki kekentalan darah dengan cara
mencegah pembekuan eritrosit dan memperbaiki bentuk eritrosit agar dapat memasuki kapiler.
Vasodilator terbagi menjadi beberpa golongan diantaranya adalah penyekat alfa-1, beta-2
adrenergik, antagonis kalsium, derivate nikotinat dan lain-lain. Salah satu dari derivate ini
memiliki mekanisme kerja dengan jalan mendilatasi pembuluh darah pada kulit muka, leher dan
otot lengan, akan tetapi penyaluran darah ke bagian bawah tubuh justru berkurang sehingga zat
ini kurang berguna pada gangguan sirkulasi di betis atau kaki dan lebih efektif pada kulit. Obat
yang memiliki mekanisme kerja tersebut di atas adalah

A Iloprost
B Nikotinil alcohol
C Nifedipin
D Isoksuprin
E Prazosin
:::

14 Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin (diuresis) akibat pengaruh
langsung terhadap ginjal. Zat lain juga ada yang dapat menyebabkan diuresis, akan tetapi tidak
mempengaruhi ginjal secara langsung seperti digitalis, dekstran, air dan juga alcohol maka tidak
digolongkan ke dalam diuretic. Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan
mengeluarkan semua zat asing dan sisa metabolism dalam darah. Selain itu ginjal juga berperan
dalam memelihara homeostatis yaitu keseimbangan cairan intraselular dan ekstraselular serta
memelihara volume total dan susunan cairan ekstra sel. Adapun penggunaan diuretic diantaranya
untuk

A Hipotensi
B Diabetes insipidus
C Gagal ginjal
D Sembelit
E Hiperlipidemia
:::

15 Proses diuresis dimulai dengan proses filtrasi yang terjadi di glomerulus yang hasilnya berupa
ultra filtrat (mengandung air dan elektrolit) dan ditampung pada kapsul Bowman yang terdapat di
sekeliling glomerulus. Kemudian ultra filtrate tersebut disalurkan ke kandung kemih dengan
melintasi saluran-saluran seperti tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal, dan saluran
pengumpul (ductus colligens) dan pada setiap saluran yang dilewati terjadi reabsorpsi zat tertentu.
Diuretik digunakan ketika dikehendaki pengeluaran urin lebih banyak dengan mekanisme
mengurangi reabsorpsi ion Na sehingga pengeluaran bersama air diperbanyak. Diuretik yang
bekerja pada lengkungan Henle adalah

A Manitol
B Thiazid
C Spinorolakton
D Furosemid
E Klortalidon
:::

16 Diuretik ini bekerja pada tubulus distal bagian belakang, di sini ion Na +diserap kembali secara
aktif dan terjadi pertukaran dengan ino K+, H+ dan NH+. Proses ini dikendalikan oleh hormone
aldosteron. Zat penghemat kalium bekerja di sini dengan mengurangipertukaran ino K+ dengan
ion Na+ sehingga terjadi retensi kalium (antagonis aldosterone). Reabsorpsi air terutama
berlangsung di saluran pengumpul (ductus colligens) dan di sini bekerja hormone antidiuretic
(vasopressin). Diuretik tersebut adalah
A Manitol
B Thiazid
C Spinorolakton
D Furosemid
E Klortalidon
:::

17 Diuretik terbagi atas dua golongan yaitu diuretic yang bekerja umum dan diuretic yang bekerja
khusus. Berdasarkan daya diuresisnya diuretic kerja umum dibagi menjadi tiga golongan yaitu
berdaya kerja kuat, berdaya kerja sedang dan berdaya kerja lemah. Adapun diuretic yang bekerja
khusus terbagi menjadi dua kelompok yaitu diuretic osmotic dan perintang karboanhidrase.
Diuretik perintang karboanhidrase penggunaannya sekarang hanya pada kasus glaucoma untuk
mengurangi produksi cairan dalam mata. Yang termasuk ke dalam golongan diuretic perintang
karboanhidrase adalah

A Thiazid
B Spironolakton
C Furosemid
D Manitol
E Asetazolamid
:::

18 Efek samping dari obat-obat diuretic sangat banyak terutama untuk pemakaian jangka pendek
diantaranya mual, muntah dan sakit kepala sedangkan untuk pemakaian jangka panjang meliputi
deplesi cairan, gangguan keseimbangan asam basa, gangguan metabolisme serta toksisitas. Salah
satu efek samping dari penggunaan diuretic kuat adalah penurunan kadar Na + secara drastis.
Selain itu juga bisa meningkatkan ekskresi asam dengan gejala gelisah, kejang otot, dan letargi
yang dapat menyebabkan

A Hipokalemia
B Alkalosis
C Hiponatremia
D Hiperurikemia
E Asidosis
:::

19 Hematinika adalah obat yang khusus digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses
pembentukan sel darah merah (eritropoiesis). Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang
yang pipih. Untuk itu dibutuhkan zat-zat seperti zat besi, vitamin B-12 dan asam folat. Zat-zat
tersebut dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin dan juga sel-sel darah merah. Zat tersebut
diperoleh dari makanan dan ditimbun dalam jaringan terutama dalam hati dan sum-sum tulang.
Zat yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin adalah
A Vitamin B-12
B Asam folat
C Vitamin B-6
D Zat besi
E Vitamin B-1
:::

20 Anemia adalah keadaan saat kadar hemoglobin dana tau eritrosit berkurang. Berhubung anemia
hanya merupakan gejala, sebelum melakukan pengobatan perlu ditentukan terlebih dahulu jenis
anemianya. Adapun jenis-jenis anemia antara lain: anemia ferriprive, anemia megaloblaster,
anemia pernisiosa, serta anemia jenis lainnya yaitu anemia aplastis dan anemia haemolitik. Untuk
menentukan seseorang menderita anemia atau tidak tentunya harus dilakukan pemeriksaan
terhadap kadar hemoglobinnya dan tentunya berbeda untuk pria dan wanita. Seorang pria
dikatakan menderita anemia jika kadar hemoglobinnya

A < 8 mmol/liter
B < 7 mmol/liter
C < 6 mmol/liter
D < 5 mmol/liter
E < 4 mmol/liter
:::

21 Anemia jenis ini merupakan bentuk anemia yang serius yang tidak ada hubungannya dengan
kekurangan zat besi ataupun vitamin. Ciri-ciri anemia ini adalah eritrosit atau unsur darah lainnya
tidak terbentuk. Penyebabnya antara lain karena factor keturunan ( primer atau kongenital ),
rusaknya sumsum tulang akibat efek samping obat seperti kloramfenikol, karbimazol, dan obat
sitostatika ( sekunder ). Jenis anemia tersebut adalah
A Anemia Ferriprive
B Anemia Megaloblaster
C Anemia Pernisiosa
D Anemia Aplastis
E Anemia Haemolitik
:::

22 Sumber vitamin ini adalah makanan hewani seperti hati, daging,telur, susu dan berada dalam
bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan vitamin ini sehari berkisar antara 2-5 mcg. Dalam
lambung vitamin ini dilepas dari ikatan kompleksnya dengan protein oleh HCl yang segera diikat
oleh glukoprotein yang disebut factor intrinsic yang dihasilkan oleh mukosa lambung bagian
dasar. Dengan pengikatan ini, zat tersebut baru dapat diserap oleh reseptor spesifik di usus halus
(ileum). Vitamin tersebut adalah

A Vitamin B-12
B Vitamin B-11
C Vitamin B-6
D Vitamin B-3
E Vitamin B-1
:::

23 Pembentuk darah ini dalam makanan terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam lambung zat
tersebut diubah menjadi ferro klorida. Reabsorpsinya hanya berlangsung dalam duodenum.
Dalam lingkungan asam garam ferro mudah larut. Setelah diserap dalam darah, zat besi akan
bergabung dalam protein menjadi ferritin yang disimpan sebagai cadangan makanan dan
sebagian diangkut ke sumsum tulang, hati , dan sel-sel lain untuk sintesis hemoglobin dan enzim
(metaloenzim). Kebutuhan zat ini sehari mencapai 1-2 mg. Zat tersebut adalah

A Vitamin B-12
B Asam folat
C Vitamin B-6
D Zat besi
E Vitamin B-1
:::

24 Dengan memberikan tranfusi darah, seringkali pendarahan dapat dihentikan segera. Hal ini terjadi
karena penderita mendapatkan semua factor bekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi.
Keuntungan lainnya dengan melakukan transfusi darah adalah dapat memperbaiki sirkulasi.
Pendarahan yang disebabkan oleh defisiensi factor bekuan darah tertentu dapat diatasi dengan
menggantikan/memberikan factor bekuan darah yang kurang tersebut. Salah satu factor bekuan
darah yang bisa ditambahkan pada darah transfusi guna mengatasi hemofilia A adalah
A Faktor IX
B Faktor VII
C Human fibrinogen
D Asam aminokaproat
E Karbazokrom
:::

25 Sediaan hemostatika ini mengandung factor II, VII, IX dan X, serta sejumlah kecil protein
plasma lain. Digunakan untuk mengobati hemophilia B atau jika diperlukan fakto-faktor yang
terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah pendarahan. Akan tetapi karena ada
kemungkinan timbulnya hepatitis, sebaiknya preparat ini tidak diberikan pada penderita non
hemophilia. Efek samping dari preparat ini berupa thrombosis, demam, menggigil, sakit kepala,
dan syok anafilaktik. Sediaan/preparat tersebut adalah

A Faktor IX
B Faktor VII
C Human fibrinogen
D Asam aminokaproat
E Karbazokrom
:::

Essay

26 Proses pembekuan darah membutuhkan kurang lebih 13 faktor diantaranya vitamin K, Kalsium,
fibrinogen, dan lain-lain. Pendarahan dapat disebabkan oleh defisiensi salah satu factor
pembekuan darah dan dapat pula akibat defisiensi banyak factor yang mungkin sulit untuk
didiagnosis dan diobati. Untuk menghindari efek yang lebih buruk, usaha penghentian
pendarahan dapat dilakukan dengan pemberian hemostatik. Hemostatik adalah obat yang
digunakan untuk menghentikan pendarahan dan diperlukan untuk mengatasi pendarahan.
Hemostatik dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu hemostatic lokal dan hemostatik sistemik.
Jelaskan penggolongan hemostatic lokal!

:::

27 Antitrombotik adalah zat yang digunakan untuk pengobatan atau pencegahan thrombosis dan
emboli. Pada thrombosis terjadi pembentukan suatu thrombus yakni bekuan darah di
dalampembuluh yang berangsur-angsur memperkecil rongga pembuluh dan akhirnya menyumbat
pembuluh darah yang berakibat terbentuknya emboli. Emboli terjadi akibat penyumbatan arteri
kecilatau kapiler akibat embolus, yakni bekuan darah atau sumbatan lain (antara lain gelembung
udara) yang berasal dari suatu tempat lain dari tubuh kemudian dibawa oleh aliran darah dan
tersendat di kapiler otak atau paru-paru dan kemudian menyumbatnya. Antitrombotika terbagi
menjadi beberapa golongan, yaitu
:::

28 Antikoagulansia secara umum dapat menyebabkan pendarahan hebat. Oleh karena itu
penggunaannya harus dipantau secara ketat. Selain itu penggunaan antikoagulansia dapat
menimbulkan alergi yang serius. Penggunaannya pada wanita hamil pada trimester pertama dan
setelah minggu ke 36 tidak diperbolehkan karena efek teratogen, tetapi selama menyusui boleh
digunakan. Kontra indikasi obat golongan ini adalah kecenderungan untuk pendarahan,
peningkatan tekanan darah, gangguan ginjal, serta penyakit berat pada usus dan hati
teridentifikasi dapat mengganggu absorpsi vitamin K. Antikoagulan sendiri merupakan zat yang
dapat mencegah pembekuan darah misalnya pada kasus thrombosis, dan terbagi menjadi dua
golongan. Sebutkan dan beri contoh obatnya

:::

29 Trombolitik juga biasa disebut fibrinolitik, berkhasiat melarutkan thrombus dengan cara
mengubah plasminogen menjadi plasmin. Plasmin adalah suatu enzim yang dapat menguraikan
fibrin yang merupakan zat pengikat gumpalan darah. Trombolitik terutama digunakan pada
infark jantung akut untuk melarutkan thrombus yang telah menyumbat arteri coroner. Apabila
diberikan tepat pada waktunya yakni dalam jam pertama setelah timbulnya gejala, obat golongan
ini dapat membatasi luasnya infark dan kerusakan otot jantung sehingga dapat memperbaiki
prognosis penyakit. Sebutkan penggunaan trombolitik selain untuk kasus infark jantung..

:::

30 Semua antihipertensi menimbulkan efek samping seperti hidung tersumbat, mulut kering, rasa
letih dan lesu, gangguan lambung usus (mual, diare), gangguan penglihatan dan bradikardia.
Waktu meminum obat sebaiknya pada pagi hari setelah makan sebab tekanan darah paling tinggi
terjadi pada pagi hari. Dosis pemberian obat maupun penghentian sebaiknya secara berangsur-
angsur (tapering off) untuk menghindari penurunan dan kenaikan tekanan darah secara drastis.
Sehubungan dengan efek samping dari antihipertensi yang cukup berat, maka untuk penderita
hipertensi ringan dianjurkan untuk melakukan pencegahan atau terapi non farmakologi dengan
beberapa cara yaitu

:::

Anda mungkin juga menyukai