Anda di halaman 1dari 16

Ischemic Heart

Disease &
Decompensatio Cordis
Kelompok:
• Adra Abiyuga Y., S.Farm. 148115001
• Alvianika A., S.Farm. 148115005
• Anggun Indah C., S.Farm. 148115009
• Christian Januari P., S.Farm. 148115013
• Febriaty Ivana M., S.Farm. 148115021
• Gilda Todingbua, S.Farm. 148115025
• Isabela Anjani, S.Farm 148115029
• Lidya Eryana P., S.Farm. 148115034
Ischemic Heart Disease
• Ischemic Heart
Disease (IHD) adalah Klasifikasi:
suatu kondisi dimana
berkurangnya suplai Kelas 1: angina (nyeri dada) ketika
darah dan oksigen ke beraktifitas berat
otot jantung
(miokardium) karena Kelas 2: terjadi serangan yang ringan
adanya aterosklerosis pada aktifitas sehari-hari
(penumpukan plak)
Kelas 3: serangan berat ketika
sehingga beraktifitas sehari-hari
menyempitnya
pembuluh darah di Kelas 4: dapat terjadi serangan
jantung (DiPiro, et meskipun saat beristirahat (Adamed,
2014).
al., 2008).
Decompensatio Cordis
• Decompensatio cordis
atau gagal jantung
adalah suatu keadaan
patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung
sehingga jantung tidak
mampu memompa
darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
jaringan dan atau
kemampuannya hanya
ada kalau disertai
peninggian volume
diastolik secara
abnormal (Ziliwu, 2011).
Patofisologi Ischemia
Penatalaksanaan IHD
• Tujuan jangka pendek
Mengurangi atau mencegah gejala angina
yang membatasi kemampuan aktivitas
fisik dan memperburuk kualitas hidup.

• Tujuan jangka panjang


Mencegah terjadinya penyakit jantung
koroner seperti infark miokard, aritmia dan
gagal jantung, serta memperpanjang usia
hidup.
Algoritma Terapi IHD
Terapi IHD
• Membentuk nitric oxide yang dapat menyebabkan dilatasi
pada arteri maupun vena, sehingga akan meningkatkan

Nitrat suplai oksigen.


• - Short acting nitrat: Nitroglycerin (i.v&s.c), Isosorbid
dinitrat (i.v&s.c)
- Long acting nitrat: Isosorbid dinitrat (p.o)

• Menghambat pengikatan catecholamine, sehingga

β-Blocker menurunkan laju denyut jantung dan mengurangi


ketegangan dinding ventrikel.
• Propanolol, Atenolol, Metoprolol

Calcium • Mengeblok masuknya kalsium pada jantung dan otot


jantung. Berkurangnya kadar kalsium akan menurunkan
Channel kontraksi otot jantung.
• Verapamil, Nifedipin, Felodipin, Amilodipin, Nikardipin,
Blocker Diltiazem.

• Mencegah terjadinya agregasi platelet pada


Antiplatelet darah.
• Aspirin, Clopidogrel
Decompensatio Cordis
Stage
A

Stage Tahapan Stage


D DC B

Stage
C
Terapi Decompensantio Cordis
ACE- Inhibitor

Sasaran : menghambat
enzim angiotensin II dan
meningkatkan konsentrasi
bradikinin

Tujuan : mereduksi
remodelling ventrikuler,
fibrosis miokardial,
apoptosis miosit,
hipertropi cardiac,
pelepasan norepineprin,
vasokonstriksi serta
retensi natrium dan air.

Angiotensin II Receptor Blocker (ARB)


Candesartan
Dosis awal : 4-8 mg 1xsehari
Sasaran : memblok reseptor Antagonis II subtipe AT1 Dosis target : 32 mg perhari

Tujuan : merangsang timbulnya stimulasi terhadap Valsartan


reseptor AT2 yang menyebabkan vasodilatasi dan Dosis awal : 20-40 mg 2x sehari
Dosis target : 160 mg perhari
menghambat terjadinya remodeling ventrikel
Diuretik

Sasaran : mengurangi
retensi air dan natrium

Tujuan : menurunkan
volume cairan
ekstraseluler sehingga
mengurangi beban
jantung

Beta Blocker

Sasaran : menghambat reseptor


β-blocker

Tujuan : untuk penurunan detak


jantung, penurunan kontraktilitas
otot jantung, serta perlambatan
konduksi atrioventricular (AV)
Obat-obat lain pada DC :
Antagonis Nitrat dan
Digoksin
Aldosteron Hidralzine
• Digoksin pada • Spironolakton • Kombinasi
pasien dengan (dosis awal : nitrat (ISDN 20
fungsi ginjal 12,5mg/hari; mg) dan
normal dosis target : Hidralazine
0,125mg 25mg/hari) (37,5 mg)
perhari • Eplerenone perhari.
(dosis awal :
25mg/hari;
dosis target
50mg/hari)

Anda mungkin juga menyukai