Anda di halaman 1dari 17

ARITHMIA

LETHAL
ANGGOTA KELOMPOK 1 :
Agnisa Dhea Putri 2120242045 Muhammad Iqbal 2120242066

Agustinawati 2120242047 Putri Abelia Joshanda 2120242069

Anindhita Rahmaini 2120242049 Putri Rahmani Utama 2120242071

Daratul Fadhilah 2120242055 Sri Erfina Wahyuni 2120242082

Della Nurwanda 2120242056 Tessa Juliya 2120242083

Jamila Khayrin 2120242060 Zahra Rahmala 2120242088


Definisi Aritmia lethal

Aritmia jantung atau ganggua irama


jantung merupakan kondisi denyut
jantung yang tidak menentu atau tidak
teratur menjadi terlalu cepat atau terlalu
lambat.Aritmia lethal adalah aritmia
yang membahayakan/ mengancam jiwa.
Jenis-jenis aritmia lethal
1. Ventrikel Fiblirasi (VF)

Fibrilasi ventrikel (VF) adalah suatu aritmia dimana ventrikel


mengalami depolarisasi secara kacau dan cepat, sehingga ventrikel tidak
berkontraksi sebagai satu kesatuan, tetapi bergetar secara inefektif tanpa
menghasilkan curah jantung.

Fibrilasi ventrikel dapat disebabkan antara lain :


1) Gangguan jantung structural
Gejala utama yang timbul adalah:
2) Gangguan jantung nonstruktural
3) Noncardiac respiratory 1) Penurunan kesadaran
2) Henti nafas
4) Gangguan elektrolit dan asidosis
5) Gangguan neurologic
2. Ventrikel Takikardi (VT) Manifestasi klinis Ventrikel
Takikardi Ventrikuler adalah Takikardi :
suatu gangguan ritme jantung yang • Jantung berdebar-debar
ditandai dengan detak jantung yang (palpitasi)
teratur tapi cepat. • Hipotensi di sebabkan
Penyebab dari ventrikel takikardi sirkulasi menurun
adalah: • Penurunan nadi yang di
1) Gangguan sirkulasi koroner sebabkan oleh denyut
(iskemik miokard, in fark miokard, jantung tidak memadai
aterosklerosiskoroper, spasme • Penurunan pernapasan
arteri koroner) • Pusing di sebabkan
2) Kardiomiopati oksigenasi menurun dalam
3) Gangguan keseimbangan elektrolit darah
(hiper atau hipokalemia) • Ketidak sadaran
• Apnea
• Nyeri dada
3. Asystole

Asystole adalah garis mendatar yang melintang pada layar


monitor EKG. Asystole adalah suatu keadaan dimana tidak ada
aktivitas listrik.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan asystole, diantaranya
kekurangan metabolik yang berat, gagal nafas akut, dan kerusakan
miokardium yang luas atau rupturnya aneurisma ventrikular.
Keadaan ini ditandai dengan tidak terdapatnya aktifitas listrik
pada jantung, dan pada monitor irama yang terbentuk adalah seperti
garis lurus. Pada kondisi ini tindakan yang harus segera diambil
adalah CPR.
4. Pulseless electrical activity (PEA)

Kondisi klinis yang ditandai dengan tidak responsif dan


kurangnya denyut nadi yang teraba dengan adanya aktivitas listrik
jantung yang terorganisir.
Pulseless electrical activity (PEA) terjadi ketika gangguan
kardiovaskular, pernapasan, atau metabolisme utama mengakibatkan
ketidakmampuan otot jantung, untuk menghasilkan, kekuatan, yang
cukup sebagai respons terhadap depolarisasi listrik.
Pemeriksaan Gangguan Irama Jantung

1. EKG
2. Monitor Holter
3. Foto dada
4. Skan pencitraan miokardia
5. Tes stres latihan
6. Elektrolit
7. Pemeriksaan obat
8. Pemeriksaan tiroid
9. Laju sedimentasi
10. GDA/nadi oksimetri
Penatalaksanaan Medis
Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
a. Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel
blocker
a) Kelas 1 A : Quinidine, Terapi mekanis
Procainamide, Dysopiramide
b) Kelas 1 B : Lignocain, Mexiletine 1. Kardioversi
c) Kelas 1 C : Flecainide 2. Defibrilasi
a. Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik
3. Defibrilator kardioverter
blokade) : Atenolol, Metoprolol,
Propanolol implantabel
b. Anti aritmia kelas 3 (Prolong 4. Terapi pacemaker
repolarisation) : Amiodarone, indikasi VT,
SVT berulang
c. Anti aritmia kelas 4 (calcium channel
blocker) : Verapamil, indikasi
supraventrikular aritmia
ASUHAN KEPERAWATAN
Diangnosa

1. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung


d.d bradikardi/takikardia
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh lelah
3. Gangguan sirkulasi spontan b.d abnormalitas kelistrikan
jantung d.d frekuensi nadi kurang dari 50 x/I atau
besar dari 150x/i
 
EVALUASI

Hasil yang diharapkan pada proses perawatan klien aritmia jenis bradikardi
adalah menunjukkan peningkatan curah jantung dibuktikan dengan tanda-tanda
vital kembali normal, terhindar dari risiko penurunan perfusi perifer, terpenuhinya
aktivitas sehari-hari, menunjukkan penurunan kecemasan dengan memahami
penyakit dan tujuan perawatannya, mematuhi semua aturan medis, mengetahui
kapan harus meminta bantuan medis bila nyeri menetap atau sitatnya berubah,
memahami cara mencegah komplikasi dan menunjukkan tanda-tanda bebas dari
komplikasi, dengan cara menjelaskan proses terjadinya penurunan curah jantung,
menjelaskan alasan tindakan pencegahan komplikasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai