Anda di halaman 1dari 14

Evidance Based Nursing

tentang asuhan persalinan


normal, beresiko dan
bermasalah

kelompok IV(6)
Evidence-based nursing
EBN dalam praktik keperawatan merupakan
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
berdasarkan teori dan hasil penelitian

Pengeritian persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan
lain.
Persalinan berlangung secara alamiah, tetapi tetap diperlukan
pemantauan khusus karena setiap ibu memiliki kondisi kesehatan yang
berbeda-beda, sehingga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan janin pada
saat persalinan. Selain itu, selama kehamilan ataupun persalinan dapat terjadi
komplikasi karena kesalahan penolong dalam persalinaan, baik tenaga non-
kesehatan seperti dukun ataupun tenaga kesehatan khususnya bidan
1. Asuhan Persalinan Normal

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang


terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahirspontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun padajanin (Saifuddin,10)
Sedangkan persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang
dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awalpersalinan dan tetap
demikian selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan
dalam presentasi belakang kepala padausia kehamilan antara 37 hingga
42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi sehat.
Di dalam asuhan Persalinan terdapat 5 (lima) aspek disebut juga sebagai 5 (lima) benang
merah yang perlu mendapatkanperhatian, ke 5 aspek tersebut yaitu:

1. Aspek Pemecahan Masalah yang diperlukan untuk menentukan Pengambilan


Keputusan Klinik (Clinical Decision Making).
2. Aspek Sayang Ibu yang Berarti sayang Bayi
a. Aman, sesuai evidence based, dan member sumbangan pada keselamatan jiwa ibu.
b. Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta merasa didukung
dan didengarkan.
c. Menghormati praktek-praktek budaya, keyakinan agama, dan ibu/keluarganya sebagai
pengambil keputusan
d. Menggunakan cara pengobatan yang sederhanan sebelum memakai teknologi canggih.
e. Memastikan bahwa informasi yang diberikan kuat serta dapat dipahami ibu.
3. Aspek Pencegahan Infeksi
4. Aspek Pencatatan (Dokumentasi)
5. Aspek Rujukan
2. Asuhan persalinan Beresiko

Menurut Muslihatun (2010) karakteristik resiko ibu hamil


dibagi menjadi tiga, yaitu

1. Ibu hamil resiko rendah


Ibu hamil resiko rendah yaitu ibu hamil dengan kondisi
kesehatan yang baik dan tidak memiliki faktor resiko
apapun pada dirinya maupun janin yang di kandungnya.
2. Ibu hamil resiko sedang
wanita yang berusia di atas 35 tahun, selain fisiknya mulai melemah, juga
kemungkinan munculnya berbagai resiko

United Nations International Children’s Emergency Found (UNICEF)


2012 menyatakan bahwa setiap tahun hampir 10.000 wanita meninggal karena
masalah kehamilan dan persalinan. Kehamilan sebagai keadaan yang fisiologis
dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin.

3. Ibu hamil resiko tinggi


Ibu hamil resiko tinggi yaitu ibu hamil yang memiliki satu atau pun
lebih dari faktor resiko tingkat tinggi, yang nantinya faktor ini akan
menimbulkan komplikasi dan mengancam keselamatan ibu dan janin
selama masa kehamilan maupun persalinan.
Penyebab yang memungkinkan
menyebabkan persalinan beresiko

1. Usia
2. Berat badan
3. Kelainan jantung
4. Hipertensi, Penyakit Metabolik, dan
Kelainan Darah
5. Memiliki riwayat Perdarahan atau
Keguguran
Riwayat perdarahan pada kehamilan,
baik kehamilan sebelumnya
6. janin kembar
3. Persalinan Bermasalah

Risiko munculnya komplikasi bisa datang kapan saja


selamaproses persalinan atau melahirkan berlangsung.
Terlebih ada beberapa kondisi tertentu pada ibu yang
memangrentan terhadap komplikasi, baik pada proses
melahirkan normal maupun operasi caesar.
Penyebab ibu meninggal saat melahirkan maupun setelahnya yakni karena
adanya komplikasi atau masalah selama persalinan.
Beberapa masalah dalam masa persalinan ibu hamil

1. Komplikasi persalinan distosia


2. Cephalopelvic disproportion
3. Prolaps tali pusat
4. persalinan janin terlilit tali pusar
5.Emboli air ketuban
6.persalinan asfiksia perinatal
7.Gawat janin (fetal distress)
8.Rahim robek (ruptur uteri)
9.Sindrom aspirasi mekonium
10.Perdarahan postpartum
11.Komplikasi persalinan bayi sungsang (breech birth)
12.Retensio plasenta
13.Plasenta akreta
14. Komplikasi persalinan atonia uteri
15. Infeksi postpartum
16. Meninggal saat atau setelah melahirkan
Contoh EBN pada persalinan Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya
dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, Asuhan Kesehatan Ibu selama dua dasawarsa terakhir
terfokuspada:

a) Keluarga Berencana
Membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang diinginkan
b) Asuhan Antenatal Terfokus
Memantau perkembangan kehamilan, mengenali gejala dan tanda bahaya, menyiapkan persalinan dan
kesediaan menghadapi komplikasi
c) Asuhan Pasca keguguran
Menatalaksanakan gawat-darurat keguguran dan komplikasinya serta tanggap terhadap kebutuhan pelayanan
kesehatan reproduksi lainnya
d) Persalinan yang Bersih dan Aman serta Pencegahan Komplikasi
Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan salah
satu upaya efektif untuk mencegah terjadinya kesakitan dan kematian
e) Penatalaksanaan Komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan.
Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan
untuk menatalaksana komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu.
Posisi yang Dianjurkan
Adapun posisi yang dianjurkan pada proses persalinan antaralain
:

1) Setengah duduk atau duduk


2) Lateral (miring)
3) Berdiri atau jongkok
4) Merangkak
5) Menungging
6) Melahirkan dengan posisi berbaring (litotomi)
7) Persalinan menggunakan ventouse (vakum)
Kesimpulan

Dengan evidence based nursing (EBM) sangat bermanfaat dalam


pengambilan keputusan pasien secara bijak. Salah satu contoh dalam
persalinan yang terkini contohnya posisi meneran, terdahulu posisi meneran
secara telentang/litotomi rutin dilakukan dalam persalinan, namun setelah
adanya penelitian posisi tersebut ternyata kurangbaik bagi ibu dan bayi,
sehingga pemilihan posisi lain menjadi alternatif yang lebih baik karena
menguntungkan ibu dan bayi.
NAMA KELOMPOK

1. Abdul Kahfi ( 2120242044 )


2. Agnisa Dhea Putri ( 2120242045 )
3. Daratul Fadhilah ( 2120242055 )
4. Jesika Rachelina ( 2120242061 )
5. Mia Maulidina (2120242064)
6. Rindu Atika Firly (2120242075)
7. Riski Yani Fitri (2120242076)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai