Anda di halaman 1dari 10

ASKEP AGRERAT DALAM KOMUNITAS

KESEHATAN POPULASI PENYAKIT INFEKSI :


TB PARU

KELOMPOK 9

M. RIDHWAN ARIF
LISA EMA YULISTI
EDI ARIANTO
MELI DIANA
DEFINISI
 Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi menahun yang menular yang
disebabkan oleh mybacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk
ke dalam tubuh manusia melalui udara (pernapasan) ke dalam paru.
Kemudian kuman tersebut menyebar dari paru ke organ tubuh yang lain
melaui peredaran darah, kelenjar limfe, saluran nafas, atau penyebaran
langsung ke organ tubuh lain.

 Tuberculosis adalah penyakit disebabkan mycobacterium tuberculosa yang


hamper seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi paling banyak
adalah paru-paru.
ETIOLOGI
TB paru merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitanya
dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Tuberkulosis adalah
penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa, mycobacterium
bovis serta Mycobacyerium avium, tetapi lebih sering disebakan oleh
Mycobacterium tuberculosa. Penyakit ini ditularkan melalui udara yaitu
percikan ludah, bersin dan batuk. Penyakit TB paru biasanya menyerang paru
akan tetapi dapat menyerang organ tubuh lain.

Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbetuk batang dan memiliki


sifat kusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut
pula sebagai bakteri Tahan Asam.
KLASIFIKASI
Tuberkulosis Primer
penularan tuberkulosis paru terjadi karena kuman dibatukkan atau
dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Dalam suasana gelap
dan lembab kuman dapat bertahan berhari-hari sampai berbulan-bulan. Bila
partikel ini terhisap oleh orang yang sehat maka akan menempel pada jalan
nafas atau paru. Kebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh
makrofag yang keluar dari cabang trakheo-bronkhial beserta gerakan silia
dengan sekretnya.
Tuberkulosis Post primer
dari TBC primer akan muncul bertahun-tahun lamanya menjadi TBC post
Primer. Post Primer ini dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di
sebagian apical posterior atau inferior pada paru.
PATOFISIOLOGI
Bakteri masuk melalui luka pada kulit atau mukosa tetapi jarang sekali terjadi. Bila
bakteri menetap di jaringan paru, akan tumbuh dan berkembang biak dalam sitoplasma
makrofag. Bakteri terbawa masuk ke organ lainnya. Bakteri yang bersarang di jaringan
paru akan membentuk sarang tuberculosis pneumonia kecil dan disebut sarang primer
atau efek efek primer. Sarang primer ini dapat terjadi di bagian-bagian jaringan paru.
Dari sarang primer ini akan timbul peradangan saluran getah bening hilus (limfangitis
lokal), dan diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis hilus). Sarang
primer, limfangitis local, limfadenitis regional disebut sebagai kompleks primer.
Kompleks primer selanjutnya dapat menjadi sembuh dengan meninggalkan cacat atau
sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis-garis fibrotik, kalsifikasi di
hilus atau kompleks (sarang) Ghon, ataupun bisa berkomplikasi dan menyebar secara
perkontinuitatum, yakni menyebar ke sekitarnya, secara bronkhogen pada paru yang
bersangkutan maupun paru di sebelahnya. Dapat juga kuman tertelan bersama sputum
dan ludah sehingga menyebar ke usus, secara limfogen, secara hematogen, ke organ
lainnya
TANDA & GEJALA
• Demam yang terjadi biasanya menyerupai demam pada influenza, terkadang
sampai 40-410 C.
• Batuk terjadi karena iritasi bronchus, sifat batuk dimulai dari batuk non
produktif kemudian setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif.
• Sesak nafas terjadi pada kondisi lanjut dimana infiltrasinya sudah setengah
bagian paru
• Nyeri dada timbul bila sudah terjadi infiltrasi ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
• Malaise dengan gejala yang dapat ditemukan adalah anorexia, berat badan
menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam hari
PENULARAN
• Penyakit TBC menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
mycobacterium tuberculosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk
• Bacteri bisa masuk dan terkumpul dalam paru-paru akan berkembang biak
menjadi banyak (terutama daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening
• Factor lain adalah kondisi rumah lembab karena cahaya matahari dan udara
tidak bersirkulasi dengan baik sehingga bakteri tuberculosis berkembang
dengan baik dan membahayakan orang yang tinggal didalam rumah
PENGOBATAN

Pengobatan TB diberikan dalan 2 Tahap yaitu:


 Tahap intensif
Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minum obat) setiap hari
selama 2 - 3 bulan.

Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minum obat) tiga kali
seminggu selama 4 – 5 bulan.
PENCEGAHAN

• Vaksinasi BCG
• Mempertahankan sistem imunitas seluler dalam keadaan optimal dengan
sedapat mungkin menghindarkan faktor-faktor yang dapat melemahkan
seperti kortikosteroid dan kurang gizi.
• Menghindari kontak dengan penderita aktif TB
• Menggunakan obat obatan sebagai langkah pencegahan pada kasus beresiko
tinggi.
• Menjaga stándar hidup yang baik, kasus baru dan pasien yang berpotensi
tertular interprestasi melalui penggunaan dan interprestasi tes kulit tuberculin
yang tepat imunisasi BCG.
THANK U NEXT

Anda mungkin juga menyukai