Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAJA

RAN KLINIK
Pembelajaran Klinik
1. Definisi :
adalah suatu proses yang kompleks.
Pembelajaran klinik dalam keperawatan
merupakan wahana yang memberikan
kesempatan kepada mahasiswa
untukmenerjemahkan pengetahuan teoritis
kedalam pembelajaran (Emilia,2008).
 Pembelajaran klinik harus ditata sedemikian rupa
sehingga mahasiswa mempunyai kemampuan
untuk berhubungan dengan masalah nyata
tersebut.
 Pembelajaran klinik memberikan kesempatan
bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari di tahap
akademik.
 Mahasiswa dalam mengaplikasikan teori tersebut
mencoba untuk mempelajari kembali teori yang
sudah pernah diperoleh di tahap akademik,
membendingkan dengan realitas yang ada di
lahan praktik, da kemudian mencoba memahami
realitas tersebut(Syahreni&Waluyanti,2007).
2. Definisi
 Pembelajaran klinik merupakan fokus pembelajaran dan
pengajaran yang melibatkan klien secara langsung dan
menjadi “jantung” dari pendidikan keperawatan.
 Pada program  pendidikan Ners, peserta didik
dimungkinkan  untuk memperoleh kesempatan praktik
klinik sebanyak mungkin dan mengenal area klinik
diawal pembelajaran.
 Untuk program spesialisasi, pembelajaran klinik
merupakan inti dari pengembangan professional.
Bagaimana cara pembimbing klinik meningkatkan
kualitas pengajaran  dan pembelajaran dalam praktik
sehari-hari.
TEORI YANG MENDUKUNG.
 Teori pembelajaran berbasis pengalaman menyatakan bahwa
pembelajaran menjadi efektif jika didasarkan pada
pengalaman.
 Model yang yang banyak digunakan adalah proses siklus
yang menghubungkan antara pengalaman nyata dengan
konseptualisasi abstrak melalui refleksi dan perencanaan.
 Refleksi adalah merenung, memahami, dan berpikir tentang
pengalaman yang didapat.
 Perencanaan meliputi antisipasi penerapan teori dan
ketrampilan baru.
 Siklus belajar berbasis pengalaman dapat dimasukan pada
semua tahap sehingga memberikan kerangka kerja yang
berguna untuk sesi perencanaan pengajaran.
UNSUR-UNSUR DALAM
PEMBELAJARAN KLINIK:
 Mentransfer pengetahuan
 Memahami rasionalitas tindakan yang dilakukan
 Perolehan keterampilan dan kesempatan
praktikum
 Bimbingan oleh pemberi asuhan yang sudah
berpengalaman
 Evaluasi kinerja dalam pemberian pelayanan
 Pemberian umpan balik segera dan tidak
menunggu (agar masih dapat terlihat buktinya)
KONSEP PEMBELAJARAN DI
LABORATORIUM
PENGERTIAN PEMBELAJARAN DI
LABORATORIUM
1. Penggunaan laboratorium utk sarana pembelajaran
di perguruan tinggi diperkenalkan pd pertengahan
abad 19
2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa praktikum
di laboratorium lebih efektif utk memperoleh
kemampuan pengamatan dan keterampilan
3. Laboratorium ialah tempat utk melatih mahasiswa
dalam hal keterampilan melakukan praktek,
demonstrasi, percobaan, penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
TUJUAN PEMBELAJARAN DI
LABORATORIUM
1. Memberikan KELENGKAPAN bagi pelajaran teori yg
telah diterima shg antara teori dan praktek bukan
merupakan dua hal yang terpisah, melainkan suatu
kesatuan
2. Memberikan KETERAMPILAN kerja ilmiah bagi
mahasiswa
3. Memberikan dan memupuk KEBERANIAN utk melakukan
keterampilan pada phantoom
4. Menambah KETERAMPILAN DALAM MENGGUNAKAN
ALAT
5. Memupuk RASA INGIN TAHU mahasiswa
6. Memupuk dan membina RASA PERCAYA DIRI
LINGKUNGAN PEMBELAJARAN DI
LABORATORIUM
Untuk menunjang pembelajaran, beberapa hal
penting yg harus dimiliki oleh suatu laboratorium yg
terorganisir dg baik adalah :
1. Efisien dan efektif ;
2. Sehat dan aman ;
3. Memenuhi kebutuhan psikologis mahasiswa yg
berpraktek ;
4. Dapat dikontrol dosen pengelola setiap saat ;
5. Menjamin keselamatan alat dan mahasiswa ;
6. Memberikan suasana pandangan yang
menyenangkan
ASPEK DALAM PEMBELAJARAN
KLINIK
Teori menurut Bloom seperti yang dikutip dalam
Suprijono(2010 : 6) bahwa: “hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”.
Aspek kognitif meliputi pengetahuan seseorang
dalam belajar dimana pengetahuan tersebut
menjadi acuan dalam berpikir.
Aspek afektif yang meliputi sikap seseorang.
Aspek psikomotorik merupakan tindakan yang
dihasilkan melalui aspek-aspek sebelumnya,
dimana aspek ini muncul setelah melalui beberapa
tahap dari  aspek kognitif dan afektif.
Aspek pembelajaran bergantung pada proses
pembelajaran.

Menurut Ahmadi (2003 : 260) yaitu : “problematika How:


masalah how (bagaimana) berkenaan dengan
cara/metode yang digunakan dalam proses
pendidikan”.

Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang


guru adalah solusi cerdas untuk dapat meningkatkan
hasil siswa dalam belajar, di mana pada penerapan ini
diorientasikan pada mata ajar.
KEUNGGULAN PEMBELAJARAN
KLINIK
 Pembelajaran klinis berfokus pada masalah nyata
dalam konteks praktik profesional.
 Peserta didik termotivasi oleh kesesuaian kompetensi
yang dilakukan melalui partisipasi aktif pembelajaran
klinik, sedangkan pemikiran, tindakan, dan sikap
professional diperankan oleh pembimbing klinik.
 Lingkungan klinik merupakan wadah bagi mahasiswa
untuk belajar pemeriksaan fisik, argumentasi klinik,
pengambilan keputusan , empati, serta
profesionalisme yang diajarkan dan dipelajari sebagai
satu kesatuan.
MASALAH PEMBELAJARAN
KLINIK
1.      Belum jelasnya tujuan yang ingin dicapai
2.      Kesempatan untuk berdiskusi masih kurang
3.      Kurangnya penghargaan terhadap privasi dan
harga diri klien
4.      Supervisi yang belum adekuat dan kurangnya
masukan dari pembimbing klinik
5.      Peserta didik lebih banyak melakukan observasi
pasif dibandingkan partisipasi aktif
6.      Lebih cenderung untuk focus pada aspek
pengetahuan berdasar fakta daripada pengembangan
sikap serta ketrampilan memecahkan masalah
METODE PEMBELAJARAN
KLINIK
1.      Bedside teaching
2.      Case presentation
3.      Jurnal presentation
4.      Direct observasional prosedural skill
5.      Meet the expert
6.      Mini-clinical examination
7. dll

Anda mungkin juga menyukai