Anda di halaman 1dari 23

Tutorial 3 :

Rana Hafizah
M. Syadza Al Naufal
Reyza Marisa Amani
Sarah Listiya Rani
Fajrul Munawir
Shelvi Hendalia
Fitri Hanna
Andara Salsabilla
Zhahwa Churairah Ansar
Eva Raihana
Definisi data Antemortem & data
postmortem
• Data Ante Mortem
-Merupakan data yang dibuat sebelum kematian dan
berasal dari beberapa sumber bukti documenter
seperti kesaksian secara lisan dari keluarga, dokter gigi
yang pernah merawat korban atau teknisi gigi, bukti
tertulis dan/atau gambar dari dental records, Hasil X
ray, gigi,dan foto close upnya.

-Sumber-sumber itulah yang digunakan untuk


membentuk dental AM record dari korban yang diduga
Referensi : De Valck, Eddy. Protocols for Dental Am
Data Management in Disaster Victim Identification.
Journal of Forensic Sciences & Criminal
Investigation. August 29, 2017
• Para personel yang dibebankan untuk
mendapatkan AM akan mendapatkan nama
dokter gigi yang merawat para korban melalui
anggota keluarga. Bagian ini biasa dilakukan
oleh polisi atau anggota Layanan sosial pada
tim AM.
• Data Post Mortem
Post mortem adalah proses dimana dokter gigi forensik
membatasi populasi yang kemungkinan dimiliki oleh seorang
yang meninggal tanpa adanya catatan gigi ante mortem.
Data postmortem adalah data-data fisik yang diperoleh
melalui personal identification setelah korban meninggal.
Seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi dan foto diri
korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-barang
yang melekat di tubuhnya dan sekitarnya, bahkan termasuk isi
kantong pakaiannya. Pertimbangan menjaga data-data
postmortem yang menjadi alasan jasad tidak dimandikan
dahulu, namun hanya disimpan dalam ruang dingin sebelum
kemudian dipulangkan untuk diidentifikasi.Selain foto diri
yang detail, juga ada foto rontgen. Ini untuk mengetahui
apakah ada ciri khusus berupa pen penyambung tulang serta
susunan gigi geligi korban. Ciri fisik yang spesifik akan sangat
membantu identifikasi korban.
Jurnal: Dr. B.Kolude ,The Role Of Forensic
Dentist Following Mass disaster, Ibadan
Postgraduate Medicine. Vol.8 No.2 December,
2010
Format data antemortem &
postmortem
Format Data Ante Mortem
Pada lembar ini pastikan nomor
acuan, nama korban , dan jenis
kelamin terlihat jelas. Pada
rincian Dental Information
tuliskan informasi tambahan dari
polisi, teman dan keluarga. Juga
nama lengkap, alamat dan telpon
drg/RS. Catat jangka waktu
rekam medis. Data tertulis harus
asli/foto copy dengan stempel.
Harus dipastikan semua data baik
rontgen,dll diberi nama pasien,
drg nya, dan tanggal dibuatnya.
Pada lembar ini rekam medis
dental org hilang harus tercatat,
baik dari x-ray, model gigi
geligi,dll. Mulai mencatat dari
data yang paling baru.
Selanjutnya pengisian pada grafik
dental lokasi dan memberi
penandaan dengan warna. Hitam
untuk tumpatan amalgam, merah
tumpatan emas, hijau tumpatan
sewarna gigi. Untuk gigi yang
dicabut dan belum tumbuh beri
(X) sesuai dgn kotak gigi.
Cocokkan grafik gigi dari dokter
gigi dengan grafik gigi yang anda
buat.
• Pada lembar ini catat setiap
informasi lanjutan yang
dapat membantu dalam
pengidentifikasian dan
penjelasan lanjutan dari
lembar seksi terdahulu yang
memerlukan penjelasan
lebih lanjut atau tidak
mempunyai tempat
memadai.

• D. Eddy Valck, Chief Forensic


Odontologist DVI Belgium, 2017.
Journal of Forensic Science &
Criminal Investigation P. 004-006.
• Format Data post mortem

Pada lembar ini memuat, nomor


acuan tempat terjadi bencana,
sifat bencana, tanggal bencana,
jenis kelamin. Selain itu, juga
terdapat data administrasi.
Postmortem interpol DVI form,
Interpol. Hal 1-2, 11
Age Estimation Schour and Massler
method
Penentuan usia dapat dilakukan dengan menilai perkembangan
dan status erupsi gigi di rongga mulut. Schour dan Massler
mempelajari perkembangan gigi-geligi manusia secara
radiografi dan histologis dan mengedepankan bagan yang
menjelaskan tahap-tahap perkembangan gigi sulung dan
permanen dalam 21 tahap. Bagan ini digunakan dalam
penelitian ini untuk memperkirakan usia populasi penelitian.

Dr. Prasanna Kumar Rao,Scholars Journal of Applied Medical Sciences (SJAMS),


Dental Age Estimation Using Schour and Massler Method in South Indian Children
page 1770
Protokol standar diikuti untuk memeriksa pasien dan rincian yang
diperlukan dicatat menggunakan format riwayat kasus yang
disiapkan.

Pasien menjadi subjek radiografi panoramik


digital(PlanmecaPromax) menggunakan pelat fosfor dan gambar
dipindai menggunakan Agfa CR 30-X.

Gambar-gambar direkam pada file komputer, diproses oleh


program bantuan berbantuan komputer Agfa –NX.
Dr. Prasanna Kumar Rao,Scholars Journal of
Applied Medical Sciences (SJAMS), Dental Age
Estimation Using Schour and Massler Method in
South Indian Children page 1770
Usia kronologis (tanggal lahir) dan tanggal radiograf telah direkam.

Estimasi usia dilakukan secara langsung membandingkan tahapan perkembangan


gigi pada panoramic radiografi dengan standar menggunakan bagan Schour dan
Massler.

Parameternya direkam secara statistik deskriptif dan dievaluasi.

Nilai rata-rata dibandingkan menggunakan uji t berpasangan dan koefisien korelasi


intra kelas.

Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 13 untuk


prediksi umur kronologis dan diperoleh usia gigi.

Dr. Prasanna Kumar Rao,Scholars Journal of


Applied Medical Sciences (SJAMS), Dental
Age Estimation Using Schour and Massler
Method in South Indian Children page 1770
5. Age estimation dengan metode gustafson

• Metode gustafson (1950)


 Mengembangkan metode untuk estimasi
usia berdasarkan perubahan morfologis dan
histologi gigi.
Menilai perubahan regresif seperti :
• Derajat atrisi (A)
• Jumlah dentin sekunder (D)
• Posisi perlekatan gingiva (G)
• Derajat resorpsi akar (R)
• Transparansi dentin akar (T)
• Ketebalan sementum (C)

Rumus : Y= 3,52X + 8,88.

Referensi : Metode Penentuan Usia Melalui Gigi dalam Proses Identifikasi Korban.Kartika
Dwi.Staf Pengajar.Ilmu Kedokteran Gigi Forensik.Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember.Jember.Inodenesia.

Age Estimation in Forensic Dentistry.Sivapatha Sundharam.335.2014


Penilain usia dari garis Neonatal
• Garis Neonatal dianggap sebagai indikator kelahiran
• Garis Neonatal adalah garis pertumbuhan tambahan
yang terlihat dibagian histologis baik enamel dan dentin
dari gigi decidui dan gigi molar 1 permanen
• Menunjukkan perkembangan selama masa transisi
intrauterin dan ekstrauterin lingkungan hidup
• Dengan adanya bantuan prenatal dan postnatal garis
neonatal, jumlah pembentukan enamel dapat dinilai
• Garis-garis ini digunakan untuk memperkirakan usia
neonatus. International journal of prosthodontics and
Restorative Dentistry, January-March 2017 ; 7(1) :
21-24
Age estimation metode asam aspartat
Asam amino merupakan bahan penyusun yang
terdiri dari dua bentuk yaitu L dan D seiring
bertambahnya usia terjadi perubahan secara
bertahap dari bentuk L menjadi bentuk D
selama hidup.proses ini disebut resemisasi
• Asam aspartat digunakan dalam proses
resemisasi nya sangat cepat pada suhu tubuh
• Telah terbukti masih bisa digunakan setelah 20
tahun kematian
• Jika ada karies enamel maka dapat
mempengaruhi hasil
• Kadar D asam aspartat dalam
email,sementum,dentin,dan email akan
meningkat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai