Anda di halaman 1dari 22

KEDOKTERAN ISLAM

 Kerusakan Hebat Akibat Minuman Keras


Ia adalah ancaman yang serius bagi
sebuah masyarakat, tidak hanya pada diri
peminumnya semata. Ingatlah, ‘Utsmân bin
‘Affân Radhiyallahu anhu  pernah menyebut
khamer sebagai ummul khabâits, induk
semua keburukan.
 Bad Impact Khamr dalam islam :
1. Merusak Organ
2. Melemahkan akal
3. Melemahkan saraf
4. Kecanduan
5. Keracunan dan Kematian

(Minhal, 2015)
 Menurut ayat yang ada di al-qur’an, Allah telah
berfirman :
Q.S. Al-Maidah: 90-91
‫س‬
ٌ ‫ج‬ ْ ِ‫م ر‬ُ ‫اب وَااْل َ ْزاَل‬
ُ ‫ص‬ َ ْ ‫س ُر وَااْل َن‬ َ ْ ‫م ُر وَال‬
ِ ْ ‫مي‬ َ ْ ‫ما ال‬
ْ ‫خ‬ َ ٰ‫ن ا‬
َ َّ ‫منُوْٓا اِن‬ َ ْ ‫ يٰٓاَي ُّ َها الَّذِي‬
‫ن‬َ ‫و‬
ْ ‫ح‬
ُ ِ ‫فل‬ ْ ُ ‫وهُ لَعَلَّك‬
ْ ُ‫م ت‬ ْ ُ ‫جتَنِب‬ْ ‫فا‬ َ ‫ن‬ ِ
ٰ ‫الشيْط‬
َّ ‫ل‬
ِ ‫م‬ َ َ‫ن ع‬ْ ‫م‬ ِّ
 Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya

minuman keras, berjudi, (berkurban untuk)


berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah, adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan) itu agar kamu beruntung.
‫ضا َء ِ فى‬ ۤ َ ‫ْا َل َعد َ َاوة َ ْوَال ْبغ‬ ‫ا َّل ْشٰي ُطن َْان ْ ِيُّو َقع َ ْ َبينُ ُكم‬ ُ ْ ‫ِي‬
‫ُريد‬ ‫ ِ َّا َنما‬
‫صل ِوة َ َفه ْل‬ َّٰ ‫صُد ُْكم َ ْعن ِ ْذكِر ِهّٰللا َو َ ِعن ال‬ َّ ‫َ َوي‬ ‫َ ْوالَ ْم ِيس ِر‬ ‫خم ِر‬ْ َ ‫ْال‬
‫َ ْ ْ ُانتم ُّ ْم َنت ْهُو َن‬
 Dengan minuman keras dan judi itu, setan

hanyalah bermaksud menimbulkan


permusuhan dan kebencian di antara kamu,
dan menghalang-halangi kamu dari
mengingat Allah dan melaksanakan salat,
maka tidakkah kamu mau berhenti?
 Hadis riwayat Imam Muslim dari Ibnu Umar
r.a.
‫هللاَ ْعلي ِه‬
َ ُ َ ‫هللاعن َهُما َ َّأن َّالِنَّبي‬
‫صَّلى‬ ْ َ ُ ‫ض َي‬ َ ُ ‫ َ ِعن ْ ِابن‬
ِ ‫عم َر َر‬
‫ َ ُو ُّكل ُ ْمس ِك ٍر َح َ ٌرام» ( رواه‬،‫خم ٌر‬ ْ َ ‫ل «ُ ُّكل ُ ْمس ِك ٍر‬:‫َ َو ََّسلم َ َقا‬
) ‫مسلم‬
 Dari Ibnu Umar r.a. bahwasannya Nabi saw.

bersabda, “Setiap hal yang memabukkan itu


khamr, dan setiap yang memabukkan itu
haram.” (H.R. Muslim)
 
 Sikap Umat Islam Terhadap Minuman Keras
Syaikh al-Fauzân mengatakan, “Maka, sudah seharusnya
kaum Muslimin bersikap tegas dan berani dalam
menanggulangi khamer, dengan melenyapkan wujudnya
dan memberi sanksi orang-orang yang memanfaatkannya
dan mendistribusikannya dengan sanksi yang tegas,
karena menyeret kepada segala bentuk keburukan,
menjerumuskan ke dalam segala kehinaan dan
memberatkan untuk berbuat segala kebaikan. Semoga
Allâh Azza wa Jalla menyelamatkan kaum Muslimin dari
keburukan dan bahayanya”.
(Minhal, 2015)
 Pentingnya Ketegasan Penguasa dan
Pemerintahan
Selanjutnya, supaya masyarakat benar-benar
menjauhinya, penguasa wajib menetapkan
regulasi tegas yang melarang semua hal yang
berhubungan dengan khamer, apapun nama
dan labelnya. Regulasi yang melarang
produksi miras (minuman keras),
mengedarkan, mengkonsumsi, jual-beli dan
aktifitas lain yang berhubungan dengannya.
 Orang Tua Menjaga Anak Dari Minuman Keras
Para orang tua wajib mengambil peran
tarbiyah dengan menanamkan haramnya
khamer terhadap anak-anak sejak dini, untuk
membentengi mereka dari bahayanya dan
supaya mereka tidak sekali-kali mencobanya
ketika beranjak remaja.

Ya Allah, jauhkanlah kami dari perilaku dan


hawa nafsu yang mungkar. Berilah kami taufik
untuk dekat dengan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.
(Minhal, 2015)
MENURUTI REZIM
PEMERINTAHAN
?
NOMOR 3 TAHUN 1997
TENTANG
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
MINUMAN BERALKOHOL
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang:
 bahwa pengendalian produksi, pengedaran dan penjualan atau

penyajian minuman beralkohol khususnya minuman keras,


sangat penting artinya dalam rangka menyelenggarakan
ketentraman dan ketertiban kehidupan masyarakat Indonesia
 bahwa sehubungan dengan itu dipandang perlu menetapkan

ketentuan bagi pengendalian produksi, pengedaran, dan


penjualan atau penyajian minuman beralkohol khususnya
minuman keras, beserta pengawasannya;
 Menetapkan:
KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN MINUMAN BERALKOHOL
 BAB I
 KETENTUAN UMUM
Pasal 1
 Yang dimaksud dengan minuman beralkohol dalam Keputusan

Presiden ini adalah minuman yang mengandung ethanol yang


diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi
tanpa destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih
dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun
yang diproses dengan cara mencampur kosentrat dengan ethanol
atau dengan cara pengenceran minuman mengandung ethanol.
 BAB II
 PRODUKSI

Pasal 2
 Produksi atau pembuatan minuman

beralkohol di dalam negeri hanya dapat


dilakukan dengan izin Menteri Perindustrian
dan Perdagangan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995
tentang Izin Usaha Industri.
 BAB III
 GOLONGAN DAN STANDAR MUTU
Pasal 3
1. Produksi minuman beralkohol hasil industri di dalam negeri
dan berasal dari impor, kelompokkan dalam golongan-
golongan sebagai berikut:
a. Minuman beralkohol golongan A adalah minuman beralkohol
dengan kadar ethanol (C2H5OH) 1% (satu persen) sampai
dengan 5% (lima persen);
b. Minuman beralkohol golongan B adalah minuman beralkohol
dengan kadar ethanol (C2H5OH) lebih dari 5 % (lima persen)
sampai dengan 20% (dua puluh persen);
c. Minuman beralkohol golongan C adalah minuman beralkohol
dengan kadar ethanol (C2H5OH) 20% (dua puluh persen) sampai
dengan 55% (lima puluh persen).
d. Minuman beralkohol golongan B dan golongan C adalah
kelompok minuman keras yang diproduksi, pengedaran dan
penjualannya ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan.
Pasal 4
 Produksi minuman beralkohol sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 wajib memenuhi


standar mutu yang ditetapkan.
 Menteri Kesehatan menetapkan standar mutu

minuman beralkohol sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1).
BAB IV
PENGEDARAN DAN PENJUALAN
Pasal 5
 Dilarang mengedarkan dan atau menjual minuman

beralkohol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)


di tempat umum, kecuali di hotel, bar, restoran dan di
tempat tertentu lainnya yang ditetapkan oleh
Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dan
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 Tempat tertentu lainnya sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1) dilarang berdekatan dengan tempat peribadatan,
sekolah, rumah sakit, atau lokasi tertentu lainnya yang
ditetapkan oleh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II dan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota
Jakarta untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Pasal 6
Menteri Perindustrian dan Perdagangan
menetapkan:
 Ketentuan mengenai impor, pengedaran dan

penjualan minuman beralkohol.


 Jenis atau produk-produk minuman

beralkohol yang dapat dijual atau


diperdagangkan di dalam negeri.
BAB V
PAJAK, BEA MASUK, DAN CUKAI
Pasal 7
 Menteri Keuangan menetapkan besarnya cukai bagi minuman

beralkohol produksi dalam negeri, dan bea masuk, cukai serta


pajak-pajak lain bagi minuman beralkohol yang berasal dari
impor, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan memperhatikan pertimbangan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan Menteri Kesehatan.
 Selain bea masuk, cukai serta pajak sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) tidak diperbolehkan ada pungutan apapun


lainnya.
 Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menyatakan

bahwa tindak pidana minuman keras diatur dalam Pasal 300


dan Pasal 536 antara lain bahwa :
Pasal 300 KUHP.
 Dengan hukuman penjara selama-lamanya satu tahun atau
denda sebanyak banyaknya Rp. 4.500.000 serta menjalani
hukuman dengan keadaan :

1. Barang siapa dengan sengaja menjual atau menyuruh minum-


minuman yang memabukkan kepada seseorang yang telah
kelihatan nyata mabuk

2. Barang siapa dengan sengaja membuat mabuk seorang anak


yang umurnya di bawah 16 tahun; dan
Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan
sengaja memaksa orang akan minum-minuman yang
memabukkan. Kalau perbuatan itu menyebabkan luka berat pada
tubuh, sitersalah di hukum penjara selama-lamanya tujuh tahun.

3. Kalau si tersalah melakukan kejahatan itu dalam jabatannya ia


dapat dipecat dari pekerjaannya itu.
Pasal 536 KUHP.
 Barang siapa yang nyata mabuk berada

dijalan umum dihukum denda sebanyak-


banyaknya Rp.2.250.000
Jika pada waktu melakukan pelanggaran itu
belum lalu satu tahun, sejak ketetapan
hukuman yang dahulu bagi terdakwa lantaran
pelanggaran berupa itu juga maka….
Pasal 492
 Maka hukuman denda itu dapat diganti

dengan hukuman kurungan selama-lamanya


tiga hari. Kalau pelanggaran itu diulang untuk
kedua kalinya dalam 1 tahun sesudah
ketetapan putusan hukuman yang pertama
karena ulangan pelanggaran itu maka,
dijatuhkan hukuman kurungan selama-
lamanya dua Minggu. Dan apabila…..
Kalau pelanggaran itu diulang untuk ketiga
kalinya atau selanjutnya di dalam 1 tahun
sesudah ketetapan putusan hukuman yang
kemudian sekali lantaran ulangan
pelanggaran untuk kedua kalinya atau
selanjutnya, maka dijatuhkan hukuman
kurungan selama-lamanya tiga bulan.

Anda mungkin juga menyukai