Anda di halaman 1dari 19

BRONKIEKTASIS

Pembimbing : dr. Tanty Febriany, Sp.A


Identitas Pasien

An. N
Islam
01 02 Belum menikah
11 tahun
Pelajar

Dusun Saludurian 04
03 Tgl masuk : 13-02-2020
Tgl keluar : 18-02-2020
ANAMNESIS

Keluhan utama : Batuk

1
Keluhan tambahan : sesak,muntah dan nyeri ulu hati

Pasien mengeluhkan batuk selama 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Batuk tidak
Riwayat penyakit disertai menggigil dan keringat dimalam hari. Batuk disertai dahak kental berwarna
sekarang 2
kuning. Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, batuk yang dirasakan semakin
memberat. Sebelum masuk RS pasien sudah diberikan oleh ibu pasien obat namun tidak
kunjung baik, pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati dan muntah yang membuat pasien
kehilangan nafsu makan sehingga untuk malas untuk makan.

Riwayat Pasien pernah mendapat terapi OAT selama 6 bulan dan dinyatakan telah
penyakit dahulu selesai menjalani pengobatan. Tidak ada anggota keluarga lain yang
menderita penyakit yang sama
 
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum
01 Sakit sedang .

Kesadaran
02 Compos Mentis

Status gizi
03 Kurang

Tanda-tanda Vital
04 TD 110/70mmHg
Nadi 88x/menit
Napas 28x/menit
Suhu 370C
01 Kepala
Normocephal

02 Mata
C A - /- ; S I - /-

03 Telinga
Bentuk normal, serumen -/-

04 Hidung
Septum deviasi -/- , sekret -/- , darah -/-

05 Leher
Pembesaran kelenjar getah bening -
Thoraks
Jantung

Inspeksi Batas kiri jantung


Iktus kordis tidak terlihat Ics VI midclavicula sinistra

Palpasi Batas atas jantung


Iktus kordis tidak teraba Ics III parasternalis sinistra.

Perkusi Auskultasi
Batas kanan jantung di ics V BJ I=II murni reguler. Murmur (-)
sternalis dextra Gallop (-)
Thoraks
Paru-paru

Inspeksi Perkusi
Terdapat retraksi intercosta, Sonor pada kedua lapangan
tidak ada pelebaran sela iga paru

Palpasi
Auskultasi
Fremitus taktil kanan=kiri
menurun Bronchial +/+ , Wheezing -/- ,
Ronkhi +/+
Abdomen

Inspeksi Palpasi
Datar,vena kolateral -,caput Nyeri tekan epigastrium + ,
medusa - hepar tidak teraba,lien tidak
teraba, turgor kulit baik.
Auskultasi
Perkusi
Bising usus + normal
Timpani diseluruh kuadran
abdomen,shifting dullness(-)
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi rutin Hasil Nilai normal Satuan

Leukosit 18.4 4-10 103u/l


Limfosit 4.24 1-5 103u/l
Monosit ----- 0.2-1 103u/l
RBC 4.29 3.8-5.8 106u/l
HGB 11.1 11-17 g/dl
HCT 34.8 37-47 %
MCV 81 80-100 µm3
MCH 25.9 27-32 pg
MCHC 31.9 32-36 g/dl
RDW 12.9 11-16 %
103u/l
PLT 497 150-500

µm3
MPV 7.2 6-11

PCT 0.357 0.150-0.500 %


EXPERTISE

• Cor membesar ke lateral kiri, sinus


kedua paru dan diafragma normal

RADIOLOGI CXR
• Pulmo : Hilus normal
• Corakan paru normal
• Kranialisasi (-)
• Tampak dilatasi cabang-cabang
bronchus cenderung berkelok pada
lapangan bawah paru kanan

Kesan :
Bronkiektasis
RESUME

“ Anak perempuan, 11 tahun, datang dengan keluhan batuk kronis


sejak 6 bulan SMRS yang disertai sputum kental purulent. Sejak 2
minggu SMRS, batuk dirasakan semakin memberat. Selain itu, pasien
juga merasa sesak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
sakit sedang, febris, pada inspeksi terdapat retraksi dinding dada, “
pada auskultasi paru didapatkan rhonki pada kedua lapang bawah
paru. Permukaan tubuh pasien tidak terlihat membiru ataupun
kemerahan. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati dan muntah.
Diagnosis Tata laksana
Bronkiektasis
1. Rencana diagnostik
(pemeriksaan hematologi rutin dan
pemeriksaan radiologi)
2. Rencana terapeutik
Infus NS 20 tts/menit
Aminofilin 3 x 1 amp drip
Bisolvon 3 x 1 amp IV
NS 3% + Bisolvon + Farbivent
 4 x nebule
Ambroxol 4 x CI
DEFINISI & EPIDEMIOLOGI
BRONKIEKTASIS

 
Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi (ektasis)
dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik, persisten,
atau irreversibel. Bronkus yang terkena umumnya adalah bronkus kecil, sedangkan
bronkus besar umumnya jarang.

Pada penelitian terbaru ditemukan kasus bronkiektasis


terjadi pada sekitar 110.000 penduduk di Amerika
Serikat. Kelainan ini umumnya diderita oleh pasien
usia lanjut, dan kira-kira 2/3 dari mereka adalah
wanita.
Kelainan kongenital Dalam hal ini, bronkiektasis
terjadi sejak individu masih dalam kandungan. ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI
Kelainan Didapat Infeksi. Bronkiektasis sering terjadi
sesudah seorang anak menderita pneumonia yang
sering kambuh dan berlangsung lama. Pneumonia ini
umumnya merupakan komplikasi pertusis maupun Your Picture Here
influenza yang diderita semasa anak, tuberkulosis
paru, dan sebagainya. Obstruksi bronkus. Obstruksi
dapat disebabkan oleh corpus alienum, karsinoma
bronkus atau tekanan dari luar lainnya terhadap
bronkus.
.
Batuk purulent berwarna

01
kuning kehijauan

02
Sesak napas
03

Ronkhi +/+
04

Demam

Perubahan radiologis paru


05

yang sesuai dengan proses


inflitrasi paru
Bronkiektasis
Gejala Klinik
Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Klasifikasi
bronkiektasis
Diagnosis dan diagnosis banding
Bronkiektasis

Diagnosis
1. Anamnesis : batuk kronis yang
produktif (sputum mukoid/ purulent),
hemoptisis
2. Pemeriksaan fisik : auskultasi (ronki
basah kasar pada bagian yang
mengalami jari tabuh, sianosis
3.Pemeriksaan penunjang : foto thorax
(multiple cyst containing fluid levels
(honey comb appearance),
bronkografi, spirometri, pemeriksan
sputum (sputum berlapis tiga)
Diagnosis banding
- Bronkitis kronik
- Emfisema
- Asma
Lanjutan…

Komplikasi Tata laksana


- Pneumoniae dengan atau tanpa - Antibiotik
atelektasis - Bronkodilator
- Kor pulmonal kronik
A B - bronkoskopi

Pencegahan C D Prognosis
- Menghindari polusi udara, Prognosis tergantung pada berat ringannya
termasuk asap pabrik dan serta luasnya penyakit sewaktu pasien
kendaraan berobat pertama kali. Pada kasus yang berat
- Menjalani vaksinasi terhdapat dan tidak diobati, prognosisnya jelek.
pertusis,influenza dan Kematian dapat terjadi akibat komplikasi
pneumoniae pada anak.. pneumonia, gagal jantung kanan
 
Thank you
By : Jihan Ainun H.M S.ked

Anda mungkin juga menyukai