Anda di halaman 1dari 46

NARKOTIKA DAN

Disusun oleh kelompok III


1. Farida noor rochmah PSIKOTROPIKA
2. Leli nur hazijah
3. Lu’luatul jannah
4. Indah febriana
5. Nani latifah hanum
Pengertian
Narkotika adalah Menurut UU No.22 Tahun
1997, Narkotika merupakan zat atau obat yang
berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan
baik sintetis ataupun semi sintetis yang bisa
menyebabkan penurunan/perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan bisa
menimbulkan ketergantungan.
AFTAR NARKOTIKA GOLONGAN I
1. Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk
buah dan jeraminya, kecuali bijinya.

2. Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah
tanaman Papaver Somniferum L yang hanya mengalami pengolahan
sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan
kadar morfinnya.

3. Opium masak terdiri dari:


a. candu, hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan
pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian dengan
atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya
menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan.
b. jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan apakah
candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain.
c. jicingko, hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.

4 Tanaman koka, tanaman dari semua genus Erythroxylon dari


. keluarga Erythroxylaceae termasuk buah dan bijinya.
5. Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua tanaman
genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara langsung atau melalui
perubahan kimia.

6. Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara langsung untuk
mendapatkan kokaina.

7. Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.

8. Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah,
jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.

9. Tetrahydrocannabinol, dan semua isomer serta semua bentuk stereo kimianya.

10. Delta 9 tetrahydrocannabinol, dan semua bentuk stereo kimianya.


PREKURSOR NARKOTIKA

Prekursor narkotika adalah zat atau formula atau bahan kima yang dapat digunakan dalam
pembuatan narkotika yang dapat dibedakan dalam dalam timbulnya undang undang no 35 tahun
2009 Tentang Narkotika

Apa yang menjadi dasar asas dan tujuan dalam undang undang 35 tahun 2009 Tentang Narkotika

Yang menjadi asas asasnya


   1.       Asas kedaulatan
   2.       Asas Penganyoman kemanusiaan
   3.       Asas Ketertiban
   4.       Asas Perlindungan
   5.       Asas Keamanan
   6.       Asas Nilai nilai kimia kepastian hukum
Pengaturan prekursor narkotika undang undang no 35 tahun 2009 Tentang Narkotika

Dalam undang undang tersebut dicantumkannya prekursor narkotika yang bertujuan untuk
   1.       Melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan narkotika
   2.       Untuk mencegah dan memberantas peredaran gelap prekursor narkotika
   3.       Untuk mencegah terjainya kebocoran dan penyimpangan prekursor narkotika
GOLONGAN DAN JENIS PREKURSOR

TABEL I
1.Acetic Anhydride.
2.N-Acetylanthranilic Acid.
3.Ephedrine.
4.Ergometrine.
5.Ergotamine.
6.Isosafrole.
7.Lysergic Acid.
8.3,4-Methylenedioxyphenyl-2-propanone.
9.Norephedrine.
10.1-Phenyl-2-Propanone.
11.Piperonal.
12.Potassium Permanganat.
13.Pseudoephedrine.
14.Safrole.
TABEL II
1.Acetone.
2.Anthranilic Acid.
3.Ethyl Ether.
4.Hydrochloric Acid.
5.Methyl Ethyl Ketone.
6.Phenylacetic Acid.
7.Piperidine.
8.Sulphuric Acid.
9.Toluene.
Contoh Narkotika GOLONGAN 1

HEROIN Efek samping yang umum termasuk depresi


1 obat bius yang sangat mudah
Adalah pernapasan (penurunan pernapasan), mulut kering,
menjadikan seseorang kecanduan sebab kantuk, gangguan fungsi mental, sembelit, dan 
efeknya yang sangat kuat. Obat ini bisa kecanduan .Efek samping dari penggunaan dengan
injeksi dapat mencakup abses , katup jantung yang
ditemukan dalam bentuk pil, bubuk, serta terinfeksi , infeksi yang ditularkan melalui darah ,
dalam bentuk cairan. Heroin mempunyai dan pneumonia . Setelah riwayat penggunaan jangka
kekuatan yang dua kali lebih kuat daripada panjang, gejala penarikan opioid dapat dimulai
beberapa jam setelah penggunaan terakhir. Ketika
morfin dan sering disalahgunakan orang. diberikan melalui suntikan ke dalam vena, heroin
Heroin disebut juga disebut dengan putaw.
03
memiliki efek dua hingga tiga kali lipat dari dosis 
morfin yang serupa.Biasanya berbentuk bubuk putih
atau cokelat.
Contoh Narkotika
Golongan 1

KOKAIN
 Digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan
untuk anestesi (bius) khususnya untuk pembedahan mata,
hidung, dan tenggorokan.
  Efek kokain biasanya akan muncul segera setelah seseorang
menggunakannya. Bahkan, dosis kecil saja (kurang dari 100 miligram) dapat
membuat pemakainya merasa merasa segar, gembira, bersemangat, banyak
bicara, serta percaya diri dalam waktu singkat. Beberapa orang yang
menggunakan zat ini juga mengaku merasa bahwa pancainderanya lebih
sensitif terhadap rangsangan.
Pengertian Kannabis atau ganja adalah senyawa narkotika
yang menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti oleh
kecanduan fisik dalam jangka waktu yang lama, mempengaruhi
perasaan dan penglihatan serta pendengaran. Nama lainnya
adalah marijuana, gele, cimeng, hash, rumput atau grass,
dan lain-lain
Sama seperti obat lainnya, mariyuana yang digunakan dalam
dunia medis juga bisa menimbulkan berbagai efek samping
seperti:
Mata merah,Depresi,Pusing,Detak jantung
meningkat,Halusinasi,Tekanan darah rendah.
NARKOTIKA GOLONGAN 2
FENTANIL

Fentanyl adalah obat pereda nyeri yang digunakan untuk


meredakan rasa sakit yang hebat. Obat ini juga digunakan
sebagai salah satu obat bius ketika pasien akan menjalani
operasi. Fentanyl bekerja dengan mengubah respon otak dan
sistem saraf pusat terhadap rasa sakit.
Dosis
Tujuan
Fentanil Usia
. Dosis
Pereda nyeri hebat Dewasa 50-100 mcg setiap 1-2 jam.
Anak-anak 0,5-2 mcg/kgBB/jam.

Operasi kecil: 0,5-20 mcg/kgBB,


Pembiusan Dewasa tergantung jenis operasi. Dosis
pemeliharaan 1-2 mcg/kgBB.

Anak-anak di atas 2 tahun 2-3 mcg/kgBB setiap 1-2 jam.


Efek Samping Fentanil

Kenali Efek Samping dan Bahaya Fentanyl


Fentanyl dapat menimbulkan efek samping penggunaan obat
yang berbeda-beda pada tiap orang. Beberapa efek samping
yang dapat terjadi atas penggunaan fentanyl meliputi:
•Sesak napas
•Irama jantung melambat
•Otot kaku
•Pusing
•Gangguan panglihatan
•Mual dan muntah
•Gatal
•Berkeringat
•Tekanan darah tinggi
PETIDIN
Petidin (pethidine) atau meperidin hidroklorida adalah
anti nyeri yang termasuk dalam golongan narkotika. Obat
ini biasanya diaplikasikan untuk menghilangkan nyeri
yang bersifat sedang sampai berat terutama pada saat
selesai operasi atau pada saat proses kelahiran.
Obat ini menimbulkan efek pada susunan saraf pusat dan otot polos
sehingga selain berperan sebagai antinyeri, petidin juga dapat
digunakan untuk sedasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
petidin dapat mengurangi spasme otot polos, konstipasi dan menekan
refleks batuk
MORFIN
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan
agen aktif utama yang dijumpai pada opium. Morfin juga bekerja Efek samping :
secara langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan Mengantuk,gatal,berkeringa
rasa sakit, merangsang batuk, mengurangi rasa lapar, dan t,pusing,mual muntal dll
membuat konstipasi. Morfin memunculkan ketergantungan tinggi
daripada zat-zat lainnya.
Dosis Morfin
Tablet lepas lambat
Dewasa: Dosis ditentukan oleh dokter. Dosis dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Tablet umumnya diberikan setiap 8 atau 12
jam.
Tablet biasa
Dewasa: 15-30 mg dikonsumsi setiap empat jam. Dosis dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
NARKOTIKA KODEIN
GOLONGAN 3 Adalah analgesik lemah. Kekuatannya sekitar 1/12 dari
Efek samping yang sering ditemukan pada morfin. Untuk itu, kodein tidak digunakan sebagai
penggunaan codeine adalah rasa kantuk analgesik, tetapi sebagai anti batuk yang kuat.
berlebihan, sembelit, mual, muntah, Dosis dan Aturan Pakai Codeine
pusing, dan mulut kering. Pada tingkat Dokter akan menyesuaikan dosis codeine dengan kondisi dan respons
yang lebih jarang, keluhan seperti, gatal, pasien terhadap pengobatan ini. Berikut adalah rincian dosis codeine
penurunan nafsu makan, iritabilitas juga oral:
dapat ditemukan. Biasanya, efek samping Tujuan: meredakan nyeri ringan dan sedang
seperti mengantuk dan sembelit menjadi Dewasa: 15-60 mg tiap 4 jam. Dosis maksimal per hari 360 mg.
alasan utama pasien menghentikan Anak-anak di atas 12 tahun: 0,5-1 mg/kgBB, diberikan tiap 6 jam.
penggunaan codeine. Dosis maksimal per hari 240 mg.
Tujuan: meredakan batuk
Dewasa: 15-30 mg 3-4 kali sehari.
Anak-anak: 3 mg untuk anak usia 2-5 tahun, dan 7,5-15 mg untuk
anak usia 6-12 tahun, 3-4 kali sehari.
Tujuan: meredakan diare akut.
Dewasa: 15-30 mg 3-4 kali sehari.
PSIKOTROPIKA

Pengertian psikotropika menurut Udang-Undang nomor 5


tahun 1997 tentang psikotropika adalah zat atau obat baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.

Obat obat psikotropika termasuk obat keras yang


pengaturannya ada di bawah ordonasi obat keras stbl 1949
nomor 419. Karena efeknya dapat mengakibatkan sindrom
ketergantungan, psikotropika dahulu disebut “obat keras
tertentu”
Psikotropika dapat digolongkan menjadi empat golongan,antara lain:
 Psikotropika Golongan I: psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
 Psikotropika Golongan II: psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan
dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan
 Psikotropika Golongan III: psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan
dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
 Psikotropika Golongan IV: psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
CONTOH OBAT PSIKOTROPIKA GOLONGAN 1

Kadang disebut dengan


MDMA (methylene dioxy
methamphetamine)
menjadi obat terlarang
1. Ekstasi
yang begitu populer, karena
sebagian efek obat ini bisa
langsung terasa dalam
jangka waktu 1 jam setelah Efek samping dari ekstasi
di konsumsi dengan dosis mual, menggigil,
tunggal. berkeringat , tidak sadar
mengepalkan gigi, kram
otot serta penglihatan
kabur, dan menimbulkan
rasa lelah.
adalah jenis obat yang jika dikonsumsi
dapat menyebabkan timbulnya
2. LSD ( lysergic acid diethyllamide) halusinasi. Dosis tunggal LSD berkisar
antara 100-500 mcg . LSD akan
bereaksi sekitar 30-60 menit. Efek
samping dari pemakaian LSD adalah
halusinasi .
Adalah jenis psikotropika yang
memiliki efek mengubah pola
pikir mirip dengan LSD . Efek
3. Psilosibin psilosibin halusinasi visual dan
mental, perubahan persepsi,
mual dan serangan panik.
Contoh obat psikotropika golongan II

Amfetamin adalah obat stimulan sistem saraf


pusat yang digunakan untuk menangani
1.Amfetamin narkolepsi dan attention deficit hyperactivity
disorder (ADHD). Amfetamin bekerja dengan
mengubah kadar zat alami tertentu yang
mengontrol impuls di dalam otak, sehingga
meredakan gejala dari kondisi yang diderita.
Dosis Amfetamin

Kondisi: Narkolepsi
 Dewasa dan anak usia 12 tahun atau lebih: Dosis awal
adalah 10 mg per-hari.Dosis pemeliharaan: Dosis dapat
ditambahkan 10 mg setiap satu minggu, jika dibutuhkan.
 Anak usia 6-11 tahun: Dosis awal adalah 5 mg/hari. Dosis
dapat ditingkatkan setiap minggu hingga tubuh merespon obat.
Kondisi: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
 Anak usia 3-5 tahun: Dosis awal adalah 2,5 mg/hari. Dapat
ditingkatkan sebanyak 2,5 mg setiap minggunya, jika
dibutuhkan.
 Anak usia 6-17 tahun: Dosis awal adalah 5 mg, 1-2 kali dalam
sehari. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 5 mg setiap minggu,
jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 40 mg/hari.
Efek Samping dan Bahaya Amfetamin

Mulut kering, Mual dan muntah, Diare, Sembelit, Kram


perut, Kehilangan nafsu makan, Penurunan berat badan
Desoxyn adalah obat stimulan sistem saraf
pusat yang bisa digunakan untuk mengobati
gangguan hiperaktif (ADHD) pada anak-anak,
2. DESOXYN
yang ditandai dengan gejala perilaku hiperaktif
dan impulsif, mudah terganggu, serta sulit
berkonsentrasi.
Dosis Desoxyn
Dosis
2,5 mg sebagai dosis awal, sekali sehari. Dosis
Anak-anak usia 3-5 tahun dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 20 mg
per hari.

5 mg, 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan


Anak-anak usia di atas 6 tahun hingga dosis maksimal 40 mg per hari.

5-10 mg per hari sebagai dosis awal. Dosis dapat


Dewasa ditingkatkan hingga dosis maksimal 60 mg per
hari.

5 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa


Anak-anak usia 6-12 tahun dosis. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis
maksimal 60 mg per hari.

5 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa


Lansia dosis. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis
maksimal 60 mg per hari.
Efek Samping Desoxyn

Pusing, Sakit kepala, Sembelit, Sakit perut,


Mual, Diare, Penurunan berat badan, Mulut
kering,Sulit tidur.
Ritalin adalah obat
3. Ritalin stimulan sistem saraf
3. Ritalin
pusat.

Dosis Ritalin
Dosis obat yang direkomendasikan adalah
20 mg atau 30 mg 2-3 kali sehari .

Efek samping
Efek samping paling umum dan kerap dikeluhkan selama
menggunakan ritalin adalah Pusing, Sakit kepala ringan, Mual
dan muntah, Sakit perut, Susah tidur, Nafsu makan menurun,
Berkeringat banyak, Ruam kulit ringan,Sensasi mati rasa,
kesemutan, atau rasa dingin di tangan atau kaki, Perasaan
gugup,Penurunan berat badan, Susah tidur di malam hari
(insomnia)
Contoh obat psikotropika golongan III

Dosis untuk anak


Penggunaan dosis diberikan pada pasien sesuai dengan
1. Amobarbital rentang usia 6-12 tahun dan kategori dewasa. Level anak anak
diberikan dosis 65-500mg atau tergantung respon.
Dosis untuk dewasa
Dewasa diberikan 30-50mg setiap 2-3 kali sehari untuk dosis
sedatif. Sedangkan untuk efek hipnotik diberikan 65-200mg.
Kinerja obat ini berlangsung selama 6-8 jam.

Efek samping amobarbital


Mabuk ,Nyeri dapat berupa vertigo, Alergi,Insomnia atau
gangguan tidur, Sakit kepala, Ganguan pencernaan.
Kontrak indikasi amobarbital

Obat tidak dianjurkan untuk pasien dalam keadaan – keadaan


tertentu, dikarenakan zat –zat aktif yang terkandung dalam obat
tersebut dapat bereaksi lain dan menimbulkan efek yang lebih parah.
Wanita hamil dan menyusui tidak di perbolehkan untuk
mengkonsumsi obat penenang di karenakan dapat berpengaruh pada
janin atau anaknya.
Selain wanita hamil obat ini tidak di peruntukan bagi pengidap
• Alergi
• Ganguan hati atau ginjal
• Hipoksia(pasien kekurangan oksigen)
• Parkinson atau penyakit kerusakan pada otak dan saraf progresif
2. Diazepam Obat ntuk mengobati kecemasan
,gejala putus alkohol, dan kejang.

Kejang otot
 Dewasa: 2-15 mg/hari dalam dosis terbagi, dapat
ditingkatkan sampai 60 mg/hari pada penderita kejang
berat (misalnya cerebral palsy).
 Anak: 2-40 mg/hari dalam dosis yang berbeda.
 Lansia: tidak melebihi setengah dari dosis dewasa.

Sindrom penarikan alkohol


 Dewasa: 5-20 mg dapat diulangi setelah 2-4 jam jika
Dosis diazepam perlu. Atau, 10 mg 3-4 kali sehari pada hari pertama,
kurangi dosis menjadi 5 mg 3-4 kali sehari sesuai
kebutuhan.
 Lansia: tidak melebihi setengah dari dosis dewasa.
Insomnia terkait dengan kecemasan
 Dewasa: 5-15 mg dikonsumsi sebelum tidur.
 Anak: 1-2,5 mg 3-4 kali sehari, dapat ditingkatkan secara
bertahap jika diperlukan.
 Lansia: tidak melebihi setengah dari dosis dewasa.

Efek samping diazepam


Obat diazepam dapat menyebabkan efek samping yang sering terjadi jika
dikonsumsi seperti: mengantuk, pusing, lelah, penglihatan kabur. Jika efek
samping semakin memburuk segera hubungi dokter untuk mendapatkan
penanganan medis.

Kontraindikasi: 
Depresi pernapasan , gangguan hati berat, miastenia gravis,
insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik,
glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama
kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada
depresi atau ansietas dengan depresi.
Pentobarbital adalah obat yang termasuk dalam kelompok
obat yang disebut barbiturat. Pentobarbital memperlambat
3. Pentobarbital aktivitas otak dan sistem saraf. Pentobarbital digunakan
jangka pendek untuk mengobati insomnia. Pentobarbital
juga digunakan sebagai pengobatan darurat untuk kejang,
dan menyebabkan Anda untuk tertidur saat operasi.

Dosis pentobarbital
Dosis normal untuk orang dewasa penderita insomnia
Kapsul siap minum atau elixir: 100 mg langsung minum pada waktu
tidur.
Perlengkapan Rectal: 120-200 mg dimasukan melalui saluran rektal
Injeksi: 100 sampai 200 mg IM atau IV.
Dosis Normal untuk Orang Dewasa Sedasi
Kapsul siap minum atau elixir: 100 mg langsung minum pada waktu
tidur.
Perlengkapan rektal: 120-200 mg dimasukkan melalui saluran rektal
Injeksi: 100 sampai 200 mg IM atau IV.
 kebingungan, halusinasi
Napas lemah atau pendek
Efek Samping Denyut jantung yang lambat, denyut nadi lemah
Perasaan seperti Anda akan pingsan
Masalah dengan memori atau konsentrasi
Kegembiraan, lekas marah, atau agresi (terutama
pada anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua)
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
Mimpi buruk
Mual, muntah, sembelit
Sakit kepala
Efek “mabuk” (mengantuk setelah mendapat obat).
Contoh obat Psikotropika golongan IV

1. ALPRAZOLAM Alprazolam adalah obat yang digunakan


untuk mengatasi kepanikan dan kecemasan
yang disebabkan oleh depresi. Obat ini
termasuk golongan obat benzodiazepine
yang bekerja pada otak dan saraf untuk
menghasilkan efek yang menenangkan.
Dosis alprazolam

Gangguan Panik
 Dewasa: Seperti tablet konvensional, tablet mudah larut atau larutan yang
diminum: Awalnya, 0,5 mg tiga kali sehari, akan ditingkatkan seperlunya
dengan penambahan tidak lebih dari 1 mg setiap 3-4 hari hingga 10 mg
setiap hari. Sebagai tablet yang lama larut : 0,5-1 mg sekali sehari,
meningkat setiap 3-4 hari dengan penambahan tidak lebih dari 1 mg / hari
hingga 3-6 mg setiap hari.
 Lansia: Awalnya, 250 mcg 2-3 kali sehari, akan ditingkatkan secara
bertahap jika diperlukan dan ditoleransikan.
Penatalaksanaan kecemasan jangka pendek
 Dewasa: 250-500 mcg tiga kali sehari, akan ditingkatkan setiap 3-4 hari
hingga total 3-4 mg setiap hari sesuai kebutuhan pasien. Durasi
pengobatan: Tidak lebih dari 8-12 minggu, termasuk proses penghentian.
 Lansia: Awalnya, 250 mcg 2-3 kali sehari, ditingkatkan secara bertahap
jika diperlukan dan ditoleransi.
Efek samping

Penggunaan Alprazolam akan menimbulkan efek samping yang


tidak diinginkan seperti: mengantuk, pusing, mual, dan produk air
liur.

Kontra indikasi alprazolam


Hipersensitivitas terhadap obat golongan benzodiazepine
Miastenia gravis
Insufisiensi pulmoner akut
Glaukoma akut sudut sempit
Obsesi psikosis kronik
Anak-anak
Bayi yang terlahir prematur
Clobazam merupakan obat yang digunakan untuk
mengatasi dan mengendalikan kejang. Obat ini
2. Clobazam termasuk golongan benzodiazepine yang bekerja
pada otak dan sistem saraf pusat yang dapat
menghasilkan efek menenangkan.
 

 
Kontraindikasi:
Pasien yang mengalami depresi sistem saraf pusat (koma).
Penderita psikotik dan gangguan depresi mental.
Penderita gangguan pernapasan.
Reaksi hipersensitif terhadap klobazam.
Trimester pertama kehamilan.
Myastehenia gravis.
Dosis:
Dewasa: 20 mg sehari dalam dosis terbagi.
Jika perlu dapat dinaikkan sampai 30 mg/hari.
Untuk kasus berat dosis dapat diberikan samapai 6 tablet sehari.
Orang lanjut usia: 10 - 15 mg sehari dalam dosis terbagi.
Efek samping:
Mulut dan tenggorokan kering, disuria, retensi urin, disartria, ataksia, vertigo, pusing,
depresi mental, gangguan saluran cerna, takikardia, palpitasi.
Kegagalan pernapasan dan hipotensi tidak/jarang terjadi pada dosis terapi, tetapi
dapat terjadi pada dosis tinggi.
Pemberian overdosis dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat dan koma.
Gangguan pernapasan, keletihan, konstipasi, hilang nafsu makan, mual, mengantuk,
bingung.
Reaksi kulit seperti erupsi, urtikaria.
Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan abnormalitas
yang reversibel seperti gangguan bicara, gangguan fungsi motorik, gangguan
penglihatan (penglihatan ganda, nistagmus), peningkatan berat badan.
Berkurangnya libido.
Triazolam adalah obat yang digunakan untuk
3. Triazolam mengobati masalah tidur (insomnia).

Dosis triazolam
Dosis untuk Insomnia Pada Orang Dewasa
Dosis awal: 0.25 mg oral pada waktu tidur
Dosis perawatan: 0.125 – 0.25 mg oral pada waktu tidur
Dosis maksimal: 0.5 mg oral pada waktu tidur
Durasi: 7 – 10 hari
Dosis untuk Insomnia Pada Lansia
Initial dose: 0.125 mg oral pada waktu tidur
Dosis perawatan: 0.125 – 0.25 mg oral pada waktu tidur
Dosis maksimal: 0.25 mg oral pada waktu tidur
Durasi: 7 – 10 hari
Efek samping apa yang dapat dialami
karena triazolam?
Segera cari pertolongan gawat darurat
apabila Anda mengalami tanda-tanda
reaksi alergi berikut ini: ruam; kesulitan
bernapas; pembengkakan pada wajah,
bibir, lidah, atau tenggorokan.
Penandaan psikotropika

Penandaan yang digunakan untuk psikotropika sama


dengan penandaan untuk obat keras. Penandaan ini telah
ditetapkan sebelum dibuatnya UU RI No. 5 tahun 1997
tentang psikotropika. Penandaan untuk psikotropika berupa
lingkaran bulat warna merah, dengan huruf “K” berwarna
hitam yang menyentuh garis tepi yang berwarna hitam.

Anda mungkin juga menyukai