Anda di halaman 1dari 22

3

2
1
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

NAMA : SYAFIRA ANNISA ( 16150017 )


TIA MONICA ( 16150018 )

PPRODI : DIII ANALIS KESEHATAN

Dosen Pembimbing : Dr. Yunita Vifriani, M.Kes


04 Desember 2017

AMAMI
ANALISIS COD DAN BOD
 Sub Materi :

Definisi Definisi
COD BOD

Prosedur
Pemeriksaan
BOD dan COD
COD
COD (Chemical Oxygen
Demand)

Jumlah Oksigen Yang Dibutuhkan Untuk


Mengoksidasi Zat-zat Organik Yang
Ada Dalam Satu Liter Sampel Air

K2Cr2O7 atau KMnO4 pada kondisi asam dan


pengoksida
panas.
Prinsip Kerja COD
Titik Akhir
Titrasi

saat warna hijau biru pada


larutan dalam erlenmayer
berubah menjadi warna coklat
merah.
Prosedur Analisa COD

ALAT
Gelas ukur,Pipet, Beaker BAHAN
glass, Erlenmeyer, Buret,
Neraca analitik, Pipet Sampel limbah, Serbuk merkuri
tetes, Tabung COD. sulfat (HgSO4), Batu didih,
Larutan kalium , ikromat 0,25 N,
Asam sulfat-perak sulfat, Indikator
feroin, Larutan Ferro Amonium
Sulfat (FAS) 0,1 N.
Prosedur kerja :
Pembuatan Pereaksi Kalium dikromat
0,25 N
Pembuatan Pereaksi Ferro Amonium
NormalitasSulfat (FAS) V0,05
FAS = Dimana, N /V2 N
1 I
V1 = Volume larutan K2Cr2O7 yang digunakan,
ml;
V2 = Volume larutan FAS yang dibutuhkan,
ml;
N1= Normalitas larutan K2Cr2O7
Dipipet 10 ml sampel dan dimasukan kedalam tabung COD

Tambahkan 0,2 g HgSO4 dan beberapa batu didih, + 5 ml


larutan K2Cr2O7 0,25 N, + 15 ml asam sulfat-perak secara
perlahan-lahan sambil didinginkan dalam air pendingin,
dihubungkan dengan pendingin, didihkan diatas COD
  selama 2 jam.
 
Didinginkan dan dicuci dibagian dalam dari pendingin
sampai volume 70 ml dimasukan kedalam Erlenmeyer,
ditambahkan 2- 3 tetes indikator ferroin

.Dititrasi dengan larutan FAS 0,05 N sampai terjadi


perubahan warna menjadi merah kecoklatan
PERHITUNGA
N COD
COD (mg/L) = ( A- B ) X N FAS X 1000 X BeO2

V SAMPEL

Keterangan :
A = mL titran blanko
B = mL titran sampel
Be02 = 8
BOD
BOD (Biochemical
Oxygen Demand)

jumlah oksigen dalam satuan ppm yang


dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk memecah bahan organik yang
terdapat dalam air.

Metode larutan pengencer MgSO4,


Winkler FeCl3, CaCl2 dan buffer fosfat
,

Prinsip Kerja BOD

Titrasi
Pereaksi MnSO4 atau
H2SO4
Prosedur Analisa BOD

ALAT

Gelas ukur,Pipet, Beaker BAHAN


glass, Erlenmeyer, Buret,
Neraca analitik, Pipet
tetes, labu ukur 100 mL, 10 mL sampel limbah
beker 1000 mL, botol 1 mL buffer fosfat, MgSO4 10%,
Winkler.Tabung BOD CaCl2 dan FeCl3 dan diencerkan
dengan air suling, larutan
tiosulfat 0,025 N , 1mL H2SO4
pekat, amilum atau kanji 1%
Dipipet 10 mL sampel limbah cair kedalam labu ukur 100 mL ditambahkan
masing-masing 1 mL buffer fosfat, MgSO4, CaCl2 dan FeCl3 dan diencerkan
dengan air suling sampai tanda batas

Dimasukkan ke dalam botol Winkler dan tutup, tambahkan


masing-masing 1mL alkali azida dan MnSO4 10%, tutup
  lalu kocok dengan membolak-balikkan botol Winkler.

 
Dibiarkan selama 10 menit lalu dipindahkan ke
Erlenmeyer. Ditambahkan 1mL H2SO4 pekat, dikocok dan
dititrasi dengan larutan tiosulfat 0,025 N hingga kuning
pucat (mendekati coklat muda).

Ditambahkan beberapa tetes amilum atau kanji 1% (akan


timbul warna biru) kemudian titrasi dilanjutkan sampai
warna biru tepat hilang
,

Penentuan DO
PERHITUNGAN
BOD
DO (mg/L ) = V Thiosulfa x N Thiosulfat x 1000 x
Be O2
V sampel
BOD = DO0 – DO5
Keterangan :
DO0 = Oksigen terlarut 0 hari
DO5 = Oksigen terlarut 5 hari
NILAI NORMAL

BOD
MAX : 5
mg/L PH
MIN : 6,5
MAX : 8,5

DO
MIN : 4
mg/L
THANK’ YOU
ANY QUESTION ? 

Anda mungkin juga menyukai