Anda di halaman 1dari 60

HELMINTOLOGI

TM_8
Definisi Helmintologi
Bahasa yunani ; “helminth” berarti
cacing
Kelompok Metazoa
Helmintologi : ilmu yg mempelajari
cacing yg hidup sbg parasit pada
manusia

04/02/20 2
3 Klasifikasi cacing (MC)
1. Phylum Annelida
“Lintah”  ektoparasit
hidup di air dan darat
ukurannya bermacam2

04/02/20 3
2. Phylum nemathelminthes
 Kelas nematoda
 Kel cacing dng bentuk bulat memanjang
seperti benang (Nema benang)
kulit luar tidak bersegmen, kutikulanya licin,
kadang2 bergaris, memiliki rongga badan
serta jenis kelamin terpisah
bersifat parasit bagi hewan maupun manusia

04/02/20 4
3 Plylum Platyhelminthes
Kel cacing pipih, dpt berbentuk pipih spt
daun atau pipih panjang seperti pita.
• pipih spt daun  trematoda, kelas trematoda
biasanya tdk memiliki rongga badan, bersifat
hermafrodit,
alat pencernaan buntu
• pipih panjang spt pita cestoda
umumnya tdk memiliki rongga badan, tdk
memiliki alat pencernaan dan bersifat hemafrodit

04/02/20 5
5 Kel medium penularan
WHO (1964)
• Penularan melalui tinja (faeces)
telur dan larva menjadi infektif jika melalui
atau berada di anus .
penularan langsung dr orang ke orang

04/02/20 6
5 Kel medium penularan
• Penularan melalui tanah (soil transmitted
atau Geohelmiths)
Telur/larva menjadi infektif sesudah
menjalani proses pematangan di dalam
tanah

04/02/20 7
5 Kel medium penularan
• Penularan melalui Arthropoda
Arthropoda  vektor
stadium infektif berkembang di dalam
tubuh arthropoda.

04/02/20 8
5 Kel medium penularan
• Penularan Melalui siput
stadium infektif tubuh siput
• Penularan terjadi melalui daging hewan
stadium infektif tubuh hewan

04/02/20 9
epidemiologinya
• Adanya sumber infeksi
• Lingkungan yg menguntungkan
• Siklus hidup cacing
• Keadaan sosial ekonomi
• Kepercayaan/kebiasaan
• Sistem perairan
• Perpindahan penduduk
• Transport yg mudah dan cepat
04/02/20 10
Patologi dan klinik
• Tdk bersifat akut
• Gejala  setelah serangan berulang
setelah ada kerusakan jaringan, berat
ringannya tergantung :
– Jumlah parasit
– Kerentanan/kekebalan hospes

04/02/20 11
Diagnosis
• Gejala umumnya tdk spesifik
• Penegakan diagnosis dng pemeriksaan
laboratorium :
– Tinja
– Konsentrasi/biakan
– Usapan anus
– Biopsi
– Darah
– Urin
– Sputum, dll

04/02/20 12
Pencegahan
• Mengurangi sumber penularan (mengobati
penderita)
• Pendidikan kesehatan
• Pemberantasan hospes perantara dan
vektor
• Mempertinggi imunitas,
• Pengawasan higiene sanitasi

04/02/20 13
Nematoda (scr Umum)
• Parasit yg jumlah spesiesnya paling
banyak
• Kebanyakan hidup bebas di air tawar,
laut . Ada juga yg hidup di lumpur dan
tanah perkebunan

04/02/20 14
Soil Transmitted Helminths
(STH)
• Nematoda Usus yg perkembangan
embrionya pada tanah (Craig dan Faust,
1976)
• Geohelmintths / cacing tular tanah (Agoes,
1999)

04/02/20 15
Epidemiologi di indonesia
• Iklim tropis yg lembab
• Higiene & sanitasi yg kurang baik
• Tingkat pendidikan , ekonomi & sosial yg
rendah,
• Kepadatan penduduk
• Kebiasaan hidup yang kurang baik

04/02/20 16
• tanah  pematangan telur/larva
• Non infektif  infektif
• 3 spesies yg sering di jumpai di Indonesia:
– Ascaris lumbricoides,
– Tricuris trichiura
– Necator Americanus

04/02/20 17
Ascaris Lumbricoides
(Ascariasis)
• Habitat  usus halus
• Manusia  satu2nya hospes definitif
• Merupakan nematoda usus terbesar
• Berwarna putih kekuningan – merah muda,
cacing mati berwarna putih

04/02/20 18
Ascaris Lumbricoides

04/02/20 19
Morfologi dan siklus hidup
• Badan bulat memanjang, kedua ujung
lancip
• Cacing jantan panjang 15-30 cm x lebar 3-
5 mm
• Betina 22-35 cm x lebar 3-6 mm.
• Cacing betina menghasilkan 200mrb butir
telur sehari, berlangsung semasa hidup
cacing (6-12 bln)

04/02/20 20
Larva masuk ke
tubuh melalui
Tlr keluar dr tinja
mulut, cairan
dlm keadaan blm
lambung akan
membelah
mengaktifkan
larva

Proses
pematangan 20-
24 hari, suhu
optimal 30 oC

Ususkapiler darah masuk alat pernafasan kelambungusus halus

Waktu migrasi 10-15 hari, siklus ke 2 di usus dan mulai menghasilkan telur
6-10 minggu
04/02/20 21
Ascaris Lumbricoides
• Diagnosis : menemukan telur dan cacing
dewasa dalam tinja selama masa
intestinal,  antelmintik atau keluar
dengan sendirinya melalui mulut/anus
Aspek Klinis Ascaris Lumbricoides
• Gejala yangh timbul pada biasanya terjadi pada saat
berada diparu-paru.
• Gangguan yang disebabkan cacing dewasa
• Penderita mengalami gejala gangguan usus ringan
seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau
konstipasi.
• Efek yang serius terjadi bila cacing-cacing
menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi
usus (ileus).
• Pada keadaan tertentu cacing dewasa mengembara
ke saluran empedu, apendiks atau ke bronkus dan
menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga
kadang-kadang perlu tindakan operatif.
Epidemiologi A. Lumbricoides
• Kosmopolit , daerah tropis dng udara
lembab
• Erat hub. Dng higiene & sanitasi
• Terutama menyerang anak2 5-9 thn
• Laki2, maupun perempuan mempunyai
kemungkinan terinfeksi yg sama

04/02/20 24
Ascaris Lumbricoides (Lanjutan)

• Perkembangan didaerah endemik


didukung oleh keadaan lingkungan
– Tanah dan iklim yg sesuai liat, 25°C-30°C
– Jumlah telur yg dpt bertahan hidup
– Jumlah telur yg dpt hidup sampai bentuk
infinitif dan masuk ke dalam hospes

04/02/20 25
Pengobatan
• Pemberian obat secara perorangan atau
massal
• Obat lama piperasin, tiabendazol,
heksilresorkinol &hetrazan.efek samping
• Baru: pirantelpamoat, mebendasol,
albedazol, levamisol
• Syarat peng massal: mudah di terima
masy, efek samping rendah,

04/02/20 26
Trichuris Trichiura
• Cacing cambuk / whipworm
• Habitat di dalam usus besar
• Manusia  hospes defenitif
• Trichuriasis

04/02/20 27
Morfologi
• Cacing betina lebih besar
• Sehari cacing betina menghasilkan 3000-
4000 telur
• Pematangan telur pada tanah 3-5 minggu
• Telur menetas di usus halus, cacing
dewasa menetap di usus besar selama
beberapa tahun.

04/02/20 28
Epidemiologi
• Kosmopolit
• Daerah tropis, panas & lembab
• Tanah yg paling baik untuk perkembangan
telur yi/: tanah yg hangat, basah dan
teduh.
• Paling sering menyerang anak 1-5 thn

04/02/20 29
Patologi dan Gejala Klinis Trichuris Trichiura
• Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum,
akan tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens.
• Pada infeksi berat terutama pada anak, tersebar di seluruh
kolon dan rektum.
• Menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus.
• Pada tempat perlekatannya terjadi pendarahan.
• Menghisap darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan
anemia.
• Penderita terutama anak dengan infeksi Trichuris yang berat
dan menahun, menunjukan gejala nyata seperti diare yang
sering diselingi dengan sindrom disehuris yang berat dan
menahun
• Infeksi berat Trichuris trichiura sering disertai dengan infeksi
cacing lainnya atau protozoa.
• Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis jelas
atau sama sekali tanpa gejala,
• Parasit ini ditemukan pada tinja secara rutin
Cacing Tambang
(N.Americanus & A.Duadenale
• N. Americanus  necatoriasis
• Ancylostoma duadenale 
ancylostomiasis
• Habitat : usus halusjejunum
• Hospes definitif : manusia
• Cacing dewasa hidup berwarna putih
keabu-abuan sampai kemerahan

04/02/20 31
Morfologi
• Morfologi kedua cacing mirip
• Perbedaan khas terutama pada betina, N. Americanus
menyerupai huruf S, A duadenale menyerupai huruf C
• NA 9000-10.000 tlr /har
• AD 10.000-20.000 tlt/hari
• Suhu 23-33 oC dlm 24-48 jam akan menetas
• Dpt bertahan hidup di tanah 2minggu
• Larva dpt menembus kulit
• Cacing dewasa dpt hidup ± 10 thn.

04/02/20 32
Daur Hidup Necator Americanus &
Ancylostoma Duodenale
Epidemiologi
• Kosmopolit , terutama daerah khatulistiwa
• Prevalensi30-50% di berbagai daerah di
Indonesia
• P > daerah perkebunan karet dan kopi,
pertambangan
• Hidup di tanah pasir, liat, lumpur yg tertutup daun
dan gembur, yg tercampur humus dan terlindung
dari sinar langsung.
• Paling sering menyerang org dewasa laki2
• Di ina paling sering NA dari pada AD

04/02/20 34
Pencegahan
• MCK yg sehat dan teratur
• Penyuluhan
• Higiene dan sani tasi lingkungan

04/02/20 35
Enterobius vermicularis
(cacing keremi_oxyuris
vermikularis)
• Hospes definitif manusia.
• Penyakit oksiuriasis atau entrobiasis
• cacing yang dapat masuk ke tubuh melalui
mulut, makanan, udara, dan tanah yang
akan bersarang di usus besar
• Malam hari cacing betina meletakkan
telurnya didaerah anus

04/02/20 36
Morfologi Telur
• memproduksi telur sebanyak 11.000 butir
setiap harinya selama 2-3 minggu,
sesudah itu cacing betina akan mati
• Telur bentuk asimetrik ini tidak berwarna,
mempunyai dinding yang tembus sinar dan
berisi larva yang hidup (Soedarto, 1995).

04/02/20 37
Morfologi cacing dewasa

• Berukuran kecil, berwarna putih


• Cacing betina > jantan
• Ukuran cacing betina sampai 13 mm, jantan
sampai sepanjang 5mm.
• Ekor cacing betina lurus dan runcing sedangkan
yang jantan mempunyai ekor yang melingkar.
• Cacing jantan jarang dijumpai oleh karena
sesudah mengadakan kopulasi dengan
betinanya ia segera mati (Soedarto,1995)

04/02/20 38
04/02/20 39
04/02/20 41
Epidemiologi
• Kosmopolit  tropis & subtropis
• Insiden tinggi di negara-negara barat terutama
USA 35-41 %.
• Merupakan penyakit keluarga.
• Yang sering diserang yaitu anak-anak umur 5-14
tahun. Hal ini dikarenakan pada golongan umur
tersebut daya tahan tubuh masih lemah, selain
itu juga rendahnya tingkat kesadaran untuk
menjaga kebersihan diri

04/02/20 42
• Pd daerah tropis insiden sedikit o/ krn cukupnya
sinar matahari, udara panas, kebiasaan ke WC
(yaitu sehabis defekasi dicuci dengan air tidak
dengan kertas toilet). maka pertumbuhan telur
terhambat, sehingga dpt dikatakan bahwa infeksi
cacing kremi dipengaruhi oleh iklim dan kebiasaan
Udara yang dingin, lembab dan ventilasi yang jelek
merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan
telur. Daerah dingin jarang mandi/mengganti
baju dalam

04/02/20 43
Epidemiologi
- Penyebaran lebih luas
- Penularannya dapat dipengaruhi oleh:
1.Penularan dari tangan ke mulut sesudah
menggaruk daerah perianal
2.Debu Yang mengandung telur cacing
3.Retroinfeksi melalui anus: larva dari anus
yg menetas kembali ke masuk ke usus
 Gejala Klinis
- Enterobiosis relatif tidak berbahaya
- Iritasi pada daerah anus, perinium dan
vagina bermigrasi menggarusk anus
pada malam hari
- Kurang nafsu makan, berat badan
menurun, aktivititas meninggi, cepat
marah, insomania
 Diagnosis
Anal swab
Diagnosis
• Anal swab / Swab Perianal adalah
pengambilan sampel u/ membantu
menegakkan diagnosa dari infeksi cacing
kremi dgn bantuan alat berupa batang
gelas atau spatel lidah yg pada ujungnya
dilekatkan scotch adhesive tape
(Gandahusada S, 2004).
• Waktu pemeriksaan pagi hari sblm BAB

04/02/20 46
Teknik Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan
Pencegahan dan Pemberantasan
• Memutuskan rantai daur hidup dengan :
- Defekasi dikakus
- Menjaga kebersihan
- Pengobatan masal
• Pemberian penyuluhan kepada
masyarakat mengenai sanitasi lingkungan
strongyloides stercoralis
(small roundworm of man)
• Hidup bebas di tanah /sbg parasit
• Manusia merupakan hospes utama cacing ini,
walaupun ada yang ditemukan pada hewan
tdk punya perantara
• penyakit strongilodiasis.
• Diagnosis dengan menemukan telur pd tinja
• Ditemukan jg pd anjing & kucing
• Cacing dewasa hidup di mukosa usus
halus
• Cacing yg tdpt pd MC hanya berjenis
kelamin betina dewasa
• Perkembangan secara partenogenesis

04/02/20 50
Daur Hidup strongyloides
stercoralis
Menembus kulitvenajantung kanan dan paru2,
Aspek Klinis strongyloides
stercoralis
• Kulit  munculnya alur urtikaria mulai dari
daerah dekat anus, perluasan paling
sering terdapat di bagian dada
• Paru-Paru  pada kasus hiperfinfeksi
terjadi batuk2, pernfasan memendek,
mengigil, demam, dan sindrom loeffler
• Usus  gangguan pada saluran
pencernaan, dapat berlasung menahun.
Pengobatan
• Albendazole 400 mg / day, 3 – 5 days
• Ivermectin 200 ug/day, 4 days
• Alternative Drug:
• Mebendazole 3 X 100 mg/ day, 2 – 4
weeks
• Thiabendazole 25 mg/kg BW,
• 1 - 2X/ day, 3 days

04/02/20 54
Ancylostoma Braziliense dan
Ancylostoma Caninum
• Cacing ini hidup di dalam usus halus
kucing dan anjing.
• Pada manusia, A.braziliense dan A.
Caninum menimbulkan kelainan kulit.
Trichinella spiralis (Trichina
worm, cacing trichina)
• Cacing ini hidup dalam mukosa
duodenum, sampai sekum manusia.
• Selain menginfeksi manusia, cacing ini
juga menginfeksi mamalia lain, seperti
tikus, kucing, anjing, babi, beruang, dll.
• Penyakit yang disebabkan parasit ini
disebut trikinosis, trikinelosis, dan
trikiniasis.
Toxocara canis (dog worm) dan
Toxocara cati (cat worm)
• Toxocara canis ditemukan pada anjing,
sedangkan Toxocara cati ditemukan pada
kucing.
• Belum pernah ditemukan infeksi campuran
pada satu macam hospes.
• Kadang-kadang cacing ini dapat hidup pada
manusia sebagai parasit yang mengembara
dan menyebabkan penyakit yang disebut
Visceral larva migrans.
• Minites sampai cacing kermi

04/02/20 60

Anda mungkin juga menyukai