Anda di halaman 1dari 23

DIARE &

KONSTIPASI
KELOMPOK : 5

Aprilia Easte T
DIARE
Diare
Kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang tidak
biasa atau lebih dari 3 kali sehari, juga perubahan
dalam jumlah dan konsistensi atau feses cair (Ester.
M., 1996).
Diare Akut Diare Kronis
Diare akut adalah jenis diare yang paling Diare yang berlanjut sampai lebih dari 14
sering terjadi. Penyebab utamanya adalah hari atau lebih dari 1 bulan, biasanya
infeksi saluran cerna akibat virus, bakteri, disertai dehidrasi penderita banyak
atau parasit pada air atau makanan yang kehilangan elektrolit tubuh.
terkontaminasi. Biasanya berlangsung
beberapa hari atau kurang dari 14 hari.
Pengelompokkan diare secara klinik: 1.Diare sekretori
Terjadi bila ada gangguan transport elektrolit yang disebabkan
toksin dari patogen baik absorbsi yang berkurang ataupun
sekresi yang meningkat.

Your Picture Here


2.Diare Osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat


diserap akan menyebabkan tekanan osmotik meninggi
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus yang berlebihan ini yang akan
meranggsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare

3.Diare Eksudatif
terjadi inflamasi akan mengakibatkan kerusakan
mukosa baik usus halus maupun usus besar hal ini
4.Diare Motilitas dapat disebabkan, akibat
Hiperperistaltik akan mengakibatkan infeksi dari bakteri
berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan, sehingga timbul diare
Penyebab diare dibedakan menjadi :
Virus
Disebabkan virus melekat pada sel-sel mukosa usus, yang menjadi rusak sehingga kapasitas resorpsi menurun
dan sekresi air elektrolit memegang peranan.
Ex : influenza perut dan travelleres diarrhoea

Bakterial (Invasif)
Disebabkan oleh kuman pada keadaan tertentu menjadi invasif dan menyerbu kedalam mukosa.

Penyakit
Disebabkan akibat gangguan-gangguan seperti alergi terhadap makanan atau minuman, protein susu sapi dan
glutein (cocliakie) serta intoleransi untuk laktosa karena defisiensi enzim laktase, misalnya colitis ulcerosa p
dan infeksi HIV.
Parasit
Disebabkan akibat protozoa seperti entamoeba histolytica dan giardia lamblia yang terutama terjadi di daerah
tropis.

Obat
Disebabkan oleh obat digoxin, kinidin, sorbitol, beta blockers dan antibiotik berspektrum luas (ampisilin,
amoksisilin, sefalosforin, klindamisin, tetrasiklin.
Patofisiologi Diare

1. Perubahan transport ion aktif yang disebabkan oleh penurunan


absorpsi natrium atau peningkatan sekresi klorida
2. Perubahan motalitas usus
3. Peningkatan osmolaritas luminal
4. Peningkatan tekanan hidrostatik
Algoritma Diare
ANTIDIARE
Golongan Terapi Antidiare

ADSORBEN ANTISPASMODIK
/PEMBENTUK MASA ANTIMOTILITAS/ ANTIBIOTIK
KELOMPOK OPIAT

Bekerja dengan menyerap Bekerja dengan cara Bekerja dengan cara


toksin dari makanan atau mengurangi motilitas dari mematikan atau menghambat Bekerja dengan cara
aktivitas bakteri penyebab usus. pertumbuhan kuman. menghambat reseptor
diare kolinergik yang
bertanggung jawab
CO : Ampisilin, Cefadroksil, terhadap kontraksi otot
CO : 1. golongan kaolin CO : 1.Loperamide Streptomisin, Tetrasiklin, polos usus
2. Arang aktif 2. Difenoksilat Eritromisin, Polimiksin,
3. Attapulgit Kloramfenikol CO : Hiosiamin

Efek samping :
Efek samping : Efek samping : Mual dan muntah Efek samping :
Sembelit, mual dan nyeri Kram abdomen, Mual, muntah dan
lambung. Mengantuk. sembelit
ANTIDIARE
ZAT HIDROFILIK PROBIOTIK ANTI SEKRESI SELEKTIF

Membentuk koloid dengan Memberikan efek postitif


cairan dalam lumen usus dan apabila meningkat pada Menghambat enzim
akan mengurangi frekuensi saluran cerna karena enkephalinase sehingga
dan konsistensi feses, tapi berkompetisi untuk nutrisi enkephalin dapat bekerja
tidak dapat mengurangi dan reseptor saluan cerna kembali bekerja kembali
kehilangan cairan dan menormalkan sekresi
elektrolit. elektrolit, sehingga
keseimbangan cairan dapat
CO :Lactobacillus, dikembalikan.
CO : Ekstrak tumbuh- Bifidobacteria
tumbuhan seperti plantago CO :1.Racecadotril
oveta, karaya (sterculia), Efek samping : 2. Hidrasec
ispraghulla. Ruam pada kulit, gatal-gatal,
pembengkakan pada bibir, Efek samping : mual,
wajah, mata dan sesak napas. muntah, konstipasi
Kasus
Pada tanggal 1 maret 2020, pasien mengatakan sempat melakukan perjalanan ke Sengkang. Pasien
mengatakan kembali ke Makassar pada tanggal 5 maret 2020, selama perjalanan
pulang pasien mengatakan perutnya terasa mulas pada saat sampai dirumah pasien
mengatakan perutnya masih juga terasa mulas, mual, muntah dan demam serta mengalami
BAB dengan konsistensi encer. Pasien mengatakan BAB 6 kali sehari sehingga pasien
Menjadi lemas dan susah untuk berdiri .
Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 100/70 mmHg, suhu: 39.2 derajat C.
Rencana pengobatan:
IVFD RL
Parasetamol
Cefadroxil
Ranitidin
Oralit
DEFENISI
PATOFISIOLOGI

TANDA DAN GEJALA


TES LABORATORIUM

KONSTIPASI ALGORITMA
TERAPI

CONTOH KASUS
DEFENISI
Konstipasi adalah persepsi gangguan buang air besar berupa

berkurangnya frekuensi buang air besar, sensasi tidak

puas/lampiasnya buang air besar, terdapat rasa sakit, perlu ekstra

mengejan atau feses yang keras. Disepakati bahwa buang air besar

yang normal frekuensinya adalah 3 kali sehari sampai 3 hari sekali.

Dalam praktek sehari-hari dikatakan konstipasi bila buang air besar

kurang dari 3 kali seminggu atau 3 hari tidak buang air besar atau

buang air besar diperlukan mengejan secara berlebihan.


klasifikasi
konstipasi

Konstipasi akut : konstipasi kronis :


bila kejadian baru berlangsung selama 1-4 bila keluhan telah berlangsung lebih dari 4
minggu minggu
Presentasi Klinis
• Serangkaian pemeriksaan, termasuk :
TANDA DAN GEJALA proktoskopi. sigmoidoskopi.,
Kolonoskopi atau barium enema dan
mungkin diperlukan untuk
menentukan keberadaan patologi
kolorektal
• Studi fungsi tiroid dapat dilakukan
untuk menentukan adanya gangguan
feses yang keras, kecil atau kering metabolisme atau endokrin.
• perut kembung
• sakit perut kram dan tidak nyaman
• mengejan dan mendengus
• sensasi tersumbat
TES
• kelelahan, sakit kepala
LABORATORRIUM
• mual dan muntah
ALGORITMA
TERAPI
TERAPI NON
FARMAKOLOGI Lakukan olahraga
dan aktivitas fisik
Diet tinggi serat (buah, secara teratur untuk
sayuran dan sereal) membantu mencegah
sangat dianjurkan. 03 konstipasi.

05
01 02
Minum susu dapat
04
meningkatkan Latihan usus besar.
pergerakan dari usus.
Contoh Kasus
Konstipasi

Seorang anak laki-laki (A) umur 4 tahun 5 bulan, datang dengan konstipasi sejak 1 tahun yang lalu.

Menurut orang tuanya A selalu terlihat kesakitan setiap mau BAB (Buang air besar), dan keluarnya

sedikit sekali, kadang-kadang 4 hari sekali, demikian beulang-ulang. Sampai sejak 2 minggu yang lalu

si anak selalu menahan kalau mau BAB, dan selalu berdiri setiap terasa mulas dan tidak mau ke toilet.

Sering terlihat adanya bercakan feses di celananya.


Diagnosis :
 Anamnesis : penting untuk diagnosis, riwayat bab (frekuensi, ukuran, konsistensi feses,
kesulitan saat bab, bab berdarah, nyeri saat bab), riwayat makanan, masalah psikologi, dan
gejala lain seperti nyeri abdomen.
 Pemeriksaan fisik : dapat teraba massa feses pada abdomen kiri, pada pemeriksaan
anorektal ditentukan lokasi anus, adanya prolaps, peradangan perianal, fissura, dan tonus
dari saluran anus
 Pemeriksaan penunjang : radiografi sederhana dari abdomen, barium enema, manometri
anorektal, waktu transit usus, dan biopsi rektum

Berdasarkan pada temuan yang ada, anak tersebut didiagnosis mengalami konstipasi
Berdasarkan diagnosis, maka tata laksana yang dilakukan adalah :
• Medikal treatment rectal laxative :
 Microlax Gel 5ml
• Terapi nonfarmakologi :
 Toilet training
 Diet : serat
THANK YOU
THANKS FOR YOUR LISTENING

Anda mungkin juga menyukai