Kasus yang diambil adalah dari teori perkembangan Vygotsky
tentang Bahasa dan Pikiran. Disana dijelaskan bahwa manusia menggunakan bahasa untuk merencanakan, membimbing dan memonitor perilaku mereka. Vygotsky mengatakan bahwa konsep dari bahasa itu adalah Private speech (percakapan sendiri / bergumam) hal ini normal sering terjadi pada anak usia 3-5 tahun , ia berbicara sendiri tanpa ada maksud berbicara dengan orang lain. Misalnya ketika seorang anak yang sedang berjalan bersama dengan teman-temannya lalu mereka hendak melewati sebuah jembatan, tentu secara tidak langsung ia akan berbicara pada dirinya sendiri dengan keras “ayo kita menyeberangi sungai itu, awas hati-hati!!”. • Kalimat ini secara tidak sadar akan terlontar dari mulut seorang anak dengan maksud ia merencanakan dan membimbing dirinnya sendiri bahwa ia akan melewati sebuah sungai, ia harus berhati-hati menyeberangi sungai tersebut jika tidak maka ia akan terjatuh.
• Begitupun ketika ia hendak melewati sebuah lubang ia
merencanakan pada dirinya sendiri bahwa ketika hendak melewati lubang itu ia harus lompat agar tidak masuk kedalam lubang itu. • Selain itu bahasa juga digunakan manusia untuk menyelesaikan tugasnya misalnya presentasi. Dalam presentasi tentu setiap individu harus mampu menggunakan bahasa sederhana, baik dan benar agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh pendengar.
• Dalam berkomunikasi tentu apa yang sedang kita pikirkan
itulah yang akan kita sampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara kita. II
• Menurut teori bermain, kasus yang sering dilakukan oleh
anak-anak yang berumur 3-7 tahun adalah bermain peran. Seperti contoh : Anak yang memiliki banyak boneka, biasanya menjadikan boneka itu sebagai teman mereka dan seakan-akan boneka itu dapat diajak bermain dan mengobrol. • Ada juga anak yang berumur 5 tahun, bermain bersama teman- temannya dan memainkan peran seakan-akan ada yang menjadi guru, murid, satpam dan lain halnya. • Ini termasuk didalam teori bermain, dikarenakan dalam bermain peran kognitif anak menjadi lebih bebas dan lugas.
III
• Banyak sekali wanita yang menjadi korban pelecehan seksual
di dalam bus. Seperti pada kasus kasus yang sering terjadi, awalnya sang pelaku berusaha berdiri dengan posisi sangat menempel dengan korban, namun melihat korban tak melawan ataupun diam saja, pelaku melakukan aksinya lebih jauh hingga meraba payudara. Dan akibat dibiarkan, pelaku pun semakin liar menggerayangi tubuh si korban. IV