Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK DAN FAKTOR RISIKO DALAM

KEWIRAUSAHAAN

B Y G R AV E (1996) MENGEMUKAKAN B E B E R A PA CIRI-CIRI


S E O R A N G W I R A U S A H A , YA I T U :
1 . M I M P I ( D R E A M S ) , YA K N I M E M I L I K I V I S I M A S A D E PA N
D A N K E M A M P U A N M E N C A PA I V I S I T E R S E B U T.
2 . K E T E G A S A N ( D E C I S I V E N E S S ) , YA K N I T I D A K
M E N A N G G U H K A N WA K T U D A N M E M B U AT K E P U T U S A N
D E N G A N C E PAT.
3 . P E L A K U ( D O E R S ) , YA K N I M E L A K S A N A K A N S E C E PAT
MUNGKIN.
4 . K E T E TA PA N H AT I ( D E T E R M I N AT I O N ) , YA K N I K O M I T M E N
T O TA L , PA N TA N G M E N Y E R A H .
5 . D E D I K A S I ( D E D I C AT I O N ) , YA K N I B E R D E D I K A S I T O TA L ,
TIDAK KENAL LELAH.
6 . K E S E T I A A N ( D E V O T I O N ) , YA K N I M E N C I N TA I A PA YA N G
DIKERJAKAN.
7 . T E R P E R I N C I ( D E TA I L S ) , YA K N I M E N G U A S A I R I N C I A N
YA N G B E R S I FAT K R I T I S .
8 . N A S I B ( D E S T I N Y ) , YA K N I B E R TA N G G U N G J AWA B ATA S
N A S I B S E N D I R I YA N G H E N D A K D I C A PA I N YA .
9 . U A N G ( D O L L A R S ) , YA K N I K AYA B U K A N M O T I VAT O R
U TA M A , U A N G L E B I H B E R A R T I S E B A G A I U K U R A N S U K S E S .
0.DISTRIBUSI (DISTRIBUTIF), YA K N I MENDISTRIBUSIKAN
KEPEMILIKAN U S A H A N YA K E PA D A K A R YAWA N K U N C I YA N G
M E R U PA K A N FA K T O R P E N T I N G B A G I K E S U K S E S A N U S A H A N YA
Drucker (1985) menguraikan karakteristik kewirausahaan, yaitu:
(1) Kemampuan mengindera peluang usaha, yakni kemampuan melihat dan
memanfaatkan peluang untuk mengadakan langkah-langkah perubahan
menuju masa depan yang lebih baik.
(2) Percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri dan lingkungannya,
yakni berkeyakinan bahwa usaha yang dikelolanya akan berhasil.
(3) Berperilaku memimpin, yaitu mampu mengarahkan, menggerakkan orang
lain, dan bertanggungjawab untuk meningkatkan usaha. Memiliki inisiatif
untuk menjadi kreatif dan inovatif, yaitu mempunyai prakarsa untuk
menciptakan produk/metode baru yang lebih baik mutu atau jumlahnya
agar mampu bersaing.
(4) Mampu bekerja keras, yaitu memiliki daya juang yang tinggi, bekerja penuh
energi, tekun, tabah, melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tanpa
mengenal putus asa.
(5) Berpandangan luas dengan visi ke depan yang baik, yaitu berorientasi
pada masa yang akan datang dan dapat memperkirakan hal-hal yang
dapat
terjadi sehingga langkah yang diambil sudah dapat diperhitungkan.
(6) Berani mengambil risiko, yaitu suka pada tantangan dan berani mengambil

risiko walau dalam situasi dan kondisi yang tidak menentu. Risiko yang
Para pakar kewirausahaan masih mengemukakan karakteristik
kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda, akan tetapi pada
umumnya memiliki makna yang hampir sama. Geoffrey G. Meredith (1996)
menjelaskan bahwa terdapat enam ciri dan watak kewirausahaan, yaitu:
1. Percaya diri dan optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidakbergantungan terhadap orang
lain, dan individualistis.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi,berorientasi
laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, bertekad kerja
keras serta inisiatif.
3. Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan Mampu mengambil risiko
yang wajar.
4. Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka
terhadap saran serta kritik.
5. Keorisinalitasan
Inovatif, kreatif, dan fleksibel.
6. Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
Dengan menggabungkan beberapa karakteristik wirausaha
tersebut, Vernon A Musselman (1989), Wasty Sumanto (1989)
dan Geoffrey Meredith (1989) mengemukakan karakteristik
kewirausahaan dilihat dari kepribadian, jiwa, watak, sikap dan
perilakunya dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri
2. Memiliki kemauan untuk mengambil risiko
3. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman
4. Mampu memotivasi diri sendiri
5. Memiliki semangat untuk bersaing
6. Memiliki orientasi terhadap kerja keras
7. Memiliki kepercayaan diri yang besar
8. Memiliki dorongan untuk berprestasi
9. Tingkat energy yang tinggi
0. Tegas
11. Yakin terhadap kemampuan diri sendiri
12. Tidak menyukai uluran tangan dari pemerintah atau pihak
lain di masyarakat
13. Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak
mudah menyerah
14. Kepemimpinan
15. Keorisinalitasan
16. Berorientasi ke masa depan dengan penuh gagasan
Apakah Saudara ingin menjadi seorang wirausaha yang berhasil?
Maka Saudara harus memiliki tiga karakteristik umum
wirausahawan yang berhasil seperti yang dikemukakan oleh M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) dalam bukunya
yang berjudul Entrepreneurship and Small Enterprise
Development Report.
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa karakter seorang
wirausaha yang berhasil adalah:
1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2. Berorientasi pada prestasi, tercermin dalam pandangan dan
tindakan terhadap peluang, orientasi efisien, mengutamakan
kualitas pekerjaan, berencana dan mengutamakan
pengawasan.
3. Memiliki komitmen yang kuat kepada orang lain, misalnya
dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis.
Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993) menyebutkan enam karakteristik
yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil, yaitu:
1. Memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas
2. Bersedia menanggung risiko waktu dan uang
3. Memiliki perencanaan yang matang dan mampu mengorganisasikannya
4. Bekerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya
5. Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja, dan
pihak lain
6. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan
Zimmerer (1996) memaparkan bahwa keberhasilan ataupun kegagalan dalam
berwirausaha bergantung pada kemampuan pribadi seorang wirausaha itu
sendiri. Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan seorang wirausaha
dalam menjalankan bisnis barunya, yaitu:
1. Tidak kompeten dalam hal manajerial
Seorang wirausaha akan mengalami kegagalan bisnis ketika tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha atau bisnis yang
dirintisnya, padahal faktor ini merupakan penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman dalam mengelola sumber daya manusia maupun
mengintegrasikan operasi perusahaan
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Faktor utama selanjutnya yang menentukan berhasil atau gagalnya suatu
bisnis adalah pengelolaan keuangan, dimana seorang pembisnis harus
mampu memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan
secara tepat dan teliti. Kekeliruan dalam pengelolaan keuangan dapat
menyebabkan perusahaan merugi dan berujung bangkrut.
4. Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari pembangunan bisnis. Ketika gagal
melakukan perencanaan maka mulainya suatu bisnis juga akan mengalami
kegagalan.
.
5. Lokasi bisnis yang kurang memadai Seperti pribahasa yang sering kita
dengar bahwa “lokasi menentukan prestasi”, begitu juga dalam dunia bisnis,

lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan


keberhasilan suatu bisnis atau usaha.
6. Kurangnya pengawasan peralatan
Efisiensi dan efektivitas bisnis melekat pada kemampuan pengawasan
peralatan. Penggunaan peralatan perusahaan secara tidak efisien dan tidak

efektif serta tepat sasaran maka dapat menyebabkan pembengkakan


pengeluaran yng berujung pada penurunan pemasukan kas bisnis.
7. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berbisnis
Saudara mungkin sudah tidak asing dengan kalimat “siapa bersungguh-
sungguh, maka dia akan berhasil”, ini juga berlaku di dalam dunia bisnis.
Sikap setengah hati dan tidak bersungguh-sunggu dalam berbisnis dapat
menyebabkan kegagalan yang jauh lebih besar pada pembangunan bisnis.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan
Seorang wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan
perubahan tidak akan menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu
Menurut Suryana (2013), kegagalan dalam berwirausaha juga
seringkali ditimbulkan oleh dasar kelemahan yang bersumber
pada sifat pribadi yang penuh keraguan dan hidup tanpa
pedoman ataupun orientasi yang tegas, misalnya:
1. Suka meremehkan mutu
2. Suka menerobos atau mengambil jalan pintas
3. Tidak memiliki kepercayaan tinggi
4. Tidak berdisiplin
5. Suka mengabaikan tanggung jawab

Potensi yang membuat seorang wirausaha mundur


dari bisnis yang dibangunnya seperti yang dikemukakan
oleh Zimmerer (1996), yaitu:
a. Pendapatan yang tidak menentu
b. Kerugian akibat hilangnya modal investasi
c. Perlu kerja keras dan waktu yang lama
d. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun
usahamya telah berhasil
Gambar 2. Model Analisis Diri Seorang
Wirausaha

Anda mungkin juga menyukai