Anda di halaman 1dari 26

PNEUMONIA

DISUSUN OLEH :
NUR HANIFAH
NURMALA WIDYA
NURUL SUFI
PITRI MITASARI
PUJA MUSTIKA
RAHMAWATI AHSAN
PENGERTIAN PNEUMONIA

Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran nafas bawah akut pada perenkim
paru. Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan
parasit. Peradangan pada paru yang disebabkan oleh mycrobacterium tubercolosis
tidak dikategorikan kedalam pneumonia (Dahlan, 2014).
ETIOLOGI PNEUMONIA

Menurut Mayer (2012) etiologi pneumonia antara lain Bakteri,merupakan


mikroorganisme bersel tunggal sederhana dan memiliki dinding sel yang
melindunginya terhadap banyak mekanisme tubuh manusia contohnya Diplococus
pnumoniae,pnumococcus, streptococcus pyogenes, staphylococus aureus,
Haemophilus influenza. Virus, merupakan organisme subseluler yang tersusun hanya
dari nukleus RNA atau nukleus DNA yang terbungkus oleh protein. Virus merupakan
organisme terkecil bahkan begitu kecilnya hanya mampu dilihat menggunakan
mikroskop electron contohnya Influenza, Adenovirus, sitomegalovirus
TANDA GEJALA

Demam (dengan atau tanpa menggigil), batuk-batuk (dengan atau tanpa


produksi sputum) dan dispnea. Batuk non produktif menunjukkan pneumonia
viral atau mikroplasma, sputum yang benoda darah atau berwarna seperti
warna karat menunjukkan pneumonia bakterialis. Nyeri dada pleuristik
disebabkan oleh inflamasi yang terjadi di dekat pleura (Tao. L dan Kendall. K,
2013)
PATOFISIOLOGI

Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel inefektif. Ada


beberapa mekanisme yang pada keadaan normal melindungi paru-paru dari
infeksi.partikel infeksius di filtrasi dihidung, atau terperangkap dan dibersihkan
oleh mukus dan epitel bersilia di saluran nafas. Bila partikel tersebut dapat
mencapai paru-paru, partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag
alfeoler dan juga mekanisme imun sitemik, dan humoral.bayi pada bulan-bulan
pertama kehidupan juga memiliki antibodi maternal yang didapat secara pasif
yang melindunginya dari pneumokokus dan organisme-organisme infeksius
lainnya.
KOMPLIKASI
Pneumonia umumnya bisa diterapi dengan baik tanpa menimbulkan
komplikasi. Akan tetapi, beberapa pasien, khususnya kelompok pasien risiko
tinggi, mungkin mengalami beberapa komplikasi seperti bakteremia (sepsis),
abses paru, efusi pleura, dan kesulitan bernapas.15 Bakteremia dapat terjadi
pada pasien jika bakteri yang menginfeksi paru masuk ke dalam aliran darah
dan menyebarkan infeksi ke organ lain, yang berpotensi menyebabkan
kegagalan organ. Pada 10% pneumonia pneumokokkus dengan bakteremia
dijumpai terdapat komplikasi ektrapulmoner berupa meningitis, arthritis,
endokarditis, perikarditis, peritonitis, dan empiema.3,15 Pneumonia juga
dapat menyebabkan akumulasi cairan pada rongga pleura atau biasa disebut
dengan efusi pleura.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Radiologi Pemeriksaan menggunakan foto thoraks (PA/lateral) merupakan


pemeriksaan penunjang utama (gold standard) untuk menegakkan diagnosis
pneumonia. Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsoludasi dengan air
bronchogram, penyebaran bronkogenik dan intertisial serta gambaran kavitas.
2. Laboratorium Peningkatan jumlah leukosit berkisar antara 10.000 - 40.000 /ul,
Leukosit polimorfonuklear dengan banyak bentuk. Meskipun dapat pula
ditemukanleukopenia. Hitung jenis menunjukkan shift to the left, dan LED
meningkat.
3. Mikrobiologi Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan sputum dan kultur darah
untuk mengetahui adanya S. pneumonia dengan pemeriksaan koagulasi antigen
polisakarida pneumokokkus.
4. Analisa Gas Darah Ditemukan hipoksemia sedang atau berat. Pada beberapa kasus,
tekanan parsial karbondioksida (PCO2) menurun dan pada stadium lanjut
menunjukkan asidosis respiratorik.
 
KASUS
Ny. R (59) datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas. Klien merasa
sangat terganggu,batuk dan dahak yang sulit keluar,tidak nafsu
makan,merasakan mual dan muntah. Pasien juga mengatakan sulit tidur.
Keadaan pasien tampak lemas hampir semua aktivitas dibantu oleh
perawat,suami dan anaknya. Dari TTV didapatkan hasil S : 36,8◦C, TD :
130/90 mmHg N : 90 kali / menit. R : 30 kali / menit. TB : 155 Cm.,BB 50
Kg, Auskultasi : Ronchi. Pasien terpasang NGT karena kesulitan mengunyah
dan menelan.
PENGKAJIAN KASUS SECARA LENGKAP

IDENTITAS PASIEN   KELUHAN UTAMA


Nama : Ny.R  Klien mengatakan sesak saat nafas.
Jenis Kelamin : Perempuan RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Umur : 59 Tahun  Provocative / palliative
Status Perkawinan : Menikah
 Apa penyebabnya
Agama : islam
 Tidak diketahui.
Pendidikan : Tamat Akademik

Pekerjaan : Pengawai Negeri


 Hal-hal yang memperbaiki keadaan
 Klien mengatakan tidak ada yang dapat
Alamat :Binjai Serbangan Air Jurman
memperbaiki keadaan karena klien juga
sulit tidur.
Tanggal Masuk RS :03-Maret 2020
 Quantity / quality
No. Register : 06.67.xxx

Ruangan/kamar : HCU IGD


 Bagaimana dirasakan
Golongan Darah :B  Klien merasa sangat terganggu,pasien
Tanggal Pengkajian : 4 maret 2020
sesak,batuk dan dahak yang sulit keluar
Tanggal Operasi :
 Bagaimana dilihat
Diagnosa Medis : Pneumonia  Klien tampak lemas, dan sesak didada
dan juga batuk.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
 Penyakit yang pernah dialami
 Klien mengalami peyakit Diabetes Meilitus
tipe II.
 Pengobatan / tindakan yang dilakukan
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
 Klien berobat ke puskesmas, dan kerumah  Orang Tua
sakit.
 Orang tua klien tidak memiliki riwayat
 Pernah di rawat / dioperasi
penyakit apapun.
 Klien pernah di operasi delapan bulan yang  Saudara Kandung
lalu yaitu operasi Trakeostomy.
 Saudara kandung klien tidak memiliki riwayat
 Alergi penyakit apapun.
 Klien tidak memiliki alergi.  Penyakit keturunan yang ada
 Imunisasi  Klien mengatakan bahwa tidak ada penyakit
 Imunisasi klien tidak lengkap. keturunan.
 Anggota keluarga yang meninggal
 Kedua orang tua klien.
 Penyebab meninggal
 Orang tua dari Tn.K meninggal karena faktor
usia, bukan karena penyakit apapun.
RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
 Persepsi pasien tentang penyakitnya
 Ny.R mengatakan ingin cepat cepat sembuh Hubungan sosial
dari penyakit yang di alaminya.
 Orang yang berarti
 Konsep Diri  Orang yang berarti bagi klien adalah suami,

 Gambaran diri anak dan cucunya.


 Hubungan dengan keluarga
 Klien mengatakan menyukai semua bagian  Hubungan klien dengan keluarga baik.
tubuhnya.
 Hubungan dengan orang lain
 Ideal diri  Hungan pasien dengan orang lain atau

 Pasien memiliki semangat untuk sembuh dan dillingkungan baik.


kembali kerumah.  Hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain
 Harga diri  Tidak ada hambatan dalam berhubungan
 Pasien merasa dirinya selama di RS mendapat dengan orang lain.
banyak dukungan dari keluarganya. Spritual
 Nilai dan keyakinan
 Peran diri
 Pasien menganut agama islam, dan pasien
 Dalam keluarga pasien berperan sebagai percaya bahwa penyakitnya merupakan suatu
orang tua dan istri. ujian dari ALLAH
 Keadaan emosi  Kegiatan ibadah
 Sholat dan berdoa
 Keadaan emosi pasien saat dilakukan
pengkajian dilihat terkontrol.
 STATUS MENTAL
Tingkat kesadaran : Composmentis.
 PEMERIKSAAN FISIK
Penampilan : Kurang rapi
Keadaan Umum
Pembicaraan : Baik.
Klien tampak gelisah,lemah dan sesak.
Alam perasaan : Sedih..
Tanda-tanda vital
Interaksi selama wawancara : Kontak S : 36,8◦C
mata baik.
TD : 130/90 mmHg
Memori : Ingatan klien sudah
terganggu mengingat usia pasien yang N : 90 kali / menit.
sudah mulai menua. R : 90 kali / menit.
TB : 155 Cm.
BB 50 Kg.
 Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut
 Bentuk : Bulat dan simetris.
 Ubun–ubun : Tidak ada benjolan.
 Kulit kepala : Kurang Bersih.
 Rambut  Perkusi : Terdapat bunyi dullness
Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut tumbuh
merata dan keadaan rambut bersih. Warna rambut  Auskultasi : Ronchi
sudah mulai memutih.
 Bau : Rambut tidak berbau.
 Pemeriksaan jantung : Tidak
 Warna kulit : Kuning langsat.
dilakukan pemeriksaan.
 Wajah  Pemeriksaan abdomen : Simetris,
Struktur wajah Bulat, simetris. tidak ada benjolan.
Mata  Pemeriksaan
Kelengkapan dan kesimetrisan
muskulokeletal/ekstremitas
Pemeriksaan toraks / dada
(kesimetrisaan, kekuatan, otot,
Bentuk normal, simetris, pernafasan terlihat tidak edema: Otot tampak simetris,
teratur
tidak ada edema, kekuatan otot
 Takipnea
lemah.
 RR 30X menit
 Palpasi suara getaran suara : Palpasi tidak  Fungsi motorik : Pasien tidak dapat
dilakukan berjalan dengan baik.
 Fungsi sensorik : Pasien dapat
No Symtom Etiologi Problem
1 DS: Pasien mengatakan batuk dengan dahak Ketidakefektfan bersihan jalan
yang kental dan sulit untuk dikeluarkan dan nafas
tersa lengket ditenggorokan, pasien
mengatakan sulit saat bernafas.
DO: Pasien tampak sulit bernafas
mukus berlebih
Dispnea
Penurunan suara nafas
TD: 130/90 mmHg. N:90x/menit, RR:
30x/Menit, S: 36,8c

  DS: pasien mengatakan badannya lemas Ketidakseimbangan antara Intoleransi aktivitas

•Analisa data sehingga susah beraktivitas, mudah suplai dan kebutuhan oksigen berhubungan
kelelahan, dan selalu meminta bantuan  
keluarga untuk melakukan aktivitas
DO: Klien tampak lemas terbaring ditempat
tidur
Klien tampak mudah letih
Klien memanggil keluarganya dan perawat
data membutuhkan sesuatu, TD: 130/90
mmHg. N:90x/menit, RR: 30x/Menit, S:
36,8c
3 DS: pasien mengatakan sesak Defisit perawatan diri
nafas, pasien mengatakan mandi berhubungan
keluarga dan perawat yang
membatu pasien,
DO: pasien tampak lemas, pasien
tampak keletihan, TD: 130/90
mmHg. N:90x/menit, RR:
30x/Menit, S: 36,8c

kelemahan
 Masalah keperawatan
1. Ketidakefektfan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebih
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan kelemahan
 Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektfan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebih
ditandai dengan pasien mengatakan batuk dengan dahak yang kental dan sulit
dikeluarkan, disnea, ada sputum ditenggorokan klien, bunyi nafas ronkhi,
pasien terlihat kesulitan bernafas, RR: 30x/menit, N: 90x/menit
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen ditandai dengan pasien mengatakan badannya lemas,
semua kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien tampak mudah
letih.
3. Defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan
pasien mengatakan sesak nafas, pasien mengatakan keluarga dan perawat
yang membatu pasien, pasien tampak lemas, pasien tampak keletihan
RENCANA KEPERAWATAN DAN RASIONAL

No Prioritas Diagnosa NOC NIC

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x Manajemen Jalan Nafas (3140)


24 jam diharapkan jalan nafas pasien efektif - Monitor status pernafasan
dengan kriteria hasil: - Posisikan untuk meringankan sesak
Status Pernafasan (0410) nafas
- 041004 Frekuensi pernafasan (2) menjadi (4) - Buang secret dengan memotivasi
- 041005 Irama pernafasan (3) menjadi (4) pasien untuk melakukan batuk atau
- 041012 Kemampuan untuk mengeluarkan sekret (3) penyedotan lender
menjadi (4) - Lakukan fisioterapi dada

Ketidakefektfan bersihan jalan nafas Ket: 1: Devisiasi berat dari kisaran normal - Ajarkan pasien menggunakan inhaler
1
berhubungan dengan mukus berlebih 1. Devisiasi cukup cukup dari kisaran normal sesuai resep dokter
2. Devisiasi sedang dari kisaran normal - Kolaborasi dengan dokter terkait
3. Devisiasi ringan dari kisaran normal pemberian terapi oksigen
4. Tidak adaka devisiasi dari kisaran normal
041016 Dispnea saat beraktivitas ringan (3) menjadi (4)
041020 Batuk (3) menjadi (4)
Ket: 1: Ringan, 2: sedang, 3: Cukup. 4: Ringan, 5: Tidak
ada
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajement Energi (0180)
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam Toleransi - Monitor asupan nutrisi untuk
Ketidakseimbangan terhadap aktivitas dengan kriteria hasil: mengetahui sumber energi
antara suplai dan Toleransi terhadap aktivitas (0005) - Lakukan ROM Aktif/Pasif untuk
kebutuhan oksigen - 000503 Frekuensi pernafasan ketika menghilangkan ketegangan otot
beraktivitas (3) Menjadi (4) - Monitor respon oksigen pasien
- 000508 Kemudahan bernafas ketika - Konsulkan dengan ahli gizi
beraktivitas (3) menajdai (4) untuk meningkatkan asupan
- 000505Tekanan darah diastole ketika energy
beraktivitas (4) menjadi (5)  
Ket: 1: Sangat terganggu, 2: Banyak terganggu.
2
3: Cukup terganggu,4:Sedikit terganggu, 5:
Tidak terganggu
Defisit perawatan diri mandi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Bantu perawatan diri
berhubungan dengan kelemahan selama 2x24jam perawatan kebersihan (1801)
  diri:kebersihan dapat terpenuhi - Monitor integritas kulit
dengan kriteria hasil: - Jaga ritual kebersihan
- 030505 menjaga hidung untuk - Berikan bantuan sampai
memudahkan bernafas (4) menjadi (5) pasien benar-benar mampu
- 030506 mempertahankan kebersihan merawat diri secara pribadi
mulut (4) menjadi (5) - Dukung keluarga dalam
- 030514 mempertahankan penampilan berpartisipasi dalam menjaga
yang rapi (4) menjadi (5) kebersihan pasien
3 - 030517 mempertahankan kebersihan  
tubuh (3) menjadi (5)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

NO DX HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD

- Memonitor status pernafasan    

- memposisikan pasien untuk


meringankan sesak nafas
09.00 WIB

- Berkolaborasi dengan dokter    

  terkait pemberian terapi oksigen


10.00 WIB
 

04 Maret 2020
 
  - Melakukan fisioterapi dada    
  - Membuang secret dengan
memotivasi pasien untuk
melakukan batuk atau penyedotan
11.00 WIB lender
- Memonitor asupan nutrisi untuk    

mengetahui sumber energi


- berkonsulkan dengan ahli gizi
09.00 WIB
untuk meningkatkan asupan
energy
2 05 Maret 2020

- Memonitor respon oksigen pasien    


10.00 WIB

- Melakukan ROM Aktif/Pasif untuk    


11.00 WIB
menghilangkan ketegangan otot

  - Memonitor integritas kulit    


 
- Menjaga ritual kebersihan
09.00 WIB - pasien benar-benar mampu
merawat diri secara pribadi

3
10.00 WIB - Memberikan bantuan sampai    

- Mendukung keluarga dalam    


 
berpartisipasi dalam menjaga
11.00 WIB
kebersihan pasien
NO DX HARI/TGL/JAM EVALUASI

   
   
 
 
S: Klien mengatakan masih merasakan sesak nafas dan terasa banyak banyak dahak
  O: Klien tampak krsulitan bernafas jika tidak diberikan posisi semi fowler
 
Terdengan suara ronchi
 
  RR: 24x/menit
1 Masih ada secret
 
  A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status pernafasan
05 Maret 2020 - Posisikan untuk meringankan sesak nafas
- Buang secret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau penyedotan
lender
- Lakukan fisioterapi dada
- Ajarkan pasien menggunakan inhaler sesuai resep dokter
- Kolaborasi dengan dokter terkait pemberian terapi oksigen
S: Klien mengatakan badannya lemas, mudah lelah dan merasa sulit ketika ingin pindah
posisi
O: Klien masih tampak lemah, dan tampak aktivitas masih dibantu keluarga atau perawat
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi
05 Maret 2020
- Lakukan ROM Aktif/Pasif untuk menghilangkan ketegangan otot
- Monitor respon oksigen pasien
- Konsulkan dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan energy

S: Klien mengatakan tidak nyaman jika tidak mandi dan mandi ditempat tidur.
O: pasien tampak lemas, pasien tampak keletihan.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor integritas kulit
05 Maret 2020 - Jaga ritual kebersihan
- Berikan bantuan sampai pasien benar-benar mampu merawat diri secara pribadi
- Dukung keluarga dalam berpartisipasi dalam menjaga kebersihan pasien
SUCTION SESUAI SOP
 

Pengertian Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas

Tujuan 1. mengeluarkan secret/ cairan pada jalan nafas

2. Melancarkan jalan nafas

Tugas Perawat

Peralatan  bak instrument berisi: pinset anatomis 2, kassa secukupnya


 NaCl atau air matang
 Perlak dan pengalas
 Kanulsucton
 Mesin suction
 Kertas suction
Prosedur Tahap pra interaksi

 Mengecek program terapi


Pelaksanaan
 Mencuci tangan
suction sesuai  Menyiapkan alat
SOP B.     Tahap orientasi

 Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien


 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
 Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C.     Tahap kerja

 Membeikan posisi yang nyaman pada pasien  kepala sedikit ekstensi


 Memberikan oksigen 2-5 menit
 Meletakan pengalasdibawah dagu pasien
 Memakai sarung tangan
 Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
 Masukan kanulsection dengan hati-hati (hidung: ±5cm, mulut ±10 cm)
 Menghisap lendir dengan menutuplubangkanul menarik keluar secara perlahan sambil memutar
(±5 detik bagi anak-anak, ±10 detik bagi dewasa)
 Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
 Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kallisuctioning
 Mengobservsai keadaan umum pasien dan status pernapasannya
 Mengobservasi secret tentang warna, bau, dan volumenya
D.    Tahap terminasi

 Mengevaluasi tindakan
 Merapikan pasien dan lingkungan
 Berpamitan dengan pasien
 Membereskan alat
 Mencuci tangan
 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
 
Alimul Hidayat, A. Aziz . (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : aplikasikonsep dan proses keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Amin & Hardi. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis.Yogyakarta: Mediaction
Asmadi. (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika
Bulechek et al. (2013).Nursing Intervensi Classification (NIC Edisi Ke-enam), Singapore: Elsevier
Dahlan.(2014). Asuhan Keperawatan Sistem Pernafasan pada Manusia. Jakarta.EGC
Hidayat. (2007). Kebutuhan Dasar Manusia dan proses Keperawatan, Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC
Moohead et al. (2013).Nursing Outcome Classification(NOC Edisi Ke-lima). Singapura: Elseveir
Kozier dkk.(2010). Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta: EGC
Mutaqqin Arif.(2010). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan.Jakata: Salemba Medika
Nuraruf, Amin Huda & Kusuma. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis berdasarkan penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC, dalam
berbagai Kasus Jilid 1, Jogjakarta : Mediaction
Sumantri.I. (2009).Asuhan Keperawatan Sistem Respirasi pada Manusia.Jakarta: CV.Trans Media
Wahid &Imam .(2013). KeperawatanMedikal Bedah Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Respirasi. Jakarta: CV.Trans Info
Med
 

Anda mungkin juga menyukai