0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan7 halaman
Dokumen ini membahas perspektif hukum Islam terkait transplantasi organ tubuh manusia. Secara umum transplantasi organ dilarang karena menghormati jasad manusia, namun diperbolehkan jika didasari kebutuhan penyembuhan atau kedaruratan dengan mempertimbangkan kemaslahatan. Dokumen ini juga membahas persoalan-persoalan terkait donor hidup, koma, meninggal, serta non-Muslim, dan menyimpulkan bahwa transplantasi diperbolehkan
Dokumen ini membahas perspektif hukum Islam terkait transplantasi organ tubuh manusia. Secara umum transplantasi organ dilarang karena menghormati jasad manusia, namun diperbolehkan jika didasari kebutuhan penyembuhan atau kedaruratan dengan mempertimbangkan kemaslahatan. Dokumen ini juga membahas persoalan-persoalan terkait donor hidup, koma, meninggal, serta non-Muslim, dan menyimpulkan bahwa transplantasi diperbolehkan
Dokumen ini membahas perspektif hukum Islam terkait transplantasi organ tubuh manusia. Secara umum transplantasi organ dilarang karena menghormati jasad manusia, namun diperbolehkan jika didasari kebutuhan penyembuhan atau kedaruratan dengan mempertimbangkan kemaslahatan. Dokumen ini juga membahas persoalan-persoalan terkait donor hidup, koma, meninggal, serta non-Muslim, dan menyimpulkan bahwa transplantasi diperbolehkan
Ayuni Safitri Marlita Dyah Pratama TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Dalam masalah transplantasi organ tubuh manusia,
dilihat dari cara pengobatannya melibatkan dua orang yaitu, resipen (penerima organ) dan donor (pemberi organ). Masalah ini menyebabkan adanya kedhorurotan antara ke dua orang tersebut, baik itu dari donor yang masih hidup maupun yang sudah mati. Jadi dalam kasus transplantasi ini terdapat dua mafsadat, yaitu, pertama pasien bila tidak dilakukan transplantasi nyawanya terancam, kedua pendonor bila melakukan transplantasi maka ia akan mendapatkan resiko-resiko dari transplantasi HUKUM TRANSPLANTASI ORGAN DALAM ISLAM
Pada dasarnya, pekerjaan transplantasi
dilarang oleh agama Islam, karena agama Islam memuliakan manusia berdasarkan surah al-Isra ayat 70, juga menghormati jasad manusia walaupun sudah menjadi mayat. berdasarkan hadits Rasulullah saw. : “Sesungguhnya memecahkan tulang mayat muslim, sama seperti memecahkan tulangnya sewaktu masi hidup”. (HR.Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Said Ibn Mansur dan Abd. Razzaqdari ‘Aisyah).. Mayoritas Ulama yang memperbolehkan transplantasi mendasarkan pendapat mereka pada argumentasi berikut: 1. Transplantasi yang didasari untuk perbaikan 2. Transplantasi yang didasari kedaruratan 3. Transplantasi yang didasari sebagai kebutuhan Mengenai praktik transplantasi organ tubuh manusia terdapat beberapa persoalan dan membutuhkan dasar hukum sebagaimana yang disyariatkan Islam, persoalan-persoalan tersebut di antaranya ialah: 1. Transplantasi Donor dalam Keadaan Hidup/ Sehat 2. Transplantasi Donor dalam Keadaan Koma 3. Transplantasi Donor dalam Keadaan Meninggal 4. Transplantasi Donor Terhadap Orang Non-Muslim KESIMPULAN Transplantasi organ adalah satu metode penyembuhan penyakit yang lahir darri kemajuan teknologi dalam dunia kedokteran. Dalam dunia media da hukum islam,keduanya saling berkaitan dan berhubungan. Pelaksanaan transplantasi organ tubuh manusia dalam perspektif Hukum Islam diperbolehkan asalkan perbandingan kemaslahatan yang ditimbulkan lebih besar daripada kerusakan karena pelaksanaan transplantasi organ. Pada rapat pleno Musyawarah Nasional (Munas) VIII MUI, Majelis Ulama Indonesia sebagai pedoman hukum umat muslim di Indonesia mengesahkan bahwa transplantasi organ tubuh manusia diperbolehkan selama sesuai dengan ketentuan syariat. Salah satu dasar diperbolehkannya pelaksanaan transplantasi organ adalah adanya maslahat yang lebih besar. TERIMAKASIH