Anda di halaman 1dari 22

FRAKTUR

KELOMPOK 2
Ayunda Ekawati Sutrisno
Dyan Sriyatna
Fika Nuri Fathul Jannah
Indri Heryanti
Irmalianti
Kinasih Nur Fadhilah
Luzatul Azain
DEFINISI…

Fraktur atau patah tulang


adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan
yang umumnya disebabkan
oleh rudapaksa.
(Sjamsuhidayat,
ETIOLOGI…
Fraktur disebabkan oleh trauma di
mana terdapat tekanan yang
berlebihan pada tulang yang biasanya
di akibatkan secara langsung dan tidak
langsung dan sering berhubungan
dengan olahraga, pekerjaan atau luka
yang di sebabkan oleh kendaraan
bermotor.
LANJUTAN…
Menurut (Doenges, 2013:627)
adapun penyebab fraktur antara
lain:
Trauma Trauma Tak Trauma
Langsung Langsung Patologik
Yaitu fraktur Yaitu suatu Stuktur yang
terjadi di trauma yang terjadi pada
tempat menyebabkan tulang yang
dimana patah tulang abnormal(ko
bagian ditempat ngenital,pera
tersebut yang jauh dangan,
mendapat dari tempat neuplastik
ruda paksa kejadian dan
KLASIFIKASI
1. Berdasarkan tempat
2. Berdasarkan komplit dan ketidak
komplitan
3. Berdasarkan bentuk dan garis patah
4. Berdasarkan posisi fragmen
5. Berdaasarkan sifat fraktur
6. Berdasar bentuk garis fraktur dan
hubungan dengan mekanisme trauma
7. Berdasarkan kedudukan tulangnya
8. Berdasarkan posisi frakur (Doenges,
KOMPLIKASI…

KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
DALAM
AWAL
WAKTU LAMA
1. Kerusakan 1.Delayed
Artery Union
2. Kompartement
(Penyatuan
Syndrom
3. Fat Embolism tertunda)
Syndrom 2.Non union
4. Infeksi (tak
5. Avaskuler menyatu)
Nekrosis 3.Malunion
6. Shock
STADIUM
PENYEMBUHAN
FRAKTUR
1.Stadium Satu-Pembentukan
Hematoma
2.Stadium Dua-Proliferasi Seluler      
3.Stadium Tiga-Pembentukan Kallus
4.Stadium Empat-Konsolidasi
5.Stadium Lima-Remodelling
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1.X.Ray dilakukan untuk
melihat bentuk patahan
atau keadaan tulang yang
cedera.
2.Bone scans, Tomogram, atau
MRI Scans
3.Arteriogram : dilakukan bila
ada kerusakan vaskuler.
PENATALAKSANAAN
MEDIS

1. Untuk menghilangkan rasa


nyeri
2. Untuk menghasilkan dan
mempertahankan posisi yang
ideal dari fraktur.
PEMBEDAHAN
 ORIF (Open Reduction Internal
Fixation) adalah suatu bentuk
pembedahan dengan pemasangan
internal fiksasi pada tulang yang
mengalami fraktur. Tujuan dari
operasi ORIF untuk mempertahankan
posisi fragmen tulang agar tetap
menyatu dan tidak mengalami
pergeseran.
 OREF adalah reduksi terbuka
dengan fiksasi internal di mana
KASUS DAN
PENGKAJIAN
 An. W datang ke rumah sakit dengan
keluhan nyeri pada kaki kanan dan tidak
bisa digerakan, keluarga mengatakan
pasien jatuh saat sedang olahraga (volley),
pasien jatuh dalam keadaan sadar, kaki
bengkak, terpasang spalk, pasein
mengalami nyeri berat, TD 120/92 mmHg, S
37 0 C, Nadi 102 x/mnt, RR 22 x/mnt.
 PREOPERASI: Klien mengatakan kaki kanan
nya sakit sekali dan tidak bisa digerakkan,
P: nyeri bertambah ketika kaki digerakan,
nyeri berkurang saat diimobilisasi, Q: nyeri
LANJUTAN…
INTRA OPRASI : Operasi dimulai
pada jam 14.20, memeriksa
tekanan darah klien, alat-alat
disiapkan. Insisi ± 20 cm, 
perdarahan ± 750 cc, TD :
128/90 mmHg,  Nadi :
78x/menit, RR : 18x/menit.
POSTOPERASI : Pasien hanya
tiduran saat dipindahkan ke
ANALISIS DATA
PREOPERASI
NO DATA PATHWAY ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Klien mengatakan kaki cedera Diskontinu Nyeri akut
kanan nya sakit sekali, P: Nyeri jaringan kulit itas tulang
bertambah ketika kaki dan tulang
digerakan ,nyeri berkurang saat  
diimobilisasi, Q: Nyeri seperti diskontinuita
diiris, R: area femur, S: 8 , T: s tulang
Saat digerakan sampai selesai
diimobilisasi proses
DO: - ps terlihat meringis inflamasi
menahan nyeri, merintih,  
bengkak, px. rontgen fraktur menekan
femur dextra, RR: 22 x/mnt , ujung syaraf
TD: 132/92 mmHg, S: 37o C ,N: 102 bebas
x/mnt  
nosiseptor
 
Nyeri akut
N0 DATA PATHWAY ETIOLOGI MASALAH
2 DS: Pasien Kerusakan Kerusakan Kelemaha
mengatakan kaki musculoskeletal musculo n fisik
kanan tidak bisa   skeletal
digerakan . Mempersempit
DO: dalam ruang gerak
pemeriksaan  
didapatkan hasil Fungsialesa
adanya  
fungsialesa, Kelemahan fisik
deformitas, Px.
Radiologi diperoleh
hasil fraktur femur
dextra, sudah
terpasang spalk.
Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN PLANING
1 Nyeri akut NOC: Pengkajian
b.d. -    Tingkt kenyamanan -    Minta pasien untuk
Diskontinui -    Nyeri: efekmerusak: perilaku menilai
tas tulang yg diamati/dilaporkan nyeri/ketidaknyamanan
Tujuan/Kriteria evaluasi: pada skala 0-10 (0=tdk
-    Setelah dilakukan tindakan ada nyeri, 10= sangat
keperawatan selama 1x 24 nyeri)
pasien mampu mempertahankn -    Kaji dampak agama,
tingkt nyeri pd skala 3. budaya, kepercayaan dn
Setelah dilakukan tindakan lingkungan terhadap
keperawatan selama 2x 24 nyeri dan respon pasien
pasien menunjukkn nyeri: efek -    Lakukan pengkajian
merusak dibuktikan dg indikator nyeri yg komprehensif
nilai 5 yaitu tidak ada gangguan meliputi lokasi,
ditunjukkn dari ekspresi nyeri karakteristik, durasi, frek,
lisan atau pada kualitas,
wajah,kegelisahan atau intenistas/keprhn
gangguan otot nyeri,faktor presipitasi
DIAGNOSA TUJUAN PLANING
2 Kelemahan Setelah Terapi ambulasi
fisik dilakukan asuhan
berhubung keperawatan
an dengan selama 2x24 jam
kerusakan kelemahan fisik
muskuloke dapat teratasi
letal dengan criteria
hasil:
-    kelemahan
fisik tidak terjadi
ANALISIS DATA
INTRA OPERASI
NO WAKTU DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1 14.20 Subjektif : - Perdarahan Resiko syok
Objektif : akibat hipovolemik
-       Insisi ± 20 cm pembedahan
-       Perdarahan ±
750 cc
-       TD : 128/90
mmHg
-       Nadi :
78x/menit
-       RR :
18x/menit

 MASALAH KEPERAWATAN
Resiko syock hipovolomic b.d Perdarahan akibat pembedahan
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1 Resiko syok Setelah dilakukan - Monitor perdarahan
hipovolomik b.d tindakan keperawatan pada daerah pembedahan
perdarahan selama operasi 1x2 setelah dilakukan insisi.
akibat jam diharapkan syock -     - Ingatkan operator
pembedahan hipovolomic tidak dan asiasten bila terjadi
terjadi, dengan kriteria perdarahan hebat
hasil: -      - Monitor vital sign
-Tidak ada tanda – tiap 5 menit
tanda syock -     - Monitor cairan yang
hipovolemik melewati DC katheter
(cyanosis) -     - Memberikan cairan
-    - TTV dalam batas RL untuk resusitasi cairan
normal (TD: 120/80- -     - Memonitor tanda-
140/100, Nadi 60-90). tanda syock hipovolemic.
ANALISIS DATA
POST OPERASI
NO WAKTU DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Subjektif: - Proses Resiko
pemindahan tinggi
Objektif: brankar cedera
Pasien hanya tiduran
saat dipindahkan,
kaki belum dapat
digerakan, kaki
kanan terdapat luka
post operasi pasien
dipindahkan ke ruang
RR dengan brankar.

MASALAH KEPERAWATAN
Resiko tinggi cedera b.d Proses pemindahan brankar
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1 Resiko Setelah dilakukan -    -  Perhatikan posisi
tinggi asuhan keperawatan, pasien
cedera b.d diharapkan resiko -    -  Mendekatkan bed
Proses cedera tidak di samping pasien
pemindahan terjadi.Dengan -     -Melindungi organ
brankar. kriteria hasil: vital pasien
-     - Tidak terjadi -     -Kolaborasi dengan
abserasi kulit karena 2-3 perawat yang ada
pemindahan pasien. -     -Mengakat pasien
  secara bersamaan
-    - Pasien dapat -     -Memberikan
dipindahkan dengan penyangga di tempat
aman dan nyaman. tidur pasien.
Etiologi
 
Trauma (langsung atau tidak langsung), patologi

Fraktur (terbuka atau tertutup)

Kehilangan integritas Fraktur terbuka ujung tlang


tulang menembus otot & kulit

Ketidakstabilan posisi fraktur, Luka


apabila organ fraktur digerakkan
Gangguan
Fragmen tulang yang patah integritas kulit
menusuk organ sekitar
Kuman mudah masuk
Gangguan rasa Resiko tinggi
nyaman nyeri infeksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai