LANJUTAN-2

PENGARUH PAPARAN MEDAN

ELEKTROMAGNET EXTREMELY LOW
FREQUENCY ( ELF )
OLEH SUTET- 500 kV TERHADAP KESEHATAN
HUNIAN DIBAWAH SUTET 500kV
 Medan Magnet ELF
di Sekitar Cervical Traction (Traccy)
Medan Magnet ELF Ambient
 E

T a n a h

Medan Listrik dan Medan Magnet Di Sekitar Arus Listrik AC Pada

Konduktor Di Atas Permukaan Tanah
 The Electromagnetic Spectrum

Static field
Electromagnetic Radiation
 The electromagnetic spectrum
Static Power AM FM radio Microwave Heat Tanning Medical
field line radio TV oven lamp booth X-rays

106 104 102 1 10-2 10-4 10-6 10-8 10-10 10-12

Wavelength (meters)
Frequency (Hz)

102 104 106 108 1010 1012 1014 1016 1018 1020

ELF Radio Infrared Ultraviolet X-ray

(RF) Microwave (IR)
(MW) (UV)

Non- Ionizing Ionizing

Non-thermal Thermal Optical Broken bonds

Low induced High induced Electronic DNA damage

currents currents excitation
 The
electromagnetic
spectrum:
wavelengths and
notation
Spektrum Elektromaknetik
Electrostatic Hazards : Refueling Fires ?!
(Static Fires at Gas Pump, Warning Alert!)
ELF-Surveymeter: Alat Ukur Medan Listrik dan Medan Magnet ELF
Pengukuran Medan Listrik dan Medan Magnet ELF Alamiah
 Efek Kesehatan Medan EM-ELF Oleh Medan EM-ELF

Coste, 1996:11 Laporan Epid: Paparan jangka lama Asosiasi dg 3 Jenis

Tumor (Leukemia, Tumor Otak, & Lymphoma) dan Sistem Imun

Feychting&Ahlbom, 1993: Lindstrom, 1955: Treshold

> 0,2 T Asosiasi
Leukemia Anak
Rodval, 1988: > 0,4 uT,
84 kasus glioma &
20 meningioma
Valberg, 1997: > 10 uT potensi
Efek Biologis pd Manusia
Sudarti, 1999 & 2004: EM-ELF Oleh Sutet 8
weeks atau Mdn Magnet ELF 20 – 40 T 30
hr Tdk Efek Apoptosis Sel Germ
Efek Biologis (50Hz): 40 T
Pascal, 1996: tumor otak pada
Pekerja dg Peralatan Listrik: Stlh 5
thn : OR = 3,69 ( CI = 1,10 – 12,43)
Sudarti, Syariffuddin, Amsyari, 1998:
- Aada perbedaan Aritmia & Depresi pada
Masya. Di bawh Sutet-500 kV dg Kontrol
- Tidak ditemukan Penyakit yang terkait dg
Sutet-500 kV,
Sudarti, 2004: Mdn Magnet ELF 20 – 40 T
15 hr Menurunkan Respons Imun

Belum ditemukan Gangguan Klinis Yng di Sebabkan Oleh SUTET-500 kV

MEKANISME EFEK BIOLOGI SELULER OLEH MEDAN EM-ELF
MEDAN EM-ELF (< 300 Hz)
Efek (Non-Ionizing; Non-Termal; Non-Linier)
(Walleczek, 1992; Eichwald, 1996 )

Gaya Magnet (Tak Terhalangi)

(Stress cells)
(Lee JH (2000); Golfert (2001)

Konduktivitas Membran Sel Meningkat

2+ )
Limfosit – T (Signal Transduction - Ca
(Waleczek, 1992; Eichwald, 1995)

(Walleczek, 1992): Sodium Pump

(Na- ATP-ase > 0,125 μT)

Ca 2+ Sitosol
(Liburdy, 1992; Fitzsimmons, 1994;Lindstrom, 1995;Flipo, 1998;Ikehara, 1998;Loscinger, 1999)
MEKANISME EFEK BIOLOGIS MEDAN EM-ELF THD IMUNITAS
Medan Magnet ELF
(stressor)

Stress Cell (Sel-T)

Membrane Sel T
(Konduktivitas membran meningkat)

Ca 2+ Sitosol
Calmodulin

Ca2+ - Calmodulin

Calcineurin Inaktif Calcineurin Aktif

p NF-ATp NF-AT
(NF-ATc) (NF-ATn)
p

NF-AT
Menembus membran inti
Translasi

DNA
Gen Enhancer
NF-AT Sel B
Transkripsi gen Mengikat enhancer

Translasi
Diferensiasi

Th1 Th2
IFN-γ IL-10 Sel Plasma
(IgM, IgG)
 IFN-gamma Pre-15

Limfosit Penghasil IFN-gamma Kelompok Pre-test 15 hari

(Perbesaran Mikroskop 40X diperbesar 250%)
 IFN-gamma Post-15

Limfosit Penghasil IFN-gamma Kelompok Post-test 15 hari

(Perbesaran Mikroskop 40X diperbesar 250%)
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Pre-test pos-15 pos-30

IL-10 IFN-gamma IgG IgM

Tergantung Intensitas & Lama Paparan

 Hasil Penelitian Efek Psikologis SUTET

Wijngaarden, 2000:
Paparan Mdn-EM meningkatkan
kejadian bunuh diri, terkait dg
peningkatan melatonin dan Depresi
Sudarti, Syariffuddin, Amasyari, 1998:
Masy bertempat tinggal di bwh Sutet-500 kV
mengalami Depresi lebih tinggi dibandingkan
daerah kontrol
 MEKANISME PSIKONEUROIMUNOLOGI
OLEH SUTET-500 kV
Fisik Jaringan SUTET-500kV

Dengung Bunga Api Andongan Induksi EM

Rasa Khawatir

Faktor Faktor
Stress Psikologis Pendukung Lain
Pendukung Lain

CNS

Humoral Hipothalamus (CRF) ANS

Korteks Adrenalis (Kortisol) Pleksus

Mienterikus

SISTEM IMUN
 Peran CENDEKIAWAN
DARI SUTET hingga TABLET GULA

Sepanjang kiprahnya di dunia perguruan tinggi, mungkin

baru pertama kali terjadi, Universitas Indonesia didemo
warga masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, unjuk bisa
ditujukan untuk memprotes pernyataan staf pengajar
universitas bergengsi ini.

Oleh JAMALUL INSAN HS

News Producer di TV Swasta

Penegasan yang dikemukakan Dr Cory, yang memastikan

tidak ada bukti konklusif dampak kesehatan dengan radiasi
SUTET. Menurut Cory, yang paling memungkinkan adalah
dampak stres karena tinggal di bawah tegangan SUTET.
Contohnya, mata yang terus berair, tapi setelah dicek dokter
ternyata tidak ada apa-apa. Karena itu, menurut Cory, dampak
kesehatan seperti cacat, kanker atau anak idiot tidak ada
hubungannya dengan dampak 'radiasi SUTET. Inilah yang
dinilai oleh mereka yang mengklaim sebagai korban SUTET
sebagai pengkhianatan ilmuwan terhadap nilai kebenaran, dan
sekaligus keberpihakan terhadap penguasa.
Belasan orang yang mengklaim sebagai
korban saluran udara tegangan ekstra
tinggi (SUTET) berunjuk rasa di halaman
Kampus Fakultas Kedokteran UI (FKUI) di
Salemba, Selasa 21 Februari 2006.
Mereka menuntut penjelasan Dr Cory
Wawolumaya di berbagai media massa,
yang menyatakan radiasi SUTET tidak
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pernyataan staf pengajar FKUI itu dinilai
mendustai kebenaran berkedok
pengetahuan. Karena itu, mereka
menuntut dosen di Bagian Kedokteran
Komunitas FKUI itu mencabut
pernyataannya dan meminta maaf secara
tertulis kepada korban SUTET.
Sudah banyak kajian dan penelitian yang dilakukan sejum­lah ahli di
luar negeri mengenai dampak gelombang elektromagnetik yang
ditimbulkan oleh SUTET. Diawali publikasi hasil penelitian
Wertheimer dan Leeper (1979) di Amerika Serikat. Keduanya
menggambarkan adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat
leukemia pada anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat
jaringan transmisi listrik bertegangan tinggi.
Peneliti lain yang meragukan hasil penelitian itu mengoreksi dengan
penelitian pembanding. Seperti dilakukan oleh Savitzdick (1990)
dan London dkk (1991).
Namun, tampaknya penelitian Wertheimer dan Leeper menguat
kembali, setelah Childhood Cancer Research Group dari
Universitas Oxford melakukan penelitian yang sama.
Uniknya, penelitian ini dibiayai oleh salah satu perusahaan listrik di
negara itu, yang ber­tujuan mencari jarak areal yang aman dari jalur
SUTET. Mereka mengambil sampel data 'kanker dan data anak
usia 0-14 tahun, yang lahir di tahun 1962-1995, yang tinggal di
daerah SUTET di Inggris dan Wales. Hasilnya, bayi yang lahir pada
radius 200 m di bawah kabel listrik tegangan ekstra tinggi
mempunyai kecenderungan 70 persen mengalami peningkatan
risiko terkena leukemia. Lima dari 400 kasus leukemia di Inggris
berhubungan dengan medan listrik. Kesimpulan tim ini dimuat di
British Medical Journal awal Juni 2005.
Hal ini, misalnya, dengan kehadiran ilmuwan dalam iklan SUTET
(termasuk advertorial) beberapa waktu lalu di sejumlah media
massa. Apalagi Iklan SUTET diisi dengan komentar positif mereka
yang bermukim di bawah jaringan kabel tegangan ekstra tinggi dan
komentar seorang pakar teknik listrik yang menyebutkan
keamanan tinggal di bawah kabel itu apabila mengikuti standar
WHO, yaitu ambang batas medan listrik adalah 5 kVm dan 0,1
militesla.
Dalam perhitungan yang dilakukan oleh tim advokasi korban
SUTET, dana belanja iklan itu mencapai Rp 98 miliar, yakni berupa
penayangan di televisi swasta dan TVRI sebesar Rp 48 miliar, talk
show di televisi swasta Rp 18 miliar, iklan di media cetak dan radio
Rp 22 miliar, serta talks show di radio swasta Rp 6 miliar.
Sementara untuk iklan berjudul "Pembangunan SUTET 500 KV
Menjamin Keberlangsungan dan Keandalan Pasokan Listrik"
di media Surat kabar menelan.biaya Rp 52 juta sekali muat.
Sementara itu, masih menurut tim advokasi, biaya keamanan di
sepanjang saluran SUTET di wilayah Bogor Cirebon (Jawa Barat)
yang dihuni sekitar 8.000 keluarga dibutuhkan biaya Rp 4 miliar
per bulan. Alhasil, menurut tim advokasi, PLN mengeluarkan dana
sekitar Rp 102 miliar per bulan. Padahal, tuntutan ganti rugi warga
korban SUTET di Jawa Barat paling cuma sekitar Rp 160 miliar.