RASIONAL
OLEH : SITI SUSIANI
MATERI BAHASAN
• DRPs ACTUAL
• problem yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi obat
yang sedang diberikan pada pasien.
• DRPs POTENSIAL
• problem yang diperkirakan akan terjadi yang berkaitan
dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh pasien
KATEGORI PROBLEMA TERAPI OBAT
• Efek obat yang tidak dikehendaki yang juga mungkin terjadi pada
pemakaian insulin jangka panjang adalah lipodistrofi atau
hilangnya jaringan lemak pada tempat penyuntikan, dan kadang-
kadang dapat terjadi reaksi alergi termasuk edema.
• Interaksi obat
• Interaksi obat yang mungkin timbul dari pemakaian insulin dengan obat
hipoglikemik oral atau dengan obat yang lain dapat dilihat pada referensi
yang lebih detil, misalnya BNF terbaru, Stokley's Drug Interactions dan lain
sebagainya.
PENYEBAB TERJADINYA PROBLEMA TERAPI
OBAT
• Penderita gagal menerima obat
• Disebabkan oleh:
• Penderita tidak menerima pengaturan obat yang sesuai sebagai akibat
kesalahan medikasi (medication error) berupa kesalahan
peresepan, dispensing, cara pemberian atau monitoring yang dilakukan.
• Penderita tidak mematuhi aturan yang direkomendasikan dalam
penggunaan obat
• Penderita tidak meminum obat yang diberikan karena ketidakpahaman
• Penderita tidak meminum obat yang diberikan karena tidak sesuai dengan
keyakinan tentang kesehatannya.
• Penderita tidak mampu menebus obat dengan alasan ekonomi.
PENYEBAB TERJADINYA PROBLEMA TERAPI
OBAT
• Yang juga perlu mendapat perhatian ekstra terhadap munculnya
masalah terkait obat apabila penderita berada dalam kondisi
khusus, seperti:
• Penderita hamil / menyusui
• Penderita gangguan ginjal
• Penderita gangguan hati
• Penderita gangguan jantung (stage 3-4)
• Penderita lanjut usia
• Penderita anak-anak
• Penderita sedang berpuasa
• Dengan adanya DRP diharapkan seorang apoteker menjalankan
perannya dengan melakukan screening resep untuk mengetahui
ada atau tidaknya DRP, serta melakukan konseling pada pasien
tersebut agar masalah terkait penggunaan obat dapat diatasi dan
pasien dapat mengerti tentang pengobatannya yang bermuara
pada meningkatnya kepatuhan pasien dalam pengobatan yang
teratur.
PENGENDALIAN PENGGUNAAN OBAT
• Upaya lain yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki praktek penggunaan obat yang tidak
rasional meliputi:
1. Pengendalian kecukupan obat
Melalui sistem informasi manajemen obat. Dengan
sistem ini setiap penggunaan dan permintaan obat
oleh unit pelayanan kesehatan dapat terpantau,
sehingga kecukupan obat dapat dikendalikan dengan
baik.
PENGENDALIAN PENGGUNAAN OBAT
(lanjutan …..)
• Perbaikan sistem suplai
Melalui penerapan konsep obat esensial nasional. Disini
mengandung arti bahwa di tingkat pelayanan kesehatan tertentu
hanya tersedia obat yang paling dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat dan tersedia setiap saat dengan harga yang
terjangkau.
Untuk Rumah Sakit, konsep obat esensial ini diaplikasikan dalam
bentuk Formularium Rumah Sakit.
• Pembatasan sistem peresepan dan dispensing obat.
Untuk itu perlu disediakan buku pedoman pengobatan di masing-
masing pusat pelayanan kesehatan, formulir- formulir resep
dengan jumlah R/ yang terbatas, dan sebagainya.
PENGENDALIAN PENGGUNAAN OBAT
(lanjutan …..)
• Pembentukan dan pemberdayaan Komite Farmasi dan Terapi
(KFT) di Rumah-rumah Sakit.
Komite Farmasi dan Terapi mempunyai tugas dan fungsi untuk
meningkatkan/menerapkan Penggunaan Obat secara Rasional di
Rumah Sakit.
• Informasi Harga
Akan memberi dampak sadar biaya bagi para provider serta
pasien/masyarakat.
• Pengaturan pembiayaan.
Bentuk pengaturan ini dapat merupakan pembiayaan berbasis
kapitasi dan cost-sharing.
STUDI KASUS 1 :
Ny. P, 74 tahun menderita Parkinson’s desease.
Berdasarkan rekam medis Ny.P juga menderita angina dan terapi obat yang diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Glyceryl Trinitrate (GTN) 500 mcg, cara pakai satu tablet sublingual, bila
diperlukan (ES: hipotensi) GTN : heart failure ,high blood pressure
2. Haloperidol 0,5 mg kapsul, cara pakai sehari 3 x 1 kapsul (ansietas)
Recommended by ACCP for reduction of the risk of vascular events in all patients with
CAD regardless of the presence or absence of clinical manifestations aspirin
a. Assesment (berinteraksi dengan pasien/keluarga pasien) :
2. Data pasien
3. Riwayat alergi
4. Riwayat penyakit
5. Data laboratorium
6. Life style
b. Aktual : - Warfarin
Terapi AF belum ada - Konseling
- Pantau International
www.themegalley.com
Normalized Ratio (INR)
Develop
Asumsi care
(defined) plan :
▪ Prioritas tinggi adalah hipotiroid selain itu pasien beresiko CVD, yang dapat
Mempengaruhi penggunaan warfarin.
Langkah selanjutnya:
1. Identifikasi tujuan terapi dan rencanakan tindakan
Apoteker harus menjelaskan solusi dan pencegahan dari MTO/DRP baik ke pasien
maupun dokter penulis resep agar pasien dan dokter setuju atas rencana
pengobatan tsb sehingga tercapai hasil yang pasti.
3. Terdokumentasi