Anda di halaman 1dari 14

EKONOMI MONETER

MODUL 1
PERANAN UANG DALAM
PEREKONOMIAN
• ARVIE DIAH PRATIWI
• SHOFI HIDAYATURROHMAH
KB 1
RUANG LINGKUP EKONOMI MONETER

Ekonomi moneter merupakan bagian dari


ilmu ekonomi yang khusus mempelajari
tentang sifat, fungsi dan pengaruh uang
dalam kegiatan ekonomi
SEJARAH PERKEMBANGAN UANG

1. Tahap sebelum perdagangan barter. Masyarakat memenuhi


kebutuhan dengan usaha mandiri
2. Tahap perdagangan barter. Masyarakaat melakukan penukaran antar
barang dari masyarakat yang saling membutuhkan
3. Tahap uang barang. Masyarakat menggunakan suatu barang yang
diterima oleh umum sebagai alat tukar, umumnya mereka menggunakan
barang yang merupakan kebutuhan primer
4. Tahap uang logam. Masyarakat menggunakan logam sebagai alat tukar
5. Tahap uang kertas. Penggunaan uang kertas pertama kali digunakan di
China pada masa Dinasti Thang.
UANG

Dalam ilmu ekonomi tradisional uang didefinisikan sebagai setiap alat


tukar yang dapat diterima secara umum. Maka dari itu ada beberapa
syarat agar suatu benda dapat dikatakan sebagai uang, diantaranya:
 Diterima secara umum
 Memiliki nilai yang cenderung stabil
 Ringan dan mudah dibawa
 Tahan lama
 Kualitasnya cenderung sama
FUNGSI DAN TUJUAN MEMEGANG
UANG

FUNGSI: TUJUAN:
 Sebagai alat tukar menukar  Motif transaksi. Memegang uang
untuk kebutuhan transaksiatau
 Sebagai satuan nilai
pembayaran
 Standar pembayaran yang tertunda
 Motif berjaga jaga. Berjaga jaga
 Alat penyimpan nilai menghadapi rekening yang tidak
terduga
 Motif spekulasi. Dalam hal ini uang
dianggap sebagai aset
JENIS JENIS UANG

 Uang primer. Uang logam maupun kertas yang dikeluarka oleh bank
sentral
 Uang penuh. Nilai yang tertera diatas uang tersebut sama dengan
sama dengan nilai bahan yang digunakan
 Uang tanda. Nilai yang tertera diatas uang tersebut lebih tinggi dari
nilai bahan yang digunakan
 Uang giral. Uang yang diciptakan oleh bank umum
 Uang kuasi. Sesuatu yang memiliki kemiripan dengan uang seperti
deposito berjangka, tabungan dan obligasi pemerintah
KB 2
Jumlah Uang Beredar

Pasar uang, sebagaimana pasar yang lain selalu mempunyai dan mencakup 3 unsur
pasar yakni penawaran, permintaan dan interaksi keduanya dalam membentuk harga
dan jumlah keseimbangan.
Para pelaku di sisi penawaran adalah lembaga-lembaga yang mempunyai
kewenangan untuk menciptakan dan mempengaruhi jumlah uang beredar. Seperti di
Indonesia, lembaga-lembaga tersebut adalah Bank Indonesia dan Bank-bank Umum
Pencipta Uang Giral (BPUG).
Para pelaku di sisi permintaan adalah masyarakat pengguna uang, baik orang per
orang ataupun badan hukum. Tingkat bunga adalah harga yang harus dibayar atas
pinjaman uang. Jadi, harga uang di pasar uang adalah tingkat bunga (pandangan teori
Keynes).
Penawaran uang di pasar uang ditunjukkan oleh banyaknya jumlah uang beredar, yang
terdiri dari uang dalam arti sempit dan uang dalam arti luas. Bank Indonesia masih
menggunakan dua konsep uang tersebut :

1. Jumlah uang beredar dalam arti sempit (narrow money). Salah satu konsep uang
yang penting dan banyak dikenal adalah pengertian uang dalam arti sempit. Uang
dalam arti sempit ini terdiri dari uang kartal dan giral. Uang dalam arti sempit
dinyatakan dengan simbol M1.
2. Jumlah uang beredar dalam arti luas (broad money). Uang dalam arti luas terdiri dari
uang kartal, uang giral, dan uang kuasi. Uang dalam arti luas tersebut dinyatakan
dengan simbol M2.
Proses Penciptaan Uang Beredar

Ada 2 pandangan yang berbeda dalam hal


pencetakan uang beredar :
Pandangan pertama, berpendapat bahwa uang
beredar sepenuhnya ditentukan oleh Otoritas
Moneter atau Bank Sentral.

Pandangan kedua, berpendapat bahwa selain


Otoritas Moneter, lembaga lain seperti bank umum
dan perilaku masyarakat ikut menentukan besarnya
jumlah uang beredar.
Konsep Stok dan Konsep Aliran

Jumlah uang beredar adalah konsep variabel stok (stock concept).


Konsep stok menunjukkan tingkat atau posisi dari suatu variabel. Konsep
stok merupakan nilai akumulasi variabel pada suatu penggal waktu.
Sedangkan perubahan jumlah uang beredar adalah konsep variabel
aliran (flow concept). Konsep aliran menunjukkan perubahan nilai suatu
variabel dari waktu ke waktu dalam suatu periode waktu tertentu.
Angka Pengganda Uang

Dapat diketahui dengan jelas bahwa jumlah uang beredar,


baik uang dalam arti sempit (M1) maupun uang dalam arti luas
(M2), selain dipengaruhi oleh Bank Sentral melalui uang primer
(B), juga dipengaruhi seberapa besar uang giral (D) maupun
uang kuasi (Q) yang diciptakan oleh bank umum.
Pengaruh perilaku masyarakat tercermin dari kemauan dan
kepercayaan masyarakat untuk menggunakan uang kartal, uang
giral, maupun uang kuasi.
Salah satu variabel yang mempengaruhi perilaku masyarakat
adalah tingkat bunga bank. Semakin tinggi tingkat bunga,
semakin besar keinginan masyarakat untuk memegang uang
kuasi.
Dengan demikian, bank juga bisa mempengaruhi jumlah uang
beredar melalui kebijakan tingkat bunga.
Jumlah uang beredar juga dapat lebih besar
daripada uang inti. Berapa besar
perbandingan antara uang inti dengan uang Rumus angka pengganda :
beredar, tergantung pada besar angka
pengganda uang (multiplier of money).

Baik angka pengganda uang dalam arti


sempit (M1) maupun dalam arti luas (M2),
besarnya dipengaruhi oleh parameter-
parameter yang menunjukkan perilaku
masyarakat pemegang uang. Parameter-
parameter tersebut adalah:
1. Rasio uang kartal terhadap jumlah
uang beredar.
2. Rasio cadangan untuk menjamin uang
giral.
3. Rasio uang kuasi terhadap jumlah uang
beredar.
4. Rasio cadangan terhadap uang kuasi.

Anda mungkin juga menyukai