Oleh :
ARVIE DIAH PRATIWI / 030914475
MODUL 2
RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS
KOMPETENSI
Kegiatan Belajar 1
AUDIT KOMPATIBILITAS
Audit kompabilitas merupakan suatu proses yang sistematis dan formal untuk
mengevaluasi keselarasan dan konsistensi strategi, kebijakan, dan praktik manajemen
sumber daya manusia dengan sasaran dan strategi perusahaan. Dalam hal ini
dibedakan antara keselarasan eksternal di mana berbagai aktivitas praktik manajemen
sumber daya manusia dievaluasi apakah konsisten dengan kebutuhan//tuntutan
perubahan bisnis serta keselarasan internal di mana setiap subsistem manajemen
sumber daya manusia dievaluasi apakah terintegrasi dan saling mendukung satu sama
lain.
LATIHAN
Jawaban :
1. Audit kompabilitas merupakan suatu proses sistematik dan formal dalam rangka
mengevaluasi keselarasan dan konsistensi sasaran dan strategi SDM dengan
sasaran dan strategi korporat.
2. Audit strategi korporat atau grand strategy merupakan audit terhadap perumusan
strategi perusahaan yang disusun guna mendukung pencapaian visi, misi
perusahaan dengan melakukan SWOT analysis dengan mempertimbangkan
kondisi internal dan kondisi eksternal perusahaan dalam lingkup industri terkait.
Audit strategi bisnis atau competitive strategy merupakan audit terhadap
penjabaran strategi korporat yang dirumuskan dengan mempertimbangkan arah
dan transformasi bisnis perusahaan demi mewujudkan sasaran korporat dan
memenangkan persaingan di lingkup industry terkait, dsedangkan audit strategi
SDM atau functional strategy merupakan audit terhadap penjabaran strategi
bisnis perusahaan yang dirumuskan dengan menerapkan analisa SWOT fungsi
SDM.
Kegiatan Belajar 2
Secara spesifik ada 3 keluaran (output) analisa jabatan yang perlu di audit,
yaitu :
1. Audit praktik rekrutmen mengenai ketaatan asas terhadap kebijakan SOP dan
peraturan-peraturan terkait rekrutmen.
2. Audit mengenai integrasi rekrutmen dengan sistem SDM lainnya antara lain
dengan sistem seleksi.
3. Audit terhadap efesiensi terkait dengan biaya yang dikeluarkan dalam
pelaksanaan atau implementasi program rekrutmen dan efektivitas terkait
dengan ketersediaan jumlah dan kualifikasi kandidat pools yang tepat.
4. Audit terhadap proses bisnis rekrutmen mengenai jumlah dan jenis jabatan,
proses dalam penentuan metode rekrutmen, dan jumlah dan kualifikasi kandidat.
1. Audit praktik seleksi mengenai ketaatan asas terhadap kebijakan SOP dan
peraturan-peraturan terkait seleksi.
2. Audit mengenai integrasi seleksi dengan sistem SDM lainnya antara lain
dengan sistem rekrutmen dan sistem pelatihan.
3. Audit terhadap efisiensi terkait dengan biaya yang dikeluarkan dalam
pelaksanaan atau implementasi program seleksi dan efektivitas terkait
dengan jumlah dan kualifikasi calom pegawai yang terpilih apakah sudah
memenuhi kebutuhan perusahaan.
4. Audit terhadap proses bisnis seleksi yang mencakup daftar kandidat,
pesyaratan jabatan berbasis kompetensi, profil jabatan, jangka waktu dan
anggaran merupakan input yang harus dipertimbangkan hingga beberapa
proses tahap-tahap seperti tahap seleksi administratif, tahap tes keahlian
profesi, tes potensi, tes kompetensi, tes kesehatan dan tahap wawancara.
LATIHAN
Jawaban :
1. Proses bisnis analisa jabatan mencakup struktur organisasi, proses bisnis unit
kerja sebagai input, pengumpulan, dan pengolahan data jabatan/pekerjaan yang
terorganisir dengan metode yang tepat sebagai proses serta uraian dan
persyaratan jabatan sebagai output.
2. Strategi rekrutmen yang paling efektif untuk mendapatkan kandidat yang
bertalenta adalah strategi berpandangan baru dan dilaksanakan dengan cara e-
recruitment.
3. Dalam audit fungsi seleksi, seorang auditor harus memahami tahapan seleksi
administratif (tahap 1), tes keahlian (tahap 2), tes potensi (tahap 3), tes
kompetensi (tahap 4, tes kesehatan (tahap 5), dan tes wawancara user (tahap
6). Dari 6 tahapan tersebut maka yang paling kritis adalah tahap 2-3 dan 4
karena output ketiga tersebut berpengaruh langsung atas terpilihnya calon
pegawai yang paling kompeten dan memenuhi kealifikasi calon pegawai yang
paling kompeten dan memenuhi kualifikasi atau persyaratan posisi jabatan yang
kososng/ditawarkan.
Kegiatan Belajar 3
Kompensasi atau balas jasa merupakan proses penentuan imbal jasa pegawai dengan
mengacu pada kinerja yang ditampilkan, mempertimbangkan keadlian internal
(kesesuaian dengan bobot relative jabatan), keadilan eksternal (kesesuaian dengan
imbal jasa jabatan setara pada industry sejenis) dan kondisi keuangan perusahaan.
LATIHAN
1. Apakah yang menjadi input dalam audit terhadap proses pelatihan dan
pengembangan SDM-BK?
2. Uraikan pengertian dan tujuan dari audit evaluasi jabatan. Mengapa audit
evaluasi jabatan penting dilakukan sebelum Anda sebagai auditor melakukan
audit fungsi balas jasa?
Jawaban :
Kegiatan Belajar 4
AUDIT KOMPETENSI
Audit budaya perusahaan perlu dilakukan karena pada dasarnya budaya perusahaan
merupakan nilai yang dianut bersama oleh seluruh anggota perusahaan yang
membedakannya dengan perusahaan lain. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dan
acuan manajemen dalam merumuskan kebijakan, peraturan, sistem, sistem prosedur
maupun penerapan sistem pengelolaan sumber daya manusia, serta menjadi pedoman
dan acuan bagi pegawai dalam berperilaku.
LATIHAN
Jawaban :
1. Kompetensi diartikan sebagai suatu kerakteristik dasar yang melekat pada individu
terkait dengan kinerja yang superior atau efektif. Kompetensi mencakup motif, traits,
konsep diri, pengetahuan dan keterampilan.
2. Kedua kompetensi merupakan kompetensi yang ideal dimiliki seorang
individu/pegawai apakah Ia seorang pejabat atau seorang staff/pelaksana.
Perbedaan mendasar antara keduanya adalah : hard competencies merupakan
kemampuan terkait bidang keahlian/profesi pegawai seperti kompetensi keuangan,
pemasaran. Sedangkan soft competencies atau kompetensi perilaku merupakan
kemampuan yang dituntu harus dimiliki pegawai agar mampu menampilkan kinerja
memuaskan sesuai tuntutan jabatan mencakup kompetensi inti/utama, kompetensi
kognitif, kompetensi atribut pribadi, kompetensi antar pribadi dan khusus untuk
jabatan struktural mencakup kompetensi manajerial dan kompetensi kepemimpinan.
3. Kompetensi perilaku kritis yang dituntut antara lain mencakup perubahan
paradigma, kemampuan berpikir inovatif, berpikir positif, antusiasme, keingintahuan,
pembelajaran, pengembangan diri, kemampuan menjalin dan membina jejaring
kerja, serta hasrat bersaing yang intrinsik sifatnya.
4. Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang dianut bersama dan menjadi
pedoman bagi pimpinan dan pegawai dalam bertindak dan berperilaku. Sebagai
nilai-nilai utama, budaya perusahaan terkait erat dengan pengelolaan SDM
khususnya dengan merekrut dan mempertahankan SDM yang bertalenta.
5. Untuk mengidentifikasi bdaya perusahaan, auditor dapat mengamati dan mengkaji
artifact, seperti symbol, upacara, kebijakan, dan sistem. Cara lain yang dapat
digunakan adalah melalui survei.