KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban : 1. TIGA JENIS AUDIT a) Audit keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan diterima secara umum. Dengan demikian, proses audit ini berkebalikan dengan proses akuntansi keuangan. Dalam akuntansi keuangan, proses berjalan maju sejak adanya transaksi kemudian pencatatan sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Sementara itu, proses audit dimulai dari laporan keuangan yang kemudian berjalan mundur sampai penelusuran transaksi dengan mengevaluasi bukti atau dokumen yang relevan. Dalam bahasa lain, akuntansi keuangan merupakan kegiatan pencatatan transaksi yang hasil akhirnya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan ini yang kemudian menjadi input dalam proses audit keuangan, dan hasil akhirnya adalah opini atas laporan keuangan tersebut, misalnya wajar atau wajar tanpa syarat. b) Compliance audit, Compliance audit atau audit ketaatan merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas sudah dijalankan oleh pihak atau personil yang seharusnya menjalankan prosedur dan aturan tersebut. Prosedur dan aturan tersebut bisa berasal dari luar organisasi atau perusahaan atau bisa juga merupakan prosedur dan aturan yang merupakan kebijakan internal perusahaan. c) Operational audit, Operational audit atau audit operasional adalah pemeriksaan atas semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomiannya. Audit operasional biasanya dilakukan oleh pihak manajemen untuk mencari rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dalam beberapa literatur, audit operasional juga sering disebut dengan management audit Audit operasional atau audit manajemen ini merupakan audit yang ruang lingkupnya sangat luas yang dapat meliputi seluruh fungsi dalam organisasi, mulai dari pemasaran, produksi atau operasi, organisasi dan SDM, dan sebagainya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Perspektif Marin Costel a. Perspektif Teknis Organisasional, Dalam perspektif ini, audit MSDM merupakan alat untuk memverifikasi dokumen dan menganalisis berbagai indikator yang menunjukkan tingkat efisiensi organisasi. b. Perspektif Sosio-Psikologis, Menurut perspektif sosio-psikologis, audit MSDM merupakan sarana untuk menilai kualitas hubungan kerja di dalam sebuah perusahaan untuk melihat faktor apa yang penting bagi motivasi karyawan dan mengidentifikasi sumber daya untuk mengoptimalkan organisasi menurut sudut pandang karyawan. c. Perspektif Ekonomis Dalam perspektif ekonomis, audit MSDM merupakan alat untuk: • Membangun daya saing perusahaan dalam area SDM yang dapat dilakukan dengan membandingkan indikator sosial dan ekonomis perusahaan dengan peraturan atau prosedur dan kebijakan yang berlaku atau dengan perusahaan lain yang sejenis. • Mengembangkan efektivitas fungsi departemen SDM dengan makin meningkatnya peran dan kewenangan departemen SDM selaras dengan pengembangan bisnis perusahaan. • Mengembangkan efektivitas audit itu sendiri dengan membandingkan antara biaya audit dengan dampak atau manfaat dari audit yang dilakukan.
3. Perencanaan SDM-BK memiliki keterkaitan erat dengan perencanaan strategic dalam
perusahaan untuk memperkirakan permintaan dan ketersediaan SDM dimasa mendatang melalui Analisa eksternal internal. Hal tersebut menjadi dasar adanya audit perencanaan SDM-BK. a) Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) cakupan audit fungsi perencanaan SDM-BK! 1. Audit Praktik Perencanaan SDM mengenai ketaatan asas terhadap kebijakan, Standard Operating Procedure (SOP) dan peraturan yang terkait dengan Perencanaan SDM. 2. Audit mengenai aspek integrasi perencanaan SDM-BK dengan sistem lainnya antara lain dengan rekrutmen dan seleksi. 3. c.Audit terhadap efisiensi dan efektivitas perencanaan SDM-BK. Efisiensi terkait dengan biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan atau implementasi program perencanaan SDM-BK. Efektivitas terkait dengan ketepatan staffing internal dan staffing eksternal baik dari sisi jumlah maupun kualifikasi yang diharapkan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
4. Audit terhadap proses bisnis perencanaan SDM-BK. Apabila kita berbicara mengenai proses bisnis perencanaan SDM-BK, pada intinya adalah bagaimana kita memproyeksikan kebutuhan dan ketersediaan SDM di masa depan baik untuk jangka pendek (1 tahun) maupun jangka panjang (lebih dari 1 tahun) Untuk melakukan audit perencanaan SDM-BK khususnya mengenai proses memproyeksikan kebutuhan dan ketersediaan SDM maka kita membutuhkan input. Sebagai contoh audit terhadap proses memproyeksikan kebutuhan SDM misalnya, membutuhkan informasi mengenai rencana strategik perusahaan, kondisi lingkungan seperti pertumbuhan ekonomi atau berkurangnya karyawan secara alami misalnya karena pensiun. Sedangkan audit terhadap analisa ketersediaan SDM, membutuhkan data mengenai jumlah dan kualifikasi SDM saat ini.
b. Gambarkan alur model audit perencanaan SDM-BK!
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA