PROFESI HUKUM
1. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, dan tentang hak dan
kewajiban moral.
2. Nilai mengenai benar dan salah, pantas dan tidak pantas,
baik dan buruk yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
3. Kumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan akhlak
(moral).
Perbedaan:
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang
lain hadir atau tidak ada saksi mata, etiket tidak berlaku
(makan dengan angkat kaki di muka umum & sendiri).
Etika, selalu berlaku, juga kalau tidak ada saksi mata, tidak
tergantung pada hadir tidak orang lain (Sesudah makan di
Restoran tidak bayar, walaupun tidak dilihat orang lain atau
pemilik restoran).
3. Etiket, bersifat relatif (dianggap tidak sopan dalam suatu
kebudayaan, ditempat lain dianggap sopan). Etika, jauh
lebih absolut, tidak bisa ditawar dan hampir berlaku sama
disemua tempat.
4. Etiket, memandang manusia dari segi lahiriah saja, Etika
memandang manusia dari segi dalam. Orang yang bersikap
etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.
Moralitas: Ciri Khas Manusia
KAIDAH/
BENAR - SALAH
NORMA
PENEGAKAN
HUKUM
Konsiderans KUHAP:
c. Meningkatkan sikap aparat PH untuk menjalankan
fungsi dan wewenang ke arah tegaknya hkm
e. Perlindungan terhadap harkat dan martabat mc
demi tegaknya dasar utama negara hukum
Penyidikan bernilai etis, jika dilaksanakan berdasarkan prinsip proses hukum yang
adil, agar TP dapat diselesaikan dan pelakunya diproses menurut hukum.
Penuntutan bernilai etis, jika org yang dijadikan terdakwa, telah diperiksa dan
ditemukan cukup bukti untuk diajukan ke persidangan
Persidangan bernilai etis, jika Hakim dalam memeriksa perkara secara fair untuk
menemukan kebenaran objektif
ETIKA KONTEKSTUAL
Bila Hakim dalam persidangan beranggapan bahwa tidak cukup bukti dan tidak
mendapatkan keyakinan atas kesalahan terdakwa, maka terdakwa dibebaskan.