Agribisnis
Berkelanjutan
Oleh :
Rahma austin : 1706122847
Welly maulidya :1706122788
SCM (Supply Chain Management )
Pengertian SCM Tujuan SCM
Mekanisme yang menyelaraskan antara
menghubungkan semua pihak permintaan dan penawaran
yang bersangkutan dan kegiatan secara efektif dan efisien untuk
yang terlibat dalam memenangkan persaingan pasar
mengkonversikan bahan mentah
menjadi barang jadi. Pihak yang
bersangkutan bertanggung Proses Supply Chain Management
jawab untuk memberikan Proses manajemen rantai
barang-barang jadi hasil pasokan ini terbagi menjadi
produksi kepada pelanggan tiga macam tanggungjawab:
pada waktu dan tempat yang
tepat dengan cara yang paling 1. Arus Material
efisien. 2. Arus informasi
3. Arus finansial
Komponen Supply Chain Management
1. Upstream Supply Chain 2. Downstream Supply Chain 3. Internal Supply Chain
Good Manufacturing
Practices (GMP)
tujuan dari penerapan GAP diantaranya;
• program perawatan
peralatan
01
• program sanitasi
termasuk pada 09 • pengambilan
sampel
fasilitas pengepakan
02 mikrobia
• pembersihan akhir
musim tanam
03 08
Content Here
• transportasi
• tempat penyucian
dan pengepakan 04 07
• program perawatan
Content Here
gudang
• pelatihan bagi
para karyawan 05 06 • program penangan
hama dan penyakit
Dampak Penerapan Good Agricultural Practices
5.Lokasi pasca
2. Personil yang terlibat 3.Setiap produk 4.Petugas yang panen harus
1.Proses
dalam proses pasca panen yang siap dikirim melakukan sortasi terhindar dari
penanganan,
harus sehat, bebas luka harus diberi kode (pemilihan) dan tempat yang
pengemasan dan
atau penyakit yang dapat identitas dan grading kotor, bebas
penyimpanan harus
mengakibatkan catatan (tanggal (pengkelasan) sampah, tidak
dicatat. Produk yang
pencemaran. Setiap panen, identitas harus bersertifikat, ada
sudah sesuai dengan
personil sebelum lot, pengemasan staf pemanenan pencemaran
standar harus dicek
melakukan pekerjaannya dan tanggal kirim, harus dilatih dan hewan kebun,
terlebih dahulu oleh
harus mencuci tangan tujuan produk seluruh staf sudah bebas dari zat
supervisor, pemanen
terlebih dahulu, tidak dikirim, serta asal melaksanakan kimia dan
dan manager, baru
makan-minum, merokok produk dari blok prinsip hygiene terhindar dari
kemudian
atau meludah selama lahan tertentu. personil. bencana alam.
dikonfirmasi kepada
pelanggan. bekerja.
Ruang Lingkup Good Handling Practices
•Pengumpulan •Pemeraman/Ripening
•Sortasi •Penyimpanan
•Transportasi
•Pembersihan/Pencucian
•Standarisasi Mutu
•Grading
•Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dan
•Pengemasan
Pengelolaan Lingkungan
•Pelabelan
Dan Pengawasan dan Pembinaan
Good Handling Practices merupakan salah satu proses penanganan dalam satu rangkaian
manajemen mutu sejak produk berada di lapangan hingga nanti melaui proses manufacturing.
Penerapan GHP sangat membantu dalam menekan losses (kehilangan) untuk menghasilkan
produk bermutu
Place Your Picture Here
3. Good Manufacturing
Practices (GMP)
Adalah :
03
02
01
Penerapan GMP sebagai
standar tunggal, atau
produk yang dihasilkan merupakan bagian dari
akan di jual di penerapan standar yang
Bila penerapan GMP Di ( lokal atau ekspor), lain dan sertifikasi dari
lakukan sertiikasi maka maka standar GMP yang standar yang lainya
lembaga sSertifikasi digunakan sebagai tersebut seperti: ISO
GMP di Indonesia dapat referensi 22000;2005, HACCP,
dilakukan oleh BPOM, mempertimbangkan BRC, SQF, IFS dan lain-
atau lembaga sertifikasi standar GMP di negara lain.
independen lainnya. dimana produk tersebut
di jual.
Tiga Pola Pertanian masa Depan
Contoh : pada komoditi cabai
1. Pola konvensional.
Upaya peningkatan produktifitas pertanian terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia
Revolusi industri di eropa berinbas di bidang pertanian
Temuan paling fantastik dalah pupuk dan pestisida buatan yang kemudian menjadi external input (e) paling
penting
Pada awalnya petani ragu dan sulit untuk mengadopsi penggunaan ei
Melalui propaganda yang berlebihan, petani mulai dapat menerima ei
Pengaruh ei yang fenomenal dalam peningkatan produktivitas menyebabkan petani mau mengadopsi teknologi
ei
Mulailah sistem pertanian beralih ke LEIA
Memanfaatkan sumber daya lokal ( sampah, kompos, limbah) yang sangat intensif
Sedikit atau sama sekali tidak menggunakan masukan dari luar (menggunakan bahan kimia jika ada kekurangan
di tingkat loka)
Kelemahan :
HEIA
(High External Input Agriculture)
peningkatan kualitas hidup dan kebutuhan manusia juga menuntut infra struktur yang memerlukan lahan, yang menyebabkan
terjadinya ahli fungsi lahan
Disisi lain luas lahan pertanian tidak bertambah bahkan mengalami penurunan
Sebagai akibatnya lahan tersedia (tersisa) dimaksimalkan pemanfaatannya
Lahan/alam mengalami tekanan karena dieksploitasi secara berlebihan, melebihi kemampuan/ daya dukung lingkungan
Akibatnya lahan mengalami degradasi dan produktifitas menurun
Untuk meningkatkan produktifitas, manusia memasukkan berbagai materi dan energi (ei) dalam jumlah berlebihan
Penggunaan ei secara berlebihan berkembang pesat sejak revolusi industri (agrokimia) dengan bendera revolusi hijau.
Diberbagai negara, kebijakan pemerintah ikut membantu penerapan ei dlam sistem pertanian
Sifat HEIA :
• Penggunaan input luar (SAPRODI) secara besar besaran
• Berorientasi utama pada pasar
• Fokus pada komoditas unggulan
Dampak penerapan HEIA
• Ketergantungan terhadap bahan kimia dengan tingkat penggunaan yang semakin tinggi/ meningkat
• Agroekosistem rusak
• Produk pertanian yang mengandung residu bahan kimia (pestisida)
Thank You