Anda di halaman 1dari 17

Reysa Pradifta (1921012001)

Pengembangan Obat 1
” Melanoma cancer
stem-like cells:
Optimization method
for culture,
enrichment and
maintenance”

Pascasarjana Farmasi
Universitas Andalas
2019
WHOA!
It could be the part of the
presentation where you can
introduce yourself, write
your email…
Kulit merupakan perlindungan utama terhadap banyak hal, terdiri dari
3 lapisan: epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Jenis sel khusus
dari lapisan terluar epidermis, adalah keratinosit, sel Langerhans, dan
melanosit.

Untuk menjaga terhadap radiasi ultraviolet berbahaya (UVR) dari


sinar matahari, melanosit mengandung organel yang unik, yaitu
melanosome, yang menghasilkan pigmen, melanin, hingga
memberikan perlindungan cahaya.“
Stem cell melanosit
memiliki kualitas spesifik
dan dapat diambil secara
relatif dari kulit. Di dalam
kulit, kemungkinan besar
sel-sel induk melanosit
terletak di dalam bagian
anatomi tertentu,
membuatnya mudah
untuk ditemukan dan
diisolasi. Sel induknya
berada di dalam daerah
tonjolan folikel rambut.
Kenapa Melanosit merupakan unit sel
harus tunggal yang memiliki umur
melanosit? panjang dibandingkan dengan sel
lainnya, seperti keratinosit.
Kemampuannya untuk tumbuh dan
berdiferensiasi juga sangat
terkontrol serta kemampuannya
bermigrasi membuat melanosit
dijadikan untuk terapi stem cell
melanoma.
Malignant melanoma
dikenal sebagai salah
satu kanker paling
agresif dengan
insiden yang
meningkat setiap
tahun. Cancer stem
cell (CSC) terlibat
dalam resistensi
terhadap perawatan
terapi, proses
metastasis, dan
kekambuhan pada
pasien.
Tujuan penelitiannya
adalah membandingkan
kemampuan media
terkondisi yang digunakan
untuk mesenchymal stem
cell manusia (MSC)
diisolasi dengan metode
enzimatik dan non-
enzimatik untuk
pengayaan dan
pemeliharaan CSC
melanoma.
Isolasi MSC dengan Metode
Non-Enzimatik

MSC ditambahkan
FBS diganti conventional
Jaringan adiposa dari dengan 5 ml sphere medium with
pasien liposuction DMEM 4-5 hari modifications was added
dipotong kecil (5 mg) hingga (DMEM
dicuci dengan FBS fibroblast F12, 1% P/S, 1 mg/mL
dimasukkan ke 6 plate muncul, lalu hydrocortisone, 4
+ 5 µL FBS dipanaskan ditambahkan ng/mL heparin, 1X
dan dikultur 24 jam lagi DMEM ITS; 1X B27, 10 ng/mL
37ºC dan 5% CO2 dikultur hingga EGF), and 10 ng/mL FGF),
2000 sel/cm2. setiap
Setelah 24 jam 48 jam media dikumpulkan
dicuci dengan (media terkondisi) dan diganti
PBS dengan medium baru hingga
80-
Isolasi MSC dengan Metode Enzimatik

1. Jaringan adiposa 2. Dicuci dan


3. Disentrifus, pelet
dicuci 3-4 kali direndam dengan
ditambahkan FBS, +
dengan PBS, larutan kolagenase
160 mM NH4Cl,
disentrifus 400 g tipe I A, diinkubasi
sentrifus 10 menit
selama 7 menit pada suhu 37º C

4. Dicuci dengan 5. Disubkultur


DMEM inkubasi 48 dengan media
jam terkondisi
Characterization of MSCs obtained by non-enzymatic and enzymatic methods
using CD105 (L,O), CD73(M,P), CD90 (N,Q), CD34 CD14, CD45, CD133 and CD326
surface markers. Similar results were obtained by both methods: high expression
of CD105, CD73 and CD90 and not expression of
CD34, CD133, CD326, CD45, and CD14
setelah dua minggu,
sel-sel
diisolasi dengan
metode enzimatik dan
non –enzimatik
menanggapi media
diferensiasi dengan
cara yang sama dan
tidak
perbedaan diamati
dengan adanya tetesan
lipid, kalsium
deposito dan matriks
tulang rawan
Evaluasi
efek media
terkondisi
Kesimpulan

Metode isolasi MSC sangat berpengaruhi terhadap CSC


melanoma. Metode non-enzimatik dapat meningkatkan
karakteristik fenotipe CSC, karena sel tidak mengalami stres
enzimatik dan proteolitik, Kelebihan metode non-enzimatik
adalah selain murah dan membutuhkan waktu penanganan yang
lebih sedikit, jauh lebih efisien dalam pemeliharaan pertumbuhan
CSC, karena memungkinkan kita untuk memperoleh kultur dalam
sphere medium dengan tingkat ALDH1 + tinggi.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai