Anda di halaman 1dari 4

Tugas Analisis obat golongan sulfonamid

3. Metode bromometri

Metode bromomentri dan argentometri dapat digunakan untuk penetapan kadar sulfanilamide akan
tetapi btidak seluas penggunaan metode diazotasi dan titrasi bebas air. Brom akan mensubsitusikan
sulfonilamid pada inti benzene dan dalam beberapa hal dalam inti enterosiklik

Ada dua tipe penetapan kadar sulfonilamid dengan metode bromometri yakni: Sulfonamide dititrasi
langsung dengan baku kalium bromat-bromida dan Sulfonamide dititrasi tidak langsung dengan
menambahkan larutan bromat-bromida berlebihan dan larutan didiamkan dalam beberapa waktu,
kelebihan brom selanjutnyta diubah menjadi iodium dengan menambahkan kalium iodide, iodium yang
terbentuk ditritrasi dengan baku natrium tiosulfat.

a. Metode titrasi kembali


cara penetapan kadar sulfonilamid dengan cara ini
250 mg ditimbang dan dilarutkan dalam hcl 3% blalu ditambahkan 5 g kalium bromide + hcl
pekat = larutan mengandung 25% hcl + larutan baku kalium bromat 0,1 N hingga warna kuning +
1 g kalium iodide dan dititrasi dengan baku natrium tiosulfat 0,1 N dg indicator kanji
b. Metode titrasi langsung
metode ini serupa dengan metode titrasi kembali tetapi dengan menggunakan indicator metil
merah dan larutan ditirasi dengan baku kalium bromat 0,1 n sampai warna merah hilang

keuntungan dan kerugian metode bromometri


- Keuntungan = adalah bahwa metode titrasi kembali memberikan titika khir yang jelas
- Kerugian = Metode ini tidak spesifik, senyawa fenol; seperti asan salisilat dapat mengikat
brom sehingga menggangu penetapan kadar

4. Metode argentometri

Beberapa sulfonilamid mengandung garam perak yang tidak larut dalam suasana basa. Ex:
sulfadiazine, sulfamerazin dapat ditentukan secara kuantitatif dengan garam perak

Cara penetapan kadar sulfaniulamid dengan argentometri:


250 mg dilarutkan NaOH 0,1 N 50 mL terbentuk warna biru, warna biru dihilangkan dengan
beberapa tetes H2SO4 + 25 ml Perak nitrat 0,1 N. didiamkan ditempat gelap = disaring = filtrate
diasamkan dg asam nitrat, kelebihan perajk nitrat dititrasi dg ammonium tiosianat 0,1 N
menggunakan indicator Besi (III) bamnonium sulfat
Metode Argentro metri ini tidak dapat digunakan terhadap sulfaguaniudin dan sulfasetamid,
karena senytawa halogenuida membentuk endapan dengan perak nitrat

5. Metode spektrofotometri

a. Spektofometri UV

Semua sulfonilamid mempunyai spectra yang hampir sama pada daerah ultraviolet karena mempunyai
gugus kromofor sama, p-anilin sulfonat

Contoh penetapan kadar sulfadiazine dengan spektro UV dalam etanol pada panjang gelombang 270 nm

100 mg sample dilarutakn dalam 50 mL etanol lalu dipipet 0,5 mL dan dimasukan kedalam labu 100 mL
kemudian diukur serapan pada panjang gelombang 270 nm

Untuk perhitungan kadar =

Kadar = As/Ab x konsentrasi baku x factor pengenceran

b. Spektrofotometri sinar tampak (visible)

Ada bermacam-macam metode kolorimetri untuk penetapan kadar, pada umumnya, metode ini untuk
menetapkan kadar sulfonilamid dalam jumlah kecil, ex; pada penetapan hasil pemisahan kromatografi
kertas

i. Metode Bratton-Marshall

Untuk sulfonamide yang memliki amin aromatis primer, metoda ini berdasrkan reaksi diazotasi yang
dilanjutka dengan pengoplingan garam diazonium yang terbentuk dengan etilen diamin membentuk
warna ungu yang dapat diukur pada panjang gelombang 545 nm

Contoh; penetapan kadar sulsisoksazol dengan metode ini

5 ml larutan yang mengandung 0,25 mg sulfonilamid dalam alkali 0,5 N dinetralkan terhadap PP dengan
Hcl 0,02 N, + 5 mL HCL 0,5 N dan natruim nitrit b0,1 % diamkan 3 menit + 5 mL asam sulfamat 0,5 %
untuk kelebihan asam + 5 mL etilen diamin dan diencerkan sampai 50 mL dan ukur serapnan pada
panjang gelombang 545 nm
ii. Metode asam tiobarbiiturat

Asam barbiturate merupakan pereaksi spesifik untu sulfadiazine, inti pirimidin tersubsitusi pada
kedudukan 2 dengan pereaksi tiobarbiturat akan membentuk warna merah, sebagai subsitusinya
mungkin amina, 2-sulfonilamid,2-sulfamid,5-karboksi, amina2-fenil sulfamid-5-iod

Dengan mereaksikan sulfonamid dengan senyawa tertentu dapat mengubah spectrum resapanya
sehingga dapat ditetapkan campuran sulfonilamid tersebut dalam asam sulfat dan didiamkan selama 30
menit. Untuk sulfadiazine dapat diukur pada panjang gelombang 440 nm dan untuk sulfamerazin 320
nm

iii. Metode p-Benzokuinolon

Metoda ini dikembangkan pada interaksi antara p-benzopkuinolon dengan sulfonilamid dalam HCl
0,1 M, kromofor yang dihasilkan dapat diukur abs pada panjnag gelombang 500 nm.

Contoh; cara analisis sulfonamide dengan metode ini

1,0 mL larutan sulfonamide(100-500 ppm) dipindahkan dalam tabunmg reaksi 20 mL yng mengandung 1
mL p-benzoquinon dan 1 mL C}HCl 0,1 M dipanaskan pada suhu 90®C selama 10 menit dan
dipindahakan kelabu 10 mL dan diukur pada panjang gelombang 500 nm

c. Spektrofotometri derivative

Spectra turunan orde ketiga dan keempat tlah digunakan untuk mementukan kadar suklfatiazol,
sulfanilamide dan campuran keduanya

Spektra UV larutan sulfatiazol dan sulvanilamid menunjukan overlapping antar keduanya pada semua
kisaran pH yang disarankan, oleh karena itu, sangat sulit untuk memisahkan keduanya dengan
spektrofotometri UV orde 0

Contoh penentuan dengan metoda ini ; sulfatiazol dan sulfanilamide

Sample yang mengandung 1-22 ppm sulfanilamide atau campuran keduanya dimasukan dalam labu 25
mL + 5 mL buffer asetat pH 4,5 dan etanol 2,5 mL diencerkan samp[ai 25 mL, spectra absorpsi direkam
dengan kecepatan scanning 750 nm/menit pada panjang gelombang 200-400 nm. Spectra derivative
orde ketiga direkam dengan 28 nm, sektra derivative keempat 54 nm, berdasarkan derivative ini, maka
dikembangkan metode berikut

Suklfatiazol; kandungan sulfatiazol ditentukan dari spectrum derivative orde ketigfa dengan mengkukur
signal pada panjang gelombang 297 dan spectrum derivative keemopat diukur pada panjang gelombang
290,60 nm
sedangkan sulfanilamid ditentukan spectrum derivative orde ketiga dengan mengukur pada panjang
gelombang 268 nm dan spektr5um derivative keempat pada panjang gelombang 278 nm

Anda mungkin juga menyukai