BARBITURAT

KELOMPOK 5A :
1. ADELA RAMADHANTY
2. ALBI GIANTONIO
3. MAYYADAH
4. RANTIKA BUDI UTAMI
5. TRIYAN ADI PAMUNGKAS
 Barbiturat

Barbiturat digunakan secara luas

untuk pengobatan mulai tahun
1900-an terutama sebagai sedativ
dan hipnotik. Dengan kemajuan
agen anxioletik, popularitas
barbiturat mulai menurun meskipun
harganya lebih murah.
Terdapat beberapa metode cara
penetapan kadar barbiturat yaitu :
Asidi dan Alkali, Argentometri,
Bromometri
METODE ANALISIS TURUNAN ASAM
BARBITURAT
 1. Metode Asidi-Alkali
Metode titrasi Alkalimetri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi suatu asam
dengan menggunakan larutan basa sebagai standar. Titik akhir titrasi ditandai dengan
perubahan warna dari tidak berwarna menjadi biru
Metode asidimetri adalah pengukuran atau penentuan konsentrasi larutan asam dalam suatu
campuran, biasanya dilakukan dengan titrasi bersama larutan basa yang telah diketahui
konsentrasinya.
Titik akhir tirasi ditandai dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi biru
Titrasi dalam air dihindari karena sifat keasaman barbiturat yang lemah dan kelarutannya
dalam air yang kecil. Oleh karena itu, titrasi dilakukan dengan pelarut campuran air-alkohol
atau alkohol.
Cara penetapan kadar barbital dengan metode alkalimetri :

Timbang kurang lebih 500mg sampel

Larutkan dalam 40 mL etanol 95% dan 25 mL air

Larutan di titrasi dengan natrium hidroksida 0,1N

menggunakan indikator timolftalein dan dilakukan titrasi
balngko
Cara penetapan kadar fenobarital dengan metode titrasi bebas air(TBA):

Timbang sampel kurang lebih 500 mg

Larutkan dalam 20mL dimetil formamida

Dititrasi dengan litium metoksida 0,1 N dengan

indikator timolftalein

Dilakukan titrasi blangko

2. Metode Argentometri

Titrasi argentometri adalah titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran
dimana akan terbentuk garam perak yang sukar larut , disebut juga sebagai metode
pengendapan . Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar
halogenida dan senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat .
Dalam suasana basa, barbiturat dengan perak nitrat membentuk garam yang tidak
larut. Reaksi yang terjadi tergantung suasana larutan nya.
Kekeruhan pada titik akhir titrasi disebabkan oleh :
[(AgB)n] nNa + n
Cara penetapan kadar barbiturat dengan metode argentometri :

Timbang sampel kurang lebih 200 mg barbiturat

Larutkan dalam 30 mL natrium karbonat 3%

Ditirasi dengan perak nitrat 0,1 N sampai terjadi kekeruhan tetap yang
pertama

Titik akhir lebih baik jika dilihat dengan latar belakang berwarna
hitam
Cara penetapan kadar barbital secara argentometri dengan metode modifikasi
schulek dan rozsa :

Timbang kurang lebih 125 mg sampel

Larutkan dalam 25 ml larutan natrium tetraborat 5 %

dan dipanaskan

Tambahkan indikator 1 mL kalium kromat 10 %

Larutan yang masih panas ini dititrasi dengan perak nitrat 0,1N sampai terjadi
perubahan warna suspensi dari hijau kuning menjadi merah stabil pada
pendidihan
3. Metode Bromometri

Titrasi bromometri merupakan penentuan kadar senyawa berdasarkan reaksi reduksi

oksidasi dimana proses titrasi (reaksi antara reduktor dan bromine berjalan lambat)
sehingga dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan menambahkan bromine
berlebih.
Ion bromat direduksi menjadi ion bromida selama titrasi,adanya sedikit kelebihan
kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion bromida bereaksi dengan ion
bromat dan bromin dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat.
Beberapa barbiturat mempunyai substituen pada kedudukan 5 yang dapat berupa
gugus yang tidak jenuh , seperti dial.
Cara penetapan kadar dial secara bromometri :

Timbang kurang lebih 125 mg sampel

Larutkan dalam 500 mL kloroform

Tambahkan 50mL kalium bromat 0,1 N, 5 gram kalium

bromida, dan 5mL asam sulfat 2N

Larutan digojok baik-baik dan didiamkan ditempat gelap

selama 1 jam

Tambahkan 10 mL kalium iodida 10% , dan iodium yang bebas dititrasi

dengan natrium tiosullfat 0,1 N dengan indikator 1 mL amylum 1% (setiap
ikatan rangkap bereaksi dengan dua atom brom).