0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang metode titrasi bromometri dan bromatometri untuk menentukan kadar senyawa. Metode ini melibatkan reaksi oksidasi-reduksi antara senyawa yang diuji dengan bromin. Titik akhir ditentukan dengan munculnya warna kuning bromin, meskipun kadang diperlukan penambahan indikator. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar senyawa organik, logam, dan vitamin.
Dokumen tersebut membahas tentang metode titrasi bromometri dan bromatometri untuk menentukan kadar senyawa. Metode ini melibatkan reaksi oksidasi-reduksi antara senyawa yang diuji dengan bromin. Titik akhir ditentukan dengan munculnya warna kuning bromin, meskipun kadang diperlukan penambahan indikator. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar senyawa organik, logam, dan vitamin.
Dokumen tersebut membahas tentang metode titrasi bromometri dan bromatometri untuk menentukan kadar senyawa. Metode ini melibatkan reaksi oksidasi-reduksi antara senyawa yang diuji dengan bromin. Titik akhir ditentukan dengan munculnya warna kuning bromin, meskipun kadang diperlukan penambahan indikator. Metode ini digunakan untuk menentukan kadar senyawa organik, logam, dan vitamin.
2. Mia Amelia Drajat (14330089) 3. Nurul Nisah (14330113) 4. Feri Akmat Waseso (14330116) 5. Heny Dwi Putri (15330004) 6. Vera Sri Rahayu (15330005) Titrasi bromometri Bromometri merupakan penentuan kadar senyawa berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi dimana proses titrasi (reaksi antara reduktor dan bromine berjalan lambat) sehingga dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan menambahkan bromine berlebih. Sedangkan bromatometri dilakukan dengan titrasi secara langsung karena proses titrasi berjalan cepat. Bromatometri merupakan salah satu metode oksidimetri dengan dasar reaksi oksidasi dari ion bromat (BrO3-). BrO3- + 6 H+ + 6 e- Br- + 3 H2O Dari persamaan reaksi ini ternyata bahwa satu gram ekuivalen sama dengan 1/6 gram molekul. Disini dibutuhkan lingkungan asam karena kepekatan ion H+ berpengharuh terhadap perubahan ion bromat menjadi ion bromide. Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem menunjukkan bahwa kalium bromat adalah oksidator yang kuat. Hanya saja kecepatan reaksinya tidak cukup tinggi. Untuk menaikkan kecepatan ini titrasi dilakukan dalam keadaan panas dan dalam lingkungan asam kuat Seperti yang terlihat dari reaksi di atas, ion bromat direduksi menjadi ion bromide selama titrasi. Adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion bromide bereaksi dengan ion bromat. BrO3- + 6 H+ + 5 Br- 3Br2 + 3 H2O Bromine yang dilepaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat. Warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir. Bromine yang dilepaskan tidak stabil karena mempunyai tekanan uap yang tinggi dan mudah menguap. Karena itu penetapan harus dilakukan pada suhu serendah mungkin, serta labu yang dipakai harus ditutup. Jika reaksi antara senyawa reduktor dan bromine dalam lingkungan asam berjalam cepat, maka titrasi dapat dijalankan langsung, dimana titik akhir titrasi ditunjukkan denghan munculnya warna bromine dalam larutan. Tetapi jika reaksi antara bromine dan zat yang akan ditetapkan berjalan lambat, maka dilakukan titrasi secara tidak langsung, yaitu dengan menambahkan bromine yang berlebih dan bromine yang berlebih ini ditetapkan secara iodometri dengan dititrasi dengan natrium tiosulfat baku. Dengan terbentunya brom, titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan terjadinya warna kuning dari brom, akan tetapi supaya warna ini menjadi jelas maka perlu ditambah indicator seperti jingga metal, merah fiuchsin, dan lain-lain Senyawa Yang Dapat Di Titasi Menggunakan Metode Bromometri • Metode bromometri digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa organik aromatis dengan membentuk tribrom substitusi, senyawa arsen dan stibium dalam bentuk trivalent. • Metode ini juga digunakan untuk menetapkan senyawa fenol seperti fenol, nipagin, nipasol, asetosal, asam salisilat dan senyawa reduktor seperti vitamin C Fenol • Timbang seksama 2 g sampel, masukkan ke dalam labu ukur 1000 ml, larutkan dengan air dan cukupkan volumenya 1000 ml, pipet 20 ml larutan tesebut ke dalam labu iodine, tambahkan 30 ml larutan kalium bromida 0,1 N, kemudian 5 ml asam hidroklorida. Tutup labu dengan segera, kocok selama 30 menit dan biarkan selama 15 menit, tambahkan dengan cepat 5 ml larutan kalium Iodide (1 : 5) sambil dijaga dengan hati-hati penguapan dari bromine. Kocok baik-baik dan buka tutup labu, bilaslah mulut dengan sedikit air, tambahkan 1ml kloroform, kocok dan titrasi dengan larutan natrium tiodulfat 0,1 N terhadap iodine yang dibebaskan dengan menggunakan indikator kanji. Lakukan pekerjaan blanko sesuai dengan prosedur penetapan tanpa penambahan contoh. • Tiap ml bromine 0,1 N setara dengan 1,569 mg Fenol Isoniazid • Lebih kurang 50 mg isoniazida yang ditimbang seksama, larutkan dalam 50 ml air dalam labu bersumbat kaca. • Tambahkan 25 ml kalium bromat 0,1 N, 2,5 gram kalium bromida dan 10 ml asam klorida, biarkan selama 15 menit. • Tambahkan hati-hati larutan 1 gram kalium iodida dalam 5 ml air. Titrasi dengan natrium trosulfat 0,1 N menggunakan indikator kanji. • Tiap ml kalium bromida ~ 3,429 mg C6H7N3O sulfonamid • Lebih kurang 250 mg sulfonamid yang ditimbang seksama • dilarutkan dalam asam klorida 3% sedikit mungkin lalu ditambah 5 g kalium bromida • ditambah asam klorida pekat sehingga larutan mengandung 25% asam klorida. • ditambah baku kalium bromat 0,1 N setetes demi setetes dari buret hingga timbul warna kuning. • Larutan ditambah segera 1 g kalium iodida dan iodium bebas dititrasi dengan baku natrium tiosulfat 0,1 N dengan indikator kanji Penetapan Titik Akhir Bromometri 1. Dengan indikator Kanji yaitu dengan di tambahkan KBrO3 berlebihan. Apabila kelebihan KBrO3 + KI I2 maka harus dilakukan titrasi dengan Na- tiosulfat (Iodometri) 2. Beberapa Ahli mengungkapkan bahwa hindarkan titrasi kembali secara Iodometri. Di lakukan dengan cara zat uji + KBr + asam + indicator kemudian di tambahkan dengan KBrO3
Titrasi Bromometri Adalah Suatu Cara Penetapan Kadar Dengan Menggunakan Larutan Brom Atau Dengan Brom Yang Dihasilkan Oleh Larutan KBrO3 Dengan KBR Dalam Suasana Asam