Anda di halaman 1dari 14

KIMIA FARMASI ANALISA II

Titrasi Bromatometri dan Bromometri


KELOMPOK :
 KHOZANAH
6B
 Kusna Nur Aeni
 Lina Karlina
ISI

LATAR BELAKANG

TUJUAN

PENENTUAN TAT

BROMATOMETRI DAN BROMOMETRI

PRINSIP PERCOBAAN

PROSEDUR KERJA

KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
• Analisis kimia farmasi kuantitatif

merupakan penganalisaan prosedur kimia analisis kuantitatif terhadap terhadap bahan-


bahan yang digunakan dalam bidang farmasi terutama dalam menentukan kadar atau mutu obat-
obatan dan senyawa kimia. Pada analisis kimia farmasi kuantitatif, dikenal adanya
bromatometri. bromatometri merupakan salah satu metode titrimetri, bromatometri
merupakan salah satu metode penetapan kadar suatu zat dengan prinsip reaksi reduksi–
oksidasi
TUJUAN
 Untuk mengetahui metode dan titrasi bromatometri-bromometri
 Untuk Mengetahui dan memahami cara penetapan kadar suatu senyawa
dengan menggunakan metode volumetri.
 Untuk Menentukan kadar asam salisilat dengan menggnakan metode
bromatometri
PENENTUAN TAT
• Seperti yang telah kita ketahui bahwa titik akhir titrasi redoks dapat dilakukan
dengan mengukur potensial larutan dan dengan menggungakan indikator. TAT
dengan mengukur potensial memerlukan peralatan yang agak lebih banyak
seperti penyediaan voltameter dan elektroda khusus. Dan kemudian diikuti
dengan pembuatan kurva titrasi redoksmaka dengan alasan kemudahan dan
efisiensi maka TAT dengan menggunakan indikator yang lebih banyak untuk
diaplikasikan.
BROMATOMETRI DAN BROMOMETRI
• Bromatometri
merupakan salah satu metode penetapan kadar suatu zat dengan prinsip reaksi
reduksi -oksidasi. Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya
satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion, atau molekul). Dilakukan
dengan titrasi secara langsung karena proses titrasi berjalan cepat.
• Bromometri
merupakan penentuan kadar senyawa berdasarkan reduksi-oksidasi dimana
proses titrasi (Reaksi antara reduktor dan bromine berjalan lambat) sehingga
dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan menambah bromine berlebih.
PRINSIP PERCOBAAN

1. Penentuan kadar asam salisilat dengan metode


bromatometri berdasarkan
reaksi redoks yang ditambahkan bromin 0,0985 N dan
asam klorida pekat, lalu dikocok selama lima menit.
Setelah itu, ditambahkan kalium iodida 20% lalu
didiamkan, ditambahkan kloroform, lalu dititrasi dengan
natrium tiosulfat 0,1067 N menggunakan indikator kanji,
dimana titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan
warna dari biru menjadi bening
2.
Penentuan kadar fenilferin HCl dengan menggunakan
metode bromometri
berdasarkan reaksi oksidasi reduksi dengan
merealisasikan sampel yang bersifat reduktor Br2
sebagai oksidator dan kelebihan Br2I akan direaksikan
dengan KI yang menghasilkan I2, dimana I2 akan dititrasi
dengan Na2S2O3 menggunakan indikator kanji. TAT
ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari biru
menjadi tak berwarna.
3.
Penetapan kadar asetanilida dengan menggunakan metode
bromometri
berdasarkan reaksi redoks antara sampel (reduktor) dengan Br2
(oksidator) dan kelebihan Br akan direaksikan dengan KI dan
dihasilkan I2, kemudian dititrasi dengan NaS2O3 memakai
indicator kanji. TAT ditandai dengan terjadinya perubahan warna
dari biru menjadi tidak berwarna.
4.
Menetapkan kadar isoniazid dengan menggunakan
metode Bromometri dan
Bromatometri. berdasarkan reaksi redoks dengan
mereaksikan sampel yang bersifat reduktor dengan
Br, sebagai oksidator dan kelebihan I akan direaksikan
dengan KI yang menghasilkan I2, dimana I2 dititrasi
dengan Na2S2O3 memakai indikator kanji. TAT ditandai
dengan perubahan warna dari biru menjadi tak
berwarna.
5.
Penetapan kadar Na salisilat dengan
menggunakan metode Bromoetri dan
Bromatometri berdasarkan reaksi redoks
dengan mereaksikan sampel (reduktor) dengan
Br2 (oksidator) dan kelebihan Br akan
direaksikan dengan KI dan dihasilkan I2 kemudian
dititrasi dengan N2S2O3 menggunakan indikator
kanji TAT ditandai dengan perubahan warna dari
biru menjadi tidak berwarna
PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan larutan baku Bromin
0.1 N Timbang dengan teliti 39 KBrO3 dan 15 gr KBr . Masukkan dalam labu ukur 1000
ml dan tambahkan 250 ml air suling, kocok hingga larut, cukupkan volumenya
hingga 1000 ml. Pindahkan kedalam botol, bubuhi etiket.
2.
Standarisasi larutan Bromin 0,1 N dengan Na2S2O3
Pipet secara sekasama 25 ml larutan bromin ke dalam erlenmeyer 250 ml. Encerkan
dengan 120 ml air suling dan tambahkan 5 ml KI (16,5 KI dalam 100 ml air).
Homogenkan, biarkan 5 menit pada suhu kamar. Titrasi iodin bebas dengan larutan
natrium tiosulfat 0,1 N dengan menggunakan indikator kanji. Ulangi perlakuan 2 kali lagi.
3.
Penetapan kadar Asam Salisilat
Timbang 2 gram sampel Asam Salisilat, masukkan ke dalam labu ukur 1000 ml. Pipet 25 ml
larutan ini ke Erlenmeyer. Tambahkan 30 ml Br2 dan HCl P, tutup l;abu segera. Kocok selama
30 menit dan diamkan selama 15 menit. Tambahkan segera 5 ml KI 20 %. Kocok baik-baik
lalu tambahkan 1 ml kloroform, kocok dan titrasi dengan larutan Natrium Thiosulfat 0,1 M
menggunakan indikator kanji. Ulangi perlakuan 2 kali. Lakukan penetapan blanko.
4.
Lebih kurang 500 mg INH yang ditimbang seksama dilarutkan ke dalam 50 ml air suling dalam
erlenmeyer. Tambahkan 25 ml larutan iodin baku 0,1 N dan 10 ml larutan HCL, biarkan selama 15
menit. Tambahkan dengan hati-hati 1 gram kalium iodida dalam 5 ml air. Titrasi dengan natrium
trosulfat 0,1 N menggunakan indikator kanji. Tiap ml bromin ~ 3,429 mg INH

5. Asetanilid
Disiapkan alat dan baha,timbang seksama 30 mg, tambahkan 20 ml air untuk melarutkan,
tambahkan 5 ml HCL 0,04 N, dipanaskan sampai 10 menit, tambahkan 0,1 g KBr, 10 ml KbrO3
dan 15 ml KI 10% b/v, dititrasi sampai warna kuning dan tidak berwarna.
KESIMPULAN
mengenai titrasi bromometri dan bromatometri,
dapat disimpulkan bahwa Titrasi Bromatometri dan
bromometri merupakan salah satu metode
oksidimetri dengan dasar reaksi dari ion bromat
(BrO3). Yang berdasarkan pada titrasi larutan
standar oksidator dengan suatu reduktor atau
sebaliknya, yang dapat diikuti dengan perubahan
potensial, sehingga reaksi dapat menggunakan
perubahan potensial untuk mengenai titik akhir
titrasi. Selain itu, dalam metode titrasi ini
menggunakan indikator larutan kanji. Dan dalam
titrasi bromometri dan bromatometri dapat
dilakukan prinsip titrasi yaitu dengan menentukan
pembakuan larutan baku KBrO3 0,1 N dan Br2 0,1
N, dan penetapan kadar pada sampel, sampel yang
digunakan yaitu isoniazid, Na salisilat, Asetanilida,
dan Fenilferin HCl.

Anda mungkin juga menyukai