Anda di halaman 1dari 34

MATA KULIAH

( MATEMATIKA / 2 SKS )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK - UNIKALTAR

Dosen : Zainal Abidin, S.T., M.Pd.


PENILAIAN
 KEHADIRAN (KHD)
 ETIKA (EK)
 TUGAS MANDIRI+TERSTRUKTUR (TGS)
 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
NA = [0,1(KHD)+0,1(EK)+0,15(TGS)+0,3(UTS)+0,35(UAS)]
80 <= NA <=100 (A)
70 <= NA <=79,99 (B)
60 <= NA <=69,99 (C)
50 <= NA <=59,99 (D)
NA <50 (E)
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa diharapkan mampu
menerapkan pemahaman tentang
konsep-konsep matematika dan
mengembangkan kemampuan
menyelesaikan persoalan matematika
yang terkait dengan perencanaan,
perancangan, dan penelitian arsitektur
dalam bentuk sajian lisan dan tulisan.
Sistem Bilangan

N : 1,2,3,….

Z : …,-2,-1,0,1,2,..

a
N : bilangan Q: q , a, b  Z , b  0
b
asli
R  Q  Irasional
Z : bilangan bulat
Q : bilangan rasional

R : bilangan real
Sifat–sifat bilangan real

Sifat-sifat urutan :
 Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku
salah satu dari x < y atau x > y atau x = y
 Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z
 Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz,
sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz
Garis Bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis
yang disebut dengan garis bilangan (real)

2
-3 0 1 

Selang (Interval)
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang
(interval)
Jenis-jenis selang (interval)

Himpunan selang Grafik


x x  a   , a 
a
x x  a   , a
a
x a  x  b  a , b 
a b
x a  x  b  a , b 
a b
x x  b  b ,  
b
x x  b  b ,  
b
x x     ,  
Pertidaksamaan ( Ketaksamaan )

Definisi :
Ketaksamaan adalah pernyataan matematika yang memuat salah
satu relasi urutan <, >,  , atau  .
Penyelesaian ketaksamaan adalah semua bilangan real yang
memenuhi ketaksamaan tersebut.

dengan sifat urutan


Menyelesaikan ketaksamaan:
dengan garis bilangan
bertanda
Pertidaksamaan
• Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk
aljabar dengan satu variabel yang dihubungkan
dengan relasi urutan.
• Bentuk umum pertidaksamaan :

A x  D x 

B x  E  x 

• dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak


(polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
Pertidaksamaan
• Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan
Penyelesaian (HP)
• Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
P( x)
0 Dengan cara :
Q( x)
Pertidaksamaan
 Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
 Menyamakan penyebut dan
menyederhanakan bentuk pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada
garis bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul
Contoh :
1) Dengan menggunakan sifat urutan tentukan penyelesaian
ketaksamaan berikut.
a. – 2x < 1 – 5x
b. x2 + 4x = 5
Penyelesaian:
a. 2 x  1  5 x  3 x  1
 x1
3

2 2
b. x  4 x  5  x  4 x  5  0
 x 2  1x  5 x  5  0
 x ( x  1)  5( x  1)  0
 ( x  5)( x  1)  0
 ( x  5)  0  x1  5
( x  1)  0  x2  1 12
2). Tentukan Himpunan Penyelesaian 13  2 x  3  5

Penyelesaian :
13  2 x  3  5
13  3  2 x  5  3
16  2 x  8
8 x4
4 x8
Hp =  4,8
4 8
3). Tentukan Himpunan Penyelesaian  2  6  4 x  8
Penyelesaian :
 2  6  4x  8
 8  4 x  2
8  4 x  2
 2  4x  8
1  1 
 x2 Hp   ,2 
2  2 

 12 2
4). Tentukan Himpunan Penyelesaian 2 x 2  5 x  3  0

Penyelesaian :
2 x 2  5x  3  0
 2 x  1  x  3  0
1
Titik Pemecah (TP) : x   dan x  3
2
++ -- ++

 12 3

 1 
Hp =   ,3 
 2 
5). Tentukan Himpunan Penyelesaian
2 x  4  6  7 x  3x  6
Penyelesaian :
2 x  4  6  7 x  3x  6
2 x  4  6  7 x dan 6  7 x  3x  6
2 x  7 x  6  4 dan  7 x  3 x  6  6
9 x  10 dan  10 x  0
10
x dan 10 x  0
9
10 x0
x dan
9
 10 
Hp =   ,    0,  
 9

0 10
9

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :


 10 
Hp = 0, 
 9
1 2
6). 
x  1 3x  1

1 2 -- ++ -- ++
 0
x  1 3x  1 -1 1
3
3
 3x  1   2 x  2  0 1 
Hp =   ,1   ,3 
 x  1 3x  1 3 
x3
0
 x  1 3x  1
1
TP : -1, ,3
3
Pertidaksamaan nilai mutlak
• Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak
x dari titik pusat pada garis bilangan, sehingga
jarak selalu bernilai positif.
• Definisi nilai mutlak :
 x ,x  0
x 
 x , x  0
Pertidaksamaan nilai mutlak
• Sifat-sifat nilai mutlak:
1. x  x2
2. x  a, a  0   a  x  a
3. x  a, a  0  x  a atau x   a
4. x  y  x2  y2
x x
5. 
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y  x  y x y  x  y
Contoh
Selesaikan pertidaksamaan berikut:
a. | x  4 |  1,5 b. | 3 x  5 |  1
Penyelesaian:
a. | x  4 |  1,5   1,5  x  4  1,5
 2,5  x  5,5

2,5 5,5

2,5  x  5,5
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah 2,5  x  5,5
Contoh
b. Pertidaksamaan | 3 x  5 |  1 dapat dinyatakan sebagai:

3x  5   1 atau 3x  5  1
3x  4 atau 3 x  6
x  43 atau x  2

0 1 2 3 4 5

 , 4    2,  
3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah  , 4    2,  
3
Contoh
Selesaikan pertidaksamaan | 3x  1|  2 | x  6 |

Penyelesaian:
Menggunakan sifat 4 diperoleh:
| 3 x  1|  2 | x  6 |  | 3 x  1|  | 2 x  12 |
 (3 x  1) 2  (2 x  12) 2
 9 x 2  6 x  1  4 x 2  48 x  144
 5 x 2  54 x  143  0
 (5 x  11) (x  13)  0

untuk (5 x  11) (x  13)  0 diperoleh titik-titik:


5 x  11  0  x1  11
5
x  13  0  x2  13
 , 13

 13, 115 
 115 , 
-13 11
5

Diambil titik-titik uji 14 ; 0 dan 3 , ditemukan titik-titik


11

didalam 13, 5 yang memenuhi pertidaksamaan tersebut
diatas .
Soal Latihan
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
x2
1  1 x
4  2x
x  2 x 1
2 
x 2
x3
3 2  x  3  2x  3
2
4 x 1  2 x  2  2

5 2x  3  4x  5

6 x  3x  2
SISTEM KOORDINAT
KARTESIUS / PERSEGI PANJANG
4
y 4
b ● P (a,b)
II I
-1 1
x -1 1

-5 -1 1 2 3 4 5 -5 -1 1 2 3
a4 5

III VI
-4 -4

Sumbu horizontal dinamakan sumbu-x (absis) dan sumbu


vertikal dinamakan sumbu-y (ordinat). Setiap pasangan
terurut bilangan (a,b) dapat digambarkan sebagai sebuah
titik pada koordinat tersebut dan sebaliknya, setiap titik
pada bidang koordinat Kartesius berkorespondensi
dengan satu buah pasangan bilangan (a,b).
AK DUA TITIK DI BIDANG
Dengan menggunakan koordinat,
c kita dapat mengetahui jarak antara
b dua titik pada bidang dengan
teorema Phytagoras yaitu :

a
a2  b2  c2
y
Q (x2,y2)

Misalkan P (x1, y1) dan Q (x2, y2) dua


buah titik pada bidang, jaraknya
adalah d ( P,Q ) yaitu :
P (x1,y1) R (x2,y1)
d  P, Q    x2  x1    y2  y1 
2 2

x
UMUS TITIK TENGAH

y Q (x2,y2) Titik tengah dari potongan garis



M PQ dengan P (x1, y1) dan Q (x2, y2)
P (x1,y1) ●
adalah :

 x1  x2 y1  y2 
 , 
 2 2 
x1 1
 x1  x2  x2 x
2
GARIS LURUS

Sebuah garis adalah obyek geometri. Jika ditempatkan pada


suatu koordinat bidang, garis ini tentunya mempunyai
persamaan.

Bentuk umum: Ax + By + C =0 dengan A, B, dan C konstanta.


Nilai A dan B tidak boleh nol secara bersamaan.
Grafik garis lurus ditentukan oleh dua titik (x1, y1) dan (x2, y2)
yang memenuhi persamaan tersebut.
=0● (x2, y2)
Misalkan (x1, y1) dan (x2, y2) dua
C
y+
+
B titik pada garis tersebut.
Ax
Kemiringan garis
y  y didefinisikan
(x1, y1) ●  2 1

sebagai m x2  x1

Persamaan garis lurus yang melalui dua titik (x1, y1) dan
(x2, y2) adalah : y  y1 x  x1

y 2  x1 x2  x1

Persamaan garis lurus dengan kemiringan m dan melalui


titik (x1, y1) adalah :
y  y1  m  x  x1 
Misalkan garis l1 dan l2 dua buah garis dengan kemiringan
m1 dan m2 , maka :
Kedua garis tersebut sejajar  m1 = m2
Kedua garis tersebut saling tegak lurus  m1. m2 = −1
Contoh :
Cari persamaan garis yang melalui titik ( -4,2 ) dan ( 6,-1 )
Penyelesaian :
Kemiringan m adalah :
y2  y1 1 2 3
m   
x2  x1 64 10
Sehingga dengan menggunakan ( -4,2 ) sebagai titik tetap,
diperoleh persamaan yang dimaksud yaitu:
3
y  y1  m  x  x1   y  2    x  4 
10
 3x  10 y  8  0
RAFIK PERSAMAAN
Prosedur penggambaran grafik :
Langkah 1 Dapatkan koordinat-koordinat beberapa titik
yang memenuhi persamaan
Langkah 2 Rajah titik-titik tersebut pada bidang
Langkah 3 Hubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah
kurva mulus

Contoh :
Gambarkan grafik y = -x2 + 4x + 5
Penyelesaian :
Prosedur tiga langkah diperlihatkan pada gambar berikut
y = -x2 + 4x + 5

x y
-2 -7
-1 0
0 5
1 8
2 9
3 8
4 5
5 0
6 -7
Langkah 1

Langkah 2 Langkah 3

Anda mungkin juga menyukai