Anda di halaman 1dari 30

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sulawesi Barat

POTRET KEMISKINAN
SULAWESI BARAT
Oleh : Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

KONSEP KEMISKINAN MAKRO


Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar
(basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidak-mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur menurut Garis Kemiskinan
(makanan & bukan makanan).

 Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum


makanan (setara 2.100 kkalori per kapita per hari)

 Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran


untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok
nonmakanan lainnya.

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per


kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

Metode ini dipakai BPS sejak tahun 1998 supaya hasil penghitungan
konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu ( apple to apple).
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

KOMPONEN GARIS KEMISKINAN


Komponen Garis Kemiskinan (Gk):
● ● 1. GK Makanan => setara dengan pemenuhan
kebutuhan kalori 2100 kkal per kapita
Tidak Miskin
● perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar
makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi
● ● 2. GK Non Makanan => kebutuhan minimum
untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan
● kesehatan (51 jenis komoditi di perkotaan
● ● dan 47 jenis komoditi di perdesaan)

● ● Garis Kemiskinan berbeda untuk setiap provinsi,



Hampir Miskin
● pada Maret 2017:
Rp374,4
● ●
Nasional 78

● DKI Jakarta
Rp536,5

A
46

B ●
Miskin
● Sulbar
Rp302,8
52

Sangat Miskin (kronis) ●


Note: Metode yang sama digunakan BPS sejak tahun 1998
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

INDIKATOR KEMISKINAN

HEAD COUNT INDEX

mengukur persentase penduduk miskin terhadap total penduduk.

INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (POVERTY GAP INDEX) – P1


ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin thd
garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata
pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

INDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN (POVERTY SEVERITY INDEX) – P2


semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran
diantara penduduk miskin.

“ Ukuran tingkat kemiskinan: Formula Foster-Greer-Thorbecke [FGT] ”


Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (P1)
DAN INDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN
(P2)
 Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk
miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari
kemiskinan.
 Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk
miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan
ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Provinsi A Provinsi B

● ●
● ●
● ● ●
● ● ●
● Garis ● ● ●
● ●
Kemiskinan

● Tingkat
keparahan ●

Tingkat
Kedalaman kemiskinan
Kemiskinan

Contoh: Jumlah Penduduk = 10 Contoh: Jumlah Penduduk = 10
Tingkat Kemiskinan = 30% Tingkat Kemiskinan = 30%
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

SUMBER DATA KEMISKINAN MAKRO

• SUSENAS MODUL KONSUMSI: kemiskinan absolut


– Estimasi angka provinsi : sampel ± 740 rumah tangga (Bulan
September)
– Estimasi angka kabupaten/kota: sampel ± 2.960 rumah
tangga (Bulan Maret)
– Mengumpulkan data pengeluaran dan konsumsi: > 200 komoditi
makanan dan > 100 komoditi non-makanan
– Komoditi makanan dapat dikonversi ke kalori, protein, lemak
– Diperoleh pengeluaran/konsumsi rumah tangga dan per kapita
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
PERKEMBANGAN KEMISKINAN DI SULAWESI
BARAT:
MARET 2013- MARET 2017
200.00 20.00

160.48
160.00 154.00 154.20 153.89 154.69 153.21 152.73 16.00
146.90 149.76

120.00 12.00
12.30 12.23 12.27 12.05 12.40
11.90 11.74
11.19 11.30

80.00 8.00

40.00 4.00

0.00 0.00
Maret 2013 Sept'2013 Maret 2014 Sept'2014 Maret 2015 Sept'2015 Maret 2016 Sept'2016 Maret 2017

Estimasi JML (000) Po


Sumber: BPS, Susenas Maret 2013-Maret 2017
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
PERKEMBANGAN KEMISKINAN DI SULAWESI
BARAT:
MARET 2011- MARET 2017
16.00

14.00

12.00

Gap
10.00 -3.5

8.00

6.00
Maret 2011 Sept. 2011 Maret 2012 Sept. 2012 Maret 2013 Sept. 2013 Maret 2014 Sept. 2014 Maret 2015 Sept. 2015 Maret 2016 Sept. 2016 Maret 2017

Sumber: BPS, Susenas Maret 2011-Maret 2017


Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MENURUT


PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI SULAWESI
BARAT

11.9 11.7
0 11.1 11.3
4
9 0

12.70% 12.56% 12.00% 12.03%


8.69%
8.59% 8.43% 8.53%

Kota
Kota Desa
Desa Kota
Kota Desa
Desa Kota
Kota Desa
Desa Kota
Kota Desa
Desa
SEPTEMBER
SEPTEMBER 2015
2015 MARET
MARET 2016
2016 SEPTEMBER
SEPTEMBER 2016
2016 MARET
MARET 2017
2017

Disparitas Kemiskinan
Perkotaan dan Perdesaan Tinggi
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

KOMPOSISI GARIS KEMISKINAN SULAWESI BARAT,


MARET 2017
 Selama September 2016 – Maret 2017,
Garis Kemiskinan naik sebesar 3,53
persen, yaitu dari Rp 292.519,- per

79,03% kapita per bulan pada September 2016


menjadi Rp 302.852,- per kapita per
bulan pada Maret 2017
Makanan  Peranan komoditi makanan terhadap
Garis Kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi bukan
makanan. Pada Maret 2017, komoditi
20,97% makanan menyumbang sebesar 79,03%
pada garis kemiskinan.
Nonmakanan
Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bulan) Sumbangan Garis Kemiskinan (%)
Tahun Bukan Bukan
Makanan Makanan Total Makanan Makanan Total

Maret 2016 227 208 59 532 286 840 79,21 20,79 100,00
September 2016 230 960 61 559 292 519 78,96 21,04 100,00
Maret 2017 239 359 63 493 302 852 79,03 20,97 100,00
Perubahan Mar16-Mar17 (%) 5,35 6,65 5,67 - - -
Perubahan Sep16-Mar17 (%) 3,64 3,14 3,53 - - -
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
GARIS KEMISKINAN MARET 2017 TERLALU
RENDAH?

=
Pada Maret 2017, secara rata-rata 1
rumah tangga miskin di Indonesia
memiliki 4,57 anggota rumah tangga

GK Nasional: Rp 374 GK Nasional: Rp 1 710


478/kapita 852/RuTa Miskin

GK Nasional GK SULBAR

Rp 1 710 852
Rp 1 545 185

Keterangan:
Keterangan: GK
GK per
per RuTa
RuTa
Rp 374 478 Rp 302 852
miskin merupakan hasil
miskin merupakan hasil
perkalian
perkalian GK
GK per
per Kapita
Kapita
per Kapita per Ruta Miskin dengan per Kapita per Ruta Miskin
dengan rata-rata jumlah
rata-rata jumlah ART
ART
rumah
rumah tangga
tangga miskin
miskin masing-
masing-
masing
masing provinsi
provinsi
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

KUALITAS KEMISKINAN
September 2016 Maret 2017
GK Sept 16 = Rp 292.519/kapita/bln GK Mar 17 = Rp 302.852/kapita/bln

P1 = 1,85
P2 Sept 2016 P2 Sept 2016
= 0,44 P1 = 1,88 = 0,49

Indeks kedalaman kemiskinan (P1) Sulawesi Barat naik


sedikit  rata-rata pengeluaran per kapita penduduk
miskin semakin menjauhi garis kemiskinan.
Indeks keparahan kemiskinan (P2) Sulawesi Barat naik
sedikit  ketimpangan/kesenjangan pendapatan/
pengeluaran diantara penduduk miskin Sulawesi Barat
Sumber: Diolah dari Susenas Sept.2016-Maret 2017 bertambah.
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

KEMISKINAN NASIONAL DAN SULAWESI BARAT,


MARET 2017
KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK
KEMISKINAN RUMAH TANGGA GARIS KEMISKINAN
 Nasional:
 Nasional:
Peran Garis Kemiskinan
Disparitas tinggi antara kota dan  Pendidikan rendah. Makanan dominan (73,31%).
desa Kota (7,72%) vs Desa
(13,93%).  Sulawesi Barat:
 Sulawesi Barat: Peran Garis Kemiskinan
Disparitas tinggi antara kota dan  Minim aliran listrik, Makanan dominan (79,03%).
desa Kota (8,53%) vs Desa Sarana sanitasi dan air bersih  Pada kelompok makanan,
(12,03%). tidak memadai. kontribusi beras dan rokok:
Nasional:
 Nasional: Beras (Kota: 20,11% dan
61,6% penduduk miskin berada di Desa: 26,46%) ;
 Jumlah jam kerja rendah.
perdesaan. Rokok (Kota: 11,79% dan
 Sulawesi Barat: Desa: 11,53%).
84,31% penduduk miskin berada Sulawesi Barat:
di perdesaan. Beras (Kota: 36,24% dan
Desa: 36,09%) ;
Rokok (Kota: 8,08% dan Desa:
11,19%).
 Pada kelompok nonmakanan,
kontribusi perumahan
tertinggi:
Nasional (Kota: 9,01% dan
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
GK per Kapita dan GK per Rumah Tangga Miskin, Maret
2017
No Provinsi GK per Kapita GK per RT Miskin*)   No Provinsi GK per Kapita GK per RT Miskin*)
1 Aceh 435 454 2 177 072   18 NTB 345 341 1 358 076
2 Sumut 411 345 2 227 143   19 NTT 343 396 1 998 737
3 Sumbar 453 612 2 363 607   20 Kalbar 377 219 1 893 573
4 Riau 456 493 2 507 081   21 Kalteng 401 537 2 008 133
5 Jambi 389 596 1 966 496   22 Kalsel 402 424 1 809 826
6 Sumsel 370 060 1 766 736   23 Kaltim 548 094 2 946 121
7 Bengkulu 450 648 2 088 052   24 Kaltara 552 040 3 458 636
8 Lampung 384 882 1 702 947   25 Sulut 333 510 1 740 925
9 Kep. Babel 587 530 3 091 790   26 Sulteng 391 763 2 097 196
10 Kep. Riau 513 237 2 492 993   27 Sulsel 283 461 1 478 584
11 DKI Jakarta 536 546 2 811 576   28 Sultra 285 609 1 586 164
12 Jabar 344 427 1 483 887   29 Gorontalo 296 730 1 494 764
13 Jateng 333 224 1 422 049   30 Sulbar 302 852 1 545 185
14 D.I Yogyakarta 374 009 1 516 026   31 Maluku 436 865 2 771 099
15 Jatim 342 092 1 366 092   32 Maluku Utara 390 998 2 705 274
16 Banten 386 753 2 005 619   33 Papua Barat 499 778 2 675 377
17 Bali 361 387 1 609 120    34 Papua 457 541 2 177 612

*) Merupakan hasil perkalian GK per Kapita dengan rata-rata jumlah ART rumah tangga miskin masing-masing provinsi
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

KEMISKINAN MENURUT UKURAN BANK DUNIA (US$ PPP) -1

Untuk membandingkan kemiskinan antarnegara, Bank Dunia menggunakan


perkiraan konsumsi yang dikonversikan ke dollar Amerika dengan menggunakan
paritas (kesetaraan) daya beli (purchasing power parity, PPP) per hari, bukan
dengan nilai tukar US$ resmi.

Angka konversi PPP: banyaknya rupiah yang dikeluarkan untuk membeli sejumlah
kebutuhan barang dan jasa dimana jumlah yang sama tersebut dapat dibeli
sebesar US$ 1 di Amerika Serikat.

Batasan kemiskinan internasional yang digunakan oleh Bank Dunia:


1,25 US$ PPP sebagai batas extreme poverty, dan 2,00 US$ PPP.

Perkiraan konversi 1 US $ PPP dengan baseline 2005:


Tahun 2015: 1 US $ PPP = Rp 7 873,8
Tahun 2017: 1 US $ PPP = Rp 8 521,0

Posisi Garis Kemiskinan Nasional (GKN) terhadap US $ PPP:


Tahun 2015: GKN Rp 330 776,-/kapita/bulan setara 1,40 $ PPP/hari
Tahun 2017: GKN Rp 374 478,-/kapita/bulan setara 1,46 $ PPP/hari
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

KEMISKINAN MENURUT UKURAN BANK DUNIA (US$ PPP) -2

Batasan kemiskinan internasional yang digunakan oleh


Bank Dunia
1,25 US$ PPP extreme poverty
sebagai batas

Penjelasan
dan 2 US$ PPP
Garis Kemiskinan di atas diterapkan di seluruh
negara tanpa memandang kondisi sosial
ekonominya

Pertanyaannya?
 Apa tidak terlalu kecil untuk Amerika Serikat?
 Apa tidak terlalu besar untuk negara-negara
di Afrika?
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MENURUT


UKURAN GK NASIONAL DAN $ PPP

Maret 2015 Maret 2017

33.62%

26.84%

11.22% 10.64%
8.80%
6.95%

< 1,25 $ PPP < GK Nasional < 2,00 $ PPP < 1,25 $ PPP < GK Nasional < 2,00 $ PPP

Catatan:
- GK Nasional Maret 2015 = Rp 330 776,-/kapita/hari
- GK Nasional Maret 2017 = Rp 374 478,-/kapita/hari
- Konversi 1 $PPP 2015 = Rp 7 873,8 (baseline 2005 yang dihitung oleh World Bank)
- Konversi 1 $PPP 2017 = Rp 8 521,0 (diperkirakan dari konversi 2015 yang digerakkan dengan inflasi periode Maret 2015-Maret 2017).
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
JUMLAH PENDUDUK MISKIN (JUTA JIWA) MENURUT
UKURAN
GK NASIONAL DAN $ PPP
Maret 2015 Maret 2017

85.69

70.07

28.59 27.77
22.44
18.15

< 1,25 $ PPP < GK Nasional < 2,00 $ PPP < 1,25 $ PPP < GK Nasional < 2,00 $ PPP

Catatan:
- GK Nasional Maret 2015 = Rp 330 776,-/kapita/hari
- GK Nasional Maret 2017 = Rp 374 478,-/kapita/hari
- Konversi 1 $PPP 2015 = Rp 7 873,8 (baseline 2005 yang dihitung oleh World Bank)
- Konversi 1 $PPP 2017 = Rp 8 521,0 (diperkirakan dari konversi 2015 yang digerakkan dengan inflasi periode Maret 2015-Maret 2017).
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

GINI RATIO SEPTEMBER 2016 – MARET 2017


0.500

0.475
• Ketimpangan
0.450 pendapatan rumah
0.44 tangga baik di daerah
0.425
0.42 perkotaan maupun
0.400 perdesaan di Sulawesi
0.37
0.375 Barat turun dari
0.35 September 2016 ke
0.350
Maret 2017
0.34
0.325
0.32 • Ketimpangan
0.300 pendapatan lebih
0.275 tinggi di perkotaan
dibandingkan
0.250
Sept.2016 Maret 2017 perdesaan

Sumber: Diolah dari Susenas Sept.2016-Maret 2017


Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
PERKEMBANGAN GINI RATIO SULAWESI BARAT
DAN NASIONAL
MARET 2013 – MARET 2017

0.41 0.41 0.41 0.41 0.41 0.4 0.4 0.39 0.39

0.38 0.36 0.36 0.36 0.37


0.35 0.35 0.35
0.32

Maret Sept.2013 Maret Sept.2014 Maret Sept.2015 Maret Sept.2016 Maret


2013 2014 2015 2016 2017
Sulbar Nasional
Nilai Gini Ratio baik di Sulawesi Barat selama periode Maret 2013-Maret 2017 mengalam fluktuasi, namun ketimpangan yang
terjadi di Sulawesi Barat nilainya masih di bawah rata-rata nasional. Pada periode September 2016-Maret 2017, nilai Gini Ratio
Sulawesi Barat turun sebesar 0,017 poin artinya ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Sulawesi Barat semakin rendah

Sumber: Diolah dari Susenas Maret 2013-Maret 2017


Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

DISTRIBUSI PENGELUARAN
September 2016 – Maret 2017
September 2016 Maret 2017

40 % terbawah; 18.33 40 % terbawah; 19.41

20 % teratas; 44.41 20 % teratas; 43.50

40 % menengah; 37.26 40 % menengah; 37.09

Kue
Kue pembangunan
pembangunan yg yg diterima
diterima oleh
oleh kelompok
kelompok 20%
20% teratas
teratas mengalami
mengalami penurunan
penurunan dari
dari 44,41
44,41 %
% pada
pada September
September
2016 menjadi 43,60 % pada Maret 2017, sedangkan kue yg diterima oleh kelompok 40% terbawah
2016 menjadi 43,60 % pada Maret 2017, sedangkan kue yg diterima oleh kelompok 40% terbawah mengalamimengalami
kenaikan
kenaikan dari
dari 18,33
18,33 %
% pada
pada September
September 2016
2016 menjadi
menjadi 19,41%
19,41% pada
pada Maret
Maret 2017.
2017. Sesuai
Sesuai dengan
dengan nilai
nilai Gini
Gini Ratio,
Ratio, maka
maka
Sulawesi
Sulawesi Barat
Barat termasuk
termasuk kategori
kategori dengan
dengan ketimpangan
ketimpangan rendah
rendah
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN
MAKRO EKONOMI
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

LAJU PERTUMBUHAN PDB-PDRB TRIWULANAN


TAHUN 2015 – 2017 (DALAM PERSEN)
Laju Pertumbuhan Triwulanan Y-on-Y

10.00
8.65 8.67 Sulbar

8.00 7.51 7.38


6.49
6.10
6.005.62 5.72
5.18
4.71
5.17 4.92 5.01 4.94 5.01
4.82 4.74 4.77
4.00

Ekonomi Sulawesi Barat pada Triwulan 1-2016 secara Nasional


2.00 year on year tumbuh lebih tinggi dibanding Triwulan 3-
2016 tetapi melambat dibanding Triwulan 4-2016

0.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2015 2016 2017
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

LAJU PERTUMBUHAN PDB-PDRB TRIWULANAN


TAHUN 2015 – 2017 (DALAM PERSEN)
Laju Pertumbuhan Triwulanan Q-to-Q

10.00
Sulbar
8.00 7.88
6.00 6.46
5.48
3.75 3.30
4.01
4.00 3.72 3.13
2.37 3.35
2.00
-0.17 -0.40 -0.34
0.00
Q1 Q2 Q3 -1.70
Q4 Q1 Q2 Q3 -1.77
Q4 Q1
-2.00
-4.00
-5.12 Nasional
-6.00
-7.36 -7.48
-8.00
-10.00
2015 2016 2017

Dilihat dari pola triwulanan, triwulan 2-2015 merupakan puncak pertumbuhan ekonomi di
Sulawesi Barat, dan sebaliknya setiap triwulan 1 pertumbuhan ekonomi cenderung negatif.
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha
(year on year) Triwulan I/III - 2016 dan Triwulan I -
2017
Periode
Kategori Lapangan Usaha/Sektor
Trw.I 2016 Trw.III 2016 Trw.I 2017
(1) (2) (3) (4) (5)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.86 3.65 9.10
B Pertambangan dan Penggalian 8.45 12.15 16.36
C Industri Pengolahan 8.86 -5.71 7.38
D Pengadaan Listrik dan Gas 30.16 21.69 10.66
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 12.85 7.14 3.19
F Konstruksi 10.47 11.60 6.56
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6.64 0.99 5.53
H Transportasi dan Pergudangan 1.61 5.86 4.07
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.87 10.02 5.50
J Informasi dan Komunikasi 14.33 8.59 3.11
K Jasa Keuangan dan Asuransi 15.51 10.75 9.82
L Real Estate 6.52 4.73 3.19
M,N Jasa Perusahaan 6.64 7.08 1.84
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7.58 19.52 4.32
P Jasa Pendidikan 11.33 12.32 8.81
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 11.53 13.06 4.54
R,S,T,U Jasa lainnya 6.31 6.26 7.17
  PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.10 5.72 7.42
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

Distribusi Penduduk Bekerja Menurut Sektor,


Februari 2016 – Februari 2017
Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017
Pertanian 50.13 49.76 48.02
Industri 7.89 7.94 8.55
Konstruksi 8.48 8.65 5.19
Perdagangan 15.96 13.26 15.19
Jasa Kemasyarakatan 14.80 14.77 17.60
Lainnya 2.75 5.62 5.45
Jumlah 100,00 100,00 100,00

Pada periode Februari 2016 ke Februari 2017, tercatat pergeseran penyerapan tenaga kerja per sektor:

Meningkat Menurun
• Industri • Pertanian
• Jasa Kemasyarakatan • Konstruksi
• Lainnya • Perdagangan
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

RKEMBANGAN TINGKAT INFLASI DI PROVINSI SULAWESI BA


MARET 2016 – MARET 2017

September
Maret 2016 Maret 2017
2016
(-0,02 %) (-0,29 %)
(0,32 %)

0,34 0,61
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI SULAWESI


BARAT, 2013-2017
109.00 108.60

108.00 N
N
TT
PP
107.00
106.11
105.82
106.00 105.44
105.00
103.99
104.00 103.26 103.37
102.80 102.94
103.00
102.00
101.00
100.00
2013 2014 2015 2016 2017

Maret Sept.
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah,


Februari 2015 – Februari 2017

3.35 3.33 2.98


2.72
1.81

6,47 % 5,40 %
4,26% 4,69% 4,60%
2,19% 2,53%
1,10% 2,60% 2,73%

Kota
Kota Desa
Desa Kota
Kota Desa
Desa Kota
Kota Desa
Desa Kota
Kota Desa
Desa Kota
Kota Desa
Desa
Februari
Februari 2015
2015 Agustus
Agustus 2015
2015 Februari
Februari 2016
2016 Agustus
Agustus 2016
2016 Februari
Februari 2017
2017
TPT Perkotaan lebih
tinggi
“Terdapat 2-3 penganggur
dari 100 orang angkatan kerja pada Februari Feb‘16TPT
dibandingkan TPT
TPT
Feb‘16 –– Feb‘17
Feb‘17
2017” Perdesaan
0,26 poin 29

Sumber
Sumber :: BPS.
BPS. Sakernas
Sakernas
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sulawesi Barat

TERIMA KASIH

Jl. RE. Martadinata (0426) 22103


No.10, Mamuju

(0426) 2703340 sulbar@bps.go.id

www.sulbar.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai