Anda di halaman 1dari 23

METODOLOGI

RISET KESEHATAN DASAR


2013
RISKESDAS 2013

Modul IPKM Modul IPKM

penyajian sampai
domain kabupaten/kota.
Modul MDG’s

penyajian sampai
domain provinsi,
subsampel dari Modul
IPKM.
Modul Biomedis

penyajian level nasional,


subsampel dari Modul
Modul MDG’s Modul Biomedis
MDG’s.
KERANGKA SAMPEL
 Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar
primary sampling unit (PSU) dalam master sampel.
 PSU adalah gabungan dari beberapa blok sensus
 Jumlah PSU dalam master sampel adalah 30000 PSU
 PSU juga dilengkapi informasi jumlah dan daftar
nama kepala rumah tangga, alamat, tingkat
pendidikan KRT berdasarkan klasifikasi wilayah
urban/rural.
 Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah seluruh
bangunan sensus yang di dalamnya terdapat rumah
tangga biasa (tidak termasuk institutional household).
Bangunan sensus terpilih dan rumah tangga biasa dalam
bangunan sensus terpilih terlebih dahulu dilakukan
pengecekan keberadaan & pemutakhiran.
DESAIN SAMPLING (1)
Modul IPKM (untuk estimasi kabupaten/kota)
Metode Sampling: Sampling tiga tahap berstrata
 Tahap pertama, memilih sejumlah psu dari psu terpilih secara
sistematik pada setiap kab/kota sesuai alokasi domain.
 Tahap kedua, dari psu terpilih, dipilih 2 blok sensus secara pps
dengan size jumlah rumah tangga sesuai alokasi domain.
Selanjutnya dipilih secara acak satu blok untuk Riskesdas dan
satu blok sensus untuk Susenas.
 Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih Riskesdas,
dipilih 25 bangunan sensus secara sistematik berdasarkan data
bangunan sensus hasil SP2010-C1.
 Tahap keempat, dari setiap bangunan sensus terpilih dipilih
satu rumah tangga biasa secara acak, setelah terlebih dahulu
mengidentifikasi rumah tangga yang sekarang tinggal di
bangunan sensus tsb (dimutakhirkan).
Skema Penarikan Sampel PSU dan Blok Sensus
Susenas dan Riskesdas
sistematik Master Sampel
30.000 PSU

Susenas dan Susenas


Riskesdas 12.000 PSU 18.000 PSU
PPS size ruta PPS size ruta

Susenas dan Riskesdas Susenas


@2 Blok Sensus @ 1 Blok Sensus

Riskesdas Susenas
@1 Blok Sensus @1Blok Sensus
Susenas
30.000 BS

Susenas Trw 1 Susenas Trw 2 Susenas Trw 3 Susenas Trw 4


7.500 BS 7.500 BS 7.500 BS 7.500 BS
DESAIN SAMPLING (2)

Modul MDG’s (untuk estimasi provinsi)


Metode Sampling: Sampling dua tahap berstrata,
subsampel dari estimasi kab/kota.
 Tahap pertama, memilih sejumlah BS secara sistematik
dari BS terpilih estimasi kab/kota sesuai alokasi domain
kab/kota.
 Tahap Kedua, dari setiap blok sensus sampel, dipilih 25
bangunan sensus secara sistematik berdasarkan data
hasil SP2010-C1.
 Tahap Ketiga, dari setiap bangunan sensus terpilih, dipilih
satu rumah tangga, setelah dilakukan pemutakhiran
terlebih dahulu.
DESAIN SAMPLING (3)
Modul Biomedis (untuk estimasi nasional)
Metode Sampling: Sampling dua tahap berstrata, subsampel
dari estimasi provinsi.

Tahap 1: Memilih 250 kabupaten/kota secara pps wr). Dari hasil


penarikan sampel, jumlah realisasi sampel yang efektif (effective
sample size) sebanyak 177 kabupaten/kota.

Tahap 2: Dari setiap kabupaten/kota terpilih, dilakukan


pemilihan blok sensus secara systematic sampling dari daftar
blok sensus sampel Riskesdas Modul MDG’s.

Rumah tangga yang menjadi sampel dalam Riskesdas Modul


Biomedis adalah sebanyak 25 rumah tangga yang terpilih pada
Modul MDG’s di blok sensus sampel Modul Biomedis.
Dalam desain ini, terlebih dahulu
dilakukan pengelompokkan 497
kabupaten/kota ke dalam 3 strata
berdasarkan IPKM, sedangkan rumah
tangga dapat dibedakan menjadi 2
menurut klasifikasi daerah, yaitu rumah
tangga yang berada di blok sensus
perkotaan (urban) dan rumah tangga di
blok sensus perdesaan (rural). Dengan
demikian, penyajian angka estimasi dan
analisis Riskesdas Modul Biomedis 2013
nantinya dapat disajikan dalam 6 strata
(domain penelitian)
Tabel 1. Jumlah Kabupaten/Kota dan Jumlah Rumah Tangga
Menurut Strata
Jumlah Rumah Tangga*
Jumlah
Strata IPKM Kabupaten/
Urban Rural Jumlah
Kota

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


I 0,59302 - 0,70896 100 13.507.608 4.413.737 17.921.345
II 0,44634 - 0,59253 249 14.657.764 18.400.354 33.058.118
III 0,24706 - 0,44627 148 2.278.509 7.979.025 10.257.534
Jumlah 497 30.443.881 30.793.116 61.236.997
*Hasil Sensus Penduduk 2010

Tabel 2. Alokasi & Realisasi Sampel Kabupaten/Kota Menurut Strata


Modul Biomedis
Alokasi Realisasi
Strata Proportional Equal Compromise ( =0,4)
Kab/Kota
Urban Rural Jml Urban Rural Jml Urban Rural Jml
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
I 55 18 73 42 41 83 47 32 79 52
II 60 75 135 42 42 84 49 55 104 85
III 9 33 42 41 42 83 29 38 67 40
Jml 124 126 250 125 125 250 125 125 250 177
JUMLAH SAMPEL(1)
EstimasiKabupaten/Kota
   (Modul IPKM)
 Jumlahsampelbloksensus: 12000 bloksensus
 Jumlahsampelrumahtangga: 300000 rumahtangga
 Alokasijumlahsampelbloksensusmenurutdaerahperkotaa
ndanperdesaan di setiapkab/kotadenganrumus:

Mh
nh = H ×n
(
∑ Mh )
: Jumlahsampelbloksensus strata h
: Jumlahrumahtanggabiasa
h =1 strata h
: Jumlah target sampel
JUMLAH SAMPEL(2)

Estimasi Provinsi (Modul MDG’s)


 Jumlah sampel rumah tangga 75000 ruta
 Jumlah sampel blok sensus: 3000 blok sensus.
 Sampel blok sensus dialokasikan menurut daerah
perkotaan dan perdesaan.
Estimasi Nasional (Modul Biomedis)
 Jumlah sampel rumah tangga 25000 ruta
 Jumlah sampel blok sensus: 1000 blok sensus.
 Sampel blok sensus dialokasikan menurut daerah
perkotaan dan perdesaan.
Pengecekan Bangunan Sensus Terpilih &
Pemutakhiran Rumah Tangga

• menggunakan Daftar RKD13.BANGSEN


• bangunan sensus adalah hasil SP2010 (bulan Mei 2010)
• pengecekan bangunan sensus :
melakukan identifikasi keberadaan bangunan sensus
• identifikasi keberadaan bangunan sensus :
• ditemukan
• tidak ditemukan
• dibongkar/digusur
• bangunan kosong

prosedur penggunaan 5 sampel bangunan sensus cadangan :


• digunakan jika 25 sampel bangunan sensus terpilih tidak ditemukan,
dibongkar/digusur, bangunan kosong
• digunakan sedemikian rupa sehingga total sampel tetap diupayakan
25 bangunan sensus
PETA BLOK SENSUS
Peta blok sensus yang digunakan dalam Riskesdas
2013 adalah hasil scanning peta yang telah digunakan
dalam kegiatan pencacahan SP2010.
Dalam peta tersebut sudah tercantum legenda,
landmark, dan posisi keberadaan bangunan
fisik/sensus (gambar kotak).
Satu bangunan fisik terdiri dari satu atau lebih
bangunan sensus
Peta blok sensus digunakan oleh petugas untuk
menelusuri/mengidentifikasi lokasi bangunan sensus
terpilih.
Contoh Peta Blok Sensus (dengan bangunan fisik/sensus)
Daftar RKD13.BANGSEN
Daftar RKD13.BANGSEN adalah daftar bangunan sensus terpilih yang di dalamnya berisi
nama-nama kepala rumahtangga yang dilengkapi dengan alamat dalam blok sensus
yang akan dilakukan pengecekan dan pemutakhiran.
Prosedur Lapangan RKD13.BANGSEN:

Petugas Riskesdas terlebih dahulu mendatangi Kepala Desa/Kelurahan, RT/RW


dimana lokasi blok sensus terpilih, untuk melaporkan kegiatan Riskesdas.
Petugas Riskesdas berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BPS Propinsi dan
BPS Kabupaten/Kota setempat untuk kelancaran pendataan lapangan.

Berbekal sketsa peta blok sensus, petugas mengunjungi bangunan sensus:


• melalui nomor bangunan fisik yang tertera di kolom (3) dengan gambar
kotak di peta blok sensus yang tertera gambar/nomor bangunan fisiknya,
selanjutnya bangunan sensus di kolom (4) akan berada di dalamnya.
• menggunakan alamat dan informasi nama kepala rumah tangga yang dulu
saat SP2010 (bulan Mei 2010) menghuni bangunan sensus tersebut.

Lakukan identifikasi ulang rumah tangga yang sekarang mendiami bangunan


sensus tersebut, apakah masih sama dengan kondisi SP2010 atau telah
terjadi perubahan. Perubahan dan hasil identifikasi ulang yaitu rumah tangga
yang sekarang menghuni dicatat di kolom (8) Blok IV.
Keberadaan Bangunan Sensus
1. Ditemukan
adalah kondisi dimana bangunan sensus dan atau kepala rumah tangga
yang saat SP2010 dulu menghuninya masih ditemukan di lapangan.
Petunjuk yang digunakan adalah alamat & nama kepala rumah tangga.
2. Tidak ditemukan
adalah kondisi dimana bangunan sensus dan kepala rumah tangga
yang saat SP2010 dulu menghuninya tidak ditemukan lagi di lapangan.
Petunjuk yang digunakan adalah alamat & nama kepala rumah tangga.
3. Dibongkar/digusur
adalah kondisi dimana bangunan sensus dan kepala rumah tangga
yang saat SP2010 dulu menghuninya sudah digusur/dibongkar.
Informasi digusur/dibongkar dapat berasal dari tetangga atau tokoh
masyarakat di lingkungan tersebut.
4. Kosong
adalah kondisi dimana bangunan sensus dan kepala rumah tangga
yang saat SP2010 dulu menghuninya masih ditemukan tapi sudah
tidak dihuni lagi. Informasi ini dapat berasal dari tetangga, melihat
objek langsung, atau tokoh masyarakat di lingkungan tersebut.
Pemilihan rumah tangga dalam bangunan sensus terpilih :

• Dilakukan jika setelah dimutakhirkan terdapat lebih dari 1 (satu)


rumah tangga menghuni bangunan sensus tersebut
• Tentukan jumlah rumah tangga yang sekarang menghuni
• Pastikan rumah tangga yang menghuni sudah diberi nomor urut
• No urut ruta terpilih = angka random x jml rumah tangga
• Jika nomor urut ruta terpilih < 1, maka nomor ruta terpilih = 1
• Lingkari nomor urut rumah tangga yang terpilih
• Tidak ada penggantian sampel rumah tangga

Contoh : hasil pengecekan keberadaan bangunan sensus terpilih dan


pemutakhiran rumah tangga sekaligus pemilihan sampel rumah tangga di blok
IV RKD13.BANGSEN sebagai berikut:
penjelasan sbb:
• bangunan sensus yang dulu ditempati rumah tangga PRIMA NOVANDI sekarang
masih ada dan dihuni oleh rumah tangga PRIMA NOVANDI dan AHMAD, karena
lebih dari satu rumah tangga (dua ruta) dalam bangunan sensus tersebut maka
dilakukan penarikan sampel ruta, dimana no urut ruta terpilih = 0,05 x 2 = 0,10
karena < 1 maka no urut ruta terpilih = 1 yaitu rumah tangga PRIMA NOVANDI
(no urut 1 dilingkari)
• bangunan sensus yang dulu ditempati rumah tangga MARIANI SURBAKTI
sekarang masih ada dan dihuni oleh rumah tangga MARIANI SURBAKTI
dan SURYANA, karena lebih dari satu rumah tangga (dua ruta) dalam bangunan
sensus tersebut maka dilakukan penarikan sampel ruta, dimana no urut ruta
terpilih = 0,87 x 2 = 1,74 = 2 (pembulatan) maka no urut ruta terpilih = 2
yaitu rumah tangga SURYANA (no urut 2 dilingkari)
• bangunan sensus lainnya yang masih ditemukan tidak ada penarikan sampel
karena hanya dihuni oleh satu rumah tangga, sehingga rumah tangga tersebut
langsung sebagai sampel.
Estimasi :
Estimator total karakteristik dirumuskan:

Keterangan:
: estimasi total karakteristik yang diteliti

: estimasi total karakteristik pada strata h

: estimasi total karakteristik pada strata h berdasarkan sampel pada blok sensus ke i

: jumlah populasi rumah tangga di strata h

: jumlah populasi rumah tangga di blok sensus i strata h hasil SP2010

: jumlah populasi bangunan sensus di blok sensus i strata h hasil SP2010

: jumlah rumah tangga pada bangunan sensus j blok sensus i strata h

: nilai karakteristik rumah tangga terpilih pada bangunan sensus j blok sensus i strata h

22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai