SISTEM KOORDINASI
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya
bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan
yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita
terdapat suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut.
Sistem tersebut adalah sistem koordinasi yang berpusat pada
satu organ yaitu otak.
Sistem Saraf
Hormon
SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah salah satu kordinasi tubuh. Sistem saraf memiliki fungsi
sebagai penerima dan penghantar rangsangan ke seluruh tubuh serta
memberikan tanggapan terhadap rangsang tersebut.
Hormon yang mengatur keseimbangan tubuh dan kerja alat – alat tubuh itu
sebenarnya merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu atau
kelenjar endokrin.
Kelenjar Hormon
Kelenjar hipofisis terdapat hormon somatrofin. Kelenjar ini memiliki fungsi
untuk mengatur pertumbuhan. Di mana kelenjar ini merupakan kelenjar
utama atau master gland. Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga lobus yaitu
lobus depan, lobus tengah, dan lobus belakang.
Kelenjar tiroid atau gondok terdapat hormon tiroksin. Kelenjar ini memiliki
fungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh dan mempengaruhi
perkembangan tubuh dan mental. Kekurangan hormon ini dapat
menyebabkan kekredilan atau kretinisme, sedangkan kelebihan hormon
ini dapat menyebabkan gigantisme.
Kelenjar paratiroid terdapat hormon parathormon. Kelenjar ini memiliki
fungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam tubuh. Kekurangan hormon
ini dapat menyebabkan penyakit kejang otak.
Kelenjar pankreas terdapat hormon insulin. Kelenjar ini memiliki fungsi
untuk mengatur kadar gula dalam darah. Kekurangan hormon ini dapat
menyebabkan penyakit diabetes mellitus.
Kelenjar lambung dan usus terdapat hormon gastrin dan sekretin. Kelenjar
ini memiliki fungsi untuk memacu sekresi getah lambung dan
merangsang sekresi bikarbonat. Kekurangan hormon ini dapat
mengakibatkan lambung tidak dapat mencerna protein dengan baik, tidak
dapat memecah amilum, lemak, dan protein.
Kelenjar gonad terdapat hormon testosteron, estrogen dan progresteron.
Hormon testosteron ini memiliki fungsi mempengaruhi perkembangan
sifat kelamin sekunder pada laki – laki. Kekurangan hormon ini dapat
mengakibatkan sel telur pada wanita sulit matang.
Sistem Indra
Alat indra sebagi reseptor impuls. Berdasarakan jenis
rangsangan yang diterima, alat indra dibedakan menjadi
kemoreseptor, fotoreseptor, mekanoreseptor, dan
audioreseptor.
.
Fotoreseptor
menerima
rangsangan
berupa cahaya, Mekanoreseptor menerima
misalkan retina rangsangan berupa tekanan
mata dan suhu, misalkan kulit.
Audioreseptor menerima
rangsangan berupa getaran
bunyi, misalkan koklea dan
telinga. Kemoreseptor menerima
rangsangan yang berupa
senyawa kimia, misalkan
lidah dan hidung.
Macam-macam Indra
1. Mata
Mata memiliki fungsi untuk indra penglihatan. Adapun bagian – bagian mata
terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar terdiri dari alis, kelopak
mata, bulu mata, dan kelenjar air mata.
Bagian dalam terdiri dari bola mata, yang dibagi menjadi tiga lapisan yaitu
lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar atau sklera terdiri
dari kornea dan selaput tanduk.
Lapisan tengah atau koroid terdiri dari iris dan pupil. Iris atau selaput pelangi
yang mengandung pigmen yang memberi warna pada mata. Selain itu, terdapat
pupil yang memiliki fungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata.
Lapisan dalam terdiri dari retina dan lensa mata. Retina memiliki fungsi untuk
menangkap bayangan benda sebab ada sel reseptor terdiri dari sel batang dan sel
kerucut dan mengatur agar benda terlihat dengan jelas. Bayangan benda harus
jatuh di bintik kuning atau fovea centralis.
Lensa mata ada di belakang pupil. Lensa mata memiliki fungsi untuk mengatur
bayangan benda agar jatuh di bintik kuning.
2. Hidung
Hidung memiliki fungsi untuk alat indra pembau sebab memiliki reseptor
pembau atau kemoreseptor di bagian langit – langit rongga hidung, yang
dinamakan dengan sel olfaktori. Pada ujung sel reseptor ada rambut –
rambut halus atau silia.
Selain itu, ada juga selaput lendir yang memiliki fungsi untuk pelembab.
Proses jalannya rangsang berupa bau yaitu sebagai berikut.
Kulit memiliki fungsi sebagai alat peraba. Hal tersebut disebabkan kulit
memiliki ujung – ujung saraf sebagai mekanoreseptor.
Bagian luar telinga terdiri dari daun telinga, saluran telinga, kelenjar
minyak, dan gendang telinga. Bagian tengah terdiri dari rongga telinga dan
tulang – tulang pendengaran. Rongga telinga ini ada saluran eustachius
untuk menjaga keseimbangan tekanan udara.
Tulang – tulang pendengaran terdiri dari martil atau maleus, landasan atau
incus dan sanggurdi atau stapes. Bagian dalam telinga terdiri dari tingkap
jorong, tingkap bundar atau oval, tiga saluran setengah lingkaran atau
ampua yang memiliki fungsi sebagai alat keseimbangan tubuh terhadap
gerakan, dan rumah siput atau kokhlea ada ujung – ujung saraf
pendengaran.
Terima Kasih