Yosi Sihotang
Yosi Sihotang
SISTEM PERNAPASAN
DOSEN PEMBIMBING:
RISMA D. MANURUNG S.Kep Ns OLEH:
YOSI SIHOTANG
(P07520119158)
PNEUMONIA
DEFENISI
Dikenal dengan istilah paru-paru basah.
infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-
kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru.
Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong
udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru
(alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah.
PNEUMONIA
ETIOLOGI
Hemophilus influenzae
Staphylococcus aureus
streptokokus grup B
Pseudomonas aeruginosa
d. Pneumonia jamur
a.Pneumonia lobaris
Sering pada pneumania bakterial, jarang pada bayi dan
orang tua.
terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan sekunder
disebabkan oleh
obstruksi bronkus misalnya : pada aspirasi benda asing atau
proses keganasan
b.Bronkopneumonia
Ditandai dengan bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru
PNEUMONIA
PEMERIKSAAN
pemeriksaan yang diperlukan untuk menunjang diagnosis
pneumonia di Instalasi Gawat Darurat hanyalah pemeriksaan
rontgen toraks posisi AP.
PENGOBATAN
Pengobatan rawat inap
pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai, serta tindakan
suportif.
pengobatan suportif
meliputi pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi
terhadap gangguan keseimbangan asam-basa, elektrolit, dan
gula darah.
PNEUMONIA
PERAWATAN
Penderita yang memerlukan perawatan di Ruang
Rawat Intensif adalah penderita yang mempunyai
paling sedikit 1 dari 2 gejala mayor tertentu
(membutuhkan ventalasi mekanik dan
membutuhkan vasopressor > 4 jam ) atau 2 dari 3
gejala minor tertentu (Pa02/FiO2 kurang dari 250
mmHg, foto toraks paru menunjukkan kelainan
bilateral, dan tekanan sistolik < 90 mmHg). Kriteria
minor dan mayor yang lain bukan merupakan
indikasi untuk perawatan Ruang Rawat Intensif.
ASMA
Gejala asma
sering timbul pada waktu malam dan pagi hari.
Gejala yang di timbulkan berupa batuk-batuk pada
pagi hari, siang hari, dan malam hari, sesak
napas/susah bernapas, bunyi saat bernapas
(whezzing) rasa tertekan di dada, dan gangguan tidur
karena batuk
ASMA
ETIOLOGI
a. Faktor presdiposisi
Genetik, Penderita biasanya mempunyai
kerja
ASMA
Klasifikasi Asma berdasarkan tingkat keparahannya :
a. Step 1 (Intermitten)
Gejala perhari ≤ 2X dalam seminggu. Masih bisa berjalan ketika
bernapas, bisa mengucapkan kalimat penuh
b. Step 2 (Mild intermitten)
Gejala perhari ≥ 2X dalam seminggu. Serangan asma diakibatkan oleh
aktivitas.
c. Step 3 (Moderate persistent)
Gejala perhari bisa setiap hari, Serangan asma diakibatkan oleh
aktivitas. Duduk tegak ketika bernapas, hanya dapat mengucapkan
kata per kata,
Step 4 (Severe persistent)
Gejala perhari sering dan Aktivitas fisik terbatas.
ASMA
asma sering di rincikan sebagai :
a. Asma alergik
Disebabkana oleh alergen atau alergen-alergen yang dikenal (misal: serbuk sari,
binatang, amarah dan jamur ) kebanyakan alergen terdapat di udara dan
musiman.
b. Asma idiopatik atau nonalergik
Asma idiopatik atau nonalergik tidak ada hubungan dengan alergen spesifik
faktor-faktor, seperti comand cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi,
dan polutan lingkungan yang dapat mencetuskan rangsangan.
c. Asma gabungan
Adalah asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk
alergik maupun bentuk idiopatik atau nonalergik.
ASMA
Pengobatan
Berdasarkan keparahan.
Bisa dengan obat pengontrol ASMA:
PERAWATAN
Menghindari sumber penyebab asma.
Menghindari sumber resiko dan