Anda di halaman 1dari 29

CHAPTER 4

ANALISIS AKTIVITAS
INVESTASI
Kelompok 3
TUJUAN ANALISIS

 Menentukan aset lancar dan keandalannya untuk analisis


 Menjelaskan manajemen kas dan implikasinnya untuk analisis
 Menganalisis piutang, cadangan piutang tak tertagih dan sekuritisasi
 Menginterpretasikan berbagai pengaruh dari metode persediaan
alternatif dalam berbagai kondisi bisnis
 Menjelaskan konsep aset jangka Panjang dan berbagai implikasinya
dalam analisis
 Menginterpretasikan valuasi dan alokasi biaya atas aset dan sumber
daya alam pabrik
 Menjelaskan dan menganalisis aset tak berwujud beserta
pengungkapannya
 Menganalisis laporan keuangan untuk aset yang tidak tercatat dan
aset kontinjensi
21 Maret 2020_Kelompok 3
Analisis Aktivitas Investasi

Pengantar Aset
Lancar Persediaan Aset Tetap Dan
Pengantar Aset Aset Tak Berwujud
Jangka Panjang Sumber Daya Revaluasi Aset
Alam Menurut Ifrs
Kas dan Setara Akuntansi dan
Penilaian Akuntansi Aset Tak
Kas Akuntansi Aset Berwujud
Persediaan Menilai Aset Perlakuan
Piutang Jangka Panjang Menganalisa Aset
Analisis Tetap dan SDA Akuntansi
Biaya Dibayar di Persediaan Kapitalisasi Tak Berwujud
Versus Menilai SDA Pengungkapan
Muka Aset Tak Berwujud & Revaluasi
Pembebanan Penyusutan Kontinjensi yg tidak
Menganalisa Aset tercatat Implikasi Analisis
Tetap dan SDA

21 Maret 2020_Kelompok 3
ASET
Adalah manfaat ekonomi yang mungkin
terjadi di masa depan, yang diperoleh
atau dikendalikan oleh entitas sebagai
hasil dari transaksi atau peristiwa di
masa lalu

ASET
LANCAR ASET JANGKA
(Current PANJANG (long-term
Assets) assets) atau ASET
Merupakan sumber daya yang dapat TIDAK LANCAR
segera dikonversi menjadi kas (noncurrent Assets)
selama siklus operasi perusahaan.
Contoh : Kas, Setara Kas, Piutang, Merupakan sumber daya yang diharapkan
Persediaan, dan biaya dibayar di dapat memberikan manfaat pada
muka perusahaan selama periode melebihi
periode berjalan
Contoh : tanah dan bangunan, pabrik,
peralatan, aset tak berwujud, investasi dan
beban tangguhan

21 Maret 2020_Kelompok 3
01
PENGANTAR ASET
LANCAR
Kas dan Setara Kas, Piutang, Persediaan, Biaya Dibayar di
Muka
PENGENALAN ASET LANCAR

Aset Lancar (Current Assets) mencakup


kas dan aset lain yang dapat dikonversi
menjadi kas, biasanya dalam siklus
operasi perusahaan.

Siklus ini merupakan proses di mana


perusahaan mengkonversi kas menjadi
aset jangka pendek dan kembali menjadi
kas sebagai bagian aktivitas operasi
yang sedang berlangsung

Selisih antara aset lancar dengan


kewajiban lancar disebut dengan modal
kerja (working capital)
KAS DAN SETARA
KAS

 Kas (Cash), merupakan aset yang paling likuid, mencakup mata uang yang tersedia dan dana pada
deposito.

 Setara Kas (cash equivalent) merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang (1) mudah
dikonversi menjadi kas dan (2) jatuh tempo sangat pendek, sehingga memiliki risiko minimal terkait
perubahan harga akibat pergerakan suku bunga.
Contoh : surat utang negara (treasury bills) jangka pendek, commercial paper dan reksadana pasar
uang

 Likuiditas merupakan jumlah kas yang dapat diperoleh dalam periode singkat, juga terkait dengan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban saat jatuh tempo.
PIUTANG DAN ANALISIS
PIUTANG

 Piutang (receiveables) merupakan jumlah yang harus dibayarkan perusahaan yang timbul akibat
penjualan produk atau jasa, atau dari uang muka (peminjaman uang) kepada perusahaan lain.

 Mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktivitas sewa dan bunga

 Piutang Usaha (accounts receiveable) mengacu pada jumlah yang harus dibayarkan kepada
perusahaan akibat penjualan produk dan jasa

 Wesel tagih (notes receiveable) mengacu pada janji tertulis atas utang yang harus dibayarkan

 Piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun atau satu
siklus operasi.

 Penilaian Piutang perusahaan melaporkan piutang sebesar Nilai Realisasi Neto (net
realizable value) total jumlah piutang dikurangi penyisihan atas tidak tertagihnya piutang tersebut

 Analisis Piutang Risiko Penagihan, Keaslian Piutang, Sekuritisasi Piutang


BIAYA DIBAYAR DI
MUKA

 Biaya dibayar di muka (prepaid expense) merupakan pembayaran di muka untuk jasa atau
barang yang belum diterima.
Contoh : pembayaran dimuka untuk sewa, asuransi, utilitas dan pajak properti.

 Biasanya diklasifikasikan ke dalam aset lancar karena menceminkan jasa yang diberikan yang
tidak akan memerlukan penggunaan aset lancar.
PERSEDIAAN DAN PENILAIAN
PERSEDIAAN

 Persediaan (inventories) merupakan barang yang dimiliki untuk dijual sebaga bagian dari
operasi bisnis normal perusahaan.

 Metode penetapan biaya persediaan digunakan untuk mengalokasikan beban pokok barang
yang tersedia untuk dijual pada harga poko penjualan atau persediaan akhir.

 Persamaan Persediaan :

Persediaan Pembelian Persediaan


HPP
Awal Bersih Akhir
PERSEDIAAN (Inventory)
Arus Biaya
Persediaan

Unit yang dibeli terakhir


(masuk) merupakan unit
First-In, First-Out yang pertama
Last-In, dijual
First-Out
(keluar)
(FIFO) (LIFO) Biaya Rata-Rata
Unit pertama yang Mengasumsikan bahwa
dibeli (masuk) unit yang dijual tanpa
merupakan unit memerhatikan urutan
pertama yang akan pembeliannya dan
dijual (keluar) menghitung COGS, serta
persediaan akhir hanya
sebagai rata-rata
tertimbang
PERSEDIAAN (Inventory)

Metode Penetapan Biaya Persediaan yang


Digunakan Berbagai Perusahaan

4%

20%

46%

30%

FIFO LIFO
Biaya Rata Rata Lainnya
ILUSTRASI METODE BIAYA
PERSEDIAN

Persediaan pada 1 Januari, Tahun ke-2 40 unit @ $500 $20.000


Persediaan yang dibeli selama tahun berjalan 60 unit @ $600 $36.000
Beban Pokok barang yang tersedia untuk dijual 100 unit $56.000

Note : Asumsikan bahwa 30 unit terjual selama tahun berjalan seharga $800 per
unit, sehingga total pendapatan sebesar $24.000.
ILUSTRASI METODE BIAYA
PERSEDIAN
Economic Profit & Holding
Gain

 Dalam periode kenaikan harga, FIFO menyebabkan laba bruto yang lebih tinggi
dibandingkan LIFO karena biaya persediaan yang lebih rendah dikaitkan dengan
pendapatan penjualan pada harga pasar terkini. Hal ini sering disebut dengan laba
ilusi FIFO (FIFO’s phantom profit)

 Laba bruto (gross profit) pada dasarnya merupakan penjumlahan dari dua
komponen : laba ekonomi (economic profit) dan keuntungan akibat
pemilikan (holding gain)
Economic Profit = 30 unit x ($800 - $600) = $6,000
Holding Gain = 30 unit x ($600 - $500) = $3,000
PERSEDIAAN

 Perusahaan diwajibkan untuk


mencatat tiap tingkat biaya sebagai
kelompok persediaan terpisah
 Saat terjadi kuantitas persediaan, Terdiri dari 3 (tiga) penyesuaian yaitu :
perusahaan akan menggunakan 1. Persediaan = Persediaan LIFO yang dilaporkan
lapisan biaya yang lebih awal untuk + Cadangan LIFO
dikaitkan dengan harga jual saat ini 2. Kenaikan utang pajak tangguhan: (Cadangan
 Pada kenaikan harga, menghasilkan LIFO x Tarif Pajak)
peningkatan laba kotor seperti 3. Saldo Laba = Saldo laba yang dilaporkan +
dampak penggunaan biaya [(Cadangan LIFO x (1-Tarif Pajak)]
persediaan FIFO Penyajian Kembali
LIKUIDASI LIFO (Restatement) Analisis LIFO ke
FIFO
02
PENGANTAR ASET
JANGKA PANJANG
PENGANTAR ASET JANGKA
PANJANG

 Aset Jangka Panjang merupakan


sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan operasi
(mengurangi biaya operasi) selama
lebih dari satu periode.

 Jenis aset jangka Panjang :


 Aset tetap berwujud : tanah dan
bangunan, pabrik, mesin dan
peralatan

 Aset tak berwujud : paten, merek


dagang, bale cipta dan goodwill
KAPITALISASI
(Capitalization)

 Kapitalisasi (capitalization) merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi


pada periode berjalan, tetapi manfaatnya diharapkan berlanjut sampai satu
periode atau lebih di masa depan

 Kapitalisasi menenpatkan aset pada laporan posisi keuangan (neraca) bukan pada
laporan laba rugi

 Pada hard asset, seperti tanah, bangunan, peralatan → dicatat sebesar harga
perolehannya
 Pada soft asset, seperti biaya penelitian, R&D, iklan dan upah → langsung
dibebankan dan tidak dicatat di neraca
KAPITALISASI
(Capitalization)

 Dampak Kapitalisasi terhadap Laba. Kapitalisasi memiliki dua dampak


terhadap laba. Pertama, kapitalisasi menangguhkan pengakuan biaya. Kedua,
kapitalisasi menghasilkan serial perataan laba.

 Dampak kapitalisasi terhadap Tingkat Pengembalian Investasi. Kapitalisasi


mempengaruhi laba maupun basis investasi dari rasio tingkat pengembalian
investasi. Sebaliknya, membebankan biaya aset menghasilkan basis investasi
yang lebih rendah dan meningkatkan fliuktuasi laba.

 Dampak Kapitalisasi  terhadap Rasio  Solvabilitas. Biaya aset secara


langsung, rasio solvabilitas, seperti rasio utang terhadap ekuitas mencerminkan
kondisi perusahaan yang lebih buruk dari kondisi sebenarnya.

 Dampak Kapitalisasi terhadap arus Kas Operasi. Ketika biaya aset


dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas
operasi. Sebaliknya, jika aset dikapitalisasi, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas
keluar aktivitas investasi.
ALOKASI (Allocation)

 Alokasi (allocation) merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (aset)


secara periodic dalam satu atau lebih masa manfaat yang diharapkan di masa
depan

 Proses ini dinamakan penyusutan (depreciation) untuk aset berwujud,


amortisasi (amortization) untuk aset tak berwujud dan deplesi (depletion)
untuk sumber daya alam

 Tiga faktor untuk menentukan jumlah alokasi biaya : masa manfaat, nilai sisa, dan
metode alokasi.
PENURUNAN NILAI
(Impairment)

 Penurunan Nilai (Impairement) merupakan proses penurunan nilai buku aset


ketika arus kas yang diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya tersisa
yang masih tercatat pada neraca

 Jika arus kas yang diharapkan lebih kecil dari nilai tercatat aset (biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan), nilai aset dianggap turun dan diturunkan ke nilai
pasar wajarnya

 Masalah analisis yang timbul karena penurunan nilai yaitu:


- mengevaluasi kesesuaian jumlah penuruan nilai
- mengevaluasi kesesuaian waktu penurunan nilai
- menganalisis dampak penurunan nilai pada laba
03
ASET TETAP DAN
SUMBER DAYA
ALAM
Aset Tetap dan Sumber Daya
Alam
Pabrik (Plant)

Peralatan
Properti
(Equipment)
(Property)

Aset berwujud tidak


lancar yang digunakan
dalam proses
manufaktur, penjualan
atau jasa untuk
menghasilkan
pendapatan dan arus
kas selama lebih dari
satu periode
Menilai Aset Tetap dan
Sumber Daya Alam

• Menggunakan Biaya Historis


• Penilaian Historis mengharuskan perusahaan
Menilai Properti, mencatat aset sebesar harga belinya
Pabrik dan Peralatan • Mencakup semua biaya yang diperlukan sampai
aset itu berada dalam kondisi dan lokasi yang
dapat digunakan

• Merupakan hak untuk mengambil atau


mengkonsumsi sumber daya alam
• Contohnya : hak pembelian atas mineral, kayu,
Menilai Sumber Daya gas alam dan minyak
Alam • Melaporkan sumber daya alam sebesar biaya
historis ditambah biaya pencarian, eksplorasi
dan pengembangan
PENYUSUTAN (Depreciation)
 Penyusutan (Depreciation) merupakan alokasi biaya bangunan dan peralatan (tanah tidak
disusutkan) selama masa manfaatnya.

 Tingkat Penyusutan bergantung pada dua faktor : masa manfaat dan metode alokasi

Masa Manfaat (Useful Life) Contoh :


• Asumsi terkait masa manfaat didasarkan
pada kondisi ekonomi, pemahaman teknis,
pengalaman dan informasi mengenai fisik
dan sifat produktif aset
Metode Alokasi/Metode Penyusutan
• Garis Lurus (Straight Line)
• Dipercepat (Accelerated), terdiri dari 2
metode : saldo menurun dan jumlah angka
tahun
• Khusus (Special), dijumpai pada industri
tertentu seperti baja dan alat berat
04
ASET TAK
BERWUJUD
(INTANGIBLE
ASSET)
ASET TAK BERWUJUD

 Aset tak berwujud (intangible asset) merupakan hak, keistimewaan dan manfaat
dari kepemilikan atau pengendalian

 Dua karakteristik umum aset tak berwujud adalah ketidakpatian yang tinggi atas
manfaat masa depan dan tidak adanya keberadaan fisik

 Perbedaan akuntansi aset berwujud dan aset tak berwujud:


a. Aset berwujud → perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga kerja dalam
membentuk
aset berwujud dan mengkapitalisasi biaya dan menyusutkannya selama periode manfaat

b. Aset tak berwujud → perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk mengiklankan produk
dan perusahaan tidak dapat mengkapitalisasi biaya bahkan ketika ada kemungkinan manfaaat
di masa depan.
ASET TAK BERWUJUD

Kategori Aset Tak Berwujud:


• Goodwill
• Paten, hak cipta, nama dagang dan merk dagang
• Sewa, leaseholds dan perbaikan gedung yang disewa
• Hak eksplorasi dan biaya pengembangan sumber daya alam
• Formula, proses, teknologi dan desain khusus
• Lisensi, waralaba, keanggotaan dan daftar pelanggan

Anda mungkin juga menyukai