Heterosiklik
Defenisi
Reaksi2
Pembuatan
Senyawa
Heterosiklik
O O H
O H
H
H N CH3 H N CH3
H N CH3
HO H3COCO
HO
Mono siklik
atau Polisiklik S S
N N
thiirane thiirene H
azirine
aziridine
O O
oxirene oxirane
Senyawa
Heterosiklik
Mono siklik
atau Polisiklik
Senyawa
Heterosiklik
Mono siklik
atau Polisiklik
Senyawa
Heterosiklik
Mono siklik
atau Polisiklik
Senyawa
Heterosiklik
Mono siklik
atau Polisiklik
N N
N H
Kunolina Indol Isokuinolina
Senyawa
Heterosiklik
N N
N
O O
N N S S
Furan Oksazol Piridina pyrazine thiophene thiazole
Senyawa
Heterosiklik
N
N 2H -azirine
nonAroma
tik
Aromatik
Senyawa
Heterosiklik
N NH
S
S 2,3-dihydrothiazole
thiazole nonAroma
Aromatik tik
Senyawa
Heterosiklik
Bayak SH dengan nama trivial yang
tidak terganti dengan nama sistematik
Tatanama Nama sistematik masih bisa diterapkan
sesuai dengan IUPAC
Haya pada monosiklik dan punya
keterbatasan pada polisiklik.
N
N N
H H N
Indol Imidazol
Kuinolina
N O S N
H
Pirola Furan Tiof en Pirimidina
Senyawa
Heterosiklik
Beberapa aturan tatanama SH (monosiklik)
1. Berdasarkan jumlah siklik dilambangkan dengan
Tatanama kata pokok;
3 ir; 4 et; 5 ol; 6 in; 7 ep; 8 os; 9 on; dan 10 es.
2. Berdasarkan jenis heteroatom ditandai dengan
awalan kata;
O (oksa); S (tia); N (aza). Untuk dua atau tiga
heteroatom ditambah kata di oksa, ditia, dan
diaza
Jika terdapat berbeda heteroatom pada siklik,
maka urutannya oksigen sebelum sulfur dan
sebelum nitrogen; misalnya terdapat N dan O
pada siklik maka awalan katanya adalah Oksaza;
S dan N awalan katanya pada pemberian nama
adalah tiaza
3. Derajat ketidak jenuhan pada umumnya disebut
diakhir penamaan yang penamaan mengikuti
Senyawa
Heterosiklik
Siklik Tidak
Siklik mengandung N
mengandung N
Tatanama Jumlah
Lambang
(Lambang + Akhiran)
(Lambang + Akhiran)
siklik
takjenuh jenuh takjenuh jenuh
3 - ir - - irina - iridina - irena - irana
4 - et - - et - etidina - et - etana
5 - ol - - ola - olidina - ola - olana
6 - in - - ina * - in - ana
7 - ep - - epina * - opin - epana
8 - os - - osina * - osin - osana
9 - on - - onina * - onin - onana
10 - es - - esina * - esin - esana
Senyawa
Heterosiklik
Beberapa aturan tatanama SH (monosiklik)
4. Pemberian nomor dimulai dari heteroatom dan
Tatanama terus berputar ke arah gugus ganti yang paling
dekat atau gugus heteroatom yang lain. Dimulai
dari Oksigen ke sulfur kemudian nitrogen
4
N 3
5 2
S1
thiazole
Senyawa
Heterosiklik
5. SH yang diturunkan sebagai hasil
hidrogenasi, penamaannya mengacu
pada nama induknya dengan
Tatanama menambahkan awalan dihidro atau
tetrahidro
4
N 3
5 2
S1
thiazole
4
NH3 4
3
N
5 2 5 2
S 1
S1
……………….?
4,5-dihydrothiazole
Senyawa
Heterosiklik
6. Kejenuhan juga ditandai dengan
lambing H bersama dengan nomor
yang melambangkan posisi
Tatanama kejenuhan kepada nama senyawa
induk tak jenuh
7. Harus diperhatikan, bila dua huruf
vocal muncul berdekatan, maka “a”
diawalan dihilangkan misalnya
oksirana bukan oksairana
4
NH3 4
3
N
5 2 5 2
S 1
S1
……………….?
4,5-dihydrothiazole
Latihan…..!!!
Tuliskan nama yang tepat secara sistematik
senyawa heterosiklik berikut;
N N
N
N N O
H 1 H 2 3
N 7 N 8
H
H3C
N N N
N N N CH3
4 5 6
Latihan…..!!!
Tuliskan nama yang tepat secara sistematik
senyawa heterosiklik berikut;
N
Bagaimana tatanama senyawa idisamping….?
N
H