Anda di halaman 1dari 8

Konsep Kebutuhan Cairan Elektrolit

1. Distribusi cairan tubuh


Cairan tubuh didistribusi dalam dua kompertemen yang berbeda yaitu
cairan ekstrasel dan cairan intrasel. Ekstrasel terdiri dari cairan interstisial
dan cairan intravaskuler.

Fungsi Cairan Tubuh :


• Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.
• Transport nutrient ke sel.
• Transport hasil sisa metabolisme.
• Transport hormone.
• Pelumas antar organ.
• Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam system kardiiovaskuler.
2. Pengaturan Cairan tubuh
Asupan cairan
• Asupan cairan diatur melalui mekanisme haus yang berpusat di
hipotalamus otak.
• Stimulus fisiologi utama terhadap pusat rasa haus adalah
peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah
Haluaran cairan
• Cairan terutama di keluarkan melalui ginjal dan saluran
gastrointestinal.
• jumlah urin dipengaruhi oleh hormone antidiuretik dan aldosteron.
• Kehilangan air secara kasat mata terjadi melalui keringat dan terjadi
juga diparu-paru.
Hormon
• Hormon utama yang dapat mempengaruhi seimbangan cairan dan
elektrolit adalah ADH dan Aldosteron
3. Pengaturan Elektrolit
 Kation
– Natrium (Na+)
• terlibat dalam mempertahankan keseimbangan air, mentransmisi impul saraf dan melakukan
kontraksi otot.
– Kalium (K+)
• kation intrasel utama yang mengatur rangsangan neomuskular dalam kontraksi otot.
– Kalsium (Ca2+)
• didalam cairan ektrasel diatur melalui kerja kelenjar parateroid dan teroid.
– Magnesium
• Perubahan kadar magnesium sering dihubungkan dengan penyakit neuromuscular dan
kardiofaskular.
 Anion
– klorida (Cl-)
• dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal
– Bikarbonat (Hco3-)
• Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan mereabsorbsi bikarbonat dalam
jumlah yang lebih besar dan bikarbonat tersebut akan dikembalikan ke dalam cairan ektrasel
– fosfat (PO3-)
• Fosfat secara normal diabsorbsi melalui saluran gastrointestinal
Keseimbangan Cairan Elektrolit
• Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis
• Keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa dalam tubuh berfungsi untuk
mempertahankan kesehatan dan semua fungsi sistem tubuh.
• Pengaturan keseimbangan cairan memperhatikan 2 parameter :
– Pengaturan volume cairan ekstra sel
• Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake & output) air
• Memperhatikan keseimbangan garam
dilakukan dengan pergerakan cairan:
• Osmosis, proses perpindahan pelarut melalui membran semipermeabel, dari area yang memiliki
konsentrasi tinggi ke area yang konsentrasi rendah
• Difusi, perpindahan zat terlarut (gas atau padat) yang berada dalam larutan melalui membran
semipermeabel dari area berkonsentrasi tinggi ke area yang berkonsentrasi rendah
• Filtrasi, proses dimana cairan dan subtansi yang dapat berdifusi bergerak bersama-sama melalui
membran
• Transpor aktif memerlukan aktivitas metabolik dan energi untuk memindahkan subtansi melalui
membran sel.
– Pengaturan Osmolaritas (ukuran konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan)
Cairan Ekstrasel, dilakukan melalui:
• Perubahan osmolaritas di nefron yang pada akhirnya akan membentuk urin yang sesuai
dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di duktus koligen.
• Mekanisme haus dan peranan vasopresin (anti diuretic hormone/ ADH)
Keseimbangan cairan :
• pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh
system saraf dan sistem endokrin.
• Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan
cairan dan elektrolit.
• Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan
saat tubuh mengalami kekurangan cairan seperti ADH meningkatkan
reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan
volume cairan tubuh, maka hormone atripeptin (ANP) akan
meningkatkan ekskresi volume natrium dan air .
• Perubahan – perubahan cairan dapat terjadi pada beberapa keadaan.
Variabel Yang Mempengaruhi Keseimbangan
Normal Cairan Dan Elektrolit
• Usia
– Dipengaruhi oleh laju metabolik yang berbeda-beda antara bayi, anak-anak, dewasa,dan
lansia.
• Aktivitas
– Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh
• Iklim
– Individu yang berada pada iklim normal umumnya tidak akan mengalami pengeluaran
cairan ekstrem.
– Individu yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di dearah dengan
kelembapan yang rendah akan lebih sering mengalami kehilangan cairandan elektrolit.
• Diet
– Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit.
• Stress
– Stress menyebabkan peningkatan produksi hormone anti deuritik yang dapat
mengurangi produksi urine.
• Penyakit
– Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dasar sel
atau jaringan yang rusak.
– Penyakit seperti diare, gangguan jantung, dan ginjal dapat menyebabkan
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
• Tindakan medis
– Seperti: Tindakan pengisapan cairan lambung dapat menyebabkan penurunan kadar
kalsium dan kalium
• Pengobatan
– Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh.
• Pembedahan
– Klien dapat kehilangan banyak darah selama perode operasi
– Beberapa klien lainya justru mengalami kelebihan beban cairan  akibat asupan cairan
berlebih melalui intravena.

Anda mungkin juga menyukai