Anda di halaman 1dari 89

Pteridophyta

(TUMBUHAN PAKU)
DEFINISI TUMBUHAN PAKU

• Umumnya, tumbuh berupa rerumputan dan menyukai tempat yang basah atau
lembap.
• Tumbuhan paku merupakan tumbuhan lapisan bawah di hutan-hutan tropis dan
subtropis, mulai dari dataran rendah sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada
yang hidup di air. Sebagian besar hidup di darat, pada tanah, atau sebagai epifit
(menempel pada tumbuhan lain).
• Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang tidak berbiji, memiliki
susunan tubuh khas yang membedakannya dengan tumbuhan yang lain.
• Tumbuhan paku disebut sebagai Tracheophyta berspora, yaitu kelompok
tumbuhan yang berpembuluh dan berkembang biak dengan spora.
CIRI TUMBUHAN PAKU

• Merupakan tumbuhan kormus, memiliki


akar, batang dan daun sejati
• Akar serabut, batang berbentuk rhizoma,
daun beranekaragam
• Macam daun : tropofil, sporofil
• Daun muda umumnya menggulung
(circinatus)→ ciri khas paku sejati
• Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan
floem)
• Habitat di tempat lembab
• Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil)
• Mengalami metagenesis (Fase sporofit
lebih dominan dari fase gametofit)
circinatus
MORFOLOGI TUMBUHAN PAKU

• Akar
Akar dari tumbuhan paku tumbuh dari pangkal batang, membentuk akar serabut, sehingga itu
sistem perakaran paku merupakan akar serabut. Berdasarkan poros bujurnya, embrio tumbuhan
paku dapat dibedakan menjadi kutub atas dan kutub bawah. Kutub atas berkembang
membentuk rimpang dan daun, sedangkan bagian kutub bawah membentuk akar. Akar
tumbuhan paku bersifat endogen dan tumbuh dari rimpang.
• Batang
Umumnya batang tumbuhan paku tumbuh di tanah disebut akar batang atau rizoma (rimpang).
Batang tumbuhan paku dapat berbentuk panjang, merambat atau memanjat. Rimpang dan
daun yang masih muda sering tertutup oleh rambut atau sisik sebagai pelindungnya. Beberapa
tumbuhan paku memiliki batang yang muncul di atas tanah, misalnya pada genus Alsophyla,
Cyathea, Psilotum
• Daun
Megaphyllus, yaitu paku yang mempunyai daun besar sehingga mudah dibedakan
atas batang dan daun , misalnya pada Asplenium. Macrophyllus, yaitu paku yang
memiliki daun kecil dan umumnya berupa sisik sehingga sukar dibedakan bagian-
bagiannya, misalnya pada genus Lycopodium.
Berdasarkan
Berdasarkanbentuk
bentukdaun
dauntumbuhan
tumbuhanpaku
pakudibedakan
dibedakan
atas:
atas:
a.a. Daun
Daunmikrofil
mikrofil(daun
(daunkecil,
kecil,tidak
tidak bertangkai
bertangkaidan
dantidak
tidakbertulang
bertulang
daun
daundandansel
selbelum
belumberdiferensiasi)
berdiferensiasi)
b.
b. Daun
Daunmakrofil
makrofil(daun
(daunbesar,
besar,bertangkai
bertangkaidan
danbertulang
bertulangdaun
daundan
dan
sudah
sudahberdiferensiasi
berdiferensiasi menjadi
menjadiepidermis
epidermisdan
danmesofil
mesofildaun
daunyang
yang
terdiri
terdiriatas
atasjaringan
jaringantiang
tiang(palisade)
(palisade)dan
danjaringan
jaringanbunga
bungakarang
karang
(spons)
(spons)serta
sertastomata.
stomata.
Tropofil
Sporofil

Berdasarkan
Berdasarkanfungsinya
fungsinyadaun
dauntumbuhan
tumbuhanpaku
paku
dapat
dapatdibedakan
dibedakanatas:
atas:
1.1. Daun
Dauntropofil
tropofil::daun
daunyang
yangkhusus
khususutk
utkfotosintesis/
fotosintesis/asimilasi
asimilasi
2.2. Daun
Daunsporofil
sporofil::daun
daunyang
yangberfungsi
berfungsiutk
utkmenghasilkan
menghasilkanspora.
spora.
Sorus: Badan tempat berkumpulnya kotak
spora atau sporangium
Annulus: Sel yang menebal berbentuk cincin
yang mengelilingi sporangium
Indusium: Selaput pembungkus sporangium

Sporangium
Penampang sorus:
Spora 1. Sorus
2. Spora
3. Indusium
4. Sporangium
5. Anulus

Sel Anulus
sporofil
tumbuhan paku Sorus
MACAM SPORA
Berdasarkan ukuran spora yang
dihasilkan tumbuhan paku
dibedakan:
1. Paku Homospora (Isospora) adalah
tumbuhan paku yang menghasilkan
satu macam spora berukuran
sama.contoh : Lycopodium sp (Paku
kawat)
2. Paku Heterospora (Anisospora)
adalah tumbuhan paku yang
menghasilkan dua macam spora
dengan ukuran yang berbeda.
- spora kecil (mikrospora) : jantan
- spora besar (makrospora): betina
contoh :
Selaginella (Paku Rane),
Marsilea crenata (semanggi)

9
3. Paku Peralihan
adalah tumbuhan paku
yangdapat menghasilkan
spora dengan bentuk dan
ukuran sama, tetapi
sebagian spora jantan dan
spora bertina.
contoh :
- Equisetum debile
(Paku ekor kuda)

10
- Fase gametofit adalah
protalium, menghasilkan
gamet, hidupnya tidak lama
- Protalium sel-selnya haploid,
sebab tumbuh langsung dari
spora
- Fase sporofit adalah tumbuhan
paku, menghasilkan spora,
dominan, hidupnya lebih lama
daripada gametofit
- Tumbuhan paku sel-selnya
diploid, sebab tumbuh dari
zygot

SKEMA METAGENESIS Paku


11
Spora

Anteridium Sperma

Protalium Zygot

Gametofit Arkegonium Ovum

Spora Sporangium Sporofil Tumb. Paku

Sporofit

Back
1 2 3

10 5

6
9 8

7
1. Spora
2. Gametofit muda
3. Protalium
 Nomor 2; Fase protalus
4. Anteridium  Nomor 9; Tumbuhan paku bersifat sporofit
5. Arkegonium
6. Zigot
 Nomor 3 protonema, fase gametofit
7. Gametofit
8. Sporofit baru
9. Ddd
10. Sporangium
REPRODUKSI
Selain dengan spora, reproduksi vegetatif pada tumbuhan paku dapat
dilakukan dengan cara:
1. Fragmentasi :
dengan cara pemisahan rhizoma
dari koloni induk.
contoh :
- Pteridium aquillinum,
- Dryopteris rigida.
2. Membentuk kuncup (tunas) dibentuk :
a. Di sisi bawah helaian daun,
contoh: Asplenium buldiferum.
b. Di atas helaian daun,
contoh: Asplenium viviparum,
c. Di pangkal daun,
contoh: Cystopteris bulbifera
3. Membentuk tunas di ujung daun.
Dibentuk oleh ujung daun bersifat embrional. Bila ujung
daun menyentuh tanah kemudian membentuk tunas dan
akar.
contoh : Asplenium pentifidum.
4. Membentuk umbi batang,
contoh : Marsilea crenata.

5. Membentuk tunas akar,


contoh : Platycerium, Asplenium
KLASIFIKASI
Pengelompokan tumbuhan paku :
1. Psilophyta
2. Lycophyta
3. Spenophyta
4.Filicinae
1. Psilophyta/Paku Purba
 Merupakan tumbuhan paku
yang paling sederhana.
 Memiliki batang yang beruas
dan berbuku nyata.
 Pada batang tumbuh daun-
daun kecil berbentuk sisik.
 Sporangium terletak di ketiak
daun disebut sinangium.
 contoh : Psilotum sp.
Klasifikasi
• Regnum : Plantae
• Devisi : Pteridophyta
• Kelas : Psilophytinae
• Ordo : Psilophytales
• Family : Psilophytiaceae
• Genus : Psilotum
• Spesies : Psilotum nudum
Sporangium

Batang
2. Lycophyta/Paku Kawat
• Dunnya berbentuk sisik dan terletak tersebar pada batang yang padat.
• Sporangium berkumpul membentuk strobilus di ujung batang/cabang.
• Contoh :
– Selaginella caudata
– Lycopodium clavatum
Klasifikasi
• Regnum : Plantae
• Devisi : Pteridophyta
• Kelas : Lycopodinae
• Ordo : Selaginellales
• Family : Selaginellaceae
• Genus : Selaginella
• Spesies : Selaginella wildenowii
3. Spenophyta/Paku Ekor Kuda
• Batang bercabang
• Daun kecil berbentuk sisik tumbuh pada buku batang
• Sporofil berbentuk perisai dengan
sporangium pada sisi bawahnya.
• Strobilus pada ujung batang/cabang
• Contoh : Equisetum sp.
Mikrofil
Strobilus
Klasifikasi
• Regnum : Plantae
• Devisi : Pteridophyta
• Kelas : Equisetinae
• Ordo : Equisetales
• Family : Equisetaceae
• Genus : Equisetum
• Spesies: Equisetum arvanse
4. Filicinae/Paku Sejati
• Memiliki daun ukuran lebih besar
• Duduk daunnya pada batang membentuk sayap.
• Sporangium tersusun dalam bentuk sorus di
permukaan daun.
• Letak sorus di permukaan daun (atas, bawah), di
ujung/di tepi.
• Contoh :
– Suplir (Adiantum sp)
– Paku tanduk rusa
(Platycerium coronarium)
– paku sarang burung (Asplenium sp)
– Semanggi (Marsilea crenata. )
– Paku tiang (Asophylla)
Klasifikasi
• Regnum : Plantae
• Devisi : Pteridophyta
• Kelas : Filicinae
• Ordo : Marattiales
• Family : Marattiaceae
• Genus : Marattia
• Spesies : Marattia fraxinea
PERANAN TUMBUHAN PAKU
1.Bahan obat-obatan
- Lycopodium clavatum (paku kawat), Dryopteris
felix mas untuk obat batuk, sesak napas
penyakit bisul pada kulit.
- Equisetum debile (paku ekor kuda):
- obat sakit otot/tulang dalam bentuk parem.
- obat diuretik karena mengandung asam
kersik dan kalsium tinggi.
- alat pembersih pisau, garpu,
sendok karena
kandungan silikanya tinggi.
PERANAN TUMBUHAN PAKU
2. Sebagai tanaman hias
- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (paku suplir).
- Selaginella (paku rane).
- Platycerium (simbar menjangan)
- Lycopodium cernum (paku kawat).

3. Sebagai sayuran
- Marsilea crenata (semanggi)
- Alsophia glauca (paku tiang)
PERANAN TUMBUHAN PAKU
4. Sebagai pupuk hijau
Azolla pinnata dan Anabaena azollae
(ganggang biru) dapat memfiksasi nitrogen.

5. Moto Iwak (Azolla sp)


Paku yang hidup di air dapat untuk
sebagai makanan ikan dan
pengganti pupuk buatan.

Back
THALLOPHYTA
(TUMBUHAN TALUS)
THALLOPHYTA (Tumbuhan Talus)

Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa
dibedakan antara akar, batang, dan daun.

tersusun atas satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang
mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi)
Thallophyta dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Ganggang (alga)
2. Jamur (fungi)
3. Lumut kerak (Lichens)
1. Ganggang (alga)
• Ganggang merupakan tumbuhan bertalus, tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati
• Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen),
yaitu :
a. Klorofil : warna hijau
b. Fikosantin : warna coklat
c. Fikoeritrin : warna merah
d. Karoten : warna keemasan
e. Xantrofil : warna kuning
Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibagi menjadi
empat, yaitu :

a. Chlorophyta (ganggang hijau )


b. Chrysophyta (ganggang keemasan)
c. Phoeophyta (ganggang coklat)
d. Rhodophyta (ganggang merah)
a. Chlorophyta (Ganggang Hijau)

Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga
dapat melakukan fotosintesis, memiliki cadangan berupa amilum.

90% hidup di air tawar dan 10% hidup di air laut. Yang hidup di air umumnya sebagai
plankton atau bentas, juga menempel pada batu dan tanah.

Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya


diantara ganggang yang lain.
Jenis alga yang tergolong dalam Chlorophyta, yaitu :

Chlorella memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola , kloroplas berbentuk seperti
mangkuk, dalam kloroplas terdapat perenoid berfungsi dalam pembentukan amilum
dan sebagai tempat penyimpan dari hasil asimilasi yang berupa protein dan
karbohidrat, di laboratorium chlorella digunakan untuk penelitian fotosintesis.

Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang
menebal yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Volvox yang satu dengan volvox
yang lain dihubungkan oleh benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel.

Spirogyra : berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras,
reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konjugasi yaitu dua spirogyra yang bertonjolan
membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah kegamet sel
yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospara
mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu
baru.
Hydrodictyon : ditemukan diair tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni yang menghasilkan zoospora,
sedangkan generatif dengan konjugasi sel gamet yang di lepas dari induknya
menghasilakan zigospora.

Oedogonium : biasanya melekat pada tanaman air, rumah siput dan lain-lain.

Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar.


Chlamidomonas : berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu
nukleus. Di temukan butir stigma dan pirenoid yang berfungsi sebagai pusat
pembentukan tepung (amilum)

Euglena : juga dikelompokan kedalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai


klorofil juga dapat berpindah tempat.

Ulva : terdapat didasar pantai berbatu, berupa lembaran yang di sebut selada air
dan dapat di makan.
b. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)

Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak, memiliki pigmen dominan karotin
(pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantrofil dan fikosantrin).

Hidup secara autotrof, reproduksi aseksual (membe tuk auksospora dan membelah
diri) seksual (oogami).

Contoh Chrysophyta bersel satu (navicula/ diatome, benang/ bersel banyak


(vaucheria).
Jenis alga yang tergolong Crysophyta :
 diatome (Navicula/ganggang kersik) : hidup di air tawar, laut
sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Tubuhnya
terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas atau tutup (epiteka)
dan bagian bawah (hipoteka). Reproduksi dengan aseksual
melalui membelah diri dan seksual dengan isogami.
Ochromonas bentuk menyerupai bola, kloroplasnya berbentuk
lembaran, mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjang.
Vaucheria : inti sel tersebar di seluruh tubuh, memiliki rizoid
yang berfungsi akar (akar tidak memilki floem dan xilem), di
dalam tubuhnya terdapat anteridium penghasil spermatozoid
dan oogonium penghasil telur.
c. Phaeophyta (Ganggang Coklat)
• Phaenophyta hidup di pantai, warna coklat karena
adanya pigmen fikosantin (coklat), korofil a, klorofil b
dan xantofil.
• Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin.
• Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang
dapat mencapai puluhan meter.
• Reproduksi vegetatif dengan Fragmentasi sedangkan
generatif dengan isogami dan oogami.
• Contohnya fucus, sargassum, Turbinaria, Macrocystis.
d. Rhodophyta (Ganggang Merah)
• Ganggang merah atao rhodophyta adalah salah satu kelas
dari ganggang zat warna atau pigmentasinya. Warna merah
pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam
jumlah banyak di bandingkan pigmen klorofil, karoten dan
xantofil.
• Ganggang ini umumnya banyak sel (mulitiseluler) dan
makroskopis, tidak merflagel, memiliki kemampuan memiliki
menimbun kalsium karbonat didalam dinding selnya.
• Contoh Eucheuma, Gelidicium, Glaciralia, Batrachospermum,
Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion.
2. Jamur atau Fungi
• Jamur atau cendawan tidak mempunyai karmatofora,
oleh karena itu umumnya tidak berwarna, tetapi
pada jamur tingkatan tinggi terdapat bermacam-
macam zat warna, terutama dalam badan buahnya.
Zat- zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa
aromatik yang tidak mengandung N.
• Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora
yang yang terbentuk dalam sell- sle khusus (askus),
jadi merupakan endospora ada yang di luar basidium
dan disebut eksospora.
Siklus reproduksi pada jamur
Fungi dibedakan menjadi beberapa kelas,
yaitu :
Myxomicotina (Jamur Lendir) Oomycotina
 Myxomicotina merupakan jamur  Tubuhnya terdiri atas benang/ hifa tidak
yang paling sederhana. bersekat, bercabang- cabang dan banyak
mengandung inti.
Mempunyai 2 fase hidup yaitu,  Reproduksi :
fase vegetatif (fase lendir) yang I. Vegetatif : yang hidup di air dengan
dapat bergerak seperti amuba, zoospora yang hidup di darat dengan
disebut plasmodium dan fase sporangium konidia.
tubuh buah. II. Generatif :bersatunya gamet jantan dan
 Reproduksi : secara vegetati betina membentuk oospora yang
selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
dengan spora, yaitu spora kembara
III. Contoh spesies : Saprolegnia : hidup
yang disebut mixoflagelata. saprofit pada bangkai ikan, serangga darat
 Contoh spesies ; Physarum maupun serangga air. Phytophthora
polycephalum. infestans : penyebab penyakit busuk pada
kentang.
Zygomycotina Siklus Reproduksi

• Habitat di darat, di tanah yang


lembab atau sisa organisme mati
• Hifanya bercabang banyak tidak
bersekat saat masih muda dan
bersekat saat menjadi tua
• Reproduksi vegetatif dengan cara
membentuk spora tak berflagel
(aplnospora) dan generatif
dengan cara gametangiogami dari
dua hifa yang
kompafibel/konjugasi dengan
menghasilkan zigospora.
Ascomycotina Siklus Reproduksi

• Hidup saprofit di dalam tanah atau


hipogean, hidup di kotoran ternak
kemudian disebut koprofil ada juga yang
parasit pada tumbuhan.
• Tubuhnya terdiri atas benag-benang yang
bersekat atau ada yang unisel
• cara berkembang biak ada dua cara, yaitu :
1. secara vegetatif : dengan cara
klamidospora (spora berdinding tebal),
fargmentasi, tunas
2. Secara generatif : dengan menghasilkan
spora yang di bentuk dalam askus. Askus-
askus akan berkumpul dalam badan yang
di sebut askokarp.
Basidiomycotina Siklus reproduksi
• Umumnya makroskopis atau mudah
dilihat dengan mata telanjang
• Cara reproduksi dibedakan menjadi
dua, yaitu :
i. Vegetatif (dengan membentuk
tunas, dengan konidia, dan
fragmentasi miselium)
ii. Generatif (dengan alat yang
disebut basidium, basidium
berkumpul dalam badan yang
disebut basidiokarp, yang
menghasilkan spora yang disebut
basidiospora).
f. deuteromycotina
 Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut
juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti)
 Pembiakan vegetatif dengan menggunaknan
konidium, sedangkan alat pengembangbiakan
generatifnya (askus atau basidium) belum atau
tidak dikenal. Contoh klasik ialah Monilia
sitophila, jamur ini masuk Deuteramycotina
 Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit
bagi lingkungan sekitar.
3. Lumut Kerak atau Lichenes
• Organisme ini sebenarnya kumpulan antara fungi
dan algae tetapi sedemikian rupa, sehingga dari segi
morfologi dan fisiologi merupakn suatu kesatuan
• Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan,
tetapi dapat juga diatas tanah, terutama di daerah
tundradi sekitar kutub utara
• Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes di sebut
gonodium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni.
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :

ascolicheres basidiolicheres
 Cendawan penyusunnya • Berasal dari jamur
tergolong Pyrenamycetales, Basidiomycetes dan alga
maka tubuh buah yang di Mycophyceae
hasilkan berupa peritesium. • Basidiomycetes yaitu dari famili
Contohnya Dermatocarpon dan : Thelephoraceae,dengan tiga
Verrucaria. genus Cora. Corella dan
 Cendawan penyusunnya Dyctionema.
tergolong Discomycetes. • Mycophyceae berupa filamen
Lichenes membentuk tubuh yaitu : Scytonema dan tidak
buah berupa apothecium yang berbentuk filamen yaitu
berumur panjang. Contoh :
Chrococcus.
Usnea dan Parmelia.
Angiospermae
Pengertian Angiospermae

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio


yang berarti bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi
Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup

Karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari
daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian bakal
buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi
buah dan bakal biji yang telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya

Angiospermae
Ciri-Ciri
Angiospermae
Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok
lain berdasarkan  (ciri-ciri terwariskan) yang khas
dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan
ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif

Benang sari
Bunga Akar Batang

Daun Karpela Endosperma

Ukuran gametofit betina Ukuran gametofit jantan


sangat tereduksi sangat tereduksi
Ciri-Ciri
Angiospermae
Bung
a Lengkap
Bunga
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga
tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota
bunga, benang sari, dan putik.

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi:
Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Rosanales
Famili: Rosaceae
Genus: Rosa
Spesies: Rosa hybrida
Ciri-Ciri
Angiospermae
Bung
a
Bunga Tidak Lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian
bunga

Regnum : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza Sativa
Ciri-Ciri
Angiospermae
Bung
a Sempurna
Bunga
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik
sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang
lain

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.
Ciri-Ciri
Angiospermae
Bung
a
Bunga Tidak Sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau
hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-
bagian bunga yang lain.
Kingdom: Plantae 
Subkingdom: Tracheobionta 
Super divisi : Spermatophyta 
Divisi: Magnoliophyta 
Kelas : Liliopsida 
Subkelas: Arecidae 
Ordo: Arecales 
Famili : Arecaceae 
Genus: Cocos 
Spesies : Cocos nucifera L
Ciri-Ciri Angiospermae

Endospermae Karpela

Pembentukan endosperma Karpela atau daun buah rapat


pada biji adalah ciri khas membungkus bakal biji atau
Angiospermae yang sangat ovulum, sehingga mencegah
mendukung adaptasi karena pembuahan yang tidak
melengkapi embrio atau  diinginkan. Sel sperma akan
kecambah dengan cadangan dikontrol oleh putik untuk
makanan dalam membuahi sel telur (ovum)
perkembangannya
Ciri-Ciri Angiospermae
Ukuran gametofit jantan Ukuran gametofit betina
sangat tereduksi sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat Sebagaimana pada gametofit jantan,
tereduksi (berada dalam serbuk sari ukuran gametofit betina juga sangat
dan hanya terdiri dari tiga sel) sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel
dan terlindung dalam bakal biji.
membantu mengurangi waktu
Ukuran yang mengecil ini membantu
antara penyerbukan, di saat serbuk
mempercepat perkembangan hidup
sari mencapai organ betina, dan  tumbuhan. Hanya kelompok
pembuahan. Selang waktu normal Angiospermae yang memiliki
antara kedua tahap tersebut perilaku semusim dalam proses
biasanya 12-24 jam. Pada kehidupannya. Perilaku ini
Gymnospermae waktu yang membuatnya sangat mudah
diperlukan untuk hal tersebut dapat menjelajah lungkang yang jauh lebih
mencapai setahun luas
Daur Hidup Angiospermae
1. Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari
yang didalamnya terdapatnya sel induk
mikrospora (2n)
2. Sel induk mikrospora (2n) mengalami
pembelahan secara miosis menghasilkan
mikrospora yang haploid (n)
3. Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis
menghasilkan gametofit jantan berupa butir
serbuk sari yang haploid (n)
4. Pada bakal biji terdapat sel induk megaspora
(2n). Sel induk akan membelah secara miosis
menghasilkan 4 sel megaspora (n) namun hanya
ada 1 sel megaspora yang hidup
5. Megaspora yang hidup akan membentuk
gametofit betina
6. Bila terjadi penyerbukan maka akan
berkecambah membentuk buluh (tabung)
serbuk sari yang intinya akan mengalami
kariokinesis dan menghasilkan 2 inti (1 inti
generatif dan 1 inti vegetatif)
7. Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil
maka inti vegetatif akan mengalami degenerasi.
8. Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n) .
Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan
Gambar : Siklus hidup Angiospermae makanan
Reproduksi Angiospermae

Reproduksi Klasifikasi
Generatif Angiospermae
Reproduksi
Vegetatif • Bentuk akar
1. Gametogenesis • Bentuk sumsum atau
pola tulang daun
2. Penyerbukan 1. Alami • Kaliptrogen / tudung
(Polinasi) akar
• Jumlah keping biji atau
2. Buatan kotiledon
3. Pembuahan • Kandungan akar dan
(Fertilisasi) batang
• Jumlah kelopak bunga
• Pelindung akar dan
batang lembaga
• Pertumbuhan akar dan
batang
• Tipe berkas
pengangkut
Reproduksi Generatif
A. Gametogenesis
Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin).
b)  Penyerbukan (Polinasi)

Penyerbukan yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik


(pada Angiospermae) atau melekatnya  serbuk sari pada bakal buah
(Gymnospermae). Macam Penyerbukan :
1. Berdasar asal serbuk sari
Autogami (penyerbukan sendiri), Geitonogami (penyerbukan
tetangga), Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, dan Bastar
(hibridogami)

2. Berdasar Faktor yang membantu:


Anemogami, Hidrogami, Zoidiogami, Kiropterogami, Entomogami,
Ornitogami, Malakogami, Antropogami, Protandri, dan Protogeni.
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi Vegetatif yaitu cara reproduksi tanpa melalui
perkawinan (fertilisasi) gamet jantan dan betina. Reproduksi Vegetatif
dapat terjadi secara :
a) Alami
yaitu cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif 
tumbuhan tanpa bantuan manusia. Organ vegetatif yang berperan
antara lain : Rhizoma (rimpang/akar tinggal), Stolon (geragih), Umbi
Lapis (Bulbus), Umbi Batang, Tunas, Daun dan Kormus.
b) Buatan
Buatan yaitu cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan
dengan bantuan manusia. Macam reproduksi vegetatif secara
buatan : Mencangkok, Menempel (okulasi), Menyambung,
Menyetek, Merunduk dan Kultur Jaringan 
2. Reproduksi Vegetatif
ALAMI
cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif  tumbuhan tanpa bantuan
manusia.Organ vegetatif yang berperan antara lain :
• Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar  secara horisontal dalam
tanah menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.
• Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun
kaki kuda (Centela asiatica)
• Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-
lapis. Misal: bawang merah (Allium cepa).
• Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar,
kentang.
• Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan
sebagainya.
• Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek.
• Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal :
bunga tasbih, gladiol.
BUATAN
cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan
bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
• Mencangkok
• Menempel (okulasi)
• Menyambung
• Menyetek
• Merunduk
• Kultur Jaringan 
Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan
memanfaatkan sifat totipotensi . Totipotensi adalah kemampuan
beberapa sel tanaman yang dapat tumbuh menjadi individu baru
Klasifikasi Angiospermae
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu dikotil dan
monokotil. Perbedaan dua kelas ini adalah :
1. Bentuk akar
    - Monokotil : Memiliki sistem akar   serabut
    - Dikotil : Memiliki sistem akar     tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
    - Monokotil : Melengkung atau sejajar
    - Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
    - Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
    - Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
    - Monokotil : satu buah keping biji saja
    - Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
 - Monokotil : Tidak terdapat kambium
 - Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
 - Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan
akarlembaga / keleorhiza
  - Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleopti.
8. Pertumbuhan akar dan batang
 - Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi
membesar
 - Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar.
9. Tipe berkas pengangkut
 - Monokotil : Kolateral tertutup
 - Dikotil : Kolateral terbuka.
Perbedaan tumbuhan monokotil
dan dikotil

BERKEPING 1 BERKEPING 2

KELOPAK BUNGA
KELOPAK KELIPATAN
KELIPATAN 3
4 ATAU 5

TULANG DAUN TULANG DAUN


SEJAJAR BERCABANG

SERBUK SARI MEMILIKI SERBUK SARI MEMILIKI


1 PORI-PORI ATAU LEBIH 3 PORI-PORI ATAU LEBIH

JARINGAN PENGANGKUT JARINGAN PENGANGKUT


TERSEBAR PADA BATANG TERATUR PADA BATANG

TAK BERKAMBIUM BERKAMBIUM


GYMNOSPERMAE
PENGERTIAN CIRI-CIRI

POKOK BAHASAN

REPRODUKSI KLASIFIKASI DAN


MANFAAT
PENGERTIAN

 Gymnospermae adalah tumbuhan


yang memiliki biji terbuka.
 Gymnospermae berasal dari bahasa
Yunani, yaitu gymnos yang berarti
telanjang dan sperma yang berarti
biji, sehingga gymnospermae dapat
diartikan sebagai tumbuhan berbiji
terbuka.
 Tumbuhan berbiji terbuka Gymnospermae
Angiospermae
merupakan kelompok tumbuhan
berbiji yang bijinya tidak terlindung
dalam bakal buah (ovarium).
CIRI-CIRI
Secara umum ciri-ciri Gymnospermae
adalah :
 Bakal biji tidak terlindungi oleh
daun buah.
 Pada umumnya perdu atau pohon,
tidak ada yang berupa herba.
 Mempunyai akar, batang, dan daun
sejati.
 Bentuk perakaran tunggang.
CIRI-CIRI

 Daun sempit, tebal dan kaku.


 Tulang daun tidak beraneka ragam.
 Tidak memiliki bunga sejati.
 Alat kelamin terpisah, serbuk sari
terdapat dalam strobilus jantan dan sel
telur terdapat dalam strobilus betina.
 Struktur perkembangbiakan yang khas
adalah biji yang dihasilkan bunga
ataupun runjung.
Daur hidup Gymnospermae
REPRODUKSI

Proses Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan


berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami
(penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari
jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu
antara penyerbukan sampai pembuahan relatif
panjang. Pembuahan yang terjadi pada
gymnospermae disebut pembuahan tunggal
(setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur).
Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan
pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal,
karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel
telur.
•  
SISTEM REPRODUKSI
KLASIFIKASI
Secara garis besar, Gymnospermae dibagi
menjadi 4 jenis yaitu
1. Ginkgophyta
2. Cycadophyta
3. Coniferophyta atau Pinophyta
4. Gnetophyta
Klasifikasi Ginko biloba
1. Ginkgophyta

Regnum : Plantae
Ginkgo merupakan pohon besar, dapat mencapai Divisio : Ginkgophyta
ketinggian lebih dari 30 meter. Classis : Ginkgoopsida
Daun lebar berbentuk seperti kipas, dengan Ordo : Ginkgoales
belahan yang berlekuk dalam. Familia : Ginkgoaceae
Tulang daun berbentuk menggarpu. Genus : Ginkgo
Ginko merupakan tumbuhan Gymnospermae Spesies : Ginkgo biloba
yang meranggas, berumah dua, biji keras berwarna
kekuningan, berukuran sebesar kelereng, berbau
tidak enak.
Contoh Ginko biloba
Ginkgophyta (Ginko biloba)

– Berfungsi sebagai antioksidan untuk


menekan radikal bebas, untuk meremajakan
sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan
reseptor-reseptor di dalam otak serta
MANFAAT meningkatkan serotonin.
– Mempunyai kemampuan untuk
memperbaiki peredaran darah.
– Dapat memacu produksi molekul energi ATP
(adenosine triphosphate).
Klasifikasi Cycas rumphii
(Pakis haji) 2. Cycadophyta
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan
Regnum : Plantae
daun yang mirip dengan pohon palem.
Divisio : Cycadophyta
Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung
Classis : Cycadopsida
daun mudanya menggulung seperti daun
Ordo : Cycadales
tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan
Familia : Cycadaceae
berumah dua.
Genus : Cycas
Daun-daunnya berbentuk jarum, sehingga sering
Spesies : Cycas rumphii
disebut pohon jarum
Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada pohon yang berbeda.
Contoh : Cycas rumphii (Pakis haji)
Cycadophyta (Pakis Haji)

MANFAAT

 Tanaman pakis dapat untuk mengobati


diabetes mellitus dan pendarahan menstruasi.
 Batang pakis dapat mengobati Hepatitis
 Daun pakis dapat mengobati bisul, radang
kulit bernanah, atau luka bakar.
 Daun pakis juga dapat mengobati penyakit
rematik, karena dalam komposisinya, pakis
juga memiliki kalsium dan fosfor yang sangat
tinggi.
 Pada daun pakis rambat berguna untuk
penyakit amandel dan darah tinggi.
3. Coniferophyta
Klasifikasi Pinus merkusii

Regnum : Plantae
Divisio : Coniferophyta
Classis : Pinopsida
Ciri utama anggota Coniferae adalah adanya
Ordo : Pinales
tajuk berbentuk kerucut (Coniferae berasal dari
Familia : Pinaceae
kata conus = ‘kerucut’ dan ferein = ‘mendukung’).
Genus : Pinus
Anggotanya dapat berupa semak, perdu, atau
Spesies : Pinus merkusii
pohon.
Daun-daunnya berbentuk jarum, sehingga sering
disebut pohon jarum.
Contoh : Pinus merkusii
Coniferophyta (Pinus merkusii)

MANFAAT

Manfaat dan kegunaan Pinus merkusii, salah


satunya ialah getah dari pohon Pinus ini yang diolah
menjadi terpentin. Kegunaan terpentin adalah untuk
bahan baku industri kosmetik, minyak cat, campuran
bahan pelarut, antiseptik, dan kamfer.
Selain itu getah pohon pinus dapat diolah
menjadi Gondorukem. Penggunaannya antara lain
sebagai bahan pelunak plester serta campuran
perban gigi, sebagai campuran perona mata
(eyeshadow) dan penguat bulu mata, sebagai bahan
perekat warna pada industri percetakan (tinta) dan
cat (lak)
4. Gnetophyta
Klasifikasi Gnetum
gnemon (melinjo)

Regnum : Plantae
Divisio : Gnetophyta
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana Classis : Gnetopsida
(tumbuhan pemanjat) dan pohon. Ordo : Gnetales
Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun Familia : Gnetaceae
berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Genus : Gnetum
Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak Spesies : Gnetum gnemon
memiliki sel pengiring.
Strobilus tidak berbentuk kerucut.
 Contoh: Gnetum gnemon (melinjo)
Gnetophyta (Melinjo)

MANFAAT

 Melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang


dapat memperkuat ketahanan tubuh dari
radikal bebas.
 Aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara
dengan vitamin C.
 Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh
dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu
90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
 Protein utama pada biji melinjo inilah yang
dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi
radikal bebas penyebab berbagai macam
penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi,
penyempitan pembuluh darah, serta penuaan
dini.

Anda mungkin juga menyukai