Anda di halaman 1dari 15

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan

yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan


dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat.

dikarenakan

terjadinya perubahan dari faktor lingkungan; berubahnya


sistem komposisi penduduk, keadaan geografis, serta
berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan
pada lembaga kemasyarakatan.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti
mengalami perubahan-perubahan. Perubahan-
perubahan (Soekanto, 2006: 259) itu dapat berupa
perubahan dalam hal nilai-nilai sosial, norma-norma
sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi
sosial dan lain sebagainya.
Singkatnya perubahan sosial adalah perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, pola-
pola perilaku di antara kelompok-kelompok
masyarakat.
Perubahan-perubahan sosial sebagai mana yang
disinggung di atas menunjukan bahwa masyarakat
tidak bersifat statis. Masyarakat pada dasarnya
selalu bersifat dinamis, selalu berubah.
 Kingsley Davis (Soekanto, 2006:262-263) mengartikan
perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya
pengorganisasian buruh dalm masyarakat kapitalis telah
menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan
antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan
perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
 MacIver melihat perubahan-perubahan dalam hubungan
sosial (social relationships) atau sebagai perubahan
terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
 Gillin dan Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial
sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah
diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan materil, komposisi penduduk,
ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat.
 Selo Soemardjan mengartikan perubahan sosial sebagai
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di
dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Proses perubahan sosial memiliki empat karaketeristik umum
(lihat Macionis, 1989: 612-613).
 Perubahan Sosial bersifat universal dan berubah-ubah.
Walaupun beberapa dimensi dari pengalaman manusia tetap
sama pada setiap waktu. Namun, tidak dapat disankal setiap
masyarakat dipengaruhi oleh perubahan sosial, walapun pada
tingkat yang berbeda.
 Perubahan sosial ada yang direncanakan dan yang tidak
direncanakan.
 Perubahan sosial sering bersifat kontroversial. Pembangunan
sarana-sarana transportasi tidak saja memudahkan mobilitas
manusia, tetapi juga dapat menimbulkan konflik, penemuan
pesitisida tidak saja melipatgandakan panenan para petani,
tetapi juga mengacam kehidupan manusia karena sat kimia
yang dikandungnya.
 Perubahan sosial berbeda dari segi durasi dan konsekwensinya.
Ada perubahan yang cepat, namun adapula perbuhan yang
lambat. Perubahan yang lambat bersifat evolutif sedangkan
perubahan yang cepat bersifat revolutif. Demikianpun dengan
konsekwensinya berbeda-beda pada setiap kelompok
masyarakat atau individu.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
1. Cultural Processes

Invention, termasuk dalam hal ini adalah alat-alat


mekanikal, gagasan-gagasan, dan pola-pola tingkah
laku. Semua ini menyumbang pembentukan kembali
masyarakat.
Discovey, terjadi bila masyarakat atau orang
mengakui keberadaan elemen-elemen baru dan mulai
memahami element-elemen itu dengan cara yang
baru.
Diffusion, menciptakan perubahan sosial seperti
elemen-elemen budaya menyebar dari satu
masyarakat kepada masyarakat yang lainnya melalui
perdagangan, imigrasi, dan komunikasi masa.
2. Social Structure
Sumber utama perubahan sosial yang lain adalah tekanan
dan konflik dalam masyarakat itu sendiri. Seperti yang
dikemukakan Karl Marx bahwa kelas sosial dalam
masyarakat merupakan sumber dari konflik sosial. Konflik
ini akan menghasilkan perubahan sosial. Seperti yang
terjadi dalam masyarakat kapitalis konflik antara orang-
orang yang memiliki dan mengontrol alat-alat produksi
dengan para pekerja akan menghasilkan perubahan sosial.
Perubahan sosial yang ideal bagi Marx adalah menuju
masyarakat sosialis.
3. Ideas
Max Weber mengatakan bahwa transformasi masyarakat
tidak pernah terjadi karena faktor tunggal. Weber mengakui
pentingnya konflik sosial dalam mentransformasi
masyarakat. Namun, kalau Karl Marx menghubungkan
perubahan sosial pada proses produksi material, Weber
menekankan elemen-elemen idea dan kepercayaan yang
juga mendorong terjadinya perubahan sosial.
4. The Natural Environment
Masyarakat manusia dan lingkungan alamnya saling
berhubungan, sehingga perubahan yang terjadi
pada salah satu bagian akan mempengaruhi
perubahan pada bagian yang lainnya.
5. Population
Pertambahan penduduk yang sangat cepat di Pulau
Jawa (Soekanto, 2006: 275) menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur sosial
masyarakat, terutama lembaga-lembaga
kemasyarakatannya. Misalnya, orang lantas
mengenal hak milik individual atas tanah, sewa
tanah, gadai tanah, bagi hasil yang sebelumnya
tidak dikenal.
3. Modernisasi
Modernisasi mencakup proses yang sangat luas (Soekanto,
2006:303). Kadang-kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara
mutlak. Mungkin di suatu daerah tertentu, modernisasi mencakup
pemberantasan buta huruf, di lain tempat proses tadi mencakup
usaha-usaha penyemprotan rawa-rawa dengan DDT untuk
mengurangi sumber-sumber penyakit malaria, atau mungkin
diartikan sebagai usaha membangun pusat-pusat tenaga listrik.
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi
total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam
arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan
politis yang menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.
Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya
perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan
pada perencanaan. Modernisisasi merupakan suatu persoalan yang
harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan karena prosesnya
meliputi bidang-bidang yang sangat luas menyangkut proses
disorganisasi, problema-problema sosial, konflik antara kelompok
dan lain sebagainya.
Peter L. Berger mencatat beberapa karakteristik dari modernisasi
 Hilangnya bentuk-bentuk komunitas tradisional yang kecil
 Meluasnya pilihan pribadi
 Berkembangnya diversitas pola-pola kepercayaan
 Berorientasi pada masa depan dan bertumbuhnya kesadaran tentang
waktu.

Berikut ini kita telusuri beberapa terminologi yang dikemukakan oleh


beberapa sosiolog berkaitan dengan perubahan sosial dan
modernisasi.
 Ferdinand Toenies: Hilangnya Komunitas
Bagi Toenise modernisasi berarti hilangnya komunitas yang ia sebut
dengan gemeinschaft. Dalam gemeinschaft didasari oleh ikatan
personal. Bentuk gemeinschaft dapat dijumpai dalam keluarga,
kelompok kekerabatan, rukun tetangga dan sebagainya. Penetrasi
industrialisasi dalam gemeinschaft yang menekankan fakta, eficiency,
specialization dan cost effectiveness telah menyebabkan hubungan
kekerabatan di ganti dengan hubungan yang bersifat impersonal.
Humbungan impersonal ini tidak berakar dalam dan solidaritas
sosialnya sangat lemah. Komunitas impersonal ini disebutnya dengan
gesellschaft.
 Emile Durkheim
Emile Durkheim melihat modernisasi dalam konteks
hilangnya solidaritas mekanik. Solidaritas mekanik didasari
oleh adanya kesadaran kolektif yang kuat yang rata-rata
ada masyarakat yang sama. Dalam solidaritas mekanik
tingkat solidaritasnya sangat tinggi. Homogenitas ini dapat
kita lihat dalam kepercayaan dan sentimen-sentimen moral
dan agama lainnya. Pembagian kerja dalam solidaritas
mekanik sangat minim.
Namun ketika terjadi pembagian kerja, yang merupakan
salah satu karakteristik dari modernisasi, solidaritas
mekanik ini diganti oleh solidaritas organik. Dalam
solidaritas organik tingkat ketergantungan sangat tinggi.
Ketergantungan ini disebabkan oleh pembagian kerja yang
berdasarkan spesialisasi. Kesadaran kelompok juga sangat
rendah dalam solidaritas organik. Individu lebih otonom.
 Karl Marx
Marx melihat bahwa masyarakat modern sinonim dengan
masyarakat kapitalis dan sistem ekonomi yang dihasilkan oleh
perjuangan kelas yang menjadi akhir dari era feodal sejarah
masyarakat Eropa. Marx tidak menolak munculnya modernitas
yang meliputi hilangnya komunitas berskala kecil (Toenies), atau
berkembangnya pembagian kerja (Durkheim) atau munculnya
rasionalisasi pandangan tentang dunia. Marx menekankan bahwa
ketiga faktor di atas mempercepat bertumbuhnya kapitalisme.
Kapitalisme menarik populasi dari desa dan kota-kota kecil ke
sistem pasar yang berpusat di kota. Spesialisasi merupakan dasar
dari pembagian kerja dan rasionalisasi mengekspresikan
masyarakat modern yang menekankan profit yang besar.
 Max Weber
Bagi Weber modernisasi berarti rasionalisasi yang menggantikan
sistem kepercayaan dan tradisi yang sebelumnya.
 Perubahan yang cepat dan perubahan yang
lambat.

 Perubahan yang besar dan perubahan yang


kecil.

 Perbahan yang direncanakan dan perubahan


yang tidak direncanakan.
1. Perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri,
yang meliputi;
 Bertambah atau berkurangnya penduduk.

 Adanya penemuan-penemuan baru.

 Adanya pertentangan/konflik masyarakat.

 Terjadinya pemberontakan atau revolusi.

2. Perubahan dari luar masyarakat itu sendiri, yang


meliputi;
 Lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia.

 Terjadinya perang.

 Adanya pengaruh kebudayaan asing.


 Adanya kontak dengan kebudayaan lain.
 Adanya sistem pendidikan formal yang maju.
 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-
keinginan untuk maju.
 Adanya toleransi terhadap perubahan-perubahan yang
menyimpang.
 Sistem terbuka pada lapisan masyarakat.
 Adanya penduduk yang heterogen.
 Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu.
 Adanya orientasi ke masa depan.
 Dll.
 Adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat.
 Adanya sikap masyarakat yang tradisional.
 Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat.
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
 Adanya prasangka terhadap hal-hal baru.
 Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
 Terdapatnya adat atau kebiasaan.
 Dll.

Anda mungkin juga menyukai